Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN AKHIR TAHUN

PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL


INSTITUSI

Pengembangan Beton Ringan Mutu Tinggi Dengan dan


Tanpa Serat

Tahun ke 1 dari rencana 3 tahun

Ketua/Anggota Tim
Ketua Peneliti : Dr. Ir. Abdullah, M.Sc. (NIDN: 0021036406)
Anggota 1 : Ir. Bustari, MT. (NIDN: 0014026702)
Anggota 2 : Dr. Syahriza Fonna, ST. MT. (NIDN: 0027107801)

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


NOPEMBER 2018
RINGKASAN

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak


disepanjang garis ring-of-fire sehingga penggunaan bahan yang tepat akan
menghasilkan konstruksi yang aman. Misalnya, penggunaan bahan yang ringan
akan mengurangi beban gempa yang bekerja pada suatu gedung karena beban
gempa adalah berbanding terbalik terhadap berat konstruksi sehingga akan relative
lebih aman terhadap kemungkinan rusak atau runtuh. Dengan jumlah pulau
mencapai 17.000 buah dan luas perairan lebih kurang 60% dari luas wilayah
keseluruhan menyebabkan Indonesia adalah Negara dengan garis pantai terpanjang
di dunia. Kondisi ini merupakan peluang, akan tetapi sekaligus tantangan untuk
mengusai teknologi terkait agar pengembangan ekonomi kawasan pesisir dapat
dilakukan.
Pengembangan beton ringan di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) sejak
tahun 2006 telah menghasilkan beberapa aplikasi terutama untuk bahan bangunan
gedung. Seperti dinding dan pelat lantai pracetak. Sejumlah aplikasipun telah
berhasil dilakukan, seperti: rumah panel pracetak BeRi-C, lantai jembatan
(termasuk untuk lantai jembatan gantung) dan lantai bangunan gedung. Saat ini, di
Laboratorium Konstruksi dan Bahan Bangunan Unsyiah mutu (kuat tekan) beton
ringan tanpa serat mencapai 60 MPa sudah dapat dicapai. Berbagai elemen
konstruksi untuk bangunan gedung, seperti elemen dinding dan lantai pracetak telah
berhasil diuji coba dan diaplikasikan. Terutama panel pracetak BeRi-C untuk rumah
ramah gempa.
Pada penelitian ini, yaitu tahun pertama dilakukan pengujian sifat mekanis
dan pengaruh penambahan serat terhadap kekuatan dan durabilitas beton ringan
berserat mutu tinggi terhadap lingkungan yang ekstrim, seperti air laut. Selain sifat
mekanis dan durabilitas pada lingkungan ekstrim, pada tahun pertama dilakukan
juga uji sambungan baut panel pracetak. Terbuat dari beton busa ringan,
memungkinkan pemanfaatan bahan produk sampingan suatu industri, semua
komponen konstruksi dari panel BeRi-C tersambung satu sama lain dengan cukup
kokoh menggunakan baut. Dengan jaringan kawat penguat didalamnya
sebagaimana konsep ferosemen, panel BeRi-C memiliki daktilitas cukup baik, dan,
kapasitas retak yang jauh lebih tinggi dari pada beton bertulang lainnya.

Hasil penelitian terapan ini juga akan dipublikasi pada beberapa jurnal international
dan nasional, juga sangat berpeluang untuk mendapatkan paten: Panel Beton
Ringan Komposit (BeRi-K).

Keywords: Beton Ringan, Mutu Tinggi, Kuat Tekan, Agregat Ringan,


Infrastruktur, dan Serat

iii
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan karunia-
Nya maka pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan yang diharapkan. Shalawat dan Salam disampaikan ke junjungan Nabi
Muhammad SWA yang telah menuntun manusia dari alam kebodohan ke alam yang
penuh ilmu pengetahuan.
Pengabdian ini dilaksanakan dengan paling tidak dua sasaran utama:
1. meningkatkan pengetahuan dan teknologi dalam penggunaan beton busa
ringan pada konstruksi pracetak; dan
2. memberikan bantuan rumah untuk korban gempa yang merupakan contoh
rumah ramah gempa yang dikembangkan di Universitas Syiah Kuala.
Kegiatan ini terlaksana dikarenakan adanya kerja sama yang baik antara
Universitas Syiah Kuala dan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, terutama pasca
gempa di akhir tahun 2017. Termasuk berkat kerjasama tim pengabdi, kedua mitra,
mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Universitas Syiah Kuala.
Penulis menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah berkontribusi hingga kegiatan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Semoga semua bantuan dan sokongan yang diberikan dapat menjadi amal shaleh di
sisi Allah SWT. Penulis berharap hasil kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.

Banda Aceh, Oktober 2018

Tim Pelaksana

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
RINGKASAN ............................................................................................. iii
PRAKATA ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................... 3
1.3 Kebaruan dan Terobosan Teknologi ………………………… 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6


BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................... 9
BAB 4 KEGIATAN PENELITIAN 2018 ………………………………… 11
4.1 Pengujian Kapasitas Panel Pracetak Dibebani Beban Lateral .. 11
4.2 Pengujian Korosi Tulangan …………………………………. 24
4.3 Pengujian Sifat Mekanis ……………………………………. 35

BAB 5 LINGKUP DAN JADWAL PENELITIAN


5.1 Road Map ............................................................................ 39
5.2 Jadwal Penelitian Keseluruhan ............................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 42


LAMPIRAN ............................................................................................... 44

iv
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1.1 Target Luaran ……………………………………………….. 5


Tabel 4.1.1 Benda Uji Portal Beton Bertulang (PBB) yang dipersiapkan .. 12
Tabel 4.1.2 Kelompok Benda Uji Portal Beton Bertulang ……………. 13
Tabel 4.1.3 Komposisi Campuran Beton ………………………………… 15
Tabel 4.1.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Silinder pada Elemen Portal ….. 17
Tabel 4.2.1 Variasi Benda Uji Balok ……………………………………. 25
Tabel 4.2.2 Variasi Benda Uji Silinder ………………………………….. 26
Tabel 4.3.1 Hasil Pengujian Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Silinder .. 37

Tabel 5.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ……………………………… 40

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Beberapa contoh aplikasi beton ringan busa ........................... 2
Gambar 3.1 Peralatan Laboratorium ......................................................... 6
Gambar 4.1.1 Detail Benda Uji Portal Dinding Tanpa Rangka ...................... 14
Gambar 4.1.2 Detail Benda Uji Portal Beton Bertulang Tanpa Dinding …… 14
Gambar 4.1.3 Set Up alat dan portal untuk pengujian ……………………… 15
Gambar 4.1.4 Grafik Hubungan Beban dan Perpindahan ………………….. 19
Gambar 4.1.5 Grafik Envelope Beban dan Perpindahan PDTR …………… 20
Gambar 4.1.6 Grafik Hubungan Penurunan Kekakuan Secant dan Perpindahan 20
Gambar 4.1.7 Grafik Envelope Beban dan Perpindahan PDTR …………….. 22
Gambar 4.1.8 Pola Retak pada PDTR ………………………………………. 23
Gambar 4.2.1 Bentuk dan ukuran benda uji beton busa berserat …………… 25
Gambar 4.2.2 Beton busa berserat polypropylene tanpa anoda korban .......... 25
Gambar 4.2.3 Beton busa berserat polypropylene dengan anoda korban ........ 25
Gambar 4.2.4 Beton busa berserat polypropylene dengan anoda …………… 26
Gambar 4.2.5 Pengukuran Potensial Korosi ………………………………… 27
Gambar 4.2.6 Potensial korosi pada BBSTA ……………………………….. 29
Gambar 4.2.7 Potensial korosi pada BBSATT ……………………………… 30
Gambar 4.2.8 Potensial korosi pada BBSAT ……………………………….. 31
Gambar 4.2.9 Perbandingan nilai potensial korosi dari semua beton ………. 32
Gambar 4.2.10 Diagram hubungan pH beton dengan potensial korosi ….… 35
Gambar 4.3.1 Pengujian Kuat Tekan Beton ……………………………… 36
Gambar 4.3.2 Pengujian Kuat Tarik Belah Beton ........................................ 36

iv
LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Artikel Ilmiah ............................................................................ 43


Lampiran 2 Personalia Tenaga Peneliti beserta Kualifikasinya ..................... 50
Lampiran 3 Foto dan Gambar Aktivitas ....................................................... 69

iv
Bab I - PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai
17.000 buah. Luas perairan lebih kurang 60% dari luas wilayah keseluruhan. Kondisi geographis
yang demikian memerlukan armada kapal yang kuat untuk sarana penangkap ikan yang
merupakan salah satu potensi ekonomi, terutama bagi masyarakat pesisir/nelayan dan sebagai
moda transportasi penumpang dan barang. Saat ini umumnya kapal sebagai moda transportasi
terbuat dari bahan baja, sedangkan kapal nelayan masih banyak yang menggunakan bahan kayu.
Sebagai bahan konstruksi yang paling banyak digunakan karena murah dan mudah
dibentuk, beton juga banyak diaplikasikan pada konstruksi maritim/kelautan. Tidak saja sebagai
bahan untuk bangunan pelabuhan, pemecah ombak, dan konstruksi pelindung pantai lainya,
beton juga telah digunakan sebagai bahan untuk kapal sejak akhir abad ke 19. Namun, kapal
beton mempunyai kelemahan, yaitu berat dan tebalnya. Perkembangan teknologi beton yaitu
adanya beton ringan mutu tinggi memungkinkan kapal beton menjadi salah satu alternatif karena
semakin mahalnya bahan baja dan sulitnya mendapatkan kayu mutu baik karena isu
penyelamatan hutan untuk melestarikan lingkungan.
Dengan potensi bahan agregat ringan dari alam (pozolan, misalnya) dan hasil sampingan
industri seperti abu terbang (fly ash) dari pembangkit listrik tenaga uap/batubara, serta hasil
sampingan pertanian (abu sekam padi) dan perkebunan (cangkang sawit) yang melimpah, upaya
pengembangan kapal beton akan sangat menjanjikan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Abdullah (2009) menunjukkan bahwa, kuat tekan beton busa yang menggunakan pozolan atau
fly ash sebagai bahan pengganti semen dan berat jenis (Specific Gravity) = 1,8 dapat > 60 MPa.
Panjangnya garis pantai dan luasnya Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang dimiliki oleh
Indonesia, secara umum belum memberikan dampak terhadap kesejahteraan nelayan dan
masyarakat yang tinggal di kawasan pantai. Hal ini disebabkan, diantaranya, keterbatasan
teknologi dan lemahnya kemandirian. Misalnya, sampai saat ini bahan baku untuk pembuat kapal
penangkap ikan untuk nelayan masih sangat tergantung pada hanya kayu dan baja. Kedua bahan
tersebut masing-masing punya kelemahan, yaitu service life-nya pendek, tidak mungkin
diproduksi secara massal, khususnya konstruksi dari kayu, dan mahal. Pengembangan kawasan

1
pantai untuk objek wisata agar dapat memberikan dampak terhadap perbaikan ekonomi
masyarakat. Selain itu, berbagai bentuk dekoratif untuk taman dan lain-lain dapat diproduksi
dengan mutu yang baik. (Lihat Photo – 1 di bawah).
Secara umum, beton bertulang rentan terhadap korosi/karatan. Namun, jika diproduksi
dengan pengawasan yang baik, konstruksi terapung, seperti kapal beton pertama dari ferosemen
(salah satu jenis beton bertulang) yang dipatenkan oleh Joseph-Louis Lambot pada tahun 1850-
an masih baik kondisinya. Penelitian yang dilakukan di Fakultas Teknik Unsyiah tentang beton
ringan terbukti lebih kedap air, sehingga laju korosi lebih rendah. Kombinasi konsep ferosemen
dan beton ringan mutu tinggi yang diproduksi secara pracetak memungkinkan percepatan dan
pengawalan mutu dilakukan. (Lihat Photo – 1: Contoh Aplikasi Beton Pracetak).

Photo 1.1 – Beberapa contoh aplikasi beton ringan busa

2
Dari sejumlah penelitian yang dilakukan oleh Abdullah, baik terhadap ferosemen, yaitu
pada tahun 1994, 1995, 1996, 2001, 2003, dan terhadap beton ringan, dari tahun 2004 s/d 2009
menunjukkan bahwa konsep konstruksi ferosemen dan pemanfaatan beton ringan busa sangat
tepat untuk dikembangkan di Indonesia untuk berbagai jenis konstruksi. Kalau pada konstruksi
bangunan gedung pemanfaatan dan pengembangan beton busa akan menjadikan konstruksi
gedung menjadi lebih ringan sehingga berimplikasi positif terhadap pengurangan gaya gempa
yang bekerja, beton ringan busa untuk konstruksi maritim, kapal dan konstruksi bangunan lepas
paintai lainnya seperti jetty dan jembatan terapung, sangat menjanjikan karena berbagai potensi,
yaitu sumber agregat ringan alami dan hasil sampingan industri perkebunan, serta sumber daya
manusia yang terampil dan relatif murah yang kita miliki di Indonesia.

1.2 Tujuan dan Sasaran


Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah seperti semen dan agregat ringan, baik
yang alami maupun hasil sampingan industry untuk bahan baku, serta didukung oleh sumber
daya manusia yang terampil dan relatif murah, penggunaan konsep ferosemen yang
menggunakan beton ringan busa merupakan teknologi yang tepat untuk pembuatan kapal.
Pemanfaatan bahan agregat alami, seperti pasir pozolan dan batu apung belum dilakukan secara
optimal. Juga bahan dari hasil sampingan industri, seperti abu terbang (fly ash) dari pembangkit
listrik tenaga uap/batubara, serta hasil sampingan pertanian (abu sekam padi) dan perkebunan
(cangkang sawit) yang melimpah di Indonesia. Pemanfaatan bahan tersebut saat ini masih belum
memberikan nilai tambah yang memadai.
Semua bahan untuk kapal beton ini tersedia melimpah di Indonesia. Keberhasilan dalam
mengembangkan kapal beton sebagai sarana transportasi sungai dan laut dapat mengurangi
ketergantungan kepada bahan tradisional (kayu dan baja) yang semakin langka dan mahal, juga,
akan membuka lapangan kerja yang besar, serta dapat mengurangi pengrusakan hutan.
Dengan menggunakan konsep konstruksi ferosemen, tebal elemen/komponen dapat
dibuat lebih tipis, yaitu boleh < 50 mm. karena tidak menggunakan agregat kasar dalam
campuran beton dan diameter tulangan lebih kecil. Konstruksi yang ringan dan tipis sangat
sesuai diaplikasikan pada berbagai sarana dan prasarana terapung (floating structures) yang
dibutuhkan di kawasan pantai. Melimpahnya potensi bahan agregat ringan pozolanic, baik dari

3
alam (pasir pozolan dan batu apung) maupun limbah industri, menjadikan pengembangan kapal
beton ringan akan sangat menjanjikan.

1.3 Kebaruan dan Terobosan Teknologi


Penelitian tentang ferosemen sudah dilakukan oleh Abdullah sejak tahun 1990, saat
meneliti untuk gelar master di National University of Singapore (NUS). Selanjutnya, konsep
konstruksi ferosemen ini juga diteliti untuk perkuatan kolom bangunan (1998 - 2001) di TITech,
Tokyo (program doctor) dan sebagai penahan beban impact (2001 -2003) saat sebagai JSPS
postdoctoral fellow di tempat yang sama. Tahun 2004 – 2005 kembali ke NUS sebagai Research
Fellow untuk penelitian beton ringan.
Pengembangan beton ringan sebagai peneliti utama di Unsyiah sudah dilakukan sejak
2006 dengan dukungan dana dari Dikti. Fokus saat itu beton ringan mutu non-struktural, yaitu
kuat tekan < 10 MPa. Mulai tahun 2009, beton ringan mutu struktural, kuat tekan > 17 MPa
mulai diteliti. Sejak tahun 2010 sampai sekarang (2015) berbagai aplikasi panel pracetak sudah
dilakukan dengan dukungan NGO dan dinas terkait yang ada di Pemda Aceh. Pada tahun 2013
dan 2014, telah dilakukan kerjasama dengan PT Solusi Inovatif Pracetak (SIP) Surabaya untuk
aplikasi panel pracetak komponen bangunan (gedung dan rumah).
Kerjasama dan dukungan PT SIP masih tetap berlanjut hingga saat ini. Tentu saja akan
terus berlanjut dengan adanya tantangan dan peluang untuk pengembangan floating structures
sekarang dan dimasa yang akan datang. Sementara itu, adanya dukungan dan kerjasama dengan
PU Puskim Bandung, disamping untuk standarisasi, juga akan memperkuat tekat untuk
memposisikan Indonesia sebagai Negara Bahari yang mandiri, termasuk dalam teknologinya.

Diantara beberapa bentuk keluaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

Tahun I dan II:


- Tulisan Ilmiah terkait dengan sifat mekanis dan durabilitas beton ringan mutu tinggi berserat
yang akan dipublikasikan pada Jurnal dan Konferen: nasional dan internasional,

Tahun III:
- Prototipe / uji laboratorium tipikal produk yang nantinya akan dicobakan produksi skala lab.

Tahun IV:
4
- Hak Karya Intelektual (HKI, Paten): bahan, metodologi, serta produk tertentu; dan
- Prototype kapal baik untuk sarana transportasi maupun untuk kapal penangkap ikan nelayan.

Tabel 1.1 – Target Luaran


No. Kegiatan Tahun Tahun
I II III IV
1 HKI(didaftarkan) √ √
2 Produk teknologi/rekayasa (intervensi) sosial (status: √ √
pengembangan, uji coba, penerapan, evaluasi)
3 Pelayanan jasa (status: pengembangan, uji coba, √ √ √ √
penerapan, evaluasi)
4 Kerja sama (status: penjajakan, √ √ √ √
pelaksanaan, evaluasi kerja sama)
5 Product market-acceptance √
6 Spin-off
7 Pembangkitan pendapatan
8 Publikasi Makalah √ √ √ √

5
Bab II – TINJAUAN PUSTAKA

Beton ringan (light weight concrete), yang tentu saja lebih ringan dari beton yang umum
kita kenal yaitu beton normal atau sering disebut juga sebagai beton konvensional, telah
digunakan untuk berbagai jenis konstruksi teknik sipil sejak puluhan tahun lalu, utamanya di
negara beriklim sub-tropis, seperti Eropa, Amerika Utara, Jepang dan Australia (Narayan 2000;
ACI Committee 213, 1987). Karena ringan, beban mati (dead load) dari suatu konstruksi dari
beton ringan akan menjadi kecil, dan pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih cepat serta lebih
murah. Disamping itu, membesar nilai perbandingan kekuatan terhadap berat akan sangat positif
terutama pada konstruksi bangunan terapung, seperti kapal dan bangunan lepas pantai lainnya.
Penelitian beton ringan di Jurusan Teknik Sipil UNSYIAH telah dilakukan oleh Abdullah
dkk. sejak tahun 2006 dengan sumber dana dari berbagai pihak, seperti dari Dikti (TPSDP 2006,
RUSNAS 2009, Hikom 2010-12), dan Mandiri (2007). Pada tahap awal, penelitian beton ringan
busa difokuskan untuk aplikasi bahan dinding dengan kuat tekan (f’c) sekitar 3-5 MPa, dan SG
(Specific Gravity) ≤ 1, karena saat itu Aceh sedang membangun puluhan ribu unit rumah dan
gedung yang hancur saat Tsunami 2004. Kebutuhan bahan dinding dari batubata tidak dapat
dipenuhi oleh pengrajin bata lokal. Pada tahun 2006 tersebut BATAFOAM, yaitu blok beton dari
beton busa berukuran 9 cm x 20 cm x 60 cm diperkenalkan kepada masyarakat dan developer,
sehingga baik di Aceh maupun di Pulau Nias (Provinsi Sumatera Utara), banyak rumah untuk
korban tsunami dan gedung yang dibangun menggunakan BATAFOAM sebagai bahan untuk
dinding.
Penelitian tahun selanjutnya, dengan sumber dana Rusnas dan Hikom, lebih difokuskan
kepada beton ringan busa mutu struktural dan SG = 1.2 – 1.8. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, beton ringan busa yang memanfaatkan berbagai bahan pozolan, baik yang alami maupun
limbah industry, dan penggunaan agregat ringan alami (batu apung dan pasir pozolan), serta
agregat limbah industri seperti cangkang sawit, dapat menghasilkan beton dengan kualitas
struktural, yaitu kuat tekannya > 17 MPa. Pada tahun 2011 telah berhasil dibuat beton ringan
busa mutu tinggi dengan kuat tekan. f’c, mencapai 60 MPa. Lihat road-map penelitian beton
ringan di Lampiran.

6
Selain penelitian sifat mekanis, berbagai uji elemen struktur, seperti balok dan plat lantai
telah dilakukan sejak tahun 2010. Dari beberapa uji tersebut diketahui bahwa, dengan
menambahkan agregat ringan dan serat, perilaku dan kapasitas balok dan plat lantai dari beton
ringan busa identik (Alfis, 2012). Hal yang sama dilaporkan oleh Teo (2007) dan Jumaat (2009).
Penelitian mereka menunjukkan bahwa, penggunaan cangkang sawit segar (sebelum dibakar)
sebagai pengganti agregat pada campuran beton tidak memberikan dampak yang negatif
terhadap perilaku balok beton bertulang. Namun demikian, untuk benda uji yang hanya
menggunakan beton busa tanpa agregat ringan bongkahan cangkang sawit atau pasir pozolan
atau tanpa tambahan serat, kapasitas geser balok lebih rendah. Hal ini disebabkan tidak adanya
konstribusi agregat interlock terhadap kapasitas geser.
Dengan mutu struktural yang dihasilkan di atas telah dilakukan pengujian balok yang
menggunakan beton ringan busa agregat pozolan dan bongkahan cangkang sawit dan
penambahan serat menunjukkan duktilitas yang sebanding dengan balok menggunakan beton
normal. Hasil penelitian tahun 2011 menunjukkan bahwa, balok beton ringan busa bertulang
dapat ditingkatkan kapasitas gesernya sama seperti kapasitas geser balok beton normal bertulang
dengan menambahkan serat nilon sebesar 1%. Bongkahan cangkang sawit (BCS) yang sudah
diteliti pada penelitian hibah kompetensi adalah limbah bakaran boiler. Disejumlah pabrik
pengolah sawit di Aceh dan Sumatera pada umumnya, cangkang sawit segar dimanfaatkan
sebagai bahan bakar pada boiler. Sisa bakaran cangkang ini berupa bongkahan karang keras
tetapi relatif lebih ringan dari batuan alami. Bongkahan ini jika dihancurkan akan menjadi
butiran agregat kasar yang ringan tetapi lebih keras dibandingkan batu apung dan mempunyai
permukaan yang kasar. Penelitian awal yang dilakukan oleh Abdullah (2009) menunjukkan
bahwa, pada SG = 1.6, kuat tekan beton busa yang ditambahkan BCS juga dapat diklasifikasikan
sebagai beton struktural.
Berbagai uji durability masih dilakukan saat ini. Diantaranya adalah uji potensi korosi.
Hasil uji tahap awal (2011 dan 2012) menunjukkan bahwa, penggunaan bahan pozolan, baik
yang alami maupun yang hasil limbah industri sebagai bahan pengganti semen, memberikan
dampak positif bagi pengurangan potensi korosi tulangan. Hasil penelitian tentang potensi korosi

7
ini dilakukan dalam jangka waktu lama sehingga akan didapatkan hasil yang lebih komprehensif
nantinya.
Pada penelitian lanjutan (penelitian dengan dana Hibah Kompetensi tahun 2011 dan
2012), juga dilakukan serangkaian pengujian lanjut tentang sifat-sifat mekanis dari beton busa
menggunakan berbagai bahan tambahan dan bahan pengganti semen yang telah diidentifikasi.
Selanjutnya, terhadap beton yang dipilih tersebut akan diuji geser (push-off test), dan uji kuat
lekatan (bond strength test) terhadap besi tulangan.
Penelitian tentang bond strength, potensi korosi besi tualangan dan ketahanan beton busa
terhadap panas juga masih sangat terbatas. Informasi tentang bond strength dan potensi korosi
adalah sangat penting karena akan mempengaruhi layan (serviceability), seperti retak, lendutan,
dan umur layan dari suatu elemen struktural.
Penggunaan serat pada beton ringan sudah banyak dilakukan. Beberapa penelitian
sepuluh tahun terakhir menunjukkan bahwa, penambahan serat memberikan konstribusi terhadap
kekuatan tarik sehingga retak menjadi sedikit, dan konstribusi terhadap kuat tekan dan impact.
1. Mechanical Properties of Fiber Reinforced Lightweight Concrete Containing Surfactant
(2010);
2. Investigation into Mechanical Properties of Lightweight Concrete Containing Steel Wire
(2013);
3. Properties of Fiber-Reinforced Lightweight Concrete (2005);
4. Casting Thin Concrete Furniture with GFR (2012);
5. Experimental Study of Light Weight Concrete Using Natural Fiber (2015).

8
Bab 3 – METODE PENELITIAN

Kajian dan kegiatan penelitian sifat mekanis bahan, dan uji perilaku dan kekuatan
elemen struktur beton ringan mutu tinggi serta durabilitasnya akan dilakukan di Laboratorium
Fakultas Teknik Unsyiah. Fasilitas laboratorium yang ada, baik di jurusan Teknik Sipil, maupun
Teknik Mesin cukup memadai untuk keperluan uji tersebut. Setelah uji coba sifat mekanis dan
uji kekuatan komponen, akan dilakukan uji produksi skala laboratorium.
Dari hasil pengujian sifat mekanis dan kekuatan komponen akan dapat dipublikasikan
beberapa makalah sebagai media desiminasi dan sosialisasi produk. Bersamaan dengan itu, uji
pengujian lapangan dilakukan, baik di Banda Aceh maupun di lokasi Mitra. Lokasi kampus
Unsyiah yang sangat dekat dengan laut dan bersebelahan dengan kanal banjir akan sangat
mendukung uji model lapangan. Di lokasi Mitra, fokus pengujian adalah uji produksi full-scale.
Uji laboratorium dan uji lapangan full-scale, akan didukung juga oleh fasilitas PU Puskim
Bandung untuk pengujian struktural dan standarisasi agar produk penelitian benar-benar dapat
dipergunakan oleh masyarakat.
Selain uji coba komposisi campuran, pengecoran, pembuatan cetakan, dan metode
sambung komponen, setiap sampel benda uji akan diuji kekuatannya. Diskusi dengan pelaku
industri akan dilakukan secara berkala untuk mendapatkan masukan-masukan terhadap capaian
yang telah dilakukan di laboratorium. Kelebihan penggunaan beton ringan akan dimanfaatkan
dalam pengaturan dimensi komponen pra-cetak sehingga produknya semaksimal mungkin tidak
memerlukan alat berat dalam memindahkan dan memasang pada posisinya.
Dalam pelaksanaannya, selain dibantu oleh tenaga laboran/teknisi lab, sejumlah
mahasiswa (i), S-2 dan S-1 akan dilibatkan secara langsung dalam penelitian ini. Peralatan yang
digunakan dalam penelitian ini telah tersedia di Laboratorium Konstruksi dan Bahan Bangunan,
Fakultas Teknik UNSYIAH. Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian adalah, dan kalau
memungkinkan, diupayakan semuanya tersedia/produk dalam negeri

9
Photo 3-1: Peralatan Laboratorium Konstruksi dan Bahan Bangunan Fakultas Teknik UNSYIAH

10
Pengujian di lokasi Mitra sekaligus sebagai dimulai proses alih teknologi dan untuk
memastikan aplikasinya dapat berjalan sebagaimana diharapkan. Pada tahun kedua, pada saat uji
lapangan dimulai, publik, terutama masyarakat dan perwakilan pemerintah terkait akan diundang
untuk menyaksikan dan berdiskusi. Bersamaan dengan uji lapangan ini, tim peneliti, baik dari
universitas maupun dari Mitra akan memulai kajian kelayakan komersial. Keberhasilan dalam
mengembangkan dan komersialisasi konstruksi terapung, yang salah satu produknya adalah
kapal beton akan sangat mendukung sarana transportasi sungai dan laut akan mengurangi
ketergantungan kepada bahan tradisional kayu dan baja.
Saat ini industri konstruksi di Indonesia sangat bergantung kepada teknologi
konvensional, baik material maupun pelaksanaannya, sehingga kualitas yang dihasilkan belum
memenuhi harapan para pihak dan umur konstruksi menjadi singkat. Kualitas hasil pelaksanaan
konstruksi juga sangat dipengaruhi oleh kompetensi tenaga kerja kita yang rendah. Dengan
konsep pracetak, yang didukung oleh penguasaan material beton ringan mutu tinggi dan potensi
sumber daya alam yang melimpah seperti semen dan agregat ringan, serta penggunaan konsep
ferosemen, industrialisasi konstruksi di Indonesia akan menghasilkan konstruksi yang
berkualitas. Beton ringan yang dikembangkan di Unsyiah memungkinkan tumbuhnya
Industrialisasi konstruksi skala menengah, sehingga akan tersebar di level Kabupaten / Kota.
Dengan demikian, akan membuka kesempatan kerja yang besar bagi pencari kerja di Indonesia
yang terus bertambah karena besarnya populasi penduduk.

11
18

BAB 4 – KEGIATAN PENELITIAN TAHUN 2018

Beberapa kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 meliputi:

4.1 Pengujian Kapasitas Panel Pracetak Dibebani Beban Lateral,


4.2 Sifat Mekanis Beton Ringan Berserat,
4.3 Pengaruh Penambahan Serat Terhadap Laju Korosi Tulangan, dan
4.4 Uji pengecoran tampang tipis.

4.1 Pengujian Kapasitas Panel Pracetak Dibebani Beban Lateral

4.1.1 Rencana Pengujian


Pengujian ini dilakukan untuk mempelajari perilaku dan kekuatan sambungan baut
pada penyambungan panel pracetak. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap
panel dinding pracetak ferrofoam concrete untuk melihat perilakunya akibat pembebanan.
Jumlah benda uji yang dipersiapkan hanya satu portal. Detail dari benda uji
diperlihatkan pada Tabel 4.1.1.

Tabel 4.1.1 Benda Uji Portal Beton Bertulang (PBB) yang dipersiapkan
Material Variabe l
Benda Elemen Ukuran
Beton Tul. Tul. yang diuji
Uji (mm) Utama Sengkang
Balok 150 x 150 f’c = 27,5 MPa Perilaku
Uk. maks. agregat 4Ø12 PBB tanpa
mm Ø8 - 150
Sloof 200 x 150 = 25,4 mm rangka berisi
PDTR dinding
pracetak
Dinding 500 x 30 x Panel Pracetak
2000

Dari hasil pengujian dilakukan perbandingan dengan penelitian sebelumnya


(Sari, 2017), dimana yang sudah dilakukan pengujian yaitu benda uji PTD0 dan PDDR
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.1.2, Gambar 4.1.3 dan Tabel 4.1.2.

18
19

Tabel 4.1.2 Kelompok Benda Uji Portal Beton Bertulang (PBB) dari penelitian
terdahulu
Material Variabel yang
Benda Elemen Ukuran
Uji Beton Tul. Utama Tul. diuji
(mm) Sengkang

Balok 150 x 150 f’c = 27,5


MPa 4Ø12 mm Perilaku PBB
Kolom 150 x 150 Ø8 - 150
PTD0 Uk. maks. tanpa dinding
Sloof 200 x 150 agregat =
25,4 mm
Dinding - -

Balok 150 x 150 f’c = 27,5


4Ø12 mm Perilaku PBB
Kolom 150 x 150 MPa Uk. Ø8 - 150 berisi dinding
PDDR maks.
Sloof 200 x 150 pracetak
agregat =
25,4 mm

Dinding500 x 30 x
Panel Pracetak
2000
Sumber: Sari (2017)

Keterangan :
PTD0 = Portal Tanpa Dinding
PDDR = Portal Dinding Dengan Rangka
PDTR = Portal Dinding Tanpa Rangka

19
20

3300
150
Balok Uk. 150 x 150
T. Utama: 4Ø10
Sengkang: Ø8-150

Kolom Pracetak
(U) Uk. 130 x 130

Panel Ferrofoam
2000 Concrete
2350

Sloof Uk. 200 x 150


T. Utama: 4Ø10
Sengkang: Ø8-150

Baut Pengikat
200
200

200 500 500 200


700 2300 700

Gambar 4.1.1 Detail Benda Uji Portal Dinding Tanpa Rangka (PDTR)

40 d

330
150 0 150
150

300
0

Balok 150x150
Utama: 4Ø10
2000
2350

150
Sengkang: Ø8 - 150
150

Kolom 150x150
Utama: 4Ø10
Sengkang: Ø8 - 150
200
200

Sloof 200x150
200

150
Baut Pengikat

Gambar 4.1.2 Detail Benda Uji Portal Beton Bertulang Tanpa Dinding
(PTD0) Sumber: Sari (2017)

20
21

Rangkaian alat tes beban lateral hidraulic untuk mengenerate beban Cyclic
mempunyai kapasitas stroke 500 mm dengan kapasitas beban 50 ton dipasang pada
strong wall menggunakan pelat berukuran 640 x 640 x 50 mm yang disambung
menggunakan baut
Untuk mengukur perpindahan / displacement titik uji, LVDT yang dipasangkan
pada benda uji sebanyak lima titik. Pada LVDT titik satu ketelitiannya 1000 mm dan
LVDT di titik lainnya dengan ketelitian 100 mm. LVDT dipasang pada sisi kanan dan
kiri dinding untuk membaca nilai perpindahan pada saat pengujian beban siklik.
Pemasangan alat pengujian dan benda uji dapatdilihat pada Gambar 4.1.2.

Actuator CyclicLoad
Strong LVDT 1
Wall

LVDT 5 LVDT 2

LVDT 4 LVDT 3

Strong
Floor

Gambar 4.1.3 Set Up alat dan portal untuk pengujian

21
22

Sebagaimana pada Gambar 4.1.3, Pengujian portal menggunakan beban lateral


siklik. Pengujian lateral siklik dilakukan dengan memberikan beban quasi- static dengan
arah pembebanan sejajar bidang balok (in plane) pada kiri bagian atas portal.

Mekanisme pembebanan dilakukan dengan kontrol beban yang ditentukan oleh


perpindahan maksimum yang terukur dari LVDT. Siklus pembebanan diberikan pada
beban 0,5 tf; 1,0 tf; 1,5 tf; dan kelipatannya lalu didorong sampai benda uji hancur.
Pembacaan pembebanan juga dilakukan sampai benda uji hancur (tercapainya beban
ultimit). Pola retak diamati pada setiap siklus beban dengan membuat gambar pola retak
yang terjadi pada dinding menggunakan spidol/alat gambar lainnya.

Nilai perpindahan yang digunakan adalah nilai perpindahan maksimum yang


terjadi pada benda uji portal. Dari grafik hubungan beban dengan perpindahan didapatkan
nilai kekuatan dan kekakuan pada setiap siklus pembebanan. Kapasitas kekuatan puncak
diambil dari titik tertinggi dari envelope kurva histeretik pada pembebanan dorong dan
tarik.
Potensi energi disipasi didapatkan dari luas daerah dibawah kurva hubungan beban
dan perpindahan. Luasan ini dihitung menggunakan software AutoCAD 2017 dengan
persamaan kurva tersebut. Perpindahan ultimit ditentukan dari perpindahan saat kekuatan
puncak telah turun sebesar 20% dan perpindahan leleh ditentukan dengan menggunakan
metode equal energy absorption (perpindahan berdasarkan kapasitas penyerapan energi).

Retak yang muncul pada saat pembebean diamati dan dicatat terhadap siklus
beban. Pola retak dan kehancuran disampaikan dalam bentuk gambar dan deskripsi.

22
30
4.1.2 Hasil Penelitian

a) Hasil perencanaan campuran beton (mix design)

Perhitungan komposisi campuran beton untuk mendapatkan mutu K-225


menggunakan metode ACI 211.1-91 yang disesuaikan pada tahun 2008. Hasil komposisi

campuran yang terdiri dari semen, air, pasir, dan agregat untuk 1 m3 beton konvensional
disajikan pada Tabel 4.1.3.

Tabel 4.1.3 Komposisi Campuran Beton untuk 1 m3


Elemen FAS Semen (Kg) Air (Kg) Pasir (Kg) Agregat (Kg)
Balok
0,5 373,52 186,76 587,63 1247,69
Sloof

b). Pengujian kuat tekan beton portal


Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 28 hari untuk mengontrol mutu beton
yang digunakan pada benda uji balok dan sloof sebagai pengikat dan perletakan alat
pengujian. Berikut adalah hasil pengujian kuat tekan benda uji silinder berdimensi Ø 15
cm x 30 cm diperlihatkan pada Tabel 4.1.4.

Tabel 4.1.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Silinder pada Elemen Portal
Dimensi Benda Uji Kuat
Beban Kuat Tekan
Berat
Nama Benda Uji Diameter Tinggi (P) Tekan Rerata
(cm) (cm) (kg) (kg) (kg/cm2) (kg/cm2)
1 14,91 30,11 12,56 51000 292,23
2 15,04 30,24 12,64 53000 298,26
PDTR 3 15,03 30,10 12,60 50000 281,81 288,87
4 15,09 30,20 12,49 52000 290,63
5 15,04 30,20 12,50 50000 281,44

c). Pengujian portal dinding tanpa rangka (PDTR)

1. Beban dan perpindahan lateral PDTR


Grafik hubungan beban dan perpindahan didapatkan dari data beban dan
perpindahan hasil pengujian lateral siklik pada portal. Nilai perpindahan lateral maksi-
30
31

mum pada PDTR yaitu sebesar 52,8 mm didapatkan dari LVDT 1 yang terletak di
tengah-tengah sisi kanan atas portal. Grafik hubungan beban dan perpindahan lateral
dapat dilihat pada Gambar 4.1.1.

31
32

4
Beban Lateral (Tf)

2 52,8; 1,04

0
-100 -50 0 50 100 150 200 250
-2

-4

-6

-8
Perpindahan Lateral (mm)
Beban 0,5 S1 Beban 0,5 S2 Beban 0,5 S3 Beban 1 S1

Beban 1 S2 Beban 1,5 S1 Beban Monotonik

Gambar 4.1.4 Grafik Hubungan Beban dan Perpindahan PDTR

2. Kapasitas kekuatan maksimum PDTR

Titik tertinggi dari envelope grafik hubungan beban dan perpindahan, didapatkan
kapasitas kekuatan maksimum benda uji PDTR 1,14 tf. Data hasil perhitungan
diperlihatkan pada Lampiran C Perhitungan C.4.1 halaman 107. Grafik envelope
hubungan beban dan perpindahan lateral dapat dilihat pada Gambar 4.1.5.

32
33

4
Beban Lateral (Tf)

2 22,8; 1,14

0
-100 -50 50 100 150 200 250
0
-2

-4

-6

-8
Perpindahan Lateral (mm)

Gambar 4.1.5 Grafik Envelope Beban dan Perpindahan PDTR

3. Penurunan kekakuan secant portal PDTR

Penurunan kekakuan secant pada benda uji PDTR dihitung berdasarkan sub bab
3.9.1. Grafik hubungan penurunan kekakuan dengan perpindahan lateral dapat dilihat
pada Gambar 4.1.6.

1,2

1,0 1 1,00
Penurunan Kekakuan

0,8

0,6

0.4 0,23
0,26
0,2

0,0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Perpindahan Lateral (mm)

Gambar 4.1.6: Grafik Hubungan Penurunan Kekakuan Secant dan Perpindahan

33
34

Berdasarkan Gambar 4.1.6, benda uji PDTR mengalami penurunan kekakuan


dimulai dari perpindahan lateral 1,27 mm sampai pada perpindahan 19,35 mm sebesar
0,23 mm. Sebaliknya, pada kekakuan selanjutnya benda uji mengalami kenaikan
kekakuan pada perpindahan lateral 16,8 mm sebesar 0,26. Kesimpulan yang didapatkan
dari grafik diatas adalah pada benda uji PDTR mengalami penurunan dan kenaikan
kekakuan sebelum dilakukannya siklus pembebanan terakhir.

Berdasarkan grafik pada Gambar 4.1.6, nilai energi disipasi pada pembebanan
dorong pada setiap siklus berbeda. Pada siklus 0,5 tf sampai 1,0 tf energi disipasi yang
didapatkan semakin besar, tetapi pada siklus 1,5 tf energi disipasi mengalami penurunan.
Ini berbanding terbalik dengan hubungan energi dan beban tarik lateral. Nilai energi
disipasi pada pembebanan lateral semakin besar pada setiap siklusnya.

Daktilitas struktur PDTR

Daktilitas struktur diperoleh dari envelope grafik hubangan beban dan


perpindahan. Grafik envelope beban dan perpindahan dapat dilihat pada Gambar 4.1.7.

34
35

1,8

1,6

1,4

1,2 22,8; 1,14

1
Gaya Lateral (Tonf)

0,8

0,6

0,4

0,2

0 dy = 14, 65
0 10 20 30 40 50 60 70
Perpindahan Lateral (mm)
h 80% h max

Gambar 4.1.7 Grafik Envelope Beban dan Perpindahan PDTR

Berdasarkan grafik diatas, perpindahan ultimit (du) tidak didapatkan, disebabkan


oleh du yang ditentukan dari perpindahan saat kekuatan puncak telah turun sebesar 20%,
tidak mengalami penurunan kekuatan. Nilai perpindahan leleh (dy) berdasarkan grafik
envelope beban dan perpindahan sebesar 14,65 mm.

Pada siklus pembebanan 0,5 tf, keretakan kecil sudah terjadi. Keretakan awal ini
terjadi pada panel kedua dari sisi kiri benda uji. Pada siklus pertama beban 1 tf, tampak
depan sisi kanan benda uji mulai terangkat sebesar 2 cm. Benda uji kembali ke posisi
semula pada siklus kedua beban 1 tf. Pada siklus pembebanan 1,5 tf, sisi kanan benda
uji kembali terangkat hingga 5 cm. Elemen penghubung pada sisi kanan benda uji sudah
mulai hancur sehingga dilakukan pembebanan siklus akhir. Pada siklus akhir
pembebanan, portal sisi kiri sudah terangkat sebesar

35
36

4 cm. Pada kolom pracetak tidak ada keretakan yang terjadi. Pola Keretakan pada
benda uji PDTR dapat dilihat pada Gambar 4.1.8.

1,0
1,5 0,7 0,9

0,7

0,5
1,2 1,1 1,2

Gambar 4.1.8 Pola Retak pada PDTR

Pada bagian belakang portal, keretakan awal mulai terjadi pada siklus pertama beban
1,0 tf. Keretakan ini terjadi dari sisi kiri atas panel dinding. Seiring dengan pembebanan pada
portal, elemen penghubung semakin mengalami keretakan sehingga pada akhir pembebanan,
sisi kiri elemen sudah hancur. Pengujian diberhentikan saat portal terangkat sampai setengah
bagian portal dan elemen penghubung hancur sebagian.

36
37

4.2 Pengujian Korosi Tulangan

4.2.1 Rencana Penelitian

Pada penelitan ini dilakukan uji potensial korosi dengan metoda half cell potential
mapping terhadap benda uji balok beton busa yang telah diberi perlindungan katodik dengan
penambahan aliran dari anoda korban zinc dan sudah diberi pengaruh lingkungan perendaman.
Perendaman dilakukan dengan air sumur dan air laut buatan dengan menggunakan NaCl 3,5%.

Benda uji balok ini dibuat dengan FAS 0,4 dan SG 1,4 yang berukuran 10 cm x 10 cm x
100 cm dengan baja tulangan ulir D13 sebanyak 3 benda uji. Variasi benda uji yang dibuat dapat
ditampilkan di Tabel 4.2.1 dibawah ini.

Tabel 4.2.1 Variasi Benda Uji Balok

Jumlah Benda
Variasi Benda Uji Balok 10x10x100 cm
Uji

Beton busa bertulang dengan serat polyproplene dan


1
anoda korban terhubung (BBSAT)

Beton busa bertulang dengan serat polyproplene dan


1
anoda korban tidak terhubung (BBSATT)

Beton busa bertulang dengan serat polyproplene dan


1
tanpa anoda korban (BBSTA)

Total 3

Salah satu dari dua benda uji yang menggunakan anoda korban menggunakan sengkang
dengan tulangan tunggal yang menggunakan tulangan polos berdiameter Ø8. Pada campuran
beton busa ini ditambahkan serat polypropylene. Bentuk dan ukuran dari variasi benda uji dapat

37
38

dilihat pada Gambar 4.2.1 dan 4.2.2 dibawah ini. Serta variasi benda uji dapat dilihat pada
Gambar 4.2.3 dan 4.2.4.

Tulangan Baja Ulir


Beton Busa 100 cm
D13
Berserat
Polypropylene

(cm)
10
13,5 5 5 5 5 10 10 20 20 6,5

(cm)

(a)
Tulangan Baja Ulir
Beton Busa D13 100 cm
Berserat
Polypropylene

5
(cm
5
13,5 5 5 5 5 10 10 20 20 6,5
(cm)

(b)
Gambar 4.2.1 Bentuk dan ukuran benda uji beton busa berserat

Polypropylene (a) tampak depan; (b) tampak samping

Tulangan Baja Ulir


Beton Busa D13 100 cm
Berserat
Polypropylene
5
(cm
5

13,5 5 5 5 5 10 10 20 20 6,5
(cm)

Gambar 4.2.2 Beton busa berserat polypropylene tanpa anoda korban

Tulangan Baja
Beton Busa Ulir D13
100 cm
Berserat
Polypropylene
(cm)
10

Anoda
Korban 8,5 5 5 5 5 5 10 10 20 20 6,5
2,5x5 cm (cm)

Gambar 4.2.3 Beton busa berserat polypropylene dengan anoda korban tidak terhubung

38
39

Tulangan Baja
Tulangan Baja
Beton Busa Ulir D13
Polos Ø8 100 cm
Berserat
Polypropylene

(cm)
10
Anoda
Korban 8,5 5 5 5 5 5 10 10 20 20 6,5
2,5x5 cm (cm)

Gambar 4.2.4 Beton busa berserat polypropylene dengan anoda

korban terhubung

Terdapat benda uji beton busa dengan polypropylene normal sebagai kontrol, beton busa
dengan polypropylene dengan anoda korban terhubung dan beton busa dengan polypropylene
dengan anoda korban tidak terhubung. Selain itu, dibuat juga benda uji silinder berdimater 15 cm
dengan tinggi 30 cm untuk pengujian sifat mekanis beton busa kuat tekan dan kuat tarik belah
dengan tambahan serat polypropylene. Variasi untuk perancangan penelitian untuk benda uji
silinder 15x30 dapat dilihat ditabel 4.2.2 dibawah ini.

Tabel 4.2.2 Variasi Benda Uji Silinder

Umur Benda Uji Kode Benda Jumlah Benda


Pengujian
(Hari) Uji Uji

7 BBKT 1 3

Kuat Tekan 14 BBKT 2 3

28 BBKT 3 3

Kuat Tarik Belah 28 BBTB 1 3

Total 12

4.2.2 Pengukuran potensial korosi baja tulangan dan wet dry cycle

Pengukuran potensial korosi baja tulangan dilakukan di Laboratorium Rekayasa Material


Divisi Korosi Jurusan Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala. Pengukuran potensial korosi

39
40

dilakukan dengan cara meletakkan alat diatas permukaan beton yang disambungkan dengan
voltmeter yang juga disambungkan dengan baja tulangan dalam beton yang dirancang keluar dari
selimut beton. Sebelum dilakukan pengukuran korosi pada benda uji balok dilakukan perawatan
selama 56 hari yang dilanjutkan dengan wet dry cycle.

Wet dry cycle dilakukan dengan cara merendam beton selama 24 jam lalu diangin-
anginkan pada 24 jam berikutnya dan diteruskan siklus tersebut selama 56 hari. Selama 84 hari
tersebut dilakukan pengambilan data half-cell potential disetiap hari ke-7 dan kelipatannya
dengan total 12 minggu data potensial korosi. Berikut adalah pengukuran potensial korosi beton
busa berserat polypropyene yang dapat dilihat di Gambar 4.2.5 dibawah ini.

High Impedance
Volt Meter
Reference Electrode
Cu/CuSo4

(cm)
5
13,5 5 5 5 5 10 10 20 20 6,5

(cm)

Gambar 4.2.5 - Pengukuran Potensial Korosi

40
41

4.2.3 Hasil perencanaan campuran beton (mix design)

Hasil komposisi campuran yang terdiri dari semen, air, dan busa serta tambahan serat
polypropylene untuk beton busa berserat polypropylene ini disajikan pada Tabel 4.2.3.

Tabel 4.2.3 Komposisi Campuran Beton Busa

Elemen FAS Semen (kg) Air (kg) Busa (lt) Serat (g)

Beton Busa
Berserat 0,4 93,577 37,431 26,417 56,170
Polypropylene

4.2.4 Pengukuran data potensial korosi tulangan dalam beton busa berserat
polypropylene

Potensial korosi diukur mulai dari minggu 0 sebelum dimulainya wet dry cycle hingga
minggu ke-12 yang diukur disetiap 7 harinya. Semakin negatif nilai potensial tersebut maka
semakin tinggi atau semakin besar kemungkinan tulangan tersebut mengalami korosi. Data yang
didapat disajikan dalam bentuk grafik hubungan antara nilai potensial dengan jarak disetiap titik
tulangan. Terdapat 3 variasi benda uji, yaitu: BBSTA; beton busa berserat polypropylene sebagai
kontrol, BBSATT; beton busa berserat polypropylene dengan anoda korban tidak terhubung, dan
BBSAT; beton busa berserat polypropylene dengan anoda korban terhubung.

a. Beton busa berserat polypropylene sebagai kontrol (BBSTA)


Pada beton ini nilai potensial korosi paling negatif selama 12 minggu pengambilan data
dapat dilihat lebih dominan terjadi pada jarak 5 cm dan 10 cm dan lainnya menyebar pada jarak-
jarak dari tulangan yang berada di tengah hingga ke ujung. Grafik hubungan nilai potensial
dengan jarak tulangan dapat dilihat pada Gambar 4.2.6 dibawah ini.

41
42

Gambar 4.2.6 - Potensial korosi pada BBSTA

b. Beton busa berserat polypropylene dengan anoda tidak terhubung (BBSATT)


Nilai potensial korosi tertinggi selama 12 minggu pengambilan data dapat dilihat lebih
dominan terjadi pada jarak 5 cm. Data hasil pengujian diperlihatkan pada Grafik hubungan nilai
potensial dengan jarak tulangan dapat dilihat pada Gambar 4.2.7 dibawah ini.

42
43

Gambar 4.2.7 Potensial korosi pada BBSATT

c. Beton busa berserat polypropylene dengan anoda terhubung (BBSAT) Grafik hubungan
nilai potensial dengan jarak tulangan dapat dilihat pada Gambar 4.2.8 dibawah ini.

43
44

Gambar 4.2.8 Potensial korosi pada BBSAT

4.2.5 Pembahasan

Bagian ini menjelaskan pembahasan hasil pengujian berupa perbandingan ketiga benda
uji balok beton busa berserat polypropylene yang sebagai kontrol dengan balok beton busa
berserat polypropylene yang ada anoda korban, klasifikasi potensial korosi terhadap kriteria
ASTM C876, dan potensial korosi dalam diagram Pourbaix.

A) Perbandingan potensial korosi dari semua variasi benda uji

Perbandingan potensial korosi dari ketiga variasi beton ini didapat dari rerata nilai
potensial semua titik pada setiap minggu pada masing-masing beton. Maka pada perbandingan

44
45

ini tertera grafik hubungan antara nilai potensial rata-rata dengan waktu pengukuran selama 12
minggu. Pada grafik potensial korosi di pembahasan sebelumnya dapat dilihat hanya terdapat 10
garis plot dari 10 minggu data potensial dimana data minggu ke-7 dan 8 tidak tertera. Pada
proses pengambilan data terjadi sedikit permasalahan pada alat half cell potensial meter sehingga
data pada minggu ke-7 dan 8 tidak dapat digunakan atau tidak valid untuk dimasukkan dalam
grafik potensial korosi. Maka dari itu hanya terdapat 10 titik pada garis plot pada grafik
perbandingan dimana tidak tertera nialai potensial pada minggu 7 dan 8. Grafik perbandingan
potensial korosi tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2.9 dibawah ini.

Gambar 4.2.9 - Perbandingan nilai potensial korosi dari semua beton

Gambar 4.4 menampilkan grafik perbandingan rerata nilai potensial korosi dari setiap
benda uji. Potensial korosi pada BBSTA yang tidak memiliki anoda korban dan BBSATT yang
anoda korbannya tidak terhubung sudah dapat dikatakan benar karena nilai potensial korosi pada
kedua beton ini termasuk dalam batas nilai ukur pada ASTM C876. Sedangkan untuk BBSAT
dengan anoda korban terhubung seharusnya memiliki nilai yang mencapai -850 mV hingga -
1200 mV yang mengidentifikasi bahwa anoda korban sudah bekerja. Tetapi nilai potensial
45
46

BBSAT yang didapat tidak mencapai nilai yang diharuskan dan disimpulkan bahwa anoda
korban yang terhubung belum bekerja dalam memproteksi tulangan. Pada permasalahan di
BBSAT ini dapat dijelaskan melalui Diagram Pourbaix dipembahasan selanjutnya.

B) Klasifikasi potensial korosi terhadap kriteria ASTM C876

Aktivitas korosi pada tulangan didalam beton tidak dapat dilihat secara langsung karena
korosi tulangan terjadi didalam beton. Tetapi terjadinya korosi dapat dilihat melalui pengkururan
potensial half cell menggunakan half cell potential meter yang menampilkan nilai potensial
korosi. Dari nilai potensial korosi yang didapat dapat pula diklasifikasikan potensi korosi yang
terjadi.

Berdasarkan kriteria ASTM C876, hasil pengukuran potensial korosi ini akan berada pada
klasifikasi kondisi korosi yang terjadi. Dalam mengklasifikasikan potensial korosi ini akan
dilihat berdasarkan standar half cell berupa copper/copper sulphate atau tembaga/tembaga sulfat.
Terdapat 4 klasifikasi kondisi korosi dengan 4 rentang potensial korosi berdasarkan standar half
cell copper tersebut.

Data potensial korosi dari miggu 0 sampai dengan minggu 6 dapat dilihat berangsur-
angsur naik. Tetapi data potensial pada minggu 9 yang didapat menjadi lebih rendah dari minggu
6 karena ada permasalahan pada alat pada minggu 7 dan 8 sehingga data pada kedua minggu
tersebut tidak dapat digunakan. Dan seharusnya data pada minggu 9 akan melanjutkan data dari
minggu 6 walaupun ada 2 minggu data yang tidak digunakan. Permasalahan data ini terjadi pada
ketiga benda uji, baik benda uji kontrol maupun benda uji yang menggunakan anoda korban.

Data hasil pengukuran BBSTA dan BBSATT selama 12 minggu didapat nilai potensial
berada pada nilai -300 hingga -500 mV untuk ketiga benda uji. Dimana pada tabel ASTM C876
terdapat klasifikasi risiko tinggi korosi (90%) memiliki potensial < -300 mV. Data potensial hasil
pengukuran berada pada nilai < -300 mV sehingga korosi diklasifikan berada pada kondisi korosi
tinggi.

46
47

C) Potensial half cell dalam Diagram Pourbaix

Pada Diagram Pourbaix terdapat diagram yang menghubungkan pH beton dengan nilai
potensial korosi yang didapat. Dari dua data tersebut dapat dilihat fase yang terjadi dalam beton.
Diambi pH beton pada umumnya sebesar 13 dan data potensial korosi tulangan dalam beton
selama pengujian. Data potensial korosi yang diklasifikasikan pada Diagram Pourbaix ini adalah
data potensial korosi BBSAT yang diambil pada minggu 6 sebagai minggu dengan nilai tertinggi
dan minggu 12 sebagai minggu terakhir pengambilan data.

Berdasarkan nilai pada minggu 6 dapat dilihat bahwa lingkungan beton sudah berada
pada fase korosi, atau tulangan dalam beton sudah mulai mengalami korosi. Sedangkan pada
minggu 12 lingkungan beton masih berada pada fase pasivasi. Pertemuan hubungan antara pH
dan nilai potensial pada kedua minggu ini masih berada satu wilayah yang berdekatan, yang bisa
juga masih disebut dalam wilayah transisi dari fase pasivasi ke wilayah korosi. Hubungan antara
pH beton dengan data potensial korosi tulangan dalam beton di minggu 6 dalam Diagram
Pourbaix dapat dilihat pada Gambar 4.5 dibawah ini dan untuk hubungan antara pH beton
dengan data potensial korosi tulangan dalam beton di minggu 12 dalam Diagram Pourbaix dapat
dilihat pada Gambar 4.2.10 dibawah ini.

47
48

(a)

(b)

48
49

Gbr 4.2.10 - Diagram hubungan pH beton dengan potensial korosi (a) minggu 6; (b) minggu 12

4.3 Pengujian sifat mekanis pada beton busa berserat

Pengujian sifat mekanis beton busa yang terdiri dari uji kuat tekan dan kuat tarik belah
dilakukan di LKBB Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala. Pengujian kuat tekan
dilakukan dengan memberikan beban secara vertikal kepada benda uji beton busa secara
perlahan dengan meningkatkan pembeban hingga mencapai beban maksimum atau sampai benda
uji mengalami kehancuran. Beban yang dicatat dalam pengujian ini adalah saat turunnya angka
pembebanan yang diikuti dengan retak atau hancurnya benda uji. Gambar pengujian kuat tekan
beton dapat dilihat pada Gambar 4.3.1 dibawah ini.

Benda Uji
Silinder
15x30 cm

Gambar 4.3.1 Pengujian Kuat Tekan Beton

Dalam pengujian kuat tarik belah benda uji diletakkan diantara dua plat pembebanan dan
diberi bantalan kayu dalam posisi memanjang atau horizontal. Beban tekan diberikan merata
arah tegak dari atas di sepanjang benda uji silinder dengan beban yang berangsur-angsur
dinaikkan hingga dicapai nilai maksimum dan terbelah akibat beban tarik horizontal. Dari hasil
pengujian, didapat besarnya beban maksimum yang dapat diterima oleh masing-masing benda
uji. Gambar pengujian kuat tarik belah beton dapat dilihat pada Gambar 4.3.2 dibawah ini.

49
50

Benda Uji
Silinder
15x30 cm

Gambar 4.3.2 Pengujian Kuat Tarik Belah Beton

Pengujian kuat tekan dilakukan pada hari ke-7, 14, dan 28 hari. Sedangkan untuk
pengujian kuat tarik belah hanya dilakukan pada hari ke-28 saja. Sehari sebelum pengujian benda
uji akan dikeluarkan dari media rendaman dan dibiarkan mengering sampai akan dilakukannya
pengujian.

4.3.1 Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton busa berserat polypropylene

Data yang diperoleh dari hasil pengujian kuat tekan beton kontrol diperlihatkan di bawah.
Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari dan pengujian kuat tarik belah
dilakukan ada umur 28 hari. Pengujian ini untuk mengetahui mutu beton busa yang
menggunakan serat polypropylene dengan SG 1,4. Berikut adalah hasil pengujian kuat tekan dan
kuat tarik belah benda uji silinder berdimensi Ø 15 cm x 30 cm diperlihatkan pada Tabel 4.3.1.

Tabel 4.3.1 Hasil Pengujian Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Silinder

Kuat Tekan Kuat Tarik Belah Rata-rata


Benda Uji Umur
(MPa) (MPa) (MPa)
BBKT 1 5,514
BBKT 2 7 6,617 - 6,831
BBKT 3 8,360

50
51

BBKT 4 6,428
BBKT 5 14 8,360 7,713
BBKT 6 8,349
BBKT 7 8,250
BBKT 8 28 9,462 10,282
BBKT 9 13,133
BBTB 1 1,309
BBTB 2 28 - 1,522 1,452
BBTB 3 1,525

Ket: BBKT = Beton Busa Kuat Tekan (benda uji untuk pengujian kuat tekan)

BBTB = Beton Busa Tarik Belah (benda uji untuk pengujian kuat tarik belah)

51
52

BAB V - LINGKUP PENELITIAN DAN JADWAL KEGIATAN KESELURUHAN

5.1 Road Map Penelitian Beton Ringan

52
53

53
54

5.2 JADWAL
Keseluruhan rencana penelitian adalah seperti ditampilkan pada Tabel 5.1 di bawah.

Tabel 5.1 – Rencana Pelaksanaan Penelitian

Implementasi
Kegiatan - Target
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Tahap Persiapan
Literature Review
Persiapan Alat dan Komponen
Rencana Detail Program Penelitian
Uji Sifat Mekanis Beton Ringan Mutu Tinggi, Uji Lapangan dan Uji Produksi dan
Kelayakan
Pengadaan dan pengujian Bahan
Uji Sifat Mekanis, dan Uji Kapasitas
Struktur
Uji Produksi dan Uji Lapangan
Aplikasi Lapangan dan Sosialisasi
Uji aplikasi disain arsitektur untuk taman
dan konstruksi pontoon dan kapal
Publikasi, Laporan dan Rek
omendasi
Usulan Paten dan Publikasi (Diseminasi)
Laporan Berkala, Akhir dan Rekomendasi

54
55

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah dan Bermansyah, S. (2007), Pengembangan Beton Ringan Sebagai Bahan


Konstruksi Bangunan Teknik Sipil, Seminar Hasil Penelitian TPSDP, Batam, Februari 2007.
2. Abdullah, dan Afifuddin (2010), Pemanfaatan Bahan Limbah Sebagai Pengganti Semen
Pada Beton Busa Mutu Tinggi, Konferensi Teknik Sipil, KONTEKS-IV, Bali, Juni 2010.
3. Abdullah Dkk. (2009), Pengembangan Beton Busa Dengan Penambahan Limbah Industri
Sebagai Bahan Campuran Untuk Bahan Konstruksi Bangunan Teknik Sipil, Laporan
Hasil Penelitian RUSNAS, November 2009.
4. Afifuddin, dan Abdullah (2010), Pengaruh Penambahan Serat Terhadap Sifat Mekanis
Beton Busa (Foamed Concrete), Konferensi Teknik Sipil, KONTEKS-IV, Bali, Juni 2010.
5. Abdullah dkk. (2009), “Laporan Penelitian RUSNAS)
6. Abdullah dkk. (2010), “Laporan Penelitian Hibah Kompetensi Tahun I)
7. Abdullah dkk. (2011), “Laporan Penelitian Hibah Kompetensi Tahun II)
8. Abdullah dkk. (2012), “Laporan Penelitian Hibah Kompetensi Tahun III)
9. Abdullah dkk. (2013), “Laporan Penelitian RAPID” tahun I.
10. Abdullah dkk. (2014), “Laporan Penelitian RAPID” tahun II.
11. Abdullah dkk. (2015), “Laporan Penelitian IPTEK” tahun I.
12. Abdullah, Bustari, dan Mubarak, “Precast Lightweight Concrete Panel (BeRi-C) For
Housing in Indonesia,” Submitted to International Conference, di Bali September 2016.
13. ACI Committee 213. (1987). Guide for structural lightweight aggregate concrete, American
Concrete Institute, Farmington Hills, MI.
14. Abdullah, and M.A. Mansur, An Investigation into the Behavior and Strength of Bolted
Connections in Ferrocement, Journal of Ferrocement, Vol. 31, No. 4, 2001.
15. Abdullah, and M.A. Mansur, Effect Mesh Orientation on Tensile Strength of Ferrocement,
Journal of Ferrocement, Vol. 25, No. 3, 1995.
16. Abdullah, and K. Takiguchi, An Investigation into the Behavior and Strength Of RC
Columns Strengthened with Ferrocement, Cement and Concrete Composites Journal, Vol.
25, No. 2, 2003.
17. Hafidh, Abdullah, and Huzaim, Kapsitas Geser Balok Beton Ringan Busa Bertulang,
Seminar NAsional, ITS Surabaya, Januari 2012.

55
56

18. Jumaat, M.Z. at all, Shear strength of oil palm shell foamed concrete beams Materials &
Design, Volume 30, Issue 6, June 2009, Pages 2227-2236.
19. Kearsley EP, Wainwright PJ. The effect of high fly ash content on the compressive strength
of foamed concrete. Cement and Concrete Research 2001;31: 105–12.
20. Li K.C. at all., Flexural Behavior of RC Lighweight Concrete Beam under Reversed Cyclic
Loading, Sructural Engineering and Mechanics, A Int’l Journal, Vol. 52, No. 3, 2014.
21. Mannan, M.A. and Gapathy, C., Concrete from an agricultural waste-oil palm shell (OPS),
Journal of Building and Environment, Vol. 39, Issue 4, April 2004, Pages 441-448.
22. M.A. Mansur, Abdullah, and W. A.M. Alwis, Strength of Bolted Joints in Ferrocement,
Structural Journal of American Concrete Institute, Vol. 91, No. 3, 1994.
23. M.A. Mansur and Abdullah, Constitutve Laws Ferrocement Under Biaxial Tension-
Compression, Journal of Ferrocement, Vol. 28, No. 1, 1998.
24. Narayanan, N. and Ramamurthy, K. (2000). Structure and properties of aerated concrete: a
review, Cement and Concrete Composites, 22, pp. 321-329.
25. Naaman, A.E.,2000, Ferrocement and Laminated Cementitious Composites, Techno Press
3000, Michigan.
26. Negro, P., and Toniolo, G., Design Guideline for Connections of Precast Structures under
Seismic Actions, JRC Scientific and Policy Reports, European Union 2012.
27. Neville, A.M., and Brook, J.J., (1993) “Concrete Technology”, Longman, London.
28. Pocut, K.C., Abdullah, Afifuddin, M., Perilaku dan Kuat Lekat (Bond Strength) Tulangan
dan Beton Ringan Busa, Seminar Hasil Penelitian Mahasiswa Pasca Sarjana, ITB Bandung,
Des. 2011.
29. Teo, D.C.L. at all, Lightweight concrete made from oil palm shell (OPS): Structural bond
and durability properties, Building and Environment Volume 42, Issue 7, July 2007, Pages
2614-2621.

56
BIODATA KETUA TIM PENELITI

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Ir. Abdullah, M.Sc.

2 Jenis Kelamin L

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP 19640321 198903 1 002

5 NIDN 0021036406

6 Tempat dan Tanggal Lahir Peureulak, 21 Maret 1964

7 E-mail - abdullahmahmud@unsyiah.ac.id
- abdullahmahmud2004@yahoo.com
8 Nomor Telepon/HP 0811687767

9 Alamat Kantor Jl. Tgk. Syech Abdurrauf No. 7 Darussalam –


Banda Aceh 23111

10 Nomor Telepon/Faks 0651- 7555444

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 40 orang; S-2 = 25 orang

S1: 1. Teknologi Beton

2. Konstruksi Beton Bertulang

3. Mekanika Rekayasa

4. Konstruksi Baja

12. Mata Kuliah yg Diampu 5. Teknologi Bahan

6. Perancangan Gedung

S2: 1.Konstruksi Beton Bertulang Lanjut


2. Teknologi Beton Lanjut
3. Tek. Pracetak, Asesmen & Perkuatan
Struktur
4. Rekayasa Kegempaan
5. Topik Khusus
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Universitas Syiah National University of Tokyo Institute of


Tinggi Kuala Singapore (NUS) Technology (TITech)

Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil Teknik Sipil

Tahun Masuk- 1983-1988 1990-1993 1998-2001


Lulus

JudulSkripsi/Thes Perilaku Balok Beton Connection in Prefa- Shear Strengthening


is/ Disertasi Bertulang bricated Ferroce-ment of RC Column with
Element Ferrocement

Nama Dr. Ir. Agussalim, Prof. Dr. M.A. Prof. Dr. Katsuki
Pembimbing/ M.Sc. Mansur Takiguchi
Promotor

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta
Rp)

1 2009 Pengembangan Beton Busa dengan Dikti - DP2M 99.5


Penambahan Bahan Limbah Industri RUSNAS
Pertanian 2009
(Ketua)
2 2009 Perilaku Portal/Rangka Beton Mandiri 20
Bertulang Dibebani Beban Lateral (Ketua)
3 2010 - Beton Ringan Busa Sebagai Bahan Dikti - DP2M 300
2012 Alternatif Untuk Konstruksi Bangunan Hibah (3 tahun)
Kompetensi
(Ketua)
4 2013 Profil Canal (C) Beton Ringan Busa Dikti - DP2M 100
Sebagai Gelagar Jembatan Stranas
(Anggota)
5 2014 Pemanfaatan Limbah Sawit Sebagai Dikti - DP2M 150
Bahan Campuran Beton Ringan Busa MP3EI
(Anggota)
6 2013-14 Beton Ringan Busa Untuk Bahan Dikti - DP2M 615
Industri Konstruksi Beton Pracetak RAPID (2 tahun)
Ramah Lingkungan (Ketua)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta
Rp)

7 2015- Beton Ringan Sebagai Bahan Panel Dikti - DP2M 300


2017 Beton Pracetak Untuk Menunjang IPTEK (3 Tahun)
Industri Konstruksi (Ketua)
8 2018 Simulasi Perubahan Dimensi Struktur PLK 55
Terhadap Harga Satuan Bangunan
Gedung Berdasarkan Potensi Risiko
Gempa Bumi di Provinsi Aceh

9 2018 Pengembangan Beton Ringan Mutu Dikti – DRPM 120


Tinggi Dengan dan Tanpa Serat STRANAS
(Ketua)

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml (Juta
Rp)

1. 2008 Investigasi dan Strengthening Pusat PEMDA 86


Pasar Murni Square, Bireuen Bireuen
2. 2009 Review Design Murtipurpose Hall, SRC 65
Sekolah International SRC (Swiss Red
Cross) Sigli
3. 2010 Investigasi Teknis Bangunan Publik di Lembaga Teknik 10
Tiga Kecamatan Kabupaten Aceh Sipil, dan
Tengah, Takengon Pasca gempa 28 Jurusan Teknik
Januari 2010 Sipil UNSYIAH
4. 2010 Penggantian Lantai Jembatan Dinas PU 24
Menggunakan Beton Ringan Busa Kabupaten Aceh
Bertulang Besar
5. 2010 Beton Ringan Busa Sebagai Lapisan Dinas PU 5
Perkerasan (Rigid Pavement) Jalan Katomadya
Lingkungan Banda Aceh
6. 2011 Penggantian Lantai Jembatan Gantung Dinas PU 25
Menggunakan Beton Ringan Busa Katomadya
Bertulang Banda Aceh
7. 2011 Rumah Riset Pracetak Tahan Gempa TDMRC dan 100
UNDP
Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml (Juta
Rp)

8. 2012 Penggantian Lantai Jembatan Gantung Dinas PU 45


Lampaseh Krueng, Aceh Besar Kabupaten Aceh
Menggunakan Beton Ringan Busa Besar
Bertulang
9. 2012 Invesitigasi Kerusakan dan Kapasitas Dinas 20
Jembatan Kereta Api Lintas Bireuen – Perhubungan
Kr. Geukuh
10. 2013 Investigasi Kerusakan Perumahan dan Pemda 95
Sarana Ibadah Akibat Gempa Takengon Kabupaten
– Bener Meriah Bener Meriah
11. 2013 Investigasi Kerusakan Gedung DPRK Pemda Kota 45
Kota Sabang Sabang
12. 2015 Rehabilitasi Rangka Lantai Jembatan Dinas PU 15
Gantung Lampaseh Krueng, Aceh Besar Kabupaten Aceh
Menggunakan Beton Ringan Busa Besar
Bertulang
13. 2015 Penggantian Lantai 3 Jembatan, Aceh Dinas PU 270
Tamiang Menggunakan Beton Ringan Kabupaten Aceh
Busa Bertulang Tamiang
14 2017 Satgas Gempa Pidie Jaya
15 2018 Pengembangan Produk Teknologi PKMBP 75
Beton Busa Ringan Pracetak Pada
Pembangunan Rumah Masyarakat
Ramah Gempa

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun

1 An investigation into the behavior and strength Journal of Vol. 25, No.
of reinforced concrete columns strengthened Cement and 2, 2003, pp.
with ferrocement jackets Concrete 233-242.
Composites
2 Penentuan Nilai Penyerapan Suara Pada Panel Jurnal Rekayasa Vol. 8, No.1,
Dinding Beton Busa Sebagai Panel Alternatif Kimia dan Tahun 2011.
Yang Ramah Lingkungan Lingkungan,
Fakultas Teknik,
Universitas Syiah
Kuala
3 Analisis Kerentanan Bangunan Gedung dalam Jurnal Vol. 6, No. 1,
Menghadapi Bencana Tsunami di Kecamatan Penanggulangan Tahun
kuta Alam Banda Aceh Bencana 2015.
Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun

4 Utilization of palm oil fuel ash (POFA) in Procedia Vol. 125, hal.
producing light-weight foamed concrete for Engineering, 739-746,
non-structural building material Elsevier Tahun 2015.
5 Kajian Perilaku Geser Balok Beton Ringan EMARA Vol. 1, No. 2,
Busa Dengan Penambahan Agregat Pasir Indonesian hal. 78-84,
Pozzolan Journal of Tahun 2016.
Architecture
6 Pengaruh Distribusi Tulangan Geser Terhadap Jurnal Teknik Vol. 3, No.1,
Kuat Geser Beton Ringan Busa Berserat Nylon Sipil, Fakultas hal. 79-90,
Dengan Metode Push-off Teknik Tahun 2016.
Universitas Syiah
Kuala
7 Shear Behavior of Fiber foam Reinforced Procedia Vol. 171, hal.
Concrete Beams Engineering, 994-1001,
Elsevier 2017.
8 Negative Total Float to Improve a Multi- Int’l Journal of 8(1), 2018
Objective Integer Non-Linear Programming Electrical and
for Project Scheduling Compression Computer
Engineering
9 Risk Assessment of Resources Factor in Adv. in Civil (8):1-9, 2018
Affecting Project Time Engineering
10 Estimating the Normal Duration using Normal MATEC Web of 197:10004,
Production Rate Per Day (PRPD) of Project Conferences 2018
Activity

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah


Dalam 5 Tahun Terakhir
Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat

1 4th Annual International Make it light: Light weight concrete November 2009,
Workshop & Expo on Banda Aceh
Sumatra Tsunami
Disaster & Recovery
(AIWEST-DR)
2 4th Annual Internatio-nal Design of Ferrocement Jacket for November 2009,
Workshop & Expo on Shear Strengthening of RC Column Banda Aceh
Sumatra Tsunami
Disaster & Recovery
(AIWEST-DR)
3 Konferensi Nasional Pengembangan Beton Busa Juni 2010,
Teknik Sipil Dengan Penambahan Limbah Bali.
(KONTEKS-IV) Industri Sebagai Bahan
Campuran Untuk Bahan
Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat

Konstruksi Bangunan Teknik Sipil

4 Konferensi Nasional Pengaruh Penambahan Serat Juni 2010,


Teknik Sipil Terhadap Sifat Mekanis Beton Bali.
(KONTEKS-IV) Busa (Foamed Concrete)

5 Konferensi Nasional Simulasi Analitis Pengaruh Beban Juni 2010,


Teknik Sipil Ledakan Terhadap Struktur Gedung Bali.
(KONTEKS-IV)
6 Joint Seminar : Lightweight Concrete As An September 2010,
Meguro Laboratory Alternative Material for Building Banda Aceh
(Tokyo University) and Construction
Material and
Construction Laboratory
(Syiah Kuala University)
on Technology for
Seismic-Resilient
Housing Made of
Masonry or Brick in
Aceh
7 Environmental Talk: Pengaruh Penambahan Abu Sekam Maret 2011,
“Toward a Better Green Padi Terhadap Sifat Mekanis Beton Jakarta.
Living”. Jakarta Busa (Foamed Concrete)

8 Seminar Hasil Penelitian Perilaku dan Kekuatan Lekat (Bond Desember 2011,
Mahasiswa Pascasarjana, Strength) Tulangan dan Beton Ringan Bandung.
ITB Bandung Busa

9 Konferensi Nasional Analisa Biaya Pemasangan Oktober 2011,


Teknik Sipil Dinding Batafoam Medan.
(KONTEKS-V)
10 Seminar Nasional Teknik Kapasitas Geser Balok Beton Ringan Januari 2012,
Sipil, ITS Busa Bertulang Surabaya.
11 Konferensi Nasional Moch. Afifuddin dan Abdullah, November 2012,
Teknik Sipil Pengaruh Penambahan Batu Jakarta.
(KONTEKS-VI) Apung (fumice) Terhadap Sifat
Mekanis Beton Busa (Foamed
Concrete)

12 Konferensi Nasional Kuat Lekat (Bond Strength) Antara Oktober 2012,


Teknik Sipil Tulangan dengan Beton Ringan Solo, Jawa
(KONTEKS-VII) Busa Tengah.
Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat

13 Workshop Konstruksi Konstruksi Pracetak: Solusi untuk Oktober 2014,


Pracetak Dalam Rangka pembangunan insfras-truktur di Bali.
ULTAH Poltek Udayana Indonesia

14 Konferensi Nasional Perilaku Balok Profil Canal Ferro November 2014,


Teknik Sipil Foam Concrete Dibebani Lentur Bandung
(KONTEKS-VIII)
15 Proceeding of Performance of Ferro Foam Vol. 845, pp.
Conference on Applied Concrete Girder Beam Subjected to 214-219, 2016
Mechanics and Static Load
Materials, Trans Tech
Publications
16 Seminar Nasional The selection of alternative to 15 Desember
Exclucivil 2016 restore the building damaged by the 2016, Banda
earthquake Aceh

17 Konferensi Nasional Tingkat risiko faktor tenaga kerja, 26-27 Oktober


Teknik Sipil 10 material dan peralatan pada proyek 2016, Univ.
(KoNTekS 10) konstruksi di provinsi aceh Atma Jaya,
Yogyakarta

18 International Conference Construction Cost Impacts Related 14 - 17 August


on Construction and to Manpower, Material, and 2017,
Building Engineering Equipment Factors in Contractor Palembang,
(ICONBUILD 2017) Firms Perspective Indonesia

19 The 8th AIC-ICMR on Changes in the unit price of work for 12 - 14


Sciences and reinforced concrete construction September 2018,
Engineering 2018 based on building sites Banda Aceh,
Indonesia

20 Konferensi Nasional Perubahan penggunaan material plat 18-19 September


Teknik Sipil 12 lantai beton bertulang disebabkan 2018, Batam
(KoNTekS 12) perbedaan zonasi gempa
G. Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir
Jumlah
No Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman

- - - - -

H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 10 Tahun Terakhir


No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1. Ferrocement Permanent 2003 International WO/2003/102317


Formwork PCT/JP2002/005433

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5


Tahun Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Tempat Respon
No Sosial Lainnya Yang Telah Tahun
Diterapkan Penerapan Masyarakat

1. BATAFOAM – Bahan dinding 2006 Aceh dan Aplikasi untuk


dari beton busa s/d Nias Perumahan dan Gedung
2009 Rumah Sakit Nias,
SMU Labschool
Unsyiah, Puskesmas
dan Sekolah Save the
Children, Gedung dan
Pertokoan

J. Penghargaan Yang pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir (Dari Pemerintah,


Asosiasi atau Institusi Lainnya
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

1 TEJIMA Award Tokyo Institute of Technology, Jepang 2001


2 JSPS Postdoctoral Fellow Monkagabusho (Kementrian 2001/sd
Pendidikan dan Kebudayaan Jepang) 2003
3 Research Fellow National University of Singapore 2004
4 Satya Lencana 20 Tahun Pemerintah Indonesia 2011
5 Dosen Berprestasi Peringkat I Fakultas Teknik UNSYIAH 2012
Fakultas Teknik
6 Dosen Berprestasi Peringkat I Universitas Syiah Kuala 2012
Universitas Syiah Kuala
7 Juara I Lomba TTG Aceh Dinas BPM Aceh 2012
8 Juara Nasional II TTG Nasional Kementrian Dalam Negeri 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan penugasan Penelitian Lektor Kepala tahun 2018.

Banda Aceh, 15 Nopember 2018


Pengusul,

Dr. Ir. Abdullah, M.Sc


NIP. 196403211989031002
Lampiran 1. Format Biodata Ketua/Anggota Tim Peneliti/Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ir. Bustari, MT
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 1967021412031002
5 NIDN 0014026702
6 Tempat dan Tanggal Lahir Banda Aceh, 14 Pebruari 1967
7 E-mail bustariarsitektur@ymail.com
9 Nomor Telepon/HP 081269526666
10 Alamat Kantor Fakultas Teknik Unsyiah Jl. Syeh Abdurrauf -
Darussalam - Banda Aceh
11 Nomor Telepon/Faks 0651
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 30 orang; S-2 = 00 orang; S-3 = 00 orang
1. Perancangan Arsitektur

13. Mata Kuliah yg Diampu 2. Perumahan dan Permukiman


3. Azaz dan Metode Perancangan Arsitektur

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi ITS - Surabaya ITS - Surabaya
Bidang Ilmu Arsitektur Arsitektur
Tahun Masuk-Lulus 1991 2000
Judul Perancangan Resort Pola Perubahan
Skripsi/Tesis/Disertasi Hotel di Banda Permukiman akibat
Aceh pengaruh Pariwisata
Nama Ir. Basuki Latif Prof. Ir. Happy
Pembimbing/Promotor Santosa, MSc, PhD.
Prof. Ir. Johan Silas.
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Sumber* Jml (Juta
Rp)
2015 Beton Ringan Sebagai Bahan Panel Beton Pracetak IPTEK 200
Untuk Menunjang Industri Konstruksi. ( Tahun 1 dari 3)
2014 Studi Evaluasi Pasca Huni RUMAH SUSUN SEWA di DIKTI 15
Banda Aceh terhadap Arsitektur Bangunan dan Perilaku
Penghuni.
2014 Perubahan Fungsi Ruang Luar dalam Arsitektur Masjid Mandiri 5
di Indonesia.
2013 Daya Serap Energi Panas Matahari terhadap Tumbuhan Mandiri 5
Taman di lingkungan Rumah.
2013 Kenyamanan Termal berventilasi pada ruang kuliah Mandiri 5
Fakultas Teknik Unsyiah.
2012 Pengaruh “Land Consolidation “ terhadap kualitas Mandiri 5
kawasan permukiman.
Studi kasus : desa Lambung Banda Aceh
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber
lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
Sumber* Jml
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
(Juta
Rp)
1. Pemasangan baru lantai geranit Menasah Desa Ateuk Mandiri 100
2015 Lamphang, kecamatan Simpang Tiga, Sibreh, Kabupaten
Aceh Besar.
2. 2015 Rehabilitasi dan penguatan lantai jembatan desa Lampaseh Mandiri 6
Krueng, Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar.
3. 2015 Perencanaan Menasah Desa Ateuk Lamphang, kecamatan Mandiri 6
Simpang Tiga, Sibreh, Kabupaten Aceh Besar.
4. 2013 Penggantian Lantai Jembatan desa Lampaseh Krueng Mandiri 10
kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI
maupun dari sumber lainnya.
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor/Tahun

2013 Faktor utama penyebab perubahan rumah RSS di Jurnal Ilmu 3/5/2013
kota Banda Aceh Arsitektur
2012 Penerapan konsep rumoh aceh pada bangunan Jurnal Ilmu 2/3/2012
pemerintah sebagai simbol budaya di Banda Aceh. Arsitektur
2011 Konsep Berkesinambungan Dalam Perancangan Jurnal Ilmu 1/1/2011
Arsitektur Hijau Arsitektur

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


Nama Pertemuan Ilmiah / Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Seminar Tempat
Seminar Nasional Kota Jurusan Arsitektur
RUSUNAWA Kedah Banda Aceh dalam
1. Mandiri Jurusan Arsitektur Unsyiah,
tinjauan Arsitektur berkelanjutan.
Unsyiah Nopember 2015
2. International Seminar Thin light Weight Precast Panel : An Medan, 10
On : Innovation in alternative material and Desember 2013
Tecnology and Policy for Construction Method for Housing
Affordable Housing

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Banda Aceh, 6 Juli 2017


Pengusul,

Ir. Bustari, MT
NIP.19670214 199203 1 002
ANGGOTA TIM PENGUSUL I

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Syarizal Fonna, ST, M.Sc
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP 197810272008121001
5 NIDN 0027107801
6 Tempat dan Tanggal Langsa / 27 Oktober 1978
Lahir
7 E-mail syarizal.fonna@unsyiah.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 081360056991
9 Alamat Kantor Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Jl. Tgk. Syech
Abdur Rauf No. 7, Darussalam, Banda Aceh 23111
10 Nomor Telepon/Faks (0651) 7555874
11 Lulusan yang telah S-1 > 8 orang; S-2= 1 orang; S-3= 0 orang
Dihasilkan
1. Rekayasa Korosi
Mata Kuliah yang 2. Material Teknik
12
Diampu 3. Metalurgi Fisik
4. Metode Komputasi

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Institut Teknologi Universiti Universiti
Bandung Kebangsaan Kebangsaan
Malaysia (UKM) Malaysia (UKM)
Bidang Ilmu Teknik Material Teknik Mesin Teknik Mesin
Tahun Masuk-Lulus 1997-2002 2003-2006 2007-2014
Judul Proses Pembuatan Slider Piston Boundary
Skripsi/Thesis/Disertasi Isolator Alumina Motion and Element Method
untuk Busi Unbalance and Particle
Kendaraan Bermotor Phenomena of Swarm
dengan Metode Dry Linear Engine Optimization for
Pressing Double Inverse Analysis
Action to Identify
Reinforced
Concrete
Corrosion
Nama Dr. Ir. Aditianto Prof. Dr. Ing. Nik Prof. Ir. Dr.
Pembimbing/Promotor Ramelan Abdullah Nik Ahmad Kamal
Mohamed Ariffin
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah (Juta
Rp)
1. 2016 Aplikasi Metode Elemen Hingga dalam Hibah Bersaing 50
Pengembangan Desain Femoral Stem
Prosthesis untuk Postur Tubuh
Penduduk Indonesia
(Anggota Peneliti)
2. 2015 Analisis Pertumbuhan Pit dan Fundamental 67.5
Perubahan Kurva Polarisasi Baja AISI
304 yang Mengalami Beban Siklik
(Anggota Peneliti)
3. 2015 Aplikasi Metode Linear Polarization Hibah Bersaing 67.5
Resistance untuk Mitigasi Korosi
(Anggota Peneliti)
4. 2014 Aplikasi Metode Linear Polarization Hibah Bersaing 46.2
Resistance untuk Mitigasi Korosi
(Anggota Peneliti)
5. 2013 Studi Perilaku Korosi Lelah Baja Fundamental 50
Tahan Karat AISI 304 dalam
Lingkungan Air Laut
(Anggota Peneliti)
6. 2013 Pemetaan Korosivitas Atmosferik pada Hibah Bersaing 65
Wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh
Besar – Provinsi Aceh
(Anggota Peneliti)
7. 2012 Aplikasi Metode Elemen Batas 3D Dosen Muda - 15
Domain Tidak Berhingga untuk Unsyiah
Simulasi Sistem Proteksi Katodik
(Ketua peneliti)
8. 2012 Pemetaan Korosivitas Atmosferik pada Hibah Bersaing 35
Wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh
Besar – Provinsi Aceh
(Anggota Peneliti)

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Jumlah (Juta
Rp)
1. 2015 Pelayanan Studi Remaining Life PT. Perta Arun 20.4
Assessment (RLA) Tangki Penimbun Gas
LNG Kilang LNG Arun
(Anggota Tim)
2. 2013 Pelatihan Aplikasi Micosoft Office Yayasan Jambo 25
untuk Guru SMP dan SMA Minda
(Anggota Tim)
3. 2012 Pelayanan Analisis Kegagalan pada PT. Arun NGL. 33.14
Lean Carbonate Pump G-3401-A di
PT. Arun NGL.
(Anggota Tim)
4. 2012 Pelayanan Praktikum Material Teknik Mandiri 2.5
dan Metalurgi Fisik bagi Mahasiswa
Teknik Mesin – Universitas Teuku
Umar
(Anggota Tim)

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol./ No./
Thn
1. Simulation of the Ill-Posed Problem of International Vol. 2016,
Reinforced Concrete Corrosion Detection Using Journal of Article ID
Boundary Element Method Corrosion 6392702/
(Syarizal Fonna, Israr M. Ibrahim, M. Ridha, 2016
Syifaul Huzni, and A. K. Ariffin)
2. Assessment of the Elastic Stress of 304 Stainless Advanced Vol. 1125
Steel Using Half-Cell Potential Measurement Materials pp 355-359 /
(S. Rashid, N. Islami, A. K. Ariffin, Research 2015
M. Ridha, S. Fonna)
3. Infinite Boundary Element Formulation for the Applied Vol. 471 pp
Analysis of CP System Mechanics and 313-318 /
(Safuadi, S. Fonna, M. Ridha, Zebua,, A.K. Materials 2014
Ariffin and A.R. Daud)
4. Comparison of GA and PSO in Boundary Applied Vol. 471 pp
Element Inverse Analysis for Rebar Corrosion Mechanics and 319-323/
Detection Materials 2014
(S. Fonna, M. Ridha, S. Huzni and A. K. Ariffin)
5. Atmospheric Corrosion of Structural Steels International Volume 7,
Exposed in the 2004 Tsunami-Affected Areas of Journal of pp. 1014-
Aceh Automotive and 1022 / 2013
(M. Ridha, S. Fonna, S. Huzni, J. Supardi and Mechanical
A.K. Ariffin) Engineering
(IJAME)
6. Finite Element Modeling of Delamination Process International Volume 7,
on Composite Laminate Using Cohesive Journal of pp. 1023-
Elements Automotive and 1030 / 2013
(S. Huzni, Ilfan M., Sulaiman T., S. Fonna, Mechanical
M.Ridha and A.K. Arifin) Engineering
(IJAME)
7. Corrosion Risk Assessment of Public Buildings Journal of Vol. 7 / No.
Affected by the 2004 Tsunami in Banda Aceh Earthquake and 1 / 2013
(M. Ridha, S. Fonna, S. Huzni, and A.K. Ariffin) Tsunami
8. Inverse Analysis Using Particle Swarm Engineering Vol. 37 pp
Optimization For Detecting Corrosion Profile of Analysis with 585–593 /
Rebar in Concrete Structure Boundary 2013
(S. Fonna, S. Huzni, M. Ridha, and A.K. Ariffin) Elements
9. The Influence of Inertia Weight on Particle Advanced Vol. 686 pp
Swarm Optimization in Boundary Element Materials 266-272 /
Inverse Analysis for Rebar Corrosion Detection Research 2013
(S. Fonna, M. Ridha, S. Huzni and A. K. Ariffin)
10. The Influence of Anode Profiles for Three Advanced Vol. 686 pp
Dimensions Numerical Simulation of Reinforced Materials 261-265 /
Concrete Corrosion Using Boundary Element Research 2013
Method
(M. Ihsan, S. Fonna, M. Ridha, S. Huzni and A.
K. Ariffin)

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1. Seminar Nasional Teknologi Risiko Korosi Rumah Politeknik Aceh
Rekayasa (SNTR) 2 Penduduk yang Terendam Selatan,
Tsunami 2004 di Kampung Tapaktuan, 12
Jawa – Banda Aceh Desember 2015
2. The 5th Annuual International Evaluation of CP System on September 9-11,
Conference Syiah Kuala Reinforced Concrete Pier Banda Aceh,
University (AIC Unsyiah) Using 3D Boundary Element Indonesia, 2015
2015 Method
3. Seminar Nasional Tahunan Simulasi Desain Sistem Banjarmasin, 7-8
Teknik Mesin XIV (SNTTM Proteksi Katodik Anoda Oktober 2015
XIV) Korban pada Balok Beton
Bertulang Dermaga
Menggunakan Metode
Elemen Batas 3D
4. The International Seminar of Comparison of GA and PSO 26-28 November
Computational & in Boundary Element Inverse 2012, Hotel Melia,
Experimental Mechanics Analysis for Rebar Corrosion Kuala Lumpur,
(CEM) 2012 Detection Malaysia
5. Seminar Nasional Tahunan Evaluasi Sistem Proteksi 16-17 Oktober
Teknik Mesin XI (SNTTM Katodik Anoda Korban pada 2012, Universitas
XI) & Thermofluid IV Submersible Pump Gadjah Mada
Menggunakan BEM-3D (UGM),
Domain Tak Berhingga Yogyakarta

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
Halaman
1 - - - -

H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir


No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 - - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5
Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tahun Tempat Respons
lainnya yang telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
1 - - - -
Lampiran Kegiatan 1:
Lampiran Kegiatan:

Anda mungkin juga menyukai