Anda di halaman 1dari 14

Pengujian Karakteristik Agregat

9. Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus


10. Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
11. Pemeriksaan Kelekatan Agregat Oleh Aspal
12. Pemeriksaan Sand Equivalent
13. Pemeriksaan Keausan Agregat Dengan Mesin Los Angeles
14. Rekapitulasi Pengujian Sifat Fisik Agregat
15. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Kasar dan Halus\
16. Penentuan Komposisi Campuran Fraksi Grafik
17. Pengujian Campuran Aspal dengan Metode Marshal

9. Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus

Menentukan berat jenis bulk, SSD, semu

Maksud Tujuan

Alat dan Bahan

Prosedur

Timbangan
Piknometer
Kerucut Terpancung
Penumbuk
Saringan
Oven

Periksa keadaan
SSD dengan
mengisikan ke
dalam kerucut

Benda uji
dimasukkan
piknometer berisi
air

selesai

Benda uji
dikeringkan dan
didinginkan

Timbang benda
uji

Hasil Pengujian

Keterangan

Benda Uji
I

II

Berat benda uji dalam


keadaan basah jenuh
(BJ)

500

500

Berat Piknometer + Air


(B)

625

659

Berat Piknometer + Air


+ Benda Uji (BT)

958

978

Berat Benda Uji Kering


Oven (BK)

489

487

Berat Jenis (bulk)=(BK/


(B+500)-BT)

2,52

2,69

Berat Jenis (SSD)=(500/


(B+500)-BT)

2,58

2,76

Berat Jenis
(Semu) = BK/(B+BK)-BT

2,67

2,69

Penyerapan Air = (500BK)/BKx100&

2,25%

2,67%

Pembahasan

Simpulan

Besarnya berat jenis penting dalam perencanaan campuran


agregat dengan aspal karena umumnya direncanakan
berdasar perbandingan berat dan untuk menentukan
banyaknya pori. 3 macam berat jenis yang ditentukan
berdasar manual PB-0202-76 / AASHTO T85-81 :
1. Bulk Specipe gravity
2. Apparent Specific Gravity
3. Effective Specify Grafity

Agregat yang diuji memenuhi syarat untuk bahan perkerasan


konstruksi jalan, disebabkan penyerapan terhadap air sesuai
dengan spesifikasi < 3% dan BJ memenuhi batas minimum.

10. PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT


KASAR
Maksud Tujuan

Alat dan Bahan

Prosedur

Menentukan Berat Jenis (Bulk), berat kering permukaan


jenuh (SSD), dan berat jenis semu (apparent), serta
penyerapan dari agregat halus

Wadah air
Timbangan
Oven
Saringan No.4
Agregat kasar

Benda Uji
dicuci

selesai

Benda uji
dikeringkan di
dalam oven
Berat uji kering
permukaan
jenuh ditimbang
(BJ)

Ditimbang pada
kondisi dingin (BK)

Benda uji direndam


24 jam, kemudian di
lap hingga
mendapatkan SSD

Hasil Pengujian

No

Keterangan

Benda Uji
I

II

Rata rata

Berat benda uji dalam


keadaan basah jenuh (BJ)

2910 gr

2837 gr

2873,5

Berat benda uji dalam air


(BA)

1805 gr

1766 gr

1785,5

Berat benda uji kering Oven


(BK)

2851 gr

2916 gr

2883,5

Berat Jenis (bulk) = BK/(BJBA)

2,58 gr

2,72 gr

2,65 gr

Berat Jenis (SSD) = BJ/(BJ-BA)

2,63 gr

2,65 gr

2,64 gr

Berat Jenis (semu) = BK/(BKBA)

2,73 gr

2,54 gr

2,64 gr

Penyerapan air = ((BJBK)/BK)x100%

2,07 %

2,47 %

2,27%

Pembahasan

Simpulan

Berat jenis penting dalam perencanaan campuran agregat


dengan aspal karena direncanakan berdasarkan
perbandingan berat dan untuk menentukan banyaknya
jumlah pori. 3 macam berat jenis yang ditentukan berdasar
manual PB-0202-76 / AASHTO T85-81 :
1. Bulk Specipe gravity
2. Apparent Specific Gravity
3. Effective Specify Grafity

Agregat yang diuji memenuhi syarat untuk bahan perkerasan


konstruksi jalan, disebabkan penyerapan terhadap air sesuai
dengan spesifikasi < 3% dan BJ memenuhi batas minimum.

11. PEMERIKSAAN KELEKATAN AGREGAT OLEH ASPAL


Menentukan kelekatan agregat terhadap aspal. Yang
merupakan presentase luas permukaan batuan yang
tertutup aspal terhadap keseluruhan luas perm.

Maksud Tujuan

Alat dan Bahan

Prosedur

Timbangan
Pisau pengaduk spatula
Wadah/wajan
Beker glass
Oven
Saringan (1/4) dan (3/8)
Termometer
Aquadest ph 6-7
Agregat lolos saringan 3/8 (100gr)
Adukan dan
wadahnya
dimasukkan
oven

Agregat 100gr
ditaruh ke
wajan panas
dengan aspal
dan aduk.
selesai

Adukan dipindahkan
ke beker glass yang
diisi air
Selaput aspal yang
mengapung diambil. Dan
diamati persentase luasan
permukaan yang terselimuti
aspal

Hasil Pengujian

Pembacaan
Sampel

Pembacaan
Suhu

Mulai pemanasan

27 c

Pembacaan
Waktu

Selesai
pemanasan
Didiamkan suhu ruang
Mulai

150 c

Selesai

27 c
Diperiksa

Mulai

25 c

SelesaiBenda Uji

170 c

Prosen yang diselimuti


aspal

100%

Rata rata

100%

Pembahasan
Kelekatan agregat dipengaruhi oleh sifat agregat itu sendiri
yaitu:
1. Sifat mekanis tergantung dari pori dan absorpsi, bentuk dan
tekstur, ukuran butir
2. Sifat kimiawi agregat yang berarti semakin kasar
permukaannya, maka semakin baik kelekatannya.

Simpulan

Menurut spesifikasi Bina Marga, aspal uji dengan penetrasi


60-70, kelekatan aspal minimumnya adalah 95%. Dan hasil
yang diperoleh dari percobaan adalah 100% yang berarti
memenuhi spesifikasi Bina Marga.

12. Pemeriksaan Sand Equivalent


Maksud Tujuan

Alat dan Bahan

Prosedur

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar


debu atau lumpur pada agregat
Alat pemeriksaan yang terdiri dari silinder ukur
plastik, tutup karet, tabung irigator, kaki pemberat,
dan sifon
Kaleng 57mm dan isi 85ml
Corong dengan mulut yang luas
Stopwatch
Pengguncang mekanis
Larutan Cacl2, glyserin, formalh dehyde.
Saring dengan
Larutan tersebut
Cacl2
saringan
diencerkan lagi
dicampur
WATTMAN no12
dengan aquades
aquades
ditambah
glyserin, dan
formaldehide
Masukkan beban
Pasir di masukkan
selesai
dan baca skala
dan dikocok 90 kali
beban

Hasil Pengujian

No
1

Keterangan
Persiapan dan perendaman
benda uji dalam larutan
CaCl2 selama 10 menit

Benda Uji
Mulai

14.03

selesai

14.13

Waktu pengendapan (benda Mulai


uji setelah dikocok 90 kali
Selesai
dan ditambah CaCl2)

14.28
14.43

Clay Reading (Inch)

4,4375

Sand Reading (Inch)

4,1875

Sand Equivalent

94,36%

Kadar Lumpur

5,6%

Pembahasan

Adanya lumpur dapat mengakibatkan kembang susut yang


besar oleh lumpur dan memengaruhi lekatan tanah agregat.

Simpulan

Spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 2 untuk sand equivalent


agregat halus adalah >50% sedangkan hasil pengujian
adalah 94% yang berarti memenuhi persyaratan

Anda mungkin juga menyukai