Kombinasi gradasi :
(lolos no.4 sebagai pedoman untuk pengujian pemadatan, CBR, dan UCS)
Contoh ;
c. buat proctor + semen dengan variasi persen berat 4%, 4,5%, 5%, 5,5% dan 6%
Pemeriksaan CBR
buat CBR dengan campuran semen pada persen yang sama seperti diatas
5 lapis x 65 tumbukan
5 lapis x 35 tumbukan
5 lapis x 10 tumbukan
ketiga pengujian tersebut dibuat dan di bungkus lap basah (pemeraman) selama 3, 7, 14
dan 28 hari baru direndam 4 hari)
buat benda uji kuat tekan (UCS) dengan menggunakan silinder beton dengan variasi semen
sama seperti diatas
padatkan dengan pemadat penggetar sebanyak 3 lapis, semua bahan hasil timbangan masuk
ke mold, bungkus dengan kantong plastic setelah 24 jam baru dibuka untuk menjaga
penguapan kadar air (curing), tes dengan pres beton pada umur 3, 7 14 dan 28 hari ), nilai
besaran kuat tekan adalah hasil pres kali kalibrasi dibagi luas mold.
Dari hasil UCS berapa persen diantara penambahan semen yang memenuhi persyaratan spesifikasi
(untuk jalan raya) umur 7 hari >78 kg/cm2 atau pada umur 28 hari kuat tekan mencapai 120
kg/cm2.
Catatan :
Dalam percobaan pemadatan dan UCS, buatlah contoh selain dari hasil gradasi yang ada, coba
buat dari spesifikasi grading CTB dengan gradasi batas atas dan gradasi batas bawah untuk
mencari pembanding mana yang paling baik, pengujian yang lain tetap dilakukan seperti yang
disyaratkan dalam spec.
Pelaksanaan dilapangan dalam membuat campuran (mixing) agregat dengan semen dapat
menggunakan pembanding bucket louder misalnya; satu bucket sama dengan 1m3 dikali berat isi
lepas ketemu berat agregat, kemudian untuk menghitung semen dari berat agregat tadi kalikan
persen semen yang diperlukan. Selanjutnya untuk keperluan air dalam campuran pelaksanaan
dilapangan misalnya; berat agregat yang dihitung tadi ketemu 1800 kg kali kadar air optimum
(8%) ditambah 2% (karena tempatnya terbuka untuk memperhitungkan penguapan) jadi keperluan
air campuran = 1800 x 0.10 = 180 kg atau 180 ltr (apabila agregatnya basah perlu
diperhitungkan/diketahui kadar airnya) sebagai catatan setelah campuran semen dan agregat
homogin baru ditambah air sebesar optimum + 2 %, dari pencampuran hingga penghamparan
dilapangan jangan sampai lebih dari 2 jam, lakukan sand cone setelah pemadatan selesai kalau
belum >95 % secepatnya dipadatkan lagi, ambil contoh campuran dari truck buat benda uji
dilapangan dengan silinder beton, periksa kadar air, lalu berapa berat yang diperlukan untuk
volume silinder tersebut, kemudian tumbuk dengan penumbuk bergetar.
7m
200 meter
Bahan CTB yang sudah diaduk (mix) dengan penambahan kadar air optimum + 1 % apabila
kondisi bahan mengandung kadar air kurang lebih 1 %, tapi kalau kadar air yang dikandung lebih
dari satu persen, penambahan kadar air dilapangan cukup dengan kadar air optimum.
Pada saat selesai pengadukan di AMP ambil contoh bahan untuk pengujian UCS sebanyak 6
silinder (ukuran 6”), tes pada hari ke 3, hari ke 7 dan hari ke 28 masing2 dua contoh.
Tinggi silinder = 30 cm
Diameter = 15.2 cm
berat bahan (density x volume) 2.16 x 5441 = 11753 gr (bahan kering/kadar air 0%)
Setelah bahan CTB dipadatkan dilapangan cukup di uji dengan sand cone dan tutup kembali
dengan bahan yang telah disiapkan dengan mutu yang sama.
Dari hasil sand cone bahan disaring dengan saringan nomor 4, kemudian gunakan koreksi (berat
jenis campuran bulk kasar + halus dan density lab)
Bj bulk campuran 35% x 2.55 + 65% x 2.58 = 2.57 kemudian hubungkan dengan density lab
sehingga didapat density pembagi (density koreksi)