Anda di halaman 1dari 48

LOMBA BETON NASIONAL

“ Inovasi Beton Mutu Tinggi Dengan Penambahan Limbah


Abu sekam Padi ’’

Disusun Oleh :

IMTSI Kom.UNSULTRA

Febriansyah Arsyad (201810004)

Muh Wonua Bhakti Aslon (201810044)

Nadya Ayu Pratiwi (201810040)

UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2020
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Inovasi Beton Mutu Tinggi Dengan


Penambahan Limbah Abu Sekam Padi.
2. Nama Perguruan Tinggi : Universitas Sulawesi Tenggara
3. Nama Tim : IMTSI Kom.UNSULTRA

4. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Febriansyah Arsyad
b. Tahun Angkatan : 2018
c. Alamat Rumah : Jl. Melon No.4 ,Andonohu
d. No.Hp : 0813 4047 7737
e. Alamat E-mail : Divakuwa@gmail.com

5. Anggota Tim
a. Nama Anggota Timke-1 : Muh Wonua Bhakti Aslon
NIM : 201810044
Tahun Angkatan : 2018
b. Nama Anggota Timke-2 : Nadya Ayu Pratiwi
NIM : 201810040
Tahun Angkatan : 2018

6. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : La Ode Musa Rachmat,S.E.,S.T.,M.Si.
b. NIP : 8860400016
c. Alamat rumah : Jl. Asrama Haji (BTN Magaga) , Polres
Lepo - lepo

i
Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Inovasi Beton Mutu Tinggi Dengan Penambahan Limbah Abu
sekam Padi”.

Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.


Oleh karena itu kami ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr.Ir.Irwan Lakawa,S.T.,M.Si. selaku dekan fakultas teknik


Universitas Sulawesi Tenggara.
2. Bapak La Ode Musa Rachmat,S.E.,S.T.,M.Si. selaku dosen pembimbing
dalam lomba ini.
3. Bapak Entis Sutisna A.Md. selaku kepala UPTD Laboratorium Dinas
SDA dan Bina Marga SULTRA.
4. Orang tua dan keluarga yang telah mendukung untuk terselesaikannya
penulisan Makalah ini.
5. Pihak - pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu demi satu yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangsih dan


menambah ilmu dan wawasan dalam memberi inspirasi pada semua pihak
luas.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaa
Makalah ini.

Kendari , 21 Desember 2020

Penulis

iii
Daftar Isi

Lembar Pengesahan.............................................................................. i

Kata Pengantar....................................................................................... iii

Daftar Isi ................................................................................................. iv

Daftar Tabel ........................................................................................... vi

Daftar Gambar ........................................................................................ vii

Daftar Lampiran ..................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3. Tujuan ......................................................................................... 3
1.4. Manfaat ........................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum............................................................................ 4


2.2. Material Penyusun Beton ............................................................. 5
2.3. Material Substitusi Campuran Beton............................................ 9
2.4. Sifat – Sifat Beton ........................................................................ 10
2.5. Penelitian Terdahulu Abu Sekam Padi......................................... 13

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan................................................. 15


3.2. Instrumen Pelaksaan ................................................................... 16
3.3. Tahapan Pelaksanaan ................................................................ 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Pengujian Material ............................................................... 21

iv
4.2. Data Limbah Abu Sekam Padi ..................................................... 21
4.3. Data Komposisi Mix Design Benda Uji......................................... 22
4.4. Hasil Pengujian Benda Uji............................................................ 23
4.5. Analisa Aplikasi Beton Dilapangan............................................... 24

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan .................................................................................. 26


5.2. Saran .......................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... ix

LAMPIRAN ............................................................................................. x

v
DAFTAR TABEL

2.1. Mutu Beton Berdasarkan Kuat Tekan.............................................. 4


2.2. Syarat pemakaian agregat kasar dan agregat halus ....................... 8
2.3. Komposisi Kimia Abu Sekam Padi Pada Perlakuan Temperatur
Yang Berbeda.................................................................................. 10
2.4. Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai benda uji........ 11
2.5. Perbandingan kekuatan beton pada berbagai umur........................ 12
2.6. Penelitian Terdahulu Limbah Abu Sekam Padi .............................. 14

3.1. Komposisi campuran beton 2 silinder untuk 0 % Abu Sekam ......... 18


3.2. Komposisi campuran beton 2 silinder untuk 2,5 % Abu Sekam ...... 19
3.3. Komposisi campuran beton 2 silinder untuk 5 % Abu Sekam ......... 19
3.4. Komposisi campuran beton 2 silinder untuk 10 % Abu Sekam ....... 20

4.1. Slum flow......................................................................................... 22


4.2. Uji kuat tekan beton 14 hari ............................................................. 23
4.3. Uji kuat tekan beton 28 hari............................................................. 24

vi
DAFTAR GAMBAR

3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 17

vii
DAFTAR LAMPIRAN

A. Log book Kegiatan ........................................................................ x


B. Hasil pengujian beton.................................................................... xiii
C. Tabel Acuan rencana campuran beton k – 400............................. xv
D. Pemeriksaan analisa saringan ...................................................... xvi
E. Hasil uji kuat tekan beton umur 14 hari ......................................... xvii
F. Hasil uji kuat tekan beton umur 28 hari ......................................... xviii
G. Nota pembelian material ............................................................... xix

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia konstruksi khususnya di Indonesia ikut


mendorong bertambahnya penggunaan beton sebagai material perkuatan
struktur. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland,
yang terdiri dari agregat mineral (kerikil dan pasir), semen, dan air.
Kekakuan, keawetan, dan sifat beton yang lain tergantung pada sifat
bahan-bahan dasar, nilai perbandingan bahan-bahannya, cara
pengadukan, maupun cara pengerjaan.

Komposisi pembuatan beton umumnya memanfaatkan bahan-bahan


yang berasal dari alam maka secara tidak langsung kita telah melakukan
eksploitasi alam secara terus-menerus. Eksploitasi alam secara terus-
menerus akan berdampak pada kerusakan alam dan lingkungan.

Era modern yang semakin canggih mampu menghasilkan


penemuan-penemuan baru yang berdasarkan pada berbagai riset dan
penelitian. Khususnya dalam bidang teknik sipil, berbagai penemuan
dapat memajukan kegiatan pembangunan. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan sebuah bangunan struktur yang kuat, awet, hemat biaya,
dan mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.

Perkembangan jenis konstruksi beton yang meningkat di Indonesia


tentu mempengaruhi penggunaan bahan material penyusun beton yang
juga akan meningkat. Berkembangnya isu keterbatasan sumber daya saat
ini, maka lahirlah konsep green building dengan sustainable design, yaitu
perancangan bangunan dengan menggunakan sumber daya alternatif
untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Upaya untuk mencegah
kerusakan lingkungan akibat penggunaan bahan sebagai bahan dasar
beton adalah dengan melakukan inovasi pembuatan beton menggunakan
material limbah. Adanya pemanfaatan limbah untuk bahan penyusun
beton diharapkan dapat mengurangi efek negatif pada lingkungan. Limbah
disamping dapat mencemari lingkungan juga dapat dimanfaatkan sebagai
bahan penyusun beton yang ramah lingkungan. Salah satu limbah yang
dapat digunakan sebagai bahan pengganti penyusun beton adalah abu
sekam padi.

Abu sekam padi merupakan limbah pertanian yang cukup melimpah


di Indonesia yang belum dimanfaatkan secara maksimal (Murti, 2016).
Abu sekam padi dihasilkan dari pembakaran sisa limbah padi. Dari
kandungan yang dimiliki, penggunaan abu sekam padi sebagai bahan
pengganti dari berat semen dapat memberikan beberapa keuntungan
seperti meningkatkan kekuatan pada beton. Hal ini berdasarkan penelitian
Wahyu Aji Pamungkas tahun 2019, bahwa penggunaan abu sekam padi
10% sebagai pengganti semen dapat meningkatkan kuat tekan 1.48% dari
beton normal menjadi 25.70 MPa.

Dengan penggabungan pemanfaatan abu sekam padi sebagai


pengganti semen diharapkan akan memperoleh beton yang tidak hanya
memiliki kekuatan tinggi, namun juga memiliki manfaat dari penggunaan
limbah terhadap lingkungan. Berdasarkan uraian diatas, Penelitian ini
menggunakan proporsi abu sekam padi dengan variasi 0%, 2,5%, 5% dan
10% dari semen.

1.2. Rumusan Masalah


a) Apakah penggunaan abu sekam padi pada pencampuran beton
dapat meningkatkan kuat tekan pada beton ?
b) Apakah penggunaan abu sekam padi efektif dalam mengurangi
sebagian pemakaian semen pada beton ?
c) Apakah beton dengan material abu sekam padi dapat
diaplikasikan dalam lingkup ketekniksipilan ?

2
1.3. Tujuan
a) Dapat meningkatkan kuat tekan pada beton dengan abu sekam
padi sebagai pencampur pada beton.
b) Dapat mengurangi pemakaian sebagian semen dengan alternatif
abu sekam padi pencampur pada beton.
c) Dapat membuat beton yang bernilai ekonomis, ramah
lingkungan, berkualitas dan ketahanan tinggi.

1.4. Manfaat
a) Menambah informasi dalam bidang ilmu pengetahuan bahan
konstruksi sipil, dimana penelitian yang dilakukan menggunakan
bahan limbah sebagai alternatif pengganti bahan dasar
pembuatan beton.
b) Mengembangkan teori rekayasa dan teknologi bahan konstruksi
sipil yang telah didapatkan di perkuliahan melalui pengaplikasian
langsung dilapangan.
c) Memberikan informasi mengenai penggunaan bahan pengganti
abu sekam padi terhadap semen dalam pembuatan beton.
d) Menjadikan rujukan dalam upaya pengembangan inovasi beton
ramah lingkungan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum

Berdasarkan SNI 03-2847-2002, beton merupakan campuran semen


portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan
air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat.
Beton yang sudah mengeras dapat dianggap sebagai batu tiruan, dengan
rongga-rongga butiran yang besar diisi oleh butiran yang lebih halus dan
pori-pori antara agregat halus diisi oleh semen dan air (Tjokrodimuljo,
1996).

Campuran air dan semen portland berfungsi mengisi pori-pori dan


sebagai pengikat antar agregat. Sedangkan agregat halus dan kasar tidak
mengalami proses kimia, melainkan hanya sebagai bahan pengisi yang
dilekatkan (Budi Astanto, 2001)

Berdasarkan SNI 03-6468-200, ACI 318, dan ACI 363R-92, mutu


beton terbagi atas kuat tekan seperti Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Mutu Beton Berdasarkan Kuat Tekan

Jenis Beton fc'

Beton Jenis Tinggi ≥ 41 Mpa

Beton Jenis Sedang 21 MPa ≤ 40 MPa

Beton Jenis Rendah ≤ 21 MPa

Sumber: SNI 03-6468-200,ACI 318,dan ACI 363R-92

Berdasarkan SNI 03-2847-2002, beton normal dihasilkan dengan


campuran air, semen Portland, dan agregat normal yang diperoleh dari
agregat alam sehingga menghasilkan berat jenis diantara 2200 Kg/m3 -
2500 Kg/m3.Beton normal umumnya digunakan untuk konstruksi
sederhana dengan beban yang relatif kecil dan sedang.

2.2. Material Penyusun Beton


2.2.1. Semen Portland

Semen portland komposit adalah bahan pengikat hidrolis dari hasil


penggilingan bersama terak semen portland dan gipsum dengan satu atau
lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen
portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut
antara lain terak tanur tinggi BFS (blast furnace slag),pozolan, senyawa
silikat, batu kapur, dengan kadar total bahan anorganik 6% - 35 % dari
massa semen portland komposit. (SNI 15-7064-2004)

Semen portland komposit dapat digunakan untuk konstruksi umum


seperti: pekerjaan beton, pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding
dan pembuatan elemenbangunan khusus seperti beton pracetak, beton
pratekan, panel beton, bata beton (paving block) dan sebagainya. (SNI-
15-7064-2004)

Semen PCC (Portland Cement Composit) cocok untuk bahan


pengikat dan direkomendasikan untuk penggunaan keperluan konstruksi
umum dan bahan bangunan . Adapun Kegunaan dan keunggulan dari
semen pcc:

Kegunaan :

1. Struktur bangunan bertingkat.


2. Struktur jembatan.
3. Struktur jalan beton.
4. Bahan bangunan.
5. Beton pratekan dan pracetak, Pasangan bata, plesteran dan acian,
Panel beton, Paving block, Hollow brick, batako, genteng, polongan,
ubin dan lain-lain.

5
Keunggulan :

1. Lebih mudah dikerjakan.


2. Suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak.
3. Lebih tahan terhadap sulfat.
4. Lebih kedap air.
5. Permukaan acian lebih halus.

2.2.2. Air

Air digunakan untuk menjadi bahan pelumas dan untuk bereaksi


dengan semen. Pemberian air yang berlebihan terhadap campuran beton
akan menyebabkan mutu beton menurun serta membuat beton menjadi
porus (Habudin, 2008). Adapun Spesifikasi air berdasarkan SNI 03-2847-
2002 sebagai berikut. 1. Air tidak mengandung asam, oli, alkali, bahan
organik, atau bahan lainnya yang dapat merugikan beton. 2. Air yang
digunakan tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang
membahayakan.

2.2.3. Agregat

Berdasarkan SNI 03-2847-2002, Agregat merupakan media


pengikat untuk membentuk suatu beton.

Keutamaan penggunaan agregat adalah untuk meningkatkan


kekuatan beton, mengurangi penyusutan pada beton, menghemat
penggunaan semen dan dengan kondisi agregat yang baik akan tercapai
beton yang padat (Nursanti, 2019). Berdasarkan ukurannya, agregat
dibagi dua yaitu

1 Agregat halus
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil
desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang

6
dihasil oleh alat-alat pemecah batu.Adapun syarat-syarat dari agregat
halus yang digunakan menurut PBI 1971, antara
lain :

a) Pasir terdiri dari butir-butir tajam dan keras. Bersifat kekal


artinya tidak mudah lapuk oleh pengaruh cuaca, seperti terik
matahari dan hujan.
b) Tidak mengandung lumpur lebih dari 5%. Lumpur adalah
bagian-bagian yang bisa melewati ayakan 0,063 mm. Apabila
kadar lumpur lebih dari 5%, maka harus dicuci. Khususnya
pasir untuk bahan pembuat beton.
c) Tidak mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak yang
dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrams-Harder.
Agregat yang tidak memenuhi syarat percobaan ini bisa dipakai
apabila kekuatan tekan adukan agregat tersebut pada umur 7
dan 28 hari tidak kurang dari 95% dari kekuatan adukan beton
dengan agregat yangs sama tapi dicuci dalam larutan 3%
NaOH yang kemudian dicuci dengan air hingga bersih pada
umur yang sama.

2 Agregat kasar
Agregat kasar dapat berupa kerikil hasil desintegrasi alami dari
batuan-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan batu Kerikil, dalam penggunaannya harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
a) Butir-butir keras yang tidak berpori serta bersifat kekal yang
artinya tidak pecah karena pengaruh cuaca seperti sinar
matahari dan hujan.
b) Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%, apabila
melebihi maka harus dicuci lebih dahulu sebelum
menggunakannya.

7
c) Tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak batuan
seperti zat-zat yang reaktif terhadap alkali.
d) Agregat kasar yang berbutir pipih hanya dapat digunakan
apabila jumlahnya tidak melebihi 20% dari berat keseluruhan.

Tabel 2.2 Syarat pemakaian agregat kasar dan agregat halus

AGREGAT KASAR AGREGAT HALUS


(%) Lewat ayakan (%) Lewat ayakan
Ayakan Ayakan
( berat kering ) ( berat kering )
30,0 mm 100 10,00 mm 100
25,0 mm 90-100 5,00 mm 90-100
15,0 mm 25-60 2,50 mm 80-100
5,0 mm 0-10 1,20 mm 50-90
2,5 mm 0-5 0,60 mm 25-60
0,30 mm 10-30
0,15 mm 2-10

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan harus


dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya
kerja yang baik dengan semen dan air, dalam proporsi campuran yang
dipakai. ( Astanto, 2001) .

Sifat yang paling penting dari suatu agregat (batu-batuan, kerikil,


pasir dan lain-lain) ialah kekuatan hancur dan ketahanan terhadap
benturan, yang dapat mempengaruhi ikatannya dengan pasta semen,
porositas dan karakteristik penyerapan air yang mempengaruhi daya
tahan terhadap proses pembekuan waktu musim dingin dan agresi kimia,
serta ketahanan terhadap penyusutan (Murdock, 1991).

8
2.3. Material Substitusi Campuran Beton

Material substitusi campuran beton yang digunakan adalah abu sekam


padi sebagai untuk bahan pengganti sebagian semen dan limbah kaca
untuk sebagai bahan pengganti sebagian agregat halus.

2.3.1. Abu sekam padi

Sekam padi merupakan suatu limbah dari hasil kulit butiran beras dan
apabila dibakar maka akan berubah menjadi abu sekam padi. Secara
umum, kegunaan sekam padi saat ini adalah untuk pupuk tanaman dan
bahan bakar dalam pembuatan batu bata. Berdasarkan data BPS tentang
Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2019, total produksi padi di
Indonesia pada tahun 2019 sekitar 54.60 juta ton GKG, artinya sangat
banyak material sisa dari padi yang dihasilkan. Sekam padi mengandung
bahan 75% mudah terbakar dan 25% berat akan menjadi Abu sekam padi
(ASP) yang memiliki senyawa silika (SiO2) reaktif sekitar 85%- 90%
(Kuncoro, 2013).

Abu sekam padi disebut sebagai pozzolan alami karena kandungan


senyawa silika (SiO2) yang tinggi (Djaka suhirkam, 2014). Melalui reaksi
reaksi antara silika (SiO2) pada abu sekam padi dengan kalsium
hidroksida (Ca(OH)2) dari hasil produk hidrasi semen akan menghasilkan
kalsium silikat hidrat (CSH) yang dapat meningkatkan kekuatan pada
beton (Lubis, 2004). Adapun kadar kimia abu sekam padi terdapat pada
Tabel 2.3 berikut

9
Tabel 2.3 Komposisi Kimia Abu Sekam Padi Pada Perlakuan Temperatur
Yang Berbeda.

Originᵒ 400ᵒ 600ᵒ 700ᵒ 1000ᵒ


BAHAN
(%) (%) (%) (%) (%)

SiO₂ 88,08 88,67 92,15 95,48


88,01
MgO 1,71 1,13 O,84 0,51 0,59
SO₃ 1,12 0,83 0,81 0,79 0,09
CaO 2,56 2,02 1,73 1,60 1,16
K₂O 5,26 6,48 6,41 3,94 1,28
Na₂O 0,79 0,76 1,09 0,99 0,73
TiO₂ 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Fe₂O₃ 0,29 0,74 0,46 0,00 0,43
Sumber : Hwang,C.L (2002)

Pada penelitian ini akan digunakan abu sekam padi dari limbah
hasil pembakaran batu bata dengan suhu 500-700 °C. Hal ini dilakukan
berdasarkan rekomendasi hasil-hasil penelitian sebelumnya. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Aji Pamungkas tahun 2019, abu
sekam padi 10% dari berat semen dapat meningkatkan kuat tekan 1.48 %
dari beton normal menjadi 25.70 MPa. Dari hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa abu sekam padi dapat mengurangi penggunaan
semen pada campuran beton.

2.4. Sifat – Sifat Beton


2.4.1. Beton Segar
Sifat utama dari beton segar yang sering digunakan sebagai acuan
mutu beton adalah workability. Workability adalah sifat mudah dikerjakan,
yaitu sifat yang dimiliki oleh beton segar yang mudah dalam pengerjaan
mulai dari proses pengadukan, pengangkutan, penuangan, pencetakkan,

10
proses fiishing, sampai proses perawatan atau curring. Terjadinya adalah
pada saat beton dikerjakan atau pada saat pengerjaan.
Sifat ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Kadar Air
2. F.a.s (Faktor Air Semen).
3. Sifat Agregat
4. Kadar Agregat Halus
5. Jumlah semen
6. Admixture
7. Alat yang digunakan dalam proses pengadukan dan pencampuran.

2.4.2. Beton Keras.


Kekuatan beton umumnya di identikkan dengan kuat tekan. Dalam
peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971 : 39) bahwa kuat tekan
adalah bahan kontruksi yang mempuyai sifat kekuatan tekan yang khas,
apabila diperiksa dengan sejumlah besar benda-benda uji, nilainya akan
menyebar sekitar suatu nilai rata-rata.
Chu-Kia Wang dan Salmo (1993 : 9) menyatakan bahwa kuat tekan
beton adalah kekuatan tekan beton didalam N/m² dari pengetesan benda
uji yang berbentuk silinder dengan diameter 6 inci (150 cm) dan tinggi 13
inci (300 mm) pada hari ke 28 setelah benda uji dibuat.
Perbandingan kekuatan beton pada berbagai benda uji pada PBI
1971:33 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.4 Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai benda uji
Perbandingan Kekuatan
Benda Uji
Tekan
Kubus 15 x15 x15 cm 1,00
Kubus 20 x20 x 20 cm 0,95
Slinder 15 x 30 cm 0,83
Sumber : (Peraturan Beton Bertulang 197 SNI-2)

11
Kekuatan adalah sifat utama yang harus dimiliki oleh beton, sebab
beton yang tidak cukup menurut kebutuhan menjadi tidak berguna. Sifat
ini berguna untuk menahan terjadinya kerusakan yang diakibatkan oleh
pengaruh tegangan yang timbul akibat adanya beban atau faktor lain.
Kekuatan tekan beton didefenisikan sebagai tegangan yang terjadi dalam
benda uji pada pemberian beban hingga benda uji tersebut hancur.
Pengukuran kuat tekan beton didasarkan pada (SNI 03-1974-1990).
Beban yang bekerja atau terdistribusi secara kontinyu melalui titik
berat,kemudian dihitung dengan rumus :

Dimana :
Fc = Kuat tekan beton (kg/cm²)
P = Beban (kg)
A = Luas penampang (cm²)
Apabila tidak ditentukan dengan percobaan untuk keperluan perhitungan
atau
pemeriksaan mutu beton maka perbandingan kekuatan beton pada
berbagai umurdapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.5 Perbandingan kekuatan beton pada berbagai umur


Umur (hari) 3 7 14 21 28 90

Semen Portland 0,4 0,65 0,88 0,95 1,00 1,20

Semen Portland dengan


0,55 0,75 0,90 0,95 1,00 1,15
kekuatan awal yang tinggi
Sumber : (PBI 1971 : 34)

Kuat tekan beton merupakan faktor yang utama dan penting untuk
diperhatikan di dalam pelaksanaan pengecoran dilapangan. Yang

12
kemudian akan kami garis bawahi adalah terkait umur beton dan kuat
tekan karakteristik yang dimilikinya pada umur tersebut. Rata-rata, beton
mencapai kekuatan tekan karakteristik rencananya pada umur 28 hari.
Pada umur tersebut kuat tekan karakteristik beton mencapai kekuatan
rencananya.
Mengetahui kekuatan tekan beton karakteristik ini penting,
mengingat pada proyek konstruksi, uji tekan sampel beton dilapangan
terkadang dites tidak tepat pada umurnya (baca : 28 hari), sehingga perlu
dilakukan pengkoreksian dengan menggunakan faktor kekuatan untuk
kemudian diketahui apakah pada umur tersebut kekuatan karakteristinya
memenuhi atau tidak.

2.5. Penelitian Terdahulu Abu Sekam Padi

Topik penelitian terdahulu yang membahas mengenai penggunaan bahan


pengganti limbah sebagai bahan konstruksi dapat dilihat pada Tabel 2.5
berikut.

13
Tabel 2.6 Penelitian Terdahulu Abu Sekam Padi

PENULIS TAHUN HASIL KETERANGAN

Djaka Suhirman , kuat tekan


penambahan abu
Gunawan Tanzil &
0% ꓿ 42,61 Mpa sekam
Imron Fikri Astira 2012 2,5% ꓿ 43.81 Mpa dan superplasticizer

5% ꓿ 45.28 Mpa menambah kekuatan

7,5% ꓿ 45.88 Mpa beton


10% ꓿ 48.39 Mpa
penambahan abu
Djaka Suhirman & kuat tekan : sekam
A. Latif 0% ꓿ 34.36 Mpa padi sebagai bahan
pengganti semen
2013 2,5% ꓿ 34.97 Mpa dapat
meningkatkan kuat
5% ꓿ 35.80 Mpa tekan
7,5% ꓿ 36.87 Mpa beton
10% ꓿ 37.92 Mpa
penelitian ini
Djaka Suhirman &
kuat tekan : menggunakan
superplasticizer
Dafrimon
0% ꓿ 34.36 Mpa sebesae 0,6%
terhadap air yang
2014 2,5% ꓿ 35.32 Mpa digunakan
5% ꓿ 35.78 Mpa
7,5% ꓿ 37.45 Mpa
10% ꓿ 40.14 Mpa
dari hasil pengujian
Wahyu Aji
kuat tekan : dapat
Pamungkas 0% ꓿ 22.39 Mpa disimpulkan bahwa
penggunaan abu
8% ꓿ 14.78 Mpa sekam
2019
9% ꓿ 22.84 Mpa padi dapat mengurang

10% ꓿ 25.70 Mpa penggunaan semen

11% ꓿ 21.98 Mpa pada campuran beton

12% ꓿ 19.06 Mpa


Dari hasil penelitian sebelumnya, akan dilakukan penelitian lebih
lanjut dengan modifikasi terhadap bahan campuran yang digunakan
dalam penelitian ini dari acuan sebelumnya. Penelitian dilakukan dengan
membuat mix design beton rencana K - 400 dengan campuran abu
sekam padi yaitu dengan variasi proporsi 0%, 2,5%, 5% dan 10%
terhadap semen.

14
BAB III

METODE PEMBUATAN

3.1. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan Pengujian Agregat halus dan Agregat kasar


dilaksanakan pada :

Tanggal : 1 Desember 2020 s.d 8 Desember 2020

Tempat Pelaksanaan : UPTD Laboratorium Dinas SDA Dan Bina


Marga Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pelaksanaan pembuatan rancang campuran (Mix Design) dan benda


uji silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dilaksanakan pada :

Tanggal : 9 Desember 2020 s.d 10 Desember 2020

Tempat Pelaksanaan : UPTD Laboratorium Dinas SDA Dan Bina


Marga Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pelaksanaan perawatan dan pengujian benda uji pada hari ke 1 hari:

Tanggal : 10 Desember 2020 s.d 7 Januari 2021

Tempat Pelaksanaan : UPTD Laboratorium Dinas SDA Dan Bina


Marga Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
3.2. Instrumen Pelaksanaan

Secara garis besar alur proses penelitian dilaksanakan


dilaboratorium dan dapat dilihat pada bagan berikut ini :

MULAI

STUDI PENDAHULUAN :

 LATAR BELAKANG
 RUMUSAN MASALAH
 TUJUAN
 MANFAAT

KAJIAN PUSTAKA :

 TINJAUAN UMUM
 PENELITIAN TERDAHULU

PEMILIHAN MATERIAL

PENGUJIAN MATERIAL /
PEMERIKSAAN KARAKTERISTIK

AGREGAT HALUS DAN AGREGAT

PEMBUATAN RANCANGAN
CAMPURAN

(MIX DESIGN)

2
A

PEMBUATAN BENDA UJI

SILINDER 30 X 15

PERAWATAN BENDA UJI

PENGUJIAN KUAT TEKAN


BETON

HASIL PENGUJIAN DAN


PEMBAHASAN

SELESAI

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian

3.3. Tahapan pelaksanaan

Pelakasanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yakni :

a) Pemilihan material, material yang digunakan pada beton mutu tinggi


ramah lingkungan adalah :
1. Semen Bpsowa jenis Portland Composit Cement (PCC).
2. Agregat halus berupa pasir sungai yang berasal dari Konawe.
3. Agregat kasar berupa batu pecah(suplit) yang berasal dari Pohara.
4. Air menggunakan air dari PDAM.
5. Abu Sekam Padi diambil dari daerah Sindangkasi.

3
b) Pengujian material / pemeriksaan karakteristik agregat halus dan
agregat kasar dengan menggradasi agregat kasar dan memeriksa
kadar lumpur agregat halus di UPTD Laboratorium Dinas SDA Dan
Bina Marga Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
c) Perencanaan rancangan campuran (Mix Design), benda uji silinder
diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dengan komposisi sebagai berikut:

Tabel 3.1 Komposisi campuran beton 2 silinder untuk 0% Abu Sekam

NO BAHAN BERAT(Kg) FAS


Semen
1 6,005
Bosowa
Agregat halus
2 7,379
( pasir konawe)
Agregat Kasar
3 8,514
(batu pohara)
0,3
Agregat Kasar
4 1,776
medium

5 Air 201

Abu Sekam
6 0
padi 0%

4
Tabel 3.2 komposisi campuran beton 2 silinder untuk 2,5% Abu Sekam

NO BAHAN BERAT(Kg) FAS


Semen
1 6,005
Bosowa
Agregat halus
2 7,379
( pasir konawe)
Agregat Kasar
3 8,514
(batu pohara)
0,3
Agregat Kasar
4 1,776
medium

5 Air 210

Abu Sekam
6 0,165
padi 2,5 %

Tabel 3.3 komposisi campuran beton 2 silinder untuk 5% Abu Sekam

NO BAHAN BERAT(Kg) FAS


Semen
1 6,005
Bosowa
Agregat halus
2 7,379
( pasir konawe)
Agregat Kasar
3 8,514
(batu pohara)
0,3
Agregat Kasar
4 1,776
medium

5 Air 210

Abu Sekam
6 padi 5 % 0,330

5
Tabel 3.4 komposisi campuran beton 2 silinder untuk 10% Abu Sekam

NO BAHAN BERAT(Kg) FAS


Semen
1 6,005
Bosowa
Agregat halus
2 7,379
( pasir konawe)
Agregat Kasar
3 8,514
(batu pohara)
0,3
Agregat Kasar
4 1,776
medium

5 Air 230

Abu Sekam
6 padi 10 % 0,660

d) Pembuatan benda uji dilakukan di UPTD Laboratorium Dinas SDA


Dan Bina Marga Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan
mencampur secara manual tanpa alat bantu concrete mixer karna
benda uji yang akan dibuat dalam skala kecil dan untuk mencegah
terbuanganya material.
e) Perawatan benda uji di lakukan di UPTD Laboratorium Dinas SDA
Dan Bina Marga Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan
cara merendam beton dengan air (dengan penggenangan
permukaan beton).

6
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data pengujian Material

Material yang digunakan dalam proses mix desain adalah material


yang telah di uji pada pengujian agregat. Dengan menggunakan agregat
kasar (sirtu) yang telah disortir dan memakai perbandingan 60% yang
lolos saringan nomor 4 dan 40% yang lolos saringan nomor 8 dari berat
takaran pada mix desain. Kemudian memakai agregat halus (pasir) yang
lolos saringan nomor 4 dan tertahan di saringan nomor 100. Selanjutnya,
semen yang digunakan ialah semen bosowa pcc ,air yang digunakan
sebagai pencampur yaitu air PDAM dan abu sekam padi yang berasal dari
daerah Sindangkasi sebagai bahan tambah limbah pada campuran beton.

4.2. Data Limbah Abu Sekam padi

Pada penelitian ini akan digunakan abu sekam padi dari limbah
hasil pembakaran dengan suhu 500-700 °C. Hal ini dilakukan berdasarkan
rekomendasi hasil -hasil penelitian sebelumnya. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Wahyu Aji Pamungkas tahun 2019, abu sekam padi 10%
dari berat semen dapat meningkatkan kuat tekan 1.48 % dari beton
normal menjadi 25.70 MPa. Dari hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa abu sekam padi dapat mengurangi penggunaan
semen pada campuran beton.
4.3. Data Komposisi Mix Design Benda Uji

Tabel 4.1 Slump Flow

Amount of gravel Slump Flow Time to achieve 500


Rank
( m³/m³ ) ( mm ) mm slump flow
1 0.28 - 0.30 600 - 700 5 - 20 sec
2 0.30 - 0.33 600 - 700 3 -15 sec
3 0.33 - 0.35 500 - 650 3 -15 sec

Fas semen 0,28-0,37 % dengan memilih 0,3 %


Range air 155-175 kg/m³ dengan memilih 160 kg/m³
Tentukan kandungan udara max 6 dengan memilih 4 %
Jumlah agregat kasar 0,28 - 0,3 m³/m³ , untuk slump flow 600 - 700 mm
dengan memilih 0,28 = 280 liter.
160
Faktor Air Semen = 0,3 = 533,3
Berat material
Volume material = berat isi x kebutuhan silinder

Kebutuhan silinder = jumlah silinder x berat isi x volume silinder

Banyaknya
= 2
silinder ukuran 15 cm x 30 cm

Semen 566,67
= Bosowa = x 25,54 = 6,005 Kg
2410

Pasir 696,29
= Konawe = x 25,54 = 7,379 Kg
2410

Sirtu 803,44
= Moramo 1-2 = x 25,54 = 8,514 Kg
2410

167,57
= Moramo 0,5 = x 25,54 = 1,776 Kg
2410

22
Air 176,27
= PDAM = x 25,54 = 1,868 Ltr
2410

25,543

Abu sekam = 2,5% = 165,144 gr 2,5% (%)


Dari
5% =
330,289 gr 5% berat
10% = 660,578 gr 10% semen

4.4. Hasil pengujian Benda Uji

Kuat tekan beton yang dihasilkan pada pengujian beton dengan


umur 14 hari yakni, :

Dimana :

f’c : Kuat Tekan Beton (N/mm² atau MPa)

P : Beban Maksimum (N)

A : Luas Penampang (mm²)

Tabel 4.2 Uji kuat tekan beton 14 hari

Umur Berat Gaya Kuat


Tanggal Tanggal
Beton Massa Tekan Tekan
No Benda
Pembuatan Pengujian ( Hari ) Uji (KN) (MPa)
(kg)
1 10/12/2020 24/12/2020 14 12716 532 30,120
2 10/12/2020 24/12/2020 14 12674 585 33,121
3 10/12/2020 24/12/2020 14 12595 548 31,026
rata - rata 31,423

23
uji kuat tekan beton 14 hari
40

30

20
kuat tekan
10

0
2,5% 5% 10%

Asumsi kuat tekan beton 14 hari adalah 88% dari kuat tekan 28 hari
31,423
sehingga perhitungan kuat tekan rata-rata 28 hari adalah = 0,88 =

35,707 MPa

Dapat di asumsikan rata – rata umur beton 28 hari adalah 35,707 MPa

Jadi, kuat tekan beton rata-rata yang dihasilkan dari pengujian benda uji
dengan umur 14 hari adalah 31,423 MPa. Kuat tekan beton rata-rata usia
28 hari dapat diperkirakan dapat mencapai 35,707 MPa.

Tabel 4.3 uji kuat tekan beton 28 hari

Umur Berat Gaya Kuat


Tanggal Tanggal
Beton Massa Tekan Tekan
No
Benda
Pembuatan Pengujian ( Hari ) (KN) (MPa)
Uji (kg)
1 10/12/2020 08/01/2021 28 12570 540 30,573
2 10/12/2020 08/01/2021 28 12663 600 33,970
3 10/12/2020 08/01/2021 28 12513 480 27,176
rata - rata 30,573

24
uji kuat tekan beton 28 hari
40

30

20
kuat tekan
10

0
2,5% 5% 10%

Jadi dari asumsi diatas tidak sesuai ternyata rata – rata nilai kuat tekan
beton umur 28 hari adalah 30,573 MPa.

4.5. Analisa Aplikasi Beton Dilapangan

Beton SCC dengan material tambahan Abu Sekam Padi dapat


dimanfaatkan untuk pengerjaan konstruksi struktural ataupun
nonstruktural seperti bangunan yang membutuhkan daya beban yang
tinggi contohnya bangunan bertingkat, jembatan, dan lainnya. Hasil
perkembangan kuat tekan beton menunjukkan, abu sekam padi
berpotensi dipergunakan sebagai bahan pengganti sebagian semen,
dikarenakan mampu mempercepat perkembangan kuat tekan beton dan
menghemat pemakaian semen.

25
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang kami lakukan maka diperoleh kesimpulan,


bahwa :

1) Hasil pemeriksaan karakteristik agregat halus dan agregat kasar


didapatkan bahwa untuk pengujian analisa saringan, berat jenis
spesifik, dan kadar air semua memenuhi spesifikasi SNI sehingga
agregat dapat digunakan dengan baik.
2) Penambahan limbah abu sekam padi pada campuran beton ramah
lingkungan dengan variasi campuran limbah abu sekam
2,5%,5%,10%. Memiliki nilai kuat tekan yang berbeda.Penambahan
abu sekam di 5% memiliki nilai kuat tekan yang paling tinggi,Jadi
dapat di tarik kesimpulan bahwa limbah abu sekam dapat
digunakan pada tambahan 5% ditinjau dari massa semen dan jika
berlebihan pun akan mengurangi mutu beton.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian pemanfaatan abu sekam padi sebagai


bahan pengganti sebagian semen :

1) Melakukan suatu treatment dalam proses penggunaan abu sekam


padi sebagai bahan pengganti semen. Hal ini dapat dilakukan
dengan menyaring abu sekam padi dengan ayakan mesh No. 200
(0.075 mm) sehingga dapat mengisi pori-pori pada campuran beton
serta meminimalisir butiran abu sekam padi yang tidak digunakan
pada campuran beton.
2) Perlu dilakukan kontrol yang ketat terhadap penggunaan bahan
substitusi abu sekam padi . Hal yang dapat dilakukan adalah
kontrol terhadap suhu pembakaran sekam padi yang akan
digunakan, pengujian terhadap kadar air pada abu sekam padi,
Memperhatikan terhadap material dasar penyusun beton untuk
menjaga kualitas agar sesuai dengan standar yang disyaratkan
pada bahan campuran beton.
3) Perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai abu sekam padi sebagai
bahan pengganti semen.
4) Penelitian lanjutan yang kami laksanakan masih belum maksimal
dalam perancangan dan sebagainya, karena terkendala dalam
waktu yang ditetapkan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Andriyanta, Ridwan dkk. 2011. Laporan Mix Design dan Pengujian Beton
https://www.academia.edu/3342349/laporan_beton. Yogyakarta

Anggoro,Yuwono dkk. (2017).Makalah Abu sekam padi sebagai bahan


tambah dalam pembuatan campur beton . Bandung

Djaka suhirkam, D. (2014). Beton Mutu K-400 Dengan Penambahan Abu


Sekam Padi Dan Superplastisizer . Palembang

Kuncoro, D. S. (2013). Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi dan Abu


Terbang Batubara Terhadap Kekuatan Tekan dan Porositas
Genteng Tanah Liat Kabupaten Pringsewu.

Loly Siti Khadijah, L. (2004). Pengaruh Penggunaan Abu Sekam Padi


Sebagai Material Pengganti Semen Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat
Tarik Beton . Depok

Wahyu Aji, P. (2019). Efekvitas penggunaan abu sekam padi sebagai


pengganti sebagian semen dalam pembuatan beton. Sukoharjo

ix
LAMPIRAN

A. Log book Kegiatan

No Tanggal Kegiatan Dokumentasi Tempat


1 28 - 29 Persiapan UPTD
november alat dan Laboratorium
2020 bahan Dinas SDA
Dan Bina
Marga
Pemerintah
Provinsi
Sulawesi
Tenggara.
2 30 Pembersihan UPTD
november material / Laboratorium
2020 pencucian Dinas SDA
material Dan Bina
Marga
Pemerintah
Provinsi
Sulawesi
Tenggara.
3 1–8 Pengujian Laboratorium
desember material Dinas SDA
2020 agregat Dan Bina
halus Marga
Dan agregat Pemerintah
kasar Provinsi
Sulawesi
Tenggara.

x
4 9 Pembuatan UPTD
desember rancangan Laboratorium
2020 Mix design Dinas SDA
Dan Bina
Marga
Pemerintah
Provinsi
Sulawesi
Tenggara.
5 10 Proses UPTD
Desember pembuatan Laboratorium
2020 dan Dinas SDA
pencetakan Dan Bina
beton serta Marga
pemberian Pemerintah
identitas Provinsi
beton Sulawesi
Tenggara.

xi
6 11 Proses UPTD
Laboratorium
Desember membuka
Dinas SDA
2020 cetakan Dan Bina
Marga
beton
Pemerintah
Dan Provinsi
Sulawesi
perawatan
Tenggara.
beton
(curring)

7 24 Proses UPTD
Desember penimbanga- Laboratorium
2020 an benda uji Dinas SDA
dan Dan Bina
pemberian Marga
blerang pada Pemerintah
permukaan Provinsi
beton serta Sulawesi
uji kuat tekan Tenggara.
beton 14 hari

xii
B. Hasil Pengujian Beton

No Tanggal Umur Nilai Kuat Dokumentasi


Beton Tekan
( Hari ) ( MPa )
1 24 14 30,120
Desember
2020

2 24 14 33,121
Desember
2020

3 24 14 31,026
Desember
2020

xiii
No Tanggal Umur Nilai Kuat Dokumentasi
Beton Tekan
( Hari ) ( MPa )
1 08 28 30,573
Januari
2021

2 08 28 33,970
Januari
2021

3 08 28 27,176
Januari
2021

xiv
xv
xvi
xvii
xviii
xix
xx

Anda mungkin juga menyukai