Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

CONSOLIDATION
A. Maksud Pengujian

Untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis tanah, yaitu sifat – sifat
pemampatan tanah dan proses keluarnya air dari dalam tanah yang
diakibatkan adanya perubahan tekanan vertical pada tanah tersebut.

B. Bahan dan Alat


Bahan : Tanah seberat 2 kg tiap sample
Alat :

1. Alat konsolidasi
2. Cetakan benda uji
3. Alat pengeluar benda uji
4. Stop watch
5. Dial deformasi
6. Timbaugan
7. Oven

C. Prosedur Percobaan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimus dibawah ini adalah langkah-langkah
prosedur percobaan:

1. Membersihkan cetakan benda uji dan dikeringkan, kemudian ditimbang.


2. Menyiapkan benda uji:
• Mengeluarkan contoh tanah dari tabung sample sepanjang 3 cm
dengan menggunakan extruder tabung lalu dipotong dan diratakan.
• Meratakan tanah yang menonjol dikedua ujung cetakan benda uji
dengan pisau pemotong.
• Memotong kelebihan tanah dengan hati-hati dan menentukan kadar
air bagian yang terpotong tersebut.
• Menimbang cetakan beserta contoh tanah dan menentukan berat
bebannya sendiri.
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

• Mengeluarkan contoh tanah dari cetakan dengan cara didorong


dengan besi pemotong.
3. Memasukkan benda uji tersebut ke dalam ring contoh dengan hati-hati,
jangan sampai terjadi pemampatan.
4. Memasang kertas saring dibagian atas dan bawah sample, kemudian
memasang batu pori pada bagian atas dan bawahnya.
5. Kemudian memaasukkannya dalam sel konsolidasi.
6. Pasang pelat penekan diatas batu pori kemudian letakkan bola baja kecil
coakan pelat penekan di atas pelat penekan tersebut bagian tengahnya.
7. Letakkan pada alat konsolidasi.
8. Atur posisi palang penekan sehingga horizontal, dengan cara memutar
span skrup dibagian belakang.
9. Atur ketinggian baut penekan hingga tepat menyentuh bola baja.
10. Atur posisi dial deformasi dalam posisi tertekan, kemudian dial tersebut
di nol kan, tahan leiigan beban dengan palang penahan.
11. Pasang beban pertama yang menghasilkan tekanan pada benda uji
sebesar 0,25 kg/cm2
12. Baca deformasi tanah pada detik ke 0, 6, 10, 15, 30 kemudian pada
menit ke 1, 2, 4, 8, 12, 15, 25, 30 dan pada jam ke 16, 20, 25, 30.
Setelah dibebani selama 1 menit, sel konsolidasi diisi air sampai penuh.
13. Pasang beban kedua sebesar 2 kali beban pertama, lakukan pembacaan
sesuai orosedur ke 12.
14. Lakukan hal yang sama untuk beban-beban yang lebih besar.(4x, 8x,
16x, 32x). Beban maksimum disesuaikan dengan beban yang akan
bekerja pada lapisan tanah tersebut.
15. Setelah dilakukan pembebaban maksimum, kurangi beban dalam dua
tahap sampai mencapai beban pertarna. Baca dial defoimasi 5 jam
setelah pengurangan beban ialu beban dikurangi lagi. Lakukan
pembacaan kembali setelah 5 jam berikutnya.
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

16. Segera setelah pembacaan terakhir dicatat, keluarkan ring contoh dan
benda uji dari sel konsolidasi.
17. Keluarkan batu pori dan kertas saring.
18. Keluarkan benda uji dari dalam ring contoh lalu timbang dan tentukan
berat keringnya.

D. Dasar Teori dan Perhitungan


Konsolidasi adalah suatu proses pengecilan volume secara perlahan – lahan
pada tanah jenuh sempurna dengan permeabilitas rendah akibat pengaliran
sebagian air pori, proses tersebut berlangsung secara terus menerus sampai
kelebihan tekanan air pori yang disebabkan oleh kenaikan tegangan total benar
benar hilang.
Swelling adalah bertambahnya volume tanah secara perlahan lahan akibat
tekanan air pori berlebihan negatif. Penurunan konsolidasi (consolidation
settlement) adalah perpindahan vertical permukaan tanah sehubungan dengan
perubahan volume pada suatu tingkat dalam proses konsolidasi. Sebagai contoh
penurunan konsolidasi akan terjadi bila suatu struktur bangunan di atas lapisan
lempung jenuh atau bila muka air tanah turun secara permanen pada lapisan
diatasnya.

Menurut teori konsolidasi Terzaghi, konsolidasi seluruhnya terdiri dari dua


bagian, yaitu :
1. Primary Consolidation
Adalah penurunan yang berjalan akibat pengaliran air dari tanah dengan
demikian penurunan ini adalah akibat penurunan tegangan efektif.
2. Secondary Consolidation
Penurunan yang amsih berjalan setelah primary consolidation selesai, yaitu
setelah tidak terdapat lagi tegangan air pori. Dan berlangsung dalam waktu yang
lama serta nilainya kecil.
Dalam sejarah geologi tanah apisan yang berada di bawah pernah mengalami
konsolidasi akibat tekanan yang lebih tinggi dari pada tekanan yang berlaku di
atasnya pada masa sekarang ini. Lapisan semacam ini disebut Over Consolidated.
Sedangkan lapisan yang belum pernah mengalami tekanan yang lebih tinggi di
atasnya daripada tekanan yang berlaku pada masa sekarang disebut Normally
Consolidated. Kecepatan penurunan pada konsolidasi tergantung kepada beberapa
faktor, yaitu :
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

 Daya rembesan air tanah (permeability), inilah yang menentukan kecepatan


air yang mengalir dari tanah.
 Compressibility tanah, inilah yang menentukan banyaknya air yang mengalir.

Contoh perhitungan :

Waktu Pembebanan
pemadatan 500 gr 1000 gr 2000 gr 4000 gr
0,0” 0,00 0,00 0,00 0,00
9,6” 0,005 0,012 0,012 0,0085
21,6” 0,005 0,012 0,012 0,0085
38,4” 0,005 0,012 0,012 0,0085
1” 0,005 0,012 0,012 0,0085
2 ¼” 0,005 0,012 0,008 0,0085
4” 0,01 0,012 0,005 0,0085
9” 0,01 0,012 0,008 0,0085
16” 0,012 0,012 0,0085 0,0085
25” 0,012 0,012 0,0085 0,0085
36” - - - -
49” - - - -
24 jam - - - -

1. Berat tanah basah dihitung sebelum dan sesudah percobaan dan hitung berat
keringnya (Bk). Berat isi dan kadar air benda uji dihitung sebelum dan sesudah
percobaan selesai.
Kadar air sebelum percobaan
o Berat cawan + tanah basah = 75 gram
o Berat cawan + tanah kering = 53.5 gram
o Berat cawan kosong = 14.5 gram
o Berat air = ( 74 - 53,5 ) gram = 20.5 gram
o Berat tanah kering = ( 53,5- 14,5 ) gram = 39 gram
o Kadar air = 20.5 x 100% 39 = 52,56 %
Kadar air (opimum) sesudah percobaan
o Berat cawan + tanah basah = 73.54 gram
o Berat cawan + tanah kering = 58,81 gram
o Berat cawan kosong = 14.3 gram
o Berat air = ( 73.54 - 58,81 ) gram = 14.73 gram
o Berat tanah kering = ( 58.81-14.3 ) gram = 44.51 gram
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

o Kadar air = 14.73 x 100% 44.51 = 33,09 %

2. Tinggi efektif benda uji sebelum dan sesudah percobaan :


𝐵𝑘
Ht = 𝐴 . 𝐺
Keterangan : A = Luas benda uji = 2,075cm2
G = Berat jenis tanah lempung = 2,84 gr/cm2

Tinggi effektif sebelum percobaan :


33,09
𝐻0 = = 5,61 mm
2,075 𝑥 2,84

Tinggi effektif sesudah percobaan :


44,51
𝐻𝑡 = = 7,55 mm
2,075 𝑥 2,84

6,600 + 6,332
𝐻= = 6,466 mm
2

3. Angka pori awal (e0) dihitung dengan rumus :


𝐻0 − 𝐻𝑡
𝑒0 =
𝐻𝑡
6,600 − 6,332
𝑒0 = = 0,042
6,332
Angka pori akhir (e1) dihitung dengan rumus :
𝑒1 = w. Gs = 0,781 x 2,74 = 1,032

4. Derajat kejenuhan sebelum dan sesudah pembebanan :


𝑊. 𝐺
𝑆𝑟 =
𝑒
Derajat kejenuhan sebelum pembebanan
0,5227 . 2,6
𝑆𝑟 = = 32,36 %
0,042
0,3781 . 2,6
𝑆𝑟 = = 23,41 %
0,042
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

5. Koefisien konsolidasi :
0,848 𝐻 2
𝐶𝑣 =
𝑇 90

0,848 (6,466)2
𝐶𝑣 = = 3,699 mm2 /menit
9,6

E. Perawatan
1. Setelah selesai digunakan, segera membersihkan alat konsolidasi dari
kotoran yang melekat.
2. Mengecek oven yang akan dipakai, dengan cara mengatur suhu pada oven
tersebut sebesar yang dibutuhkan.

F. Hasil Pengujian
Tabel Data Pengujian

Proyek : uji tanah Tanggal Uji : 14 Nov 2018

Lokasi : Laboratorium Sipil UM Diuji Oleh : Kelompok 1


Standart ketentuan
Sampel-Deskripsi Tanah : D-3.00.1 Pasir Diameter Ring : 5,03 mm
berlempung
Beban pada Specimen : 8 Kg Tek. Specimen : 4,02 gr/cm2
Brt Spec Basah : 62,4 gram Tinggi spec awal : 3,00 mm
Kadar Air (%) : 15 % GS : 1,27
Berat Specimen Kering : 56,7 gram Tinggi Solid Mula: 2,25 mm

Waktu Beban (Menit) √t (menit) Dial Read (Div) Def. Read (mm)

145,00
0 0,00 93,00 52,00
0,10 0,32 115,00 30,00
0,25 0,50 117,00 28,00
0,50 0,71 120,00 25,00
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

1,00 1,00 121,00 24,00


2,00 1,41 123,00 22,00
4,00 2,00 133,00 12,00
8,00 2,83 140,00 5,00
15,00 3,87 145,00 0,00
30,00 5,48 141,00 4,00

√ t (menit)
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
0.00
5.00
Pembacaan Def. (mm)

10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00

Proyek : uji tanah Tanggal Uji : 14 Nov 2018


Lokasi : Laboratorium Sipil UM Diuji Oleh : Kelompok 1
Standart Ketentuan
Sampel-Deskripsi Tanah : D-3.00.1 Pasir Diameter Ring : 5,03 mm
berlempung
Beban pada Specimen : 4 Kg Tek. Specimen : 2,01 gr/cm2
Brt Spec Basah : 62,4 gram Tinggi spec awal : 3,00 mm
Kadar Air (%) : 10 % GS : 1,27
Berat Specimen Kering : 56,7 gram Tinggi Solid Mula: 2,25 mm
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

Waktu Beban (Menit) √t (menit) Dial Read (Div) Def. Read (mm)

93,00
0 0,00 59,00 34,00
0,1 0,32 61,00 32,00
0,25 0,50 63,00 30,00
0,5 0,71 68,00 25,00
1,00 1,00 69,00 24,00
2,00 1,41 73,00 20,00
4,00 2,00 76,00 17,00
8,00 2,83 82,00 11,00
15,00 3,87 87,00 6,00
30,00 5,48 93,00 0,00

√ t (menit)
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
0.00

5.00
Pembacaan Def. (mm)

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

Proyek : uji tanah Tanggal Uji : 14 Nov 2018


Lokasi : Laboratorium Sipil UM Diuji Oleh : Kelompok 1
Standart ketentuan
Sampel-Deskripsi Tanah : D-3.00.1 Pasir Diameter Ring : 5,03 mm
berlempung
Beban pada Specimen : 2 Kg Tek. Specimen : 1,01 gr/cm2
Brt Spec Basah : 62,4 gram Tinggi spec awal : 3,00 mm
Kadar Air (%) :5% GS : 1,27
Berat Specimen Kering : 56,7 gram Tinggi Solid Mula: 2,25 mm

Waktu Beban (Menit) √t (menit) Dial Read (Div) Def. Read (mm)

59,00
0 0,00 0,00 93,00
0,1 0,32 10,00 83,00
0,25 0,50 19,00 74,00
0,5 0,71 21,00 72,00
1,00 1,00 23,00 70,00
2,00 1,41 25,00 68,00
4,00 2,00 26,00 67,00
8,00 2,83 31,00 62,00
15,00 3,87 38,00 55,00
30,00 5,48 44,10 48,90
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

0.00 2.00
√ t (menit) 4.00 6.00
0.00

5.00
Pembacaan Def. (mm)

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

Proyek : uji tanah Tanggal Uji : 14 Nov 2018


Lokasi : Laboratorium Sipil UM Diuji Oleh : Kelompok 1
Standart ketentuan :
Sampel-Deskripsi Tanah : Pasir berlempung Berat Specimen Kering : 56,7 gram
Diameter ring : 5,03 mm Tinggi spec awal : 3,00 mm
Kadar Air Awal :5% Kadar Air Akhir :5%
Berat Specimen Basah : 62,4 gram Tinggi Butir :-
Rrt.
Final Perub. Tinggi Waktu
Tinggi Angka Tingg
Tekanan Dial Tinggi Akhir Fitting Cv Cc
Pori Pori slm
(kg/cm2) Read Specimen Specimen t90
(mm) Akhir e Kons.
(Div) (mm) (mm) (detik)
(mm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1,01 44,10 0,200 2,8 0,20 0,20 0,007 24 2,25 -0,29
2,01 93,00 0,350 2,65 0,35 0,35 0,012 71,5 2,25 -0,77
4,02 141,00 0,680 2,32 0,68 0,68 0,023 122 2,25 -4,05
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

G. Kesimpulan
1. Dari grafik grafik diatas diketahui bahwa konsolidasi mengalami penurunan
dengan rerata 0,07 untuk beban 2 Kg, 0,012 untuk beban 4 Kg dan 0,023 untuk
beban 8 Kg.
2. Grafik diatas juga menunjukkan perbedaan tekanan pada setiap beban, dengan
beban 2 Kg sebanyak 1,01 gr/cm2, beban 4 Kg sebanyak 2,01 gr/cm2, dan beban
8 Lg sebanyak 4,02 gr/cm2
3. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa semakin banyak beban yang berada
pada tanah maka akan semakin tinggi pula tekanan dan angka porinya.

H. Dokumentasi

Pengujian dengan alat konsolidasi

I. Catatan
Pertahikan setiap melakukan pencatatan hasil dan memasukkannya ke dalam data.

Anda mungkin juga menyukai