Anda di halaman 1dari 5

8.

PENGUJIAN KEKERASAN AGREGAT KASAR

8.1 Tujuan
8.1.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan percobaan ini, anda akan dapat mengetahui dan memahami sifat-sifat
fisik, mekanik dan teknologi agregat serta pengaruhnya terhadap beton dan bahan perkerasan
jalan dengan benar.

8.1.2 Tujuan Instruksional Khusus


Setelah melakukan percobaan ini, anda dapat:
a. Menetukan nilai persen kekerasan agregat kasar
b. Menjelaskan prosedur pelaksanaan pengujian kekerasan agregat kasar.
c. Menggunakan peralatan dengan terampil.

8.2 Dasar Teori


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan nilai kekerasan agregat kasar terhadap
pembebanan. Kekerasan agregat adalah daya tahan agregat terhadap kerusakan akiba
penggunaan dalam konstruksi. Sifat-sifat kekerasan dari agregat, penting untuk diketahu
bilamana agregat akan digunakan sebagai material bahan bangunan dan jalan.

Nilai kekerasan agregat dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lewat
saringan 2,36 mm terhadap berat semula dalam persen.

8.3 Peralatan
a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.
b. Satu set alat uji yang terdiri dari:
- Silinder dengan diameter 115 mm dan tinggi 180 mm
- Alas terbuat dari plat baja.
- Plunyer/ Pengarah beban.
c. Saringan dengan ukuran 12,7 mm ; 9,5 mm dan 2,36 mm
d. Talam/ nampan
e. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai dengan (110±5)ºC

65
f. Alat pemadat dengan diameter 9,5 mm tinggi 610 mm
g. Mesin penekan dengan daya beban 40 ton, kecepatan tekan 4 ton/ menit.

8.4 Benda Uji


a. Siapkan benda uji seberat ±10 kg yang lolos saringan 12,7 mm dan tertahan pada saringan 9,5
mm
b. Benda uji agregat dalam keadaan kering yang didapat setelah dimasukkan oven selama 4
(empat) jam dengan suhu (110±5)ºC.

8.5 Prosedur
a. Timbang berat silinder dan plat alas (C).
b. Benda uji dimasukkan ke dalam silinder sebanyak 3 (tiga) lapis.

c. Padatkan benda uji pada tiap lapis dengan alat penumbuk sebanyak 25 kali.
d. Ratakan permukaan benda uji dan timbang berat silinder berisi benda uji dan plat alas (D)

e. Hitung berat benda uji semula (A= D-C)


f. Tempatkan pluyer di atasnya permukaan benda uji, harus diperhatikan agar pluyer tidak
mendesak silinder.

66
g. Kemudian masukan ke dalam mesin tekan yang mempunyai daya tekan 40 ton dengan
kecepatan tekan 4 ton/ menit.
h. Keluarkan benda uji dari silinder, kemudian disaring dengan saringan ukuran 2,36 mm, dan
timbang berat material yang tertahan pada saringan tersebut (B)

8.6 Perhitungan
Prosentase kekerasan agregat kasar adalah sebagai berikut:

Kekerasan Agregat = x 100%

dimana: A= Berat benda semula (tertahan saringan 9,50 mm) (gram)


B = Berat benda uji tertahan saringan 2,36 mm (gram)

8.7 Pelaporan
a. Hasil pemeriksaan yang dilaporkan adalah yang dihitung dari contoh aslinya dalam bilangan
bulat
b. Kesimpulan dari hasil uji yang anda peroleh

Catatan:
a. Pemeriksaan keausan agregat kasar dengan Mesin Los Angeles dapat dilakukan hanya 1
(satu) kali percobaan.
b. Nilai kekerasan tidak boleh melampaui 30% untuk beton yang diguaan sebagai bahan
perkerasan jalan (pavement)
c. Nilai kekerasan tidak boleh melampaui 45% untuk beton yang digunakan pada keperluan
konstruksi lain selain di atas.

8.8 Referensi
1. PAG – 012 -79
2. BS – 882

67
Tabel 8.1 Contoh Data Pengujian Kekerasan Agregat Kasar
Benda Uji
Pemeriksaan
I II
Berat silinder + plat alas C 1000.00 1000.00
Berat silinder + benda uji + plat alas D 1359.63 1345.00
Berat benda uji semula A= D-C 359.63 345.00
Berat benda uji tertahan saringan 2,63 mm B 307.50 295.00

Kekerasan Agregat = x 100% 14.49 14.49

Kekerasan Agregat Rata-rata 14.49

68
ALAT PENGUJIAN KEKERASAN AGREGAT KASAR

Gambar 8.1 Satu set alat uji : silinder, Gambar 8.2 Timbangan
alas, plunyer

Gambar 8.3 saringan dengan ukuran 12,7 Gambar 8.4 Talam/ Nampan
mm; 9,5 mm dan 2,36 mm

Gambar 8.5 Oven Gambar 8.6 Alat Pemadat

Gambar 8.7 Mesin Penekan

69

Anda mungkin juga menyukai