Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM JALAN

AG – 05
UJI KEKUATAN AGREGAT TERHADAP TUMBUKAN
(Aggregate Impact Value)
(BS 812 – 112)

1. Tujuan

.1 Tujuan Praktikum

a. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menentukan


nilai kekuatan agregat terhadap tumbukan.

b. Mahasiswa mampu menggunakan alat Aggregate Impact Value


dengan benar.

1.2 Tujuan Pemeriksaan

1.2.1 Maksud
Untuk mengetahui nilai kekuatan relative agregat terhadap
tumbukan (impact) yang dinyatakan dengan nilai Aggregate
Impact Value (AIV).

1.2.2 Tujuan
Memeriksa nilai AIV sampel agregat apakah memenuhi spesifikasi
Umum Tahun 2018 Revisi 2.

2. Terminologi

 Beban tumbukan

Pembebanan dengan waktu kontak (waktu yang diperlukan untuk


memberikan beban) yang sangat singkat.

 Fraksi Agregat

Kumpulan agregat yang memiliki karakteristik sama.

 Crushing Plant

Mesin penghancur batuan untuk mendapatkan agregat dengan ukuran yang


dikehendaki.

Kelompok 6
Kelas E
PRAKTIKUM JALAN

 Aggregate Crushing Machine

Semacam alat kompresor dengan penekan untuk memberi beban tekanan


pada sampel.

 Agregat Impact Value (AIV)


Agregat Impact Value (AIV) adalah persentase agregat yang hancur dengan
jumlah sampel mula - mula. Agregat yang hancur dinyatakan dengan jumlah
agregat yang lolos No.saringan #8 (2,36 mm).

3. Teori dasar

Banyak metode yang telah dikembangkan untuk menguji kekuatan


batuan terhadap beban, khususnya beban lalu lintas. Salah satunya adalah
dengan melakukan simulasi pemberian beban terhadap suatu sampel agregat.
Salah satu beban yang dapat diberikan adalah beban tumbukan (impact).
Prinsipnya adalah sampel agregat ditumbuk dengan alat khusus selama
beberapa waktu. Agregat yang hancur kemudian ditimbang dan dibandingkan
dengan berat semula sampel. Perbandingan ini merupakan nilai dari Aggregate
Impact Value (AIV). Proses penumbukan ini adalah proses dasar pada
pembuatan agregat di Aggregate Crushing Plant.

Biasanya beban tumbukan ini dikombinasikan dengan beban tekanan


(crushing) baik dalam arah lateral maupun aksial. Beban tumbukan yang
diterima oleh agregat pada konstruksi jalan dimulai dari Aggregate Crushing
Plant. Kemudian di laboratorium selain melalui pengujian ini juga pada
pembuatan campuran aspal dan agregat dalam mix design. Di lapangan beban
tumbukan didapat dari proses pemadatan jalan dan terakhir beban tumbukan
didapat dari beban lalu lintas. Dengan demikian pengujian kekuatan agregat
terhadap tumbukan penting dilakukan sebagai bahan analisis perencanaan tebal
perkerasan.

Praktikum ini pada dasarnya adalah mengukur kekuatan relatif agregat


terhadap beban tumbukan (impact) yang dinyatakan dengan Aggregate Impact

Kelompok 6
Kelas E
PRAKTIKUM JALAN
Value (AIV). Prosedur pengerjaan praktikum ini didasarkan pada British
Standard, BS 812, bagian 3, tahun 1975.

Nilai AIV yang besar menunjukan bahwa jumlah agregat yang hancur
cukup besar. Hal ini berarti bahwa sampel tersebut relatif tidak terlalu kuat
terhadap beban tekan. Umumnya batuan beku , igneous rock memiliki
kekuatan yang cukup besar dibandingkan dengan jenis batuan lainnya. Pada
Tabel 1 berikut ini diperlihatkan beberapa nilai AIV hasil pengujian yang
dilakukan oleh Ramsay di Skotlandia ( Collist, 1885).

Tabel 1. Beberapa nilai AIV jenis batuan yang diambil di Skotlandia


Tabel 1. Beberapa Nilai AIV Jenis Batuan yang Diambil di Skotlandia
Jenis Batuan Nilai AIV Variasi

Basalt 11 10-13

Andesite 13 11-16

Decite 12
Porphyry 13 12-14

Felsite 13 12-15

Dolerite 13 10-17

Teschenite 22
Granite 19 17-21

Limestone 17 15-20

Greywacke 9
Marble 19 16-21

Psammite 14 14-15
Sumber : Modul Penuntun Praktikum Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya

4. Prosedur Percobaan (BS 812: Part 3: 1975)


4.1 Peralatan yang digunakan
1) Aggregate Impact Machine seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1
Keterangan Gambar (Spesifikasi alat):
a. Palu Penumbuk (berat Palu 13,5 kg-14 kg).
b. Pengunci palu
c. Cylindrial Steel Cup (diameter 102 mm dan kedalaman 50 mm)

Kelompok 6
Kelas E
PRAKTIKUM JALAN
d. Dasar Mesin (diameter 300 mm dengan berat antara 22 kg-30 kg)
e. Tinggi jatuh penumbuk 380±5 mm.

Pengunci Palu

Palu Penumbuk

Tinggi Jatuh

Cylindrial Steel Cup

Dasar Alat

Gambar 1. Agregat Impact Machine.


Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya 2021 Kelompok 6

2) Saringan dengan diameter (14,0 mm), (10,0 mm) dan (2,36 mm)

(a) (b) (c)

Gambar 2. (a) Saringan diameter 14,0 mm, (b) Saringan diameter 10,0 mm,
(c) No. saringan #8(2,36 mm)

Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya 2021 Kelompok 6

Kelompok 6
Kelas E
PRAKTIKUM JALAN

3) Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr (Gambar 3)

Gambar 3. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr


Sumber : Dok. Praktikum Jalan Raya 2021 Kelompok 6

4.2 Penyiapan Sampel


1) Sampel yang digunakan adalah agregat yang lolos saringan 14,0 mm
dan yang tertahan saringan 10,0 mm. Untuk setiap pengujian dibuat
dua sampel.
2) Menyaring antara 500 sampai 1000 gr agregat pada urutan saringan
14,0 mm dan 10,0 mm selama 10 menit. Sampel yang diambil adalah
agregat yang lolos saringan 14,0 mm dan tertahan di 10,0 mm.
3) Mencuci sampel dengan air yang mengalir dan keringkan dalam oven
(1105)C selama 4 jam (kondisi kering oven).
4) Setelah suhu turun (atau sama dengan suhu ruangan, 25C) sampel
siap untuk digunakan.

Kelompok 6
Kelas E
PRAKTIKUM JALAN

4.3 Prosedur Pengujian

1) Mengambil kira-kira setengah dari sampel yang telah disiapkan dan


timbang sebagai A gram.
2) Memasukkan sampel dalam cup (Cylindrial Steel Cup) sedemikian
rupa, sampel dibagi menjadi 3 bagian, sampel dimasukkan ke dalam
cup dengan sedikit ditekan atau dipadatkan dengan tangan.hingga
tidak melebihi tinggi cup (50 mm).
3) Meletakkan mesin Impact Aggregate pada lantai datar dan keras,
seperti lantai beton
4) Meletakkan cup berisi sampel pada tempatnya dan memastikan letak
cup sudah baik dan tidak akan bergeser akibat tumbukan palu.
5) Mengatur ketinggian palu agar jarak antara bidang kontak palu dengan
permukaan sampel 3805 mm.
6) Melepaskan pengunci palu dan membiarkan palu jatuh bebas ke
sampel. Mengangkat palu pada posisi semula dan lepaskan kembali
(jatuh bebas). Tumbukan dilakukan sebanyak 15 kali dengan tenggang
waktu tumbukan tidak lebih dari satu detik.
7) Setelah selesai, kemudian menyaring benda uji dengan saringan 2,36
mm selama 10 menit dan menimbang berat yang lolos dengan
ketelitian 0,1 gram yang dinyatakan sebagai B gr dan yang tertahan
sebagai C gr. Memastikan tidak ada partikel yang hilang selama
proses tersebut. Jika jumlah berat agregat yang lolos dan tertahan
berbeda 1 gram dengan berat awal (A) maka pengujian harus diulangi.
8) Mengulangi prosedur tersebut untuk sisa sampel berikutnya.

5. Perhitungan

Agregate Impact Value (AIV) dihitung dengan rumus :

B
x100%
AIV = A

Kelompok 6
Kelas E
PRAKTIKUM JALAN
Dimana :

AIV = Agregat Impact Value (%)

A = Berat Awal Sampel (gram)

B = Berat Sampel Lolos Saringan #8 (2,36 mm) ( gr)

C = Berat Sampel Tertahan Saringan #8 (2,36 mm) (gr)

Pelaporan :

* Data Sampel I

Berat Sampel (A) = 500 gram

Berat Sampel Lolos Saringan No #8 (2,36 mm) = 47,00 gram

Berat Sampel Tertahan Saringan No #8 (2,36 mm) = 452,60 gram

Kontrol :

= Berat Sampel – ( Berat Sampel Lolos + Berat Sampel Tertahan )

= 500 – (47,00 + 452,60)

= 0,4 gram ¿ 1,0 gram ( memenuhi )

47 , 00
x 100 % 86,70
AIV = 500 500

= 9,40 %

* Data Percobaan Sampel II

Berat Sampel (A) = 500 gram

Berat Sampel Lolos Saringan N #8 (2,36 ) = 58,20 gram

Berat Sampel Tertahan Saringan No #8 (2,36 mm) = 441,00 gram

Kontrol :

= Berat Sampel – ( Berat Sampel Lolos + Berat Sampel Tertahan )

Kelompok 6
Kelas E
PRAKTIKUM JALAN
= 500 – (58,20 + 441,00 )

= 0,8 gram ¿ 1,0 gram ( memenuhi )

58 ,20
x 100 % 81,30
AIV = 500 500

= 11,64 %

AIVsampel 1  AIVsampel 2
* AIV rata-rata = 2

9 ,40 % + 11,64% 17,34 %+16,26 %


= 2 2

= 10,5 %

Kontrol : = ( AIVsampel 2 - AIVsampel 1 ) ¿ 0,07* AIVrata-rata

= ( 11,64% - 9,40% ) ¿ 0,07*10,5 %

= 2,24 % ¿ 0,735 % ( tidak memenuhi )

6. Pembahasan

Nilai Agregat Impact Value ( AIV ) adalah presentase agregat yang


hancur dengan jumlah sampel mula-mula. Agregat yang hancur dinyatakan
dalam jumlah agregat yang lolos No. saringan #8 (2,36 mm). Nilai Agregat
Impact Value (AIV) yang diperoleh dari percobaan sebesar 10,5 %.

Nilai Agregat Impact Value ( AIV ) < 30%,menunjukan jumlah agregat


yang hancur kurang dari 30% dari banyaknya sampel yang digunakan. Hal ini
menunjukkan sampel tersebut kuat terhadap tumbukan.

Nilai Agregat Impact Value ( AIV ) > 30%,menunjukan jumlah agregat


yang hancur lebih dari 30% dari banyaknya sampel yang digunakan. Hal ini
menunjukkan sampel tersebut lemah terhadap tumbukan.

Batas toleransi Agregat Impact Value ( AIV ) yang diperkenankan oleh


Bina Marga Maks 30% (AIV ¿ 30 %).

Kelompok 6
Kelas E
PRAKTIKUM JALAN
Berdasarkan nilai AIV yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa Jenis
Batuan yang digunakan dalam pemeriksaan ini keras karena jumlah agregat
yang hancur < 30%

7. Kesimpulan
Dari hasil pengujian kekuatan agregat terhadap tumbukan diperoleh nilai
AIV pada sampel 1 sebesar 9,40% dan sampel 2 sebesar 11,64% dengan nilai
rata-rata AIV sebesar 10,5%. Dapat disimpulkan bahwa nilai AIV pada kedua
sampel agregat memenuhi spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 3. Karena
agregat yang hancur saat diberikan tumbukan < 30%

8. Saran
Pada saat melakukan praktikum, praktikan diharapkan berhati – hati
dalam menggunakan alat, guna menjaga keselamatan kerja. Praktikan juga
diharapkan lebih teliti dan berusaha agar tidak ada sampel yang keluar dari cup
(Cylindrial Still Cup) pada saat penumbukkan sehingga diperoleh data dan
hasil yang akurat.

Kelompok 6
Kelas E
PRAKTIKUM JALAN

Kelompok 6
Kelas E

Anda mungkin juga menyukai