Prepared by
Flaky
and
Rounded Irregular Angular Flaky Elongated Elongated
Tekstur Agregat
• Tekstur agregat menentukan sifat ketahanan
terhadap gelincir (skid resistance)
• Pada permukaan perkerasan, tekstur
permukaan agregat (baik makro maupun
mikro) juga menentukan kekuatan,
workabilitas dan durabilitas campuran beton
• Tekstur agregat yang kasar akan memberikan
kekuatan pada campuran beton karena
kekasaran permukaan agregat dapat menahan
agregat tersebut dari pergereran atau
perpindahan.
• Agregat dengan tekstur permukaan yang
sangat kasar memiliki koefisien gesek
yang tinggi yang membuat agregat
tersebut sulit untuk berpindah tempat
• Hal ini akan menurunkan
workabilitasnya.
• Oleh sebab itu penggunaan agregat
bertekstur halus dengan proporsi
tertentu kadang-kadang dibutuhkan
untuk membantu meningkatkan
workabilitasnya.
• Agregat yang berasal dari sungai
biasanya memiliki permukaan yang
halus dan berbentuk bulat,
• Maka untuk dapat menghasilkan
campuran beton dengan sifat-sifat yang
baik agregat sungai ini harus dipecahkan
terlebih dahulu.
• Pemecahan ini dimaksudkan untuk
menghasilkan tekstur permukaan yang
kasar pada bidang pecahnya dan
mengubah bentuk butir agregat.
• Tidak ada metoda standar untuk
mengevaluasi tekstur permukaan
secara langsung.
• Seperti halnya bentuk Agregat,
tekstur permukaan adalah suatu
sifat yang direfleksikan dalam uji
kekuatan campuran dan dalam
workabilitas dari campuran selama
masa konstruksinya.
Klasifikasi Agregat
berdasarkan proses
pengolahannya
• Agregat Alami
– Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana
bentuknya di alam atau dengan sedikit proses
pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses erosi
dan degradasi. Bentuk partikel dari agregat alam
ditentukan proses pembentukannya.
• Agregat melalui proses pengolahan (batu pecah
tangan/mesin)
– Digunung-gunung atau dibukit-bukit, dan sungai-
sungai sering ditemui agregat yang masih berbentuk
batu gunung, dan ukuran yang besar-besar sehingga
diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum
dapat digunakan sebagai agregat konstruksi.
• Agregat Buatan
– Agregat yang merupakan mineral filler/pengisi
(partikel dengan ukuran < 0,075 mm), diperoleh dari
hasil sampingan pabrik-pabrik semen atau mesin
pemecah batu.
Klasifikasi Agregat
Berdasarkan Gradasi
a. Agregat bergradasi Menerus
(Continous graded)
b. Agregat bergradasi senjang/celah
(gap-graded)
c. Agregat bergradasi seragam
(uniform graded)
Gradasi
a. Gradasi Menerus (skematis)
Proporsi
Grafik
Komulatif
Ukuran
Butir
Grafik Ilustrasi Setting
- Prinsip Interlocking
- Sifat Kaku
- Kebutuhan Aspal Sedang
Ilustrasi Gradasi
Gradasi
b. Gradasi Senjang/celah (skematis)
Proporsi
Grafik
Komulatif
Ukuran
Butir
Grafik Ukuran Ilustrasi Setting
yang
hilang
Grafik
Komulatif
Ukuran
Butir
Grafik Ilustrasi Setting
Dominasi
Ukuran
90%
80%
70%
60%
% Lolos
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0,01 0,1 1 10 100
No. Saringan
Sifat Agregat
1. Sifat fisik : - bobot isi
- berat jenis
- porositas
- absorpsi
- void ratio
- bentuk dan tekstur
2. Sifat mekanik : - kuat tekan
- kuat tarik
- modulus elastis
- poisson ratio
- sudut geser dalam
- kohesi
- kuat geser
• Sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu
kemampuan struktur dalam memikul beban dan
daya tahan terhadap cuaca.
• Sifat agregat yang menentukan kualitasnya sebagai
material konstruksi, antara lain adalah:
– gradasi,
– kebersihan,
– kekerasan
– ketahanan agregat,
– bentuk butir,
– tekstur permukaan,
– porositas,
– kemampuan untuk menyerap air,
– berat jenis, dan
– daya kelekatan terhadap perekat.
• Sifat agregat tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis
batuannya.
Pemeriksaan/penelitian
laboratorium
1. Ukuran dan gradasi (size and grading)
2. Kekerasan/keausan (toughness)
3. Ketahanan terhadap pelapukan (soundness)
4. Daya pelekatan terhadap aspal (affinity for asphalt)
5. Bentuk butir (shape)
6. Susunan/bentuk permukaan (surface texture)
7. Daya absorpsi (absorption)
8. Kebersihan (cleaness)
9. Berat jenis (specific gravity)
Pemilihan Agregat
• Pemilihan agregat yang akan digunakan
sebagai bahan konstruksi tergantung dari :
– tersedianya bahan setempat
– mutu bahan
– bentuk/jenis konstruksi yang digunakan
berlanjut……..