Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Pertanyaan dan jawaban


1. Berapa berat Hammer dalam pengujian SPT (Standart Penetration Test)?
Jawab :
Berat Hammer dalam pengujian SPT adalah sebesar 63,5 kg lengkap dengan
mekanisme pick-up dan self-tripping yang memastikan bahwa bobot
memiliki kejatuhan bebas persis 760 mm.

2. Jelaskan hasil yang didapat dari pengujian SPT (Standart Penetration Test)!
Jawab :
Dari hasil pengeboran SPT maka kita akan mendapatkan nilai N SPT /
jumlah pukulan yang selanjutnya bisa dikorelasikan dengan berbagai
macam parameter yang disesuaikan dengan kepentingannya.

3. Kapan keadaan tanah dianggap keras dalam pengujian SPT (Standart


Penetration Test)?
Jawab :
Dengan meliihat diagram SPT jumlah pukulan seperti terlampir yang mana
menunjukkan pukulan yang melewati angka 50 lebih dari 3 kali, maka
pengujian sudah menemukan lapisan tanah keras sesuai dengan SNI 4153:
2008.

4. Jelaskan tujuan dari pengujian pemadatan tanah!


Jawab :
Tujuan dari percobaan pemadatan tanah adalah mendapatkan nilai berat
volume kering maksimum (𝛾dry max) dan harga kadar air optimum (w opt) dari
contoh tanah dengan energi tertentu.

5. Berapa berat tanah sampel dalam pengujian pemadatan tanah?


Jawab :
Berat tanah sampel yang dipakai dalam pengujian pemadatan tanah ini
adalah sebesar 2,5 kg untuk satu sampel percobaan.

Audy Demansyah Ikhsan - M1C114012


Laporan Praktikum Mekanika Tanah

6. Jelaskan prosedur pengujian pemadatan tanah!


Jawab :

Prosedur percobaan pemeriksaan pemadatan (compaction test) dibagi menjadi


dua tahap yaitu persiapan dan pelaksaan, dengan rincian :
1. Persiapan
a. Sediakan contoh tanah lebih kurang 50 kg yang diambil dari
lapangan (bersih dari akar dan kotoran lain)
b. Tanah dijemur sampai kering permukaan (air dry)
c. Ayak dengan saringan No.4, timbang masing-masing 2 kg untuk 5 buah
sampel
d. Estimasi kadar air optimum (OMC) dengan menggunakan grafik
yang berdasarkan nilai LL dan PL→OMC estimasi
e. Hitung kadar air awal masing-masing sampel (sampel 1-5).
f. Buat sampel dengan kadar air seperti di atas (kadar air rencana = Wr)
OMC OMC OMC OMC OMC OMC
-12% -8% -4% estemasi 4% 8%
21% 25% 29% 33% 37% 41%
g. Penambahan kadar air dapat dilakukan sebagai berikut :
Jika : Berat tanah = 2000 g (2 Kg)
Kadar air awal = wo (%)
Kadar air rencana = wr
(Wr – Wo)
∆w = 2000 gram x 1 + 𝑊𝑜

h. Lakukan penambahan kadar air untuk ke 5 benda uji


i. Masukan ke 5 benda uji kedalam kantong plastik tertutup dan
biarkan selama 24 jam
j. Siapkan alat percobaan
2. Pelaksanaan
1. Ambil contoh tanah yang telah dipersiapkan selama 24 jam tadi
2. Timbang berat mould
3. Olesi mould dengan oli masukkan contoh tanah pertama. Kemudian
contoh tanah diatur sampai tiga lapisan, masing-masing ditumbuk 25 kali

Audy Demansyah Ikhsan - M1C114012


Laporan Praktikum Mekanika Tanah

merata di atas tiap-tiap lapisan dengan penumbuk standar (berat 10 lbs)


dan tinggi jatuhnya 18 inci di dalam mould 6 inci yang telah dipasang.
Dasar mould harus dilapisi kertas yang telah diolesi oli agar tanah tidak
melekat ketika membuka mould
4. Setelah contoh tanah dalam mould padat, pengikat dibuka dan
permukaannya diratakan dengan pisau perata
5. Timbang mould beserta isinya diperoleh Wtanah + mould
6. Ambil sedikit contoh tanah bagian atas, tengah dan bawah mould lalu
dimasukkan ke dalam kontainer, untuk diperiksa kadar airnya
7. Timbang contoh tanah + kontainer dengan neraca kemudian dimasukkan
ke dalam oven selama 24 jam
8. Setelah 24 jam kontainer ditimbang lagi sehingga diperoleh kadar airnya
9. Lakukan urutan diatas untuk contoh lainnya

Audy Demansyah Ikhsan - M1C114012

Anda mungkin juga menyukai