Anda di halaman 1dari 9

MODUL 9

PEMERIKSAAN KEAUSAN DENGAN MESIN LOS ANGELES

9.1. Tujuan Percobaan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan agregat kasar


terhadap keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles.

9.2. Teori Dasar

Mesin yang digunakan untuk pengujian keausan adalah mesin Los Angeles.
Mesin ini berbentuk slinder dengan diameter 170 cm yang terbuat dari baja.
Dalam pengujian ini menggunakan bola-bola baja yang berukuran 4 – 6 cm
sebagai nilai bantu untuk menghancurkan agregat. Jumlah bola yang
digunakan tergantung dari tipe gradasi dan agregat yang diuji. Yang
dimaksud dengan keausan merupakan perbandingan antara berat bahan aus
lewat saringan no. 8 dan tertahan di saringan no. 16 terhadap berat semula
dalam persen. Untuk menguji kekuatan agregat kasar dapat mengguankan
bejana Rudolf ataupun dengan alat uji Los Angeles Test.

Keausan adalah perbandingan antara berat bahan aus lolos/lewat saringan


No.12 (1.17mm) terhadap berat semula dalam bentuk persen. Mesin Los
Angeles bekerja dengan beberapa bola baja dan silinder yang beerputar.
Berdasarkan SNI 03-2417-1991, keausan agregat > 40% tidak baik
digunakan untuk perkerasan jalan. Keausan < 40% baik digunakan untuk
perkerasan jalan. Daya tahan agregat terhadap beban mekanis diperiksa
dengan melakukan pengujian abrasi menggunakan alat abrasi Los Angeles
sesuai dengan SNI 03-2417-1991 atau AASHTO T96-87. Gaya mekanis
pada pemeriksaan dengan alat abrasi Los Angeles diperoleh dari bola-bola
baja yang dimasukan bersamaan dengan agregat yang hendak diuji.
9.3. Alat Percobaan

Adapun alat yang digunakan :


a. Mesin Los Angeles

Gambar 9.3.1. Mesin Los Angeles


b. Saringan no.12

Gambar 9.3.2. Saringan No.12


c. Kontainer

Gambar 9.3.3. Kontainer


d. Timbangan digital dengan ketelitian 0,1 gram

Gambar 9.3.4. Timbangan


e. Oven

Gambar 9.3.5. Oven


f. Sekop kecil

Gambar 9.3.6. Sekop


9.4. Bahan Percobaan

Adapun bahan percobaan yang digunakan :


a. Agregat kasar 5000 gram

Gambar 9.4.1. Agregat Kasar


b. Bola-bola baja diameter rata-rata 4,68 cm dan berat masing-masing
antara 390 gram hingga 445 gram

Gambar 9.4.2. Bola-bola Baja


9.5. Prosedur Percobaan

Adapun prosedur percobaan yang dilakukan pada praktikum ini :


a. Mengayak agregat kasar berdasarkan tabel berat dan gradasi.

Gambar 9.5.1. Mengayak Agregat Kasar


b. Mencuci agregat menggunakan air bersih.

Gambar 9.5.2. Mencuci Agregat


c. Memasukkan agregat kasar ke dalam oven dan menunggu selama 24 jam
agar agregat mencapai berat tetap.

Gambar 9.5.3. Memasukkan Agregat Kasar ke Oven


d. Mengeluarkan agregat kasar yang telah dioven.

Gambar 9.5.4. Mengeluarkan Agregat Kasar


e. Menimbang agregat kasar sesuai berat dan gradasi yang telah dipilih.

Gambar 9.5.5. Menimbang Agregat


f. Memasukkan agregat kasar ke dalam mesin Los Angeles dan putar
hingga 500 putaran.

Gambar 9.5.6. Memasukkan Agregat Kasar


g. Memutar mesin Los Angeles sebanyak 500 putaran.

Gambar 9.5.7. Memutar Mesin Los Angeles


h. Setelah pemutaran selesai, keluarkan agregat kasar dari mesin Los
Angeles.

Gambar 9.5.8. Mengeluarkan Agregat dari Mesin


i. Mengayak agregat yang lolos saringan No. 12.

Gambar 9.5.9. Mengayak Agregat


j. Menimbang agregat kasar yang lolos pada saringan nomor 12.

Gambar 9.5.10 Menimbang Agregat

9.6. Data Hasil Percobaan

Tabel 9.6.1 Data Hasil Percobaan Dengan Mesin Los Angeles


Kode Keterangan Gram
A Berat awal 5000
B Berat tertahan di saringan No. 12 3852
Sumber: Data Hasil Percobaan

9.7. Perhitungan

Rumus:

a -b (9.1)
Keausan = x 100%
a

Keterangan:
a = Berat benda uji semula (gram)
b = Berat benda uji tertahan saringan No. 12 (gram)
Perhitungan:
5000 gr – 3852 gr
Keausan (500x putaran) = x 100%
5000 gr
= 22,96 %

Tabel 9.7.1 Data Hasil Perhitungan Keausan Agregat


Kode Keterangan Gram
A Berat awal 5000
B Berat tertahan disaringan No. 12 3852
Keausan (%) 22,96
Sumber: Data Hasil Perhitungan
9.8. Analisis

Setelah melakukan percobaan dengan mesin Los Angeles, kita dapat


mengetahui % keausan dari suatu agregat. Pada percobaan ini kita
mendapatkan % keausan dengan nilai sebesar 22,96%, dengan berat awal
agregat kasar 5000 gram dan berat tertahan saringan No. 12 yaitu 3852
gram. Dari % keausan senilai 22,96% ini dapat kita ketahui bahwa nilai
tersebut kurang dari 40% yang artinya agregat yang diuji cobakan
memenuhi standar SNI 03-2417-1991. Selain itu agregat tersebut juga
memenuhi standar pada ASTM C131-03, dimana nilai standarnya kurang
dari 45%. Nilai % keausan sebesar 22,96% ini telah memenuhi standar dan
dapat digunakan sebagai bahan pembuatan beton dan perkerasan jalan.

9.9. Kesimpulan dan Saran

9.9.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pad percobaan kali ini adalah :


a. Nilai % keausan yang diperoleh dari pecobaan yaitu 22,96%.
b. Hasil percobaan memenuhi standar SNI 03-2417-1991 dengan
standar keausan < 40%.
c. Selain itu hasil percobaan juga memenuhi standar ASTM C 131-03
dengan standar keausan < 45%.
d. Agregat yang memenuhi standar dapat digunakan sebagai bahan
pembuatan beton atau perkerasan yang baik.

9.9.2. Saran

Adapun saran pada percobaan kali ini adalah :


a. Praktikan sebaiknya memperhatikan asisten praktikum agar lebih
mengerti.
b. Praktikan diharapkan tepat waktu dalam melakukkan praktikum.
c. Praktikan sebaiknya menonton video terlebih dahulu agar lebih
mengerti.

Anda mungkin juga menyukai