BETON
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi
Beton di Laboratorium Bahan Konstruksi
Mata Kuliah:
Praktikum Teknologi Beton
Dosen Pengampu:
Maris Setyo Nugroho, M.Eng
disusun oleh:
Bagus Dewantoro Rangga Putra P (22510334009)
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat membuat laporan Praktikum Teknologi Beton.
Walaupun demikian, penyusun berusaha dengan semaksimal mungkin demi
kesempurnaan penyusunan laporan ini yang diperoleh dari hasil praktikum di mata kuliah
teknologi beton. Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh penyusun
demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.
Dalam penyusunan laporan ini penyusun tidak hanya bekerja sendiri,
tetapi banyak dari pihak lain yang membantu. Tak lupa penyusun mengucapkan terima
kasih kepada pihak- pihak yang telah bersedia membantu dalam penyelesaian penulisan
laporan ini.
1. Bapak Maris Setyo Nugroho, S.Pd., M.Eng. selaku dosen mata kuliah Praktikum
Teknologi Beton yang senantiasa membantu dan membimbing dalam penyelesaian
penyusunan laporan praktikum
2. Bapak Murti Kurniawan selaku teknisi laboratorium bahan bangunan yang membantu
dalam proses Praktikum Teknologi Beton
3. Orang tua yang memberikan motivasi dan pengarahan dalam penyelesaian
penyusunan laporan Praktikum Teknologi Beton
4. Rekan-rekan seperjuangan sekelas yang berpartisipasi dalam proses penyusunan
laporan ini
Dalam penulisan laporan ini penyusun telah berusaha semaksimal mungkin. Namun,
penyusun juga menerima kritik dan saran guna kesempurnaannya laporan ini. Akhir kata
penyusun mohon maaf apabila banyak kesalahan dalam penulisan laporan ini. Atas
perhatian dan kerja samanya penyusun mengucapkan terima kasih. Semoga tugas laporan
ini berguna bagi pembaca pada umumnya.
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................................................I
Kata Pengantar........................................................................................................................................Ii
Daftar Isi.................................................................................................................................................Iii
Daftar Gambar........................................................................................................................................Iv
Daftar Tabel............................................................................................................................................V
Bab I.........................................................................................................................................................1
Pendahuluan.............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Tujuan Penelitian.........................................................................................................................2
Bab Ii........................................................................................................................................................3
Tinjauan Pustaka......................................................................................................................................3
A. Kuat Tarik Belah Beton...............................................................................................................3
A. Kajian Teori.............................................................................................................................3
B. Sni Kuat Tarik Belah...............................................................................................................4
B. Pengujian Terdahulu....................................................................................................................5
Bab Iii......................................................................................................................................................6
Metodologi Penelitian..............................................................................................................................6
A. Alat Dan Bahan............................................................................................................................6
B. Langkah Kerja..............................................................................................................................8
Bab Iv.....................................................................................................................................................10
Hasil Dan Pembahasan..........................................................................................................................10
A. Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah Beton Silinder.....................................................................10
B. Hasil Analisis.............................................................................................................................10
Bab V.....................................................................................................................................................12
Kesimpulan............................................................................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................................................13
Lampiran................................................................................................................................................14
3
DAFTAR GAMBAR
Figure 1: Rumus Kuat Tekan Beton........................................................................................................4
Figure 2 : Rumus Kuat Tarik Belah.........................................................................................................4
Figure 3: Pengujian terdahulu mengenai kuat tarik belah beton.............................................................5
Figure 4 : Gravik kuat tarik belah beton................................................................................................10
4
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beton seiring dengan perkembanganya dalam hal kontruksi bangunan sering
digunakan sebagai bahan struktur dan dapat digunakan untuk hal yang lainnya.
Banyak hal yang dapat dilakukan dengan beton dalam bangunan, contohnya dalam
struktur beton yang terdiri dari balok, kolom, pondasi atau pelat. Beton didefinisikan
sebagai sebuah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus (pasir),
agregat kasar (kerikil/batu disebut pecah), semen, air, dan bahan tambahan lain
(admixtures) bila diperlukan dan telah mengeras. Bila campuran beton belum
mengeras (plastis), bahan tersebut disebut spesi beton. Agar beton dapat menahan
gaya tarik, maka di dalam beton diberi besi tulangan dan biasa disebut beton
bertulang.
Dalam hal konstruksi bangunan saat ini beton adalah salah satu yang sudah
dikenal luas oleh masyarakat Indonesia maupun masayarakat luar negeri
dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya. Alasan utama beton dipilih sebagai
bahan konstruksi bangunan dikarenakan beton memiliki beberapa kelebihan yaitu
kekuatan gaya tekan yang tinggi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan struktur,
mudah dibentuk sesuai kebutuhan, tahan terhadap temperatur tinggi sertabeton relatif
murah karena bahan-bahan penyusunnya didapat dari bahan lokal. Tetapi beton
kelemahan terbesarnya adalah beton rentan terhadap gaya tarik, walaupun beton kuat
terhadap kuat tekan namun apabila ada gaya tarik terhadap beton makan kebanyakan
beton akan retak dan bahkan terbelah.
Dari beberapa rumah dan gedung mengalami retakan pada dinding dan balok
akibat gempa, maupun disebabkan oleh bencana lainnya. Retakan tersebut terjadi
karena kurangnya kekuatan terhadap kuat tarik pada beton tersebut. Oleh karena itu
harus ada bahan tambah dalam pembuatan beton, bahan tambah seperti serat, serbuk,
cairan kimiadan bahan tambah lainya untuk meningkatkan kuat Tarik belah pada
beton sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk mendapat solusi dari permasalahan
tersebut.
Dalam pembangunan atau renovasi rumah, kantor, dan bangunan gedung
lainnya saat pemasangan keramik biasaya sisa potongan keramik lantai, keramik
dinding, akan dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan untuk tujuan lain hanya
akan menjadi sampah dan limbah. Banyak orang tidak mengetahui bahwa keramik itu
bisa menjadi salah satu bahan untuk pembuatan beton, oleh karena itu penelitian ini
memanfaatkan limbah keramik itu untuk menjadi pengganti agregat halus.
Juga dalam pembagunan atau renovasi rumah banyak yang masih
menggunakan atap rumah berjanis seng. Saat pemasangan seng, seng yang lebih akan
dipotong dan dibuang sia-sia dan menjadi limbah dan berbahaya. Banyak masyarakat
belum tau bahwa seng bisa dijadikan bahan tambahan pdalam pembuatan beton yaitu
berupa serat yang berfungsi sebagi bahan pengikat yang menbuat beton menjadi kuat.
Penelitian ini menggunakan bahan tambahan yaitu serbuk limbah keramik dan
serat seng. Dimana serbuk keramik sebagai pengganti agregat halus untuk menambah
mutu beton karna keramik sendiri terbuat dari tanah dan mengandung silika yang
hampir sama dengan semen dan penambahan serat seng untuk meningkatkan kuat
tarik belah pada beton. Beton serat adalah pencampuran bahan-bahan beton yang
terdiri dari semen, pasir, kerikil, dan air serta penambahan bahan variabel campuran
6
yang bertujuan untuk membuat beton lebih kuat salah satunya adalah serat seng. Serat
seng ini hasil potongan yang berukuran 4mm x 40mm berfungsi sebagai bahan
pengikat pada beton dan mencegah retakan pada beton pada saat beton ditekan
maupun ditarik sehingga beton lebih kuat dari beton biasa
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari praktikum mahasiswa dapat melakukan pengujian dan
melaporkan hasil pengujian kuat tarik belah sesuai dengan SNI 03- 2491:2002.
Manfaat dari praktikum ini mahasiswa akan mengetahui prosedur pengujian yang
sesuai dengan standar dan mendapatkan nilai kuat tarik belah yang diuji.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kuat Tarik Belah Beton
a. Kajian Teori
i. Beton
Beton ringan merupakan beton yang mempunyai berat jenis beton yang
lebih kecil dari beton normal. Pada dasarnya, semua jenis beton ringan
dibuat dengan kandungan rongga dalam beton dengan jumlah besar.
Menurut SNI-03-2847-2002, beton ringan adalah beton yang mengandung
agregat ringan dan mempunyai berat jenis tidak lebih dari 1900 kg/m3 .
Oleh karena itu, berdasarkan cara mendapatkan beton ringan menurut
Tjokrodimuljo, K., (2018), beton ringan dapat dibedakan menjadi 3 jenis
dasar sebagai berikut:
1. Beton Agregat Ringan
2. Beton Busa
3. Beton tanpa agregat halus (non pasir).
Menurut Tjokrodimuljo, K., (2019), beton ringan adalah beton yang
mempunyai berat jenis beton antara 1000-2000 kg/m3 . Berdasarkan berat
jenis dan pemakaiannya beton dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok seperti yang ditunjukan dalam :
Table 1:Jenis-jenis Beton berdasarkan berat jenis dan pemakainnya
8
silinder berdiameter 100 mm dan tinggi 200 mm, atau silinder berdiameter
150 mm dan tinggi 300 mm (BJBPJ, 2018). Penggunaan mutu kekuatan
karakteristik rencana ditetapkan sesuai dengan kebutuhan struktur yang
akan dibuat. Rumus yang digunakan untuk perhitungan kuat tekan beton
adalah (SNI 03-1974- 1990).
9
B. Pengujian Terdahulu
Berikut merupakan pengujian terdahulu yang bisa digunakan
sebagai acuan pengujian mendatang
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Timbangan
Timbangan merupakan alat yang dipakai untuk mengukur berat
atau massa suatu benda,. Jenis-jenis timbangan berbeda0beda
sesuai dengan kebutuhan
3. Jangka sorong
Jangka sorong adalah sebuah alat ukur yang ketelitianya dapat
dapat sangat detail,. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan
bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung
pada keahlian dan ketelitian pengguna.
11
4. Sarung tangan
Sarung tangan kerja atau sering juga disebut sarung tangan
pelindung/safety gloves merupakan salah satu alat pelindung diri
(APD) untuk melindungi seluruh bagian tanggan hingga ke jari-jari
selama melakukan pekerjaan.
b. Bahan
1. Beton berbentuk silinder
Sample beton ini sudah dicetak menggunakan silinder beton
dengan ukuran standar. Sampel beton berukuran 15 cm (diameter)
x 30 cm (tinggi) (ukuran setelah dilepas dari cetakan), ukuran dapat
berbeda setiap spesimen.
c. Keselamatan Kerja
1. Analisis bahaya, penilaian resiko, dan keselamatan kerja sebelum
melakukan praktikum.
2. Lakukan penegecekan kelengkapan dan keamanan powers tools
sebelum digunakan.
3. Menggunkan APD sesuai peraturan dengan lengkap dan benar.
4. Manual handling dengan memperhatikan titik jepit.
5. mengoprasikan UTM sesuai dengan SOP dan pengaman sudah
terpasang dengan benar sebelum dilakukan pengujian kuat tekan.
6. Membersihakan perlatan dan area kerja setelah praktikum.
7. Limbah beton dibuang ditempat yang sudah disediakan.
12
Melakukan pengukuran sampai ketelitian 0.25 mm
B. Langkah Kerja
MULAI
Menyiapkan benda uji dan meberikan tanda pada titik tengah benda uji
Meletakkan satu dari dua bantalan bantu pembebanan pada tengah plat menekan
bagian bawah dari mesin uji
Menagtur posisi pengujian hingga tercapai kondisi benda uji tepat berpotongan
titik tengah
13
konstan
SELESAI
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Analisis
Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan data sebagai berikut:
15
Rumus kuat belah beton :
2P
fct=
π . L.D
2 x 11441 ,21
fct=
3 ,14 x 30 , 3 x 14 , 8
22882 , 4
fct=
1408 , 10
= 16,250 MPa
Berdasarkan hasil pengujian kuat tarik belah yang telah dilakukan memiliki hasil
pengujian di laboratorium bahan bangungan sebesar 1,60 MPa. Masa uji yang
seharusnya dilakukan adalah 28 hari. Akan tetapi melebihi batas waktu yang telah
ditentukan yaitu 46 hari. Sehingga hal tersebut mempengaruhi hasil pengujian dan
membuat mutu beton menurun dari yang ditargetkan 16,250 MPa hanya menjadi 1,60
MPa yang didapatkan. Sehingga waktu memengaruhi kuat Tarik belah beton.
16
BAB V
KESIMPULAN
1. Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa metode yang
digunakan dalam praktikum telah sesuai dengan SNI 7656-2012.
2. Hasil dari kuat Tarik belah didapatkan bahwa silinder memiliki kekuatan sebesar
1,60MPa, sehingga tidak memenuhi kekuatan yang ditargetkan yaitu 35 MPa. Hal
ini diakibatkan oleh adanya waktu yang terlalu lama dalam melakukan praktikum
yang seharusnya hanya 28 hari menjadi 46 hari.
17
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. (2012) . SNI ASTM C136 2012: Metode uji
untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar (ASTM C
136-06, IDT). Jakarta : BSN
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman. (1982). Persyaratan umum
bahan bangunan Indonesia (PUBI). Bandung : Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah
Bangunan
Regar R. G., dkk, 2014, NILAI KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN VARIASI
UKURAN DIMENSI BENDA UJI, Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.5, Juli 2014 (269-276) ISSN:
2337-6732
Akbar Alifian, dkk 2022. Laporan praktikum teknologi beton kuat Tarik. Diakses
pada 12 Mei 2023
18
LAMPIRAN
19
20