Kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air yang dikandung didalam
tanah dengan berat total sampel tanah. Kadar air tanah juga merupakan
konsentrasi air dalam tanah yang dinyatakan dengan berat kering. Kering
permukaan (Saturated Surface Dry) adalah kondisi dimana agregat tidak
menyerap air dan juga menambah air pada campurannya. Jumlah air yang dapat
ditahan oleh tanah dinyatakan atas dasar berat atau volume. Dasar penentuannya
adalah pengukuran kehilangan berat atau isi selama pengeringan. Contoh tanah
dikeringkan pada suhu 105°C selama 24 jam. Kehilangan berat air dalam
membagi berat air yang menguap dengan berat kering tanah setelah dikeringkan
dalam oven. (Nurmawa’dah, 2011).
Kadar air dalam tanah sangat mempengaruhi permeabilitas tanah dalam
mempertahankan keadaannya. Kadar air dalam tanah dibutuhkan dalam
pemadatan tanah sampai kadar air optimum. Tanah yang baik adalah tanah yang
tidak memiliki kadar air yang terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Pemeriksaan
kadar air tanah berfungsi untuk mengetahui persentase air yang ada dalam tanah.
Biasanya bahan uji dikeringkan atau diuapkan kemudian ditimbang dan didapat
beberapa persen dengan bahan baku sebelum dikeringkan (Murtidjo, 2006).
2.2. Metodologi
Pada sub-bab kali ini akan dibahas mengenai alat dan bahan kemudian prosedur
kerja yang akan dilakukan disetiap modul-modul yang akan dilaksanakan
praktikumnya.
2.2.2. Pemeriksaan Kadar Air Tanah
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu:
a. Kontainer
3.2.2. Perhitungan
Mw = M - M (3.6)
1 2
M4 = M - M (3.7)
2 3
Keterangan:
w : Kadar air (%)
Mw : Massa air (gram)
M4 : Massa tanah kering (gram)
M1 : Massa tanah basah + kontainer (gram)
Berikut ini adalah data hasil dari perhitungan pada modul kali ini yang sudah
dilakukan sebelumnya, antara lain:
3.2.4. Analisis
Dari percobaan ini dengan tujuan untuk mencari kadar air tanah yang dilakukan
dengan menggunakan sampel dari kadar air SSD maka didapat nilai dari masing-
masing sampel sebesar 9,57 %, 15,97%, dan 22,75%. Dari data tersebut didapat
rata-rata kadar air sebesar 16,096% dan setelah dilakukannya perhitungan maka
dapat kita ketahui bahwa kadar air pada tanah dipengaruhi oleh jumlah air yang
terkandung dalam tanah tersebut, semakin banyak air yang dicampurkan atau yang
terkandung di dalam tanah itu sendiri maka kadar air yang terkandung akan lebih
besar sesuai dengan jumlah air yang ada. Menurut ASTM D3441-98 standar
spesifikasi kadar air tanah maksimal 50% yang terkandung di dalam tanah itu
sendiri. Dari standar ASTM D3441-98 dengan data hasil yang telah didapatkan
maka nilai perhitungan yang didapat sudah memenuhi standar dikarenakan sudah
tidak melebihi dari spesifika-si kadar air tanah maksimal yaitu melebihi 50%.
Sehingga dapat kita simpulkan sampel tanah yang kita gunakan pada praktikum
kali ini adalah tanah yang baik untuk penopang suatu bangunan karena kadarnya
tidak melebihi standar ASTM D3441-98.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Praktikan diharapkan bisa lebih memahami ataupun mencermati video prakti-
kum yang telah disajikan.
b. Praktikan diharapkan lebih teliti dalam penulisan format laporan.
c. Praktikan diharapkan lebih teliti dalam memasukkan data hasil percobaan.
d. Praktikan diharapkan lebih teliti dan sungguh dalam melakukan perhitungan.
e. Praktikan diharapkan mampu menganalisis lebih baik lagi di setiap praktikum
sesuai modulnya.
f. Praktikan diharapkan selalu tepat waktu dalam pengumpulan laporan maupun
asistensi laporan.