BAB 2
PENGUJIAN PEMADATAN TANAH
4
Alya Syahira Sidharta
I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 5
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2
2. Alat penumbuk, berupa palu besi diameter = 5 cm, tinggi jatuh = 30 cm,
dan berat = 2,5 kg
4. Timbangan
8. Alat pencampur
9. Cawan
11. Air
2. membagi contoh tanah dengan keadaan kering oven menjadi enam bagian
lalu menambahkan dengan air yang kadarnya berbeda (65 ml, 130 ml, 200
ml, 275 ml, 335 ml, dan 450 ml),
8. menimbang cawan dan tanah yang telah dioven selama 24 jam tadi untuk
mendapatkan kadar airnya,
9. melakukan hal yang sama untuk sampel-sampel dengan kadar air yang
berbeda.
dengan :
w = kadar air (%)
A = massa cawan dan benda uji basah (gram)
B = massa cawan dan benda uji kering (gram)
C = massa cawan (gram)
dengan :
ɣd = berat volume kering (gram/cm3)
ɣb = berat volume basah (gram/cm3)
w = kadar air (%)
dengan :
( )
b 100%
dry (100 )
(1,457)
100% 1,271gram/cm3
dry (100 14,65)
(𝐺𝑠 × 𝛾𝑤 )
𝛾𝑍𝐴𝑉 = × 100%
(100 + (𝐺𝑠 . 𝑤))
( 2,7 × 1 )
𝛾𝑍𝐴𝑉 = × 100%
(100 + (2,7 . 14, ,65))
= 1,935 gram/cm3
2,7×1×(1+0,1465)
= −1
1,457
= 1,124
Porositas (n)
𝑒
𝑛=
1+𝑒
1,124
= 1+1,124
= 0,529
Berat cawan + tanah basah (gr) 65,55 57,70 54,95 79,70 55,46 67,92
Berat cawan + tanah kering (gr) 54,37 48,05 45,79 64,44 45,04 55,26
Berat tanah kering (gr) 50,03 43,73 41,38 59,46 40,13 49,94
Kadar air (%) 22,35 22,07 22,14 25,66 25,97 25,35
Kadar air rata-rata (%) 22,18 25,66
Berat volume basah (ɣb) 1,814 1,915
Berat volume kering (ɣd) 1,485 1,524
Berat cawan + tanah basah (gr) 67,84 71,42 73,05 49,72 61,26 76,37
Berat cawan + tanah kering(gr) 53,30 59,73 57,27 39,18 47,82 56,11
Berat tanah kering (gr) 48,99 55,25 53,01 34,76 43,59 51,74
Kadar air (%) 29,68 21,16 29,77 30,32 30,83 39,16
Kadar air rata-rata (%) 29,72 30,58
Berat volume basah (ɣb) 1,926 1,900
Berat volume kering (ɣd) 1,485 1,455
Tabel 2.8 Perhitungan jumlah air, kadar air, angka pori, dan dry
dry
No Jumlah air (ml) Kadar air (%) Angka pori (e)
(gr/cm3)
Gambar 2.17 Grafik hubungan antara angka pori (e) dan porositas (n)
dengan water content (%)
Gambar 2.18 Grafik hubungan antara kadar air (%) dengan ɣzav dan ɣd
2.1.6 Kesimpulan
Dari hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa,
1. Semakin kecil angka pori (e) maka kepadatan makin tinggi.
2. Pada suatu saat angka pori ini akan mencapai titik terendah, pada titik tersebut
harga kadar air (w) optimum.
3. Pada saat harga γdry maksimum, maka diperoleh harga angka pori (e) yang
minimum.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui berat isi kering (𝛾𝑑) tanah di lapangan
dan derajat kepadatan (𝑅𝑐) dari tanah yang telah dipadatkan sebagai evaluasi hasil
pekerjaan pemadatan. Pekerjaan ini menggunakan standar SNI 2828:11.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Sandcone Test adalah sebagai
berikut:
a. sand container,
b. kerucut logam,
c. plat alumunium,
Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk
d. sekop,
e. sendok/cethok
j. jangka sorong,
k. plastik,
l. samel tanah,
m. pasir otawa
Berikut ini adalah prosedur untuk menengetahui berat pasir dalam corong:
Berikut ini adalah prosedur dari kalibrasi berat isi kering dari pasir Ottawa (𝛾𝑑𝑠) :
3. Meletakkan base plate diatas tanah, agar plat tidak bergeser pada sudut plat
dipaku,
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=RPzQqT7Rapk
4. Membuat galian tanah pada lubang ditengah base plate dengan sedalam
10 ± 2 cm,
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=RPzQqT7Rapk
5. Memasukkan tanah hasil galian kedalam loyang yang telah disediakan (tanah tidak
boleh sampai tercecer ketika dimasukkan kedalam kaleng, berat kaleng sudah
diketahui pada permulaan praktikum), kemudian menimbang berat loyang + tanah,
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=RPzQqT7Rapk
6. Setelah proses menggali selesai dan sudah sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan,
meletakkan alat uji sandcone yang sebelumnya telah ditimbang beratnya beserta pasir
Ottawa, dengan posisi kerucut dibawah menumpu base plate (pastikan posisi lubang
kerucut rapat dengan lubang base plate),
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=RPzQqT7Rapk
Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk
9. Mengambil sedikit sampel tanah galian untuk dilakukan pengujian water content di
laboratorium,
Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk
Teori uji kerucut pasir (sandcone test) merupakan salah satu jenis pengujian yang
dilakukan di lapangan untuk menentukan berat isi kering (𝛾𝑑) tanah asli ataupun
hasil dari pekerjaan pemadatan dengan ukuran butiran tanah dan batuan tidak lebih
dari 1,5 in (38 mm), tanah organik, tanah jenuh (saturated), ataupun tanah dengan
plastisitas tinggi yang dapat berubah bentuk (termampatkan) selama penggalian
lubang uji. Nilai berat isi tanah kering (𝛾𝑑) yang diperoleh dari percobaan ini
biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan dilapangan
dengan cara menentukan nilai (degre of compaction (𝑅𝑐)).
𝑑 𝑙𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑅𝑐 = 𝑥 100 % ……………………………………….…(2.8)
𝑑 𝑙𝑎𝑏𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟𝑖𝑢𝑚
Pasir yang digunakan dalam pengujian sandcone ialah pasir yang lolos saringan no.
10 dan tertahan pada saringan no. 200, dalam kondisi bersih, kering, dapat mengalir
bebas, dan tidak menggumpal, umunya menggunakan pasir Ottawa. Persamaan
yang digunakan dalam pengujian kerucut pasir (sandcone test) adalah sebagai
berikut :
dengan,
dengan,
V = volume lubang uji (cm3)
W1 = berat pasir yang mengisi lubang uji, kerucut dan base plate(gr)
W2 = berat pasir yang mengisi kerucut dan base plate (gr)
Dari hasil pengujian pemadatan standar ( Standart Proctor Test ) dan pengujian
kepadatan lapangan (Sandcone Test) didapat :
𝛾𝑑 𝑙𝑎𝑝
𝑅𝑐 = × 100%
𝛾𝑑 𝑙𝑎𝑏
1,27
= × 100%
1,52
= 83,43%
2.2.7 Kesimpulan
E A
c
o
D
co
C
c
o
Gambar 2.49 Alat pengujian CBR laboratorium
Sumber : https://www.certifiedmtp.com/manual-cbr-press/
Keterangan :
5. memadatkan contoh uji contoh uji di dalam cetakan (jumlah lapis dan berat
penumbuk sesuai dengan pengujian proctor standar), dengan pola pemadatan
(sesuai SNI) setiap lapis 56 tumbukan,
Jumlah lintasan alat pemadat yang diperlukan harga CBR adalah nilai yang
menyatakan kualitas tanah dasar (daya dukung bahan/tanah) dibandingkan dengan
bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam
memikul beban.
Persamaan yang digunakan dalam menghitung CBR (California Bearing Ratio)
dapat dilihat pada persamaan (2.16) berikut,
LOAD = LDR x LRC ...................................................................... (2.16)
dengan:
LDR = Load Dial Reading
LRC =Load Ring Constanta
Persamaan daya dukung tanah pada pengujian CBR menggunakan standar ASTM
D – 1883 – 94 dengan rumus yang tertera pada persamaan (2.17) dan (2.18) berikut,
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
CBR = x 100
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝑋1
CBR0,1 = 13,34 × 100 ...................................................................... (2.17)
𝑋2
CBR0,2 = 20,02 × 100% ................................................................... (2.18)
dengan,
X0.1 = load pada saat VDR = 2,54 mm
(Nilai tekanan penetrasi untuk penetrasi 2.54 mm/0.1 inci terhadap tekanan
penetrasi standar yang besarnya 13,34 kg/cm2)
Waktu = 1 menit
Vertikal dial = 1,27 mm
VDR = 127
LDR = 1,3
LRC = 32,8428 pounds/div
= 0,1462 kN/div
Force = LDR x LRC
= 1,3 x 0,1462
= 0,1899 KN
= 23,01%
𝑋2
2. CBR0,2 = 3×1500 × 100%
4,330152
= × 100%
20,02
= 21,65%
6
force = 0,0068x3 - 0,1792x2 + 1,5985x
5
4
Beban (kN)
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Penurunan (mm)
2.3.6 Kesimpulan