http://yohasdi-perkerasanjalan.blogspot.com/2010/01/ctb.html
Kombinasi gradasi :
(lolos no.4 sebagai pedoman untuk pengujian pemadatan, CBR, dan UCS)
Contoh ;
c. buat proctor + semen dengan variasi persen berat 4%, 4,5%, 5%, 5,5% dan 6%
Pemeriksaan CBR
buat CBR dengan campuran semen pada persen yang sama seperti diatas
5 lapis x 65 tumbukan
5 lapis x 35 tumbukan
5 lapis x 10 tumbukan
ketiga pengujian tersebut dibuat dan di bungkus lap basah (pemeraman) selama 3, 7, 14 dan 28 hari baru direndam 4 hari)
buat benda uji kuat tekan (UCS) dengan menggunakan silinder beton dengan variasi semen sama seperti diatas
padatkan dengan pemadat penggetar sebanyak 3 lapis, semua bahan hasil timbangan masuk ke mold, bungkus dengan
kantong plastic setelah 24 jam baru dibuka untuk menjaga penguapan kadar air (curing), tes dengan pres beton pada umur
3, 7 14 dan 28 hari ), nilai besaran kuat tekan adalah hasil pres kali kalibrasi dibagi luas mold.
Dari hasil UCS berapa persen diantara penambahan semen yang memenuhi persyaratan spesifikasi (untuk jalan raya) umur 7 hari >78
kg/cm2 atau pada umur 28 hari kuat tekan mencapai 120 kg/cm2.
Catatan :
Dalam percobaan pemadatan dan UCS, buatlah contoh selain dari hasil gradasi yang ada, coba buat dari spesifikasi grading CTB
dengan gradasi batas atas dan gradasi batas bawah untuk mencari pembanding mana yang paling baik, pengujian yang lain tetap
dilakukan seperti yang disyaratkan dalam spec.
Pelaksanaan dilapangan dalam membuat campuran (mixing) agregat dengan semen dapat menggunakan pembanding bucket louder
misalnya; satu bucket sama dengan 1m3 dikali berat isi lepas ketemu berat agregat, kemudian untuk menghitung semen dari berat
agregat tadi kalikan persen semen yang diperlukan. Selanjutnya untuk keperluan air dalam campuran pelaksanaan dilapangan
misalnya; berat agregat yang dihitung tadi ketemu 1800 kg kali kadar air optimum (8%) ditambah 2% (karena tempatnya terbuka
untuk memperhitungkan penguapan) jadi keperluan air campuran = 1800 x 0.10 = 180 kg atau 180 ltr (apabila agregatnya basah perlu
diperhitungkan/diketahui kadar airnya) sebagai catatan setelah campuran semen dan agregat homogin baru ditambah air sebesar
optimum + 2 %, dari pencampuran hingga penghamparan dilapangan jangan sampai lebih dari 2 jam, lakukan sand cone setelah
pemadatan selesai kalau belum >95 % secepatnya dipadatkan lagi, ambil contoh campuran dari truck buat benda uji dilapangan
dengan silinder beton, periksa kadar air, lalu berapa berat yang diperlukan untuk volume silinder tersebut, kemudian tumbuk dengan
penumbuk bergetar.
7m
200 meter
Pengujian mutu
Bahan CTB yang sudah diaduk (mix) dengan penambahan kadar air optimum + 1 % apabila
kondisi bahan mengandung kadar air kurang lebih 1 %, tapi kalau kadar air yang dikandung
lebih dari satu persen, penambahan kadar air dilapangan cukup dengan kadar air optimum.
Pada saat selesai pengadukan di AMP ambil contoh bahan untuk pengujian UCS sebanyak
6 silinder (ukuran 6”), tes pada hari ke 3, hari ke 7 dan hari ke 28 masing2 dua contoh.
Tinggi silinder = 30 cm
Diameter = 15.2 cm
berat bahan (density x volume) 2.16 x 5441 = 11753 gr (bahan kering/kadar air 0%)
Setelah bahan CTB dipadatkan dilapangan cukup di uji dengan sand cone dan tutup kembali
dengan bahan yang telah disiapkan dengan mutu yang sama.
Dari hasil sand cone bahan disaring dengan saringan nomor 4, kemudian gunakan koreksi
(berat jenis campuran bulk kasar + halus dan density lab)
Bj bulk campuran 35% x 2.55 + 65% x 2.58 = 2.57 kemudian hubungkan dengan density lab
sehingga didapat density pembagi (density koreksi)