Anda di halaman 1dari 4

Lab.

Pengujian Material Beton


Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT


DENGAN MESIN LOS ANGELES
( AG : 11 )

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Rabu/ 6 November 2019
Jam : 10.00 WIB – Selesai
Tempat : Laboratorium Pengujian Beton Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang

B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan keausan agregat dengan mesin los angeles.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami dan menguasai prosedur pelaksanaan pengujian keausan agregat
dengan mesin los angeles.
b. Dapat mengenal dan mengetahui penggunaan peralatan pengujian keausan agregat
dengan mesin los angeles dengan baik dan benar.
c. Dapat menghitung dan menentukan hasil pengujian keausan agregat dengan mesin
los angeles dengan teliti.
d. Dapat menganalisa dan membandingkan hasil pengujian keausan agregat dengan
mesin los angeles dengan mengacu pada standar yang dipakai.

C. REFERENSI
1. ASTM C131
2. SNI 03-2417-1991

D. DASAR TEORI
Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan nomor 12 terhadap
berat semula dalam persen. Mesin yang digunakan untuk pengujian ketahanan agregat
yaitu mesin los angeles labrase test, mesin ini berbentuk silinder dengan diameter ± 170 cm
yang terbuat dari baja.
Dalam pengujian ini kita menggunakan bola baja dengan diameter 4-6 cm sebagai alat
bantu dalam penghancuran dalam agregat, jumlah bola baja yang digunakan tergantung
dari jumlah agregat yang akan diuji.

Berdasarkan SNI 03 - 2417 – 1991, keausan agregat dispesifikasikan sebagai berikut :

Sabrina Ashfa Al Haya AG : 11


1911032007
D-IV Perencanaan Irigasi dan Rawa
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

1. Bila yang tertinggal diatas saringan besar dari 50 %, maka agregat dapat digunakan
untuk beton kuat tekan tinggi dan tahan aus.
2. Bila yang tertinggal pada saringan nomor 12 kecil dari 50 %, maka agregat tersebut
hanya dapat digunakan untuk beton normal.

a−b
Keaus an= ×100 %
b

Dimana :
a = berat awal
b = berat sesudah pengujian

Menurut SNI 03-2417-1991 keausan agregat kecil sama 40 % pada putaran 500. Berikut
tabel gradasi dan berat benda uji:

Ukuran saringan Berat dan gradasi sampel (gram)


Lewat Tertahan A B C D
(mm) (mm)
37,5 (1 1/2") 25,0 (1") 1250  25 ....... ....... .......
25,0 (1") 19,0 (3/4") 1250  25 ....... ....... .......
19,0 (3/4") 12,5 (1/2") 1250  25 2500  10 ....... .......
12,5 (1/2") 9,5 (3/8") 1250  25 2500  10 ....... .......
9,5 (3/8") 6,3 (1/4") ....... ....... 2500  10 .......
6,3 (1/4") 4,75 (No. ....... ....... 2500  10 .......
4)
4,75 (No. 4) 2,36 (No. ....... ....... ....... 5000 
8) 10
Total 5000  10 5000  10 5000  10 5000 
10
Jumlah Bola 12 11 8 6
Berat Bola (gram) 5000 ± 25 4584 ± 25 3330 ± 25 2500 ±
25

E. PERALATAN DAN BAHAN


1. Peralatan
a. Mesin los angeles e. Wadah
b. 12 buah bola baja f. Sendok semen

Sabrina Ashfa Al Haya AG : 11


1911032007
D-IV Perencanaan Irigasi dan Rawa
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

c. Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram


d. Saringan no 19, 12, 9.51, 6.35, 4.75, 2.36, 1.18 mm.

2. Bahan
a. Agregat kasar ( kerikil ) sebanyak 5000 gram (gradasi C)
Keterangan : Lolos saringan 9,5 mm tertahan saringan 6,30 mm = 1500 gram
Lolos saringan 6,3 mm tertahan saringan 4,75 mm = 1500 gram

Catatan :
 Agregat kasar yang diuji merupakan agregat alami yang berasal dari sungai
Lubuk Alung

F. KESELAMATAN KERJA
1. Kuasai dan pahami prosedur pelaksanaan terlebih dahulu
2. Menggunakan perlengkapan labor
3. Periksa peralatan sebelum memulai praktikum
4. Konsentrasi dan berhati-hati dalam praktikum
5. Menjaga kebersihan tempat dan peralatan sebelum maupun setelah praktik.

G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Pertama, persiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam
pengujian.
2. Kedua, ambil agregat kasar dalam kondisi lapangan, saring agregat dengan no
saringan lolos 19 mm dan tertahan 12, 9.51, 6.35, 4.75 mm, kemudian timbang
sebanyak 1500 gram per saringan (a gram).
3. Kemudian oven selama ±24 jam.
4. Setelah dioven ±24 jam keluarkan agregat dan dinginkan sampai suhu 250C.
5. Setelah itu agregat yang dioven tadi dimasukkan ke mesin Los Angeles dengan
jumlah bola baja 12 buah.
6. Hidupkan mesin los angeles dengan putaran sebanyak 500 kali.
7. Setelah selesai keluarkan agregat dari mesin Los Angeles dan kemudian saring
agregat dengan menggunakan saringan 1,18 mm.
8. Kemudian timbang agregat yang lolos saringan no 1,18 mm dan yang tertahan
sebagai (b gram).

H. DATA DAN PERHITUNGAN


Dari pengujian keausan agregat dengan menggunakan mesin los angeles didapatkan data
sebagai berikut :

Sabrina Ashfa Al Haya AG : 11


1911032007
D-IV Perencanaan Irigasi dan Rawa
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

 Benda Uji
Berat awal (a) = 5000 gram
Berat tertahan 24 (b) = 1343,6 gram

a−b
Keausan= ×100 %
a
5000−1343 ,6
= ×100 %
1343 , 6
=40%

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian keausan terhadap agregat kasar yang berasal dari Sungai
Lubuk Alung didapatkan keausan agregat sebesar 29,65%.
Menurut SNI 03 – 2417 – 1991, “Jika keausan > 40% agregat dapat digunakan untuk beton
mutu normal, jika keausan < 40% agregat dapat digunakan untuk beton mutu tinggi.”
Jadi dari hasil keausan yang didapat ,benda uji bisa digunakan untuk beton mutu tinggi,
karna presentasenya < 40%.

J. LAMPIRAN
1. Data kelompok
2. Skema prosedur pengujian
3. Animasi prosedur pengujian
4. Gambar peralatan pengujian
5. SNI pengujian

Sabrina Ashfa Al Haya AG : 11


1911032007
D-IV Perencanaan Irigasi dan Rawa

Anda mungkin juga menyukai