Anda di halaman 1dari 2

A.

Pendahuluan
1. Nama pengujian : Pengujian Keausan Kerikil dengan Los Angeles
2. Latar belakang pengujian :
Kerikil merupakan hasil disintegrasi dari bebatuan alami  atau berupa batu pecah/belah yang
dihasilkan dari industri pemecah batu. Keausan merupakan perbandingan antara berat bahan
aus lewat lubang ayakan 4,75 mm. Mesin yang digunakan untuk pengujian ini adalah mesin
Los Angeles. Mesin ini memiliki bentuk silinder dengan diameter 170 cm yang terbuat dari
baja. Pengujian ini menggunakan bola-bola dengan ukuran 4-6 cm sebagai alat bantu untuk
menghancurkan agregat. Makin banyak yang aus maka makin kurang tahan keausannya.
PUBI 1982 Pasal 12 ayat 2 tentang syarat-syarat kerikil alam dan batu pecah untuk beton
menyebutkan “Syarat fisik kerikil bagian yang hancur bila diuji memakai mesin los Angeles
tidak lebih dari 50% berat”
3. Ruang Lingkup:
Metode pengujian ini mencakup tentang ketentuan, cara pengujian keausan kerikil, dan
analisis data hasil pengujian.
B. Maksud Pengujian
Memahami cara uji keausan kerikil sebagai tolak ukur kelayakan agregat kasar sebagai bahan
baku dalam adukan beton struktural yang akan digunakan di lapangan.
C. Tujuan Pengujian
1. Mengetahui tingkat dan kualitas kerikil dari yang diuji berdasarkan keausan dengan mesin
Los Angeles
D. Peralatan dan Bahan Pengujian
1. Alat Pengujian
a) Alat :
a. Ayakan 4,75 mm
b. Seperangkat mesin Los Angeles
c. Oven
d. Cawan
e. Cetok
f. Timbangan
2. Bahan :
a. Kerikil lebih kurang 5000 gram
E. Langkah Kerja
1. Prosedur Pengujian
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengujian keausan agregat dengan
mesin Los Angeles
b. Masukkan kerikil ke dalam mesin Los Angeles sebanyak 5000 gram serta masukkan
kelereng baja sebanyak 11 butir.
c. Putar mesin Los Angeles sebanyak 500 putaran dengan kecepatan 30 –33 rpm
d. Masukkan kerikil dalam oven sampai berat tetap
e. Masukkan kerikil dan diayak dalam ayakan tersebut
f. Ambil kerikil yang lolos ayakan 4,75 mm yang berada pada cawan dan tertinggal ayakan
4,75 mm dan disebut dengan kerikil C
g. Kerikil yang memenuhi persyaratan, jika berat kerikil ayakan melebihi 50 persen dari
berat total kerikil yang masuk dalam mesin Los Angeles.
2. Keselamatan Kerja
a. Hati-hati dalam menuangkan kerikil dalam mesin Los Angeles jangan
sampai tumpah
b. Kenakan alat pelindung telinga
c. Saat memutar mesin Los Angeles supaya menjauh
F. Data Pengujian
Berat wadah kosong : 0,470 kg
Berat wadah + kerikil : 5,470 kg
Berat wadah + kerikil tertinggal diayakan 4.75 : 0,480 kg
Berat kerikil tertinggal diayakan : 0,480 – 0,470 kg = 0,10 kg
Berat wadah + kerikil lolos ayakan 4,75 : 3,150 kg
Berat kerikil lolos ayakan : 3,150 kg – 0,470 kg = 2,680 kg

G. Analisis Data Pengujian


Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, didapatkan hasil data pengujian pada
tabel berikut:
Lubang ayakan Berat Kerikil Gradasi Keausan
Lolos Ayakan 5000 - C
= x 100 %
5000
Syarat keausan < 50 % atau
Harga C ≥ dari 2500 gram
4.75 2,680 kg C 46,40

H. Hasil Pengujian
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dengan mesin Los Angeles diperoleh hasil C
sebesar 2,2680 kg yang artinya kerikil tersebut memenuhi persyaratan karena berat melebihi
50% dari berat total kerikil yang masuk. Kemudian didapatkan nilai persentase keausan
kerikil sebesar 46,40 % yang berarti kerikil tersebut sesuai dengan kriteria di mana fisik
kerikil yang hancur ketika diuji dengan mesin Los Angeles tidak lebih dari 50% dari berat
total. Hal ini sesuai dengan PUBI 1982 Pasal 12 ayat 2 yang menyebutkan “Syarat fisik
kerikil bagian yang hancur bila diuji memakai mesin los Angeles tidak lebih dari 50% berat”.
I. Simpulan
Pengujian kerikil dengan menggunakan mesin Los Angeles sudah memenuhi syarat keausan,
di mana berat kerikil yang lolos ayakan ≥ 2500 gram dan persentase keausan < 50 %,
sehingga agregat tersebut baik digunakan untuk bahan adukan beton struktural
J. Daftar Pusaka
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. (1982). PERSYARATAN UMUM BAHAN
BANGUNAN Dl INDONESIA.

Anda mungkin juga menyukai