Anda di halaman 1dari 10

MODUL 9

PEMERIKSAAN KEAUSAN DENGAN MESIN LOS ANGELES

9.1. Tujuan Percobaan

Tujuan dari pemeriksaan keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles


adalah untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan
menggunakan mesin Los Angeles, keausan adalah perbandingan antara bahan
aus lewat saringan No. 12 terhadap berat semula yang dinyatakan dalam
persen.

9.2. Teori Dasar

Prinsip pengujian mesin Los Angeles merupakan pengukuran perontokan dari


gradasi standarnya akibat kombinasi abrasi atau atrisi, tekanan, dan
penggilasan di dalam drum baja. Ketika drum berputar agregat kasar dan bola
baja yang berada di dalam drum berputar sampai kembali jatuh. Sehingga
mengakibatkan terjadinya efek tumbukan tekan/impact-crushing pada
sampel. Sampel sendiri kemudian berguling mengakibatkan terjadinya aksi
abrasi dan penggilasan sampai bilah baja kembali menekan dan membawanya
berputar.
Contoh objek bangunan yang sangat dipengaruhi oleh kondisi agregat ada
pada pekerjaan jalan, baik yang perkerasan kaku (rigid pavement) ataupun
perkerasan lentur (flexible pavement), agregat akan mengalami proses lainnya
seperti pemecahan, pengikisan akibat cuaca, pengikisan ketika pencampuran
dan akibat penghamparan dan pemadatan. Pada konstruksi pekerjaan jalan,
penggunaan agregat yang tidak memenuhi syarat keausan akan
mengakibatkan terganggunya kestabilan konstruksi perkerasan dan
terganggunya pelekatan aspal terhadap agregat.

Mesin Los Angeles merupakan salah satu mesin untuk pengujian keausan atau
abrasi agregat kasar. Fungsinya adalah kemampuan agregat untuk menahan
gesekan, dihitung berdasarkan kehancuran agregat tersebut yaitu dengan cara
mengayak agregat dalam ayakan No. 12 (1.70 mm). Di dalam mesin Los
Angeles terdapat sirip yang berfungsi sebagai pembalik material yang diuji
dan lama pengujian tergantung dari jumlah berat material.
Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lolos/lewat saringan
No.12 (1,17mm) terhadap berat semula dalam bentuk persen. Mesin Los
Angeles bekerja dengan beberapa bola baja dan silinder yang berputar.
Berdasarkan SK SNI 2417-1991, keausan agregat tergolong sebagai berikut:
a. Apabila nilai keausan yang diperoleh > 40%, maka agregat yang
diuji tidak baik digunakan dalam bahan pengerasan jalan.
b. Apabila nilai keausan agregat yang diperoleh < 40%, maka agregat
yang diuji baik digunakan dalam bahan pengerasan jalan

Berdasarkan AASHTO T 96-87 perhitungan Los Angeles dinyatakan dalam


bentuk rumus, yakni:
a −b
Keausan : ×100% (9.1)
a

Keterangan :

a = Berat Sampel Awal (gr)


b = Berat Sampel Tertahan Saringan No. 12 (gr)
9.3. Alat Percobaan
Adapun alat percobaan yang digunakan pada pratikum ini sebagai berikut:
a. Mesin Los Angeles

Gambar 9.3.1. Mesin Los Angeles


b. Saringan No. 12

Gambar 9.3.2. Saringan No. 12


c. Timbangan

Gambar 9.3.3. Timbangan


d. Bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm (1,83”) dan berat
masing-masing antara 390 gram hingga 445 gram.

Gambar 9.3.4. Bola -Bola Baja


e. Oven

Gambar 9.3.5. Oven

9.4. Bahan Percobaan

Adapun alat percobaan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut:
a. Agregat kasar

Gambar 9.4.1. Agregat Kasar


9.5. Prosedur Percobaan

Adapun prosedur percobaan yang digunakan pada praktikum ini sebagai


berikut:
a. Menyaring agregat kasar berdasarkan tabel berat dan gradasi.

Gambar 9.5.1. Menyaring Agregat Kasar


b. Mencuci agregat dengan air bersih.

Gambar 9.5.2. Mencuci Agregat dengan Air Bersih


c. Mengeringkan agregat kasar.

Gambar 9.5.2. Mencuci Agregat dengan Air Bersih


d. Memasukan agregat kasar ke dalam oven.

Gambar 9.5.4. Memasukan Agregat Kasar ke dalam Oven


e. Mengeluarkan agregat kasar yang telah dioven selama 1 hari.

Gambar 9.5.5. Mengeluarkan Agregat Kasar ke dalam Oven


f. Menimbang agregat kasar yang telah dioven sesuai dengan berat dan
gradasi yang ditentukan tujuannya untuk memperoleh berat bersih dari
agregat kasar.

Gambar 9.5.6. Menimbang Agregat Kasar

g. Memasukan agregat kasar yang telah ditimbang ke dalam mesin Los


Angeles.

Gambar 9.5.7. Memasukkan Agregat Kasar ke dalam Mesin


h. Memasukan agregat kasar yang telah ditimbang ke dalam mesin Los
Angeles.

Gambar 9.5.7. Memasukkan Agregat Kasar ke dalam Mesin


i. Memutar mesin Los Angeles sebanyak 500 putaran.

Gambar 9.5.8. Memutar Mesin Los Angeles


j. Mengayak agregat kasar dengan saringan No. 12.

Gambar 9.5.10. Mengayak Agregat Kasar Menggunakan Saringan No. 12


k. Menimbang agregat kasar yang tidak lolos saringan No. 12.

Gambar 9.5.11. Menimbang Agregat Kasar Menggunakan Saringan No.


12
9.6. Data Hasil Percobaan

Tabel 9.6.1. Data Hasil Percobaan


Size Sebelum Percobaan Sesudah Percobaan
19,05 – 12,07 2500 gram
12,07 – 9,51 2500 gram 4385 gram
19,05 – 9,51 5000 gram
Sumber: Data Hasil Percobaan

9.7. Perhitungan

a −b
Keausan : ×100% (9.1)
a
Keterangan :

a = Berat Sampel Awal (gr)

b = Berat Sampel Tertahan Saringan No. 12 (gr)

5000−4385
% Keausan = 5000 × 100%
615
= 5000 × 100%

= 12,3%

9.8. Analisis

Pada percobaan pemeriksaan keausan dengan mesin Los Angeles, didapatkan


berat awal agregat adalah 5000 gram dan setelah dilakukan 500 kali
pemutaran menggunakan mesin Los Angeles diperoleh hasil nilai berat akhir
agregat setelah penyaringan menggunakan saringan No. 12 yaitu 4385 gram
dan 614 gram agregat yang lolos dari proses penyarungan menggunakan
saringan No. 12. Persentase keausan agregat kasar untuk 500 kali putaran
sebesar 12,3%. Menurut ASTM C 131-14 standar keausan untuk agregat
kasar setelah 500 putaran pada mesin Los Angeles yaitu < 40 %. Dengan ini
menunjukkan bahwa agregat yang digunakan dalam praktikum kali ini
memenuhi standar ASTM C 131-14. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
kekuatan beton dipengaruhi oleh besarnya persentase nilai keausan yang
dihasilkan. Semakin besar persentase keausannya maka kekuatan beton akan
semakin lemah. Sehingga objek yang digunakan pada percobaan kali ini baik
digunakan di dalam bidang konstruksi beton.

9.9. Kesimpulan dan Saran

9.9.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini :


a. Nilai keausan yang diperoleh dari percobaan sebesar 12,3% untuk
500 putaran sehingga dapat digunakan di dalam konstruksi beton.
b. Semakin besar nilai persentase keausan agregat kasar maka nilai
kekuatan beton akan melemah.
c. Menurut ASTM C 131-14 standar keausan untuk agregat kasar
setelah 500 putaran pada mesin Los Angeles yaitu < 40 %.
d. Pratikan memperoleh berat agregat yang tertahan dan lolos pada
saringan No. 12.

9.9.2. Saran

Adapun saran dari praktikum ini :


a. Sebaiknya praktikan lebih teliti lagi dalam mempersiapkan bahan uji
percobaan.
b. Pada percobaan kali ini mesin yang digunakan mengalami
kerusakan, sehingga perhitungan putaran dilakukan secara manual
dan kurang efektif terhadap kecepatan pemutaran serta waktu yang
dibutuhkan untuk mesin beroperasi sesuai ketentuan.
c. Sebaiknya pratikan harus lebih berhati-hati pada saat melakukan
pengayakan sampel setelah dikeluarkan dari mesin Los Angeles
supaya tidak ada sampel yang hilang.

Anda mungkin juga menyukai