Disusun Oleh:
Nama Anggota:
1 Dynda Listina Putry 2205222010014
2 I Gusti Ngurah Rudhi Ajnya 2205222010015
3 I Komang Surya Aditya Pratama 2205222010016
4 Issac Jaques Mayola Yosoa 2205222010017
5 I Gede Billy Ambara 2205222010018
6 Ni Putu Budi Agustini 2205222010019
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunianya-lah sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Uji
Kuat Tekan Beton di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Saraswati Denpasar
dengan baik.
Akhir kata saya harapkan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan kepada pembaca. Adapun laporan ini masih memiliki kekurangan. Maka
dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
laporan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum................................................................................2
1.3 Manfaat Praktikum..............................................................................2
1.4 Lingkup Praktikum..............................................................................2
1.5 Tempat Dan Waktu Praktikum............................................................3
BAB II TAHAPAN PRAKTIKUM...........................................................................4
2.1 Pengujian Agregat Halus.....................................................................4
2.1.1 Alat Dan Bahan........................................................................4
2.1.2 Langkah Kerja..........................................................................4
2.2 Pengujian Agregat Kasar.....................................................................5
2.2.1 Alat Dan Bahan........................................................................5
2.2.2 Langkah kerja..........................................................................6
2.3 Rancangan Campuran Beton...............................................................6
2.4 Pembuatan Benda Uji..........................................................................7
2.5 Pengujian Slump................................................................................11
2.6 Perawatan Beton................................................................................13
2.7 Pengujian Kuat Tekan Beton.............................................................13
ii
3.2 Rancangan Campuran Beton.............................................................15
3.2.1 Rencana Campuran Beton.....................................................15
3.3 Pengujian Slump................................................................................16
3.4 Pengujian Kuat Tekan Beton.............................................................16
3.5 Penyebab Kegagalan Kuat Tekan Beton...........................................17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................18
4.1 Kesimpulan........................................................................................18
4.2 Saran..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
LAMPIRAN................................................................................................................20
DAFTAR GAMBAR
iii
Gambar 2.6 Pencetakan beton menggunakan cetakan silinder........................10
Gambar 2.7 Kerikil tersebar merata dalam cetakan........................................11
Gambar 2.8 Hasil Pengukuran Uji Slump.......................................................12
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
Beton yang digunakan sebagai struktur dalam konstruksi teknik sipil, dapat
dimanfaatkan untuk banyak hal. Dalam teknik sipil, struktur beton digunakan untuk
bangunan pondasi, kolom, balok, pelat atau pelat cangkang. Dalam teknik sipil hidro,
beton digunakan untuk bagunan air seperti bendungan, saluran dan drainase
perkotaan. Beton juga digunakan dalam teknik sipil transportasi untuk pekerjaan
rigid pavement (lapis keras permukaan yang kaku), saluran samping, gorong-gorong,
dan lainnya. Jadi beton hampir digunakan dalam semua aspek ilmu teknik sipil.
Artinya semua struktur dalam teknik sipil akan menggunakan beton, minimal dalam
pekerjaan pondasi (Mulyono, 2003).
Karena beton sering digunakan sebagai struktur dalam konstruksi teknik sipil,
maka mutu beton yang akan digunakan perlu diperhatikan. Mutu beton ini sangat
mempengaruhi nilai kuat beton itu sendiri. Mutu beton dipengaruhi oleh parameter-
parameter seperti kualitas semen, kebersihan agregat, takaran dari bahan-bahan
pembentuk beton, dll.
Masalah yang sering dihadapi dalam pembuatan beton adalah bagaimana cara
merencanakan takaran dari bahan-bahan pembentuk beton (job mix design) agar
mendapatkan nilai kuat tekan beton yang diinginkan. Maka dari itu perlu dilakuan
percobaan-percabaan agar mendapatkan takaran yang tepat agar beton yang dibuat
mencapai nilai kuat tekan sesuai dengan yang diinginkan.
1
1. Untuk mendapatkan job mix design beton yang dibuat agar
mendapatkan nilai kuat tekan yang sudah direncanakan.
2. Untuk mengetahui nilai kuat tekan beton yang telah dibuat.
Dari melakukan praktikum ini, manfaat yang di dapat adalah sebagai berikut:
Pada praktikum pengujian kuat tekan beton ini, lingkup dalam melaksanakan
praktikum adalah sebagi berikut:
2
Tabel 1.1 Tempat Dan Waktu Praktikum
Tanggal Waktu
No Tempat Praktikum Keterangan
Praktikum Praktikum
Laboratorium Beton
Pengujian
Teknik Sipil
25 November 08.00 WITA- Material dan
1. Universitas
2023 selesai pencampursn
Mahsaraswati
material
Denpasar
Laboratorium Beton
Teknik Sipil
1 Desember 09.00 WITA- Pengujian Kuat
2. Universitas
2023 selesai Tekan Beton
Mahasaraswati
Denpasar
3
BAB II
TAHAPAN PRAKTIKUM
Dalam praktikum ini agregat halus yang digunakan adalah pasir . Adapun alat
dan bahan serta langkah kerja dalam pengujian agregat halus adalah sebagai berikut.
Berikut alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian agregat halus:
1. Pasir.
2. Timbangan.
3. Cawan.
4. Cetok.
5. Oven.
6. Mesin Pengayakan.
7. Gelas ukur.
4
6. Setelah melakukan penimbangan kembali, dilanjutkan dengan
pengayakan agregat untuk mengetahui besaran butiran agregat
tersebut.
7. Hasil ayakan pasir yang tertinggal di pan dimasukan ke dalam gelas
ukur dan diamkan selama 2 jam.
Pada umumnya agregat kasar yang digunakan untuk campuran beton adalah
krikil. Dalam praktikum ini agregat kasar yang digunakan adalah krikil . Adapun alat
dan bahan serta langkah kerja dalam pengujian agregat kasar adalah sebagai berikut.
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian agregat kasar:
1. Krikil.
2. Timbangan.
3. Cawan.
4. Cetok.
5. Oven.
6. Mesin Pengayakan.
7. Gelas ukur.
Berikut adalah langkah kerja yang digunakan dalam pengujian agregat kasar:
1. Siapkan kerikil.
2. Timbang berat cawan kosong.
3. Timbang berat kerikil yang dimasukan ke dalam cawan.
4. Setelah ditimbang masukan kerikil dan cawanya ke dalam oven selama
1 hari.
5
5. Setelah di oven, cuci kerikil sampai bersih, untuk menghilangkan
kotoran yang menempel di kerikil.
6. Setelah dicuci masukan kembali ke dalam oven selama 1 hari.
7. Setelah di oven dilanjutkan dengan pengayakan agregat.
8. Agregat yang berhasil lolos pada saringan no. 16 ditimbang kembali.
6
2. Berdasarkan gambar 8.5.2 (Buku TEKNOLOGI BETON, Tri
Muliyono) persentase pasir terhadap kadar agregat yang dianjurkan
untuk ukuran butir maksimum 20 mm, dengan nilai slump 30-60 mm
sehingga didapat presentase 42%.
3. Presentase jumlah agregat kasar = 100% - presentase jumlah agregat
halus = 58%.
Berikut adalah alat dan bahan serta langkah kerja dalam pembuatan benda uji.
7
d. Air.
C. Langkah Kerja
8
Gambar 2.2 Adonan beton yang dirojok saat uji slump
9
6. Setiap lapis di rojok agar merata di dalam silinder.
10
2.5 Pengujian Slump
A. Kerucut Abrams:
1. Kerucut terpancung, dengan bagian atas dan bawah terbuka,
2. Diameter atas 10 cm,
3. Diameter bawah 20 cm,
4. Tinggi 30 cm.
B. Batang besi:
1. Diameter 16 mm,
2. Panjang 60 cm,
3. Ujung dibulatkan.
C. Alas: rata, tidak menyerap air.
D. Langkah pengujian:
1. Kerucut Abrams diletakkan di atas bidang alas yang rata dan
tidak menyerap air.
2. Kerucut diisi adukan beton sambil ditekan supaya tidak
bergeser.
3. Adukan beton diisikan dalam 3 lapis, masing-masing diatur
supaya sama tebalnya (1/3 tinggi kerucut Abrams),
4. Setiap lapis ditusuk-tusuk dengan batang penusuk
sebanyak 25 kali.
5. Setelah selesai, bidang atas diratakan.
6. Dibiarkan 30 detik (sambil membersihkan sisa jatuhan
beton disamping kerucut Abrams).
7. Kerucut ditarik vertikal ke atas dengan hati-hati, tidak boleh
diputar atau ada gerakan menggeser selama menarik kerucut,
8. Diukur penurunan puncak beton segar yang diuji slump-nya.
11
Gambar 2.6 Hasil Pengukuran Uji Slump
Tujuan pemeriksaan beton yaitu untuk menguji apakah kekuatan tekan beton
telah tercapai sesuai rencana atau belum dan untuk menentukan langkah-langkah
preventif dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai ekonomis.
12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisa
Berikut adalah hasil pemeriksaan gradasi agregat halus dan kasar yang dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Jumlah 904,7
13
Tabel 3.1 Pemeriksaan Agregat Kasar
Pada
Agregat kondisi
Proporsi Semen Air SSD (Liter)
Campuran (Liter) (Liter)
Halus Kasar
Perbandingan 3,5 2,3 10,6 7,1
14
perbandingan takaran bahan penyusun beton mutu f’c 25 MPa untuk 1 m3 yaitu 18,29
: 56,16 : 37,62 (1 : 3 : 2).
Uji Slump adalah suatu uji empiris/metode yang digunakan untuk menentukan
konsistensi/kekakuan (dapat dikerjakan atau tidak) dari campuran beton segar (fresh
concrete) untuk menentukan tingkat workabilitynya. Kekakuan dalam suatu
campuran beton menunjukkan berapa banyak air yang digunakan. Untuk itu uji slump
menunjukkan apakah campuran beton kekurangan, kelebihan, atau cukup air (Fuga,
2012).
Berdasarkan Job Mix Design digunakan nilai Slump antara 30-60 mm. Dari
hasil uji slump didapatkan keruntuhan sebesar 5cm, sehingga memenuhi syarat.
Pengujian kuat tekan beton dilakukan agar dapat mengetahui kuat tekan beton
yang diuji. Jika umur beton yang dikehendaki saat diuji belum mencapai 28 hari,
maka harus dikonversi juga dengan konstanta sebagai berikut:
Berikut ini merupakan hasil pengujian kuat tekan beton f’c 25 MPa untuk
masing-masing benda uji pada umur 21 hari yang dapat dilihat pada tabel berikut:
15
Tabel 3.4 Hasil uji kuat tekan beton pada masing-masing benda uji
Banyak hal yang biasanya menjadi penyebab gagalanya kuat tekan benda uji
dengan kuat tekan yang sudah direncankan. Berikut faktor-faktor penyebab gagalnya
kuat tekan yang telah direncanakan menurut SNI 03-6815-2002:
A. Variasi yang disebabkan oleh teknik pembuatan. Pengangkatan dan
pemeliharaan silinder yang baru dibuat, kualitas mold yang jelek.
B. Ukuran butir agregat, penyerapan, bentuk partikel.
C. Prosedur pengujian yang kurang baik.
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Banyak hal yang biasanya menjadi penyebab gagalanya kuat tekan benda uji
dengan kuat tekan yang sudah direncankan. Maka dari itu saat melaksanakan
praktikum harus memperhatikan prosedur yang benar agar hasil dari praktikum sesuai
dengan yang diharapkan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Fuga. (2012, Juni 15). Concrete Slump Test - Uji Slump Beton. Retrieved from
Kuliah Insinyur: http://kuliahinsinyur.blogspot.co.id/2012/06/concrete-slump-
test-uji-slump-beton.html#.WWc-R4iGPIU
Maulidawati, G. (2014, 11). Pengujian Bahan Agregat. Retrieved Juli 13, 2017, from
GM PROJECT: http://ginamlda.blogspot.co.id/2014/11/pengujian-kadar-
lumpur-agregat.html
Nuryani. (2005). Pengaruh Rasio Tulangan Pada Berbagai Mutu Beton Terhadap
Penguatan Tarik Baja Tulangan Beton Bertulang (Tension Stiffening Effect).
Mutu Beton Terhadap Penguatan Tarik Baja Tulangan Beton Bertulang
(Tension Stiffening Effect), 19. Retrieved Juli 18, 2017, from
http://eprints.undip.ac.id/12068/1/2005MTS4721.pdf
Sebastyan,. R,. S. (2012, Juli 16). Pengujian Kadar Air Agregat. Retrieved from
Teknik Sipil WA Civil Engeneering: https: //rahmadsigit.wordpress.com
/2012/07/16/ pengujian-kadar-air-agregat/
18
LAMPIRAN
Gambar
Concrete Mixer
Gambar
Merojok adonan beton ke dalam kerucut Abrams
19
Gambar Mencetak adonan beton dengan bentuk silinder
Gambar Penimbangan
beton
20
Gambar Beton yang sudah di uji
21