Anda di halaman 1dari 39

Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020

Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah


Kelompok 2

BAB 2
PENGUJIAN PEMADATAN TANAH

2.1 Pengujian Pemadatan Standar ( Standart Proctor Test )

2.1.1 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari pengujian ini, antara lain,
1. Mengetahui kadar air optimum pada suatu pemadatan dengan gaya tertentu.
2. Untuk mengetahui angka pori dan porositas tanah.
3. Untuk mengetahui berat isi tanah basah di lapangan.
4. Untuk mengetahui berat isi tanah kering maksimum di lapangan.
Pengujian ini digunakan standar SNI 1742:2008 dan SNI 1743:2008, dimana
sampel diuji dengan metode pengujian A, sampel tanah lolos saringan No. 4 (4,75
mm), diameter mould 10 cm, dan dibagi menjadi 3 lapis dengan tumbukan sebanyak
25 kali di tiap lapisnya.

2.1.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada pengujian ini antara lain, :
1. Mould, tempat untuk memadatkan, diameter ± 101,60 mm

Gambar 2.1 Mould


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

4
Alya Syahira Sidharta
I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 5
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

2. Alat penumbuk, berupa palu besi diameter = 5 cm, tinggi jatuh = 30 cm,
dan berat = 2,5 kg

Gambar 2.2 Alat penumbuk


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

3. Alat pengeluar benda uji

Gambar 2.3 Alat pengeluar benda uji


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

4. Timbangan

Gambar 2.4 Timbangan


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 6
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

5. Oven pengering 1100 C ± 50 C


6. Pisau perata

Gambar 2.5 Pisau perata


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

7. Saringan nomor 4 (4,75 mm)

Gambar 2.6 Saringan no.4


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

8. Alat pencampur
9. Cawan

Gambar 2.7 Cawan


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 7
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

10. Jangka sorong

Gambar 2.8 Jangka sorong


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

11. Air

Gambar 2.9 Air


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

12. Contoh tanah lolos saringan no.4

Gambar 2.10 Tanah lolos saringan no.4


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 8
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

2.1.3 Cara Kerja


Cara kerja proctor test meliputi,
1. menumbuk contoh tanah di lapangan lalu menyaringnya dengan saringan
No. 4 (4,75 mm),

Gambar 2.11 menumbuk tanah lalu menyaringnya dengan saringan no. 4


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

2. membagi contoh tanah dengan keadaan kering oven menjadi enam bagian
lalu menambahkan dengan air yang kadarnya berbeda (65 ml, 130 ml, 200
ml, 275 ml, 335 ml, dan 450 ml),

Gambar 2.12 Membagi contoh tanah dengan kadar air berbeda


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

3. mencampur dan mengaduk contoh tanah secara merata. Kemudian


meletakkan didalam plastik dan didiamkan selama 24 jam agar homogen,

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 9
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

4. memasukkan contoh tanah yang telah homogen ke dalam mould kira-kira


1/3 bagian, lalu menumbuk 25 kali. Menambah 1/3 bagian lagi, menumbuk
merata sebanyak 25 kali. Kemudiam menambah 1/3 bagian lagi sampai
mould terisi penuh dan menumbuk merata sebanyak 25 kali,

Gambar 2.13 Memasukkan tanah ke dalam mould


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

5. meratakan contoh tanah yang berada dalam mould permukaannya sesuai


dengan volume mould, kemudian menimbangnya,

Gambar 2.14 Meratakan contoh tanah


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

6. menyiapkan 3 (tiga) buah cawan yang telah diketahui beratnya,

7. mengeluarkan tanah dari mould dengan dongkrak, kemudian dibagi menjadi


tiga bagian. Mengambil pada masing-masing bagian contohnya,
menimbang dengan cawan yang telah disiapkan sebelumnya, kemudian
dioven selama 24 jam,

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 10
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

Gambar 2.15 Mengeluarkan tanah dari mould dengan dongkrak


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

8. menimbang cawan dan tanah yang telah dioven selama 24 jam tadi untuk
mendapatkan kadar airnya,

Gambar 2.16 Menimbang cawan dan tanah kering


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XMlzc0KnJec&t=1528s

9. melakukan hal yang sama untuk sampel-sampel dengan kadar air yang
berbeda.

2.1.4 Teori dan Persamaan yang Digunakan


Tanah yang akan dipakai dalam konstruksi bangunan seperti tanggul, bendungan
tanah atau dasar tanah jalan harus dipadatkan demi memperoleh daya dukung tanah
yang diinginkan.
Pemadatan tanah merupakan suatu proses mekanis dimana udara dalam pori tanah
dikeluarkan. Adapun proses tersebut dilakukan pada tanah yang digunakan sebagai
bahan timbunan dengan maksud,
1. mempertinggi kekuatan tanah,
2. memperkecil pengaruh air pada tanah,

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 11
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

3. memperkecil compressibility dan daya rembes airnya,


4. kepadatan tanah itu mulai dari berat isi kering tanah ( dry density ) dan
tergantung pada kadar air tanahnya ( water content ). Pada derajat kepadatan
tinggi berarti :
a. Berat isi maksimum,
b. Kadar air tanahnya ( w’ ) optimum.
Standard compaction ini adalah suatu pengujian tanah disamping pengujian yang
lain yaitu modified compaction test untuk memeriksa kadar air tanah dan sifat yang
lain. Adapun hasil pengujian (berupa grafik) umumnya dipakai untuk menentukan
syarat-syarat yang harus dipenuhi pada waktu pekerjaan pemadatan di lapangan.
- Pengujian pemadatan standar (standart proctor test)
Pengujian pemadatan standar dikenal pula sebagai percobaan pemadatan ringan.
Dalam pengujian ini digunakan standar ASTM D698 – 12 dan SNI 1742 – 2008,
seperti tabel di bawah ini :
Tabel 2.1 Standar Cara Pengujian Standart Proctor Test
Cara Pengujian Berdasarkan
ASTM D698 – 12 SNI 1742 – 2008
Tanah pada kandungan air yang dipilih
ditempatkan dalam tiga lapisan
menjadi cetakan dimensi yang Sampel diuji dengan metode pengujian
diberikan, dengan masing-masing A (sampel tanah lolos saringan No. 4
lapisan dipadatkan oleh 25 atau 56 (4,75 mm)), diameter mould 10 cm,
pukulan dari hammer 5,5-lbf(24,5-N) dan dibagi menjadi 3 lapis dengan
turun dari jarak 12-in(305 mm), tumbukan sebanyak 25 kali di tiap
menundukkan tanah ke usaha lapisnya.
kompaksi total sekitar 12.400 ft-lbf /
ft³(600kN m/m³)
Dalam praktikum ini pengujian yang dilakukan adalah pengujian Standar Proctor
(Standart Proctor Test) berdasarkan SNI 1742 – 2008.
Persamaan yang digunakan dalam pengujian kepadatan tanah untuk pengujian
proctor standar (standard proctor test) dapat dilihat pada persamaan (2.1) sampai
dengan (2.4) di bawah ini,

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 12
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

 Berat volume basah (ɣb)


(𝐵1−𝐵2)
ɣb = ................................................................................ (2.1)
𝑉
dengan :
ɣb = berat volume basah (gram/cm3)
B1 = massa cetakan dan keeping alas (gram)
B2 = massa cetakan, keeping alas dan benda uji (gram)
V = volume benda uji (cm3)

 Kadar air (w)


(𝐴−𝐵)
w= x 100 % ........................................................................ (2.2)
(𝐵−𝐶)

dengan :
w = kadar air (%)
A = massa cawan dan benda uji basah (gram)
B = massa cawan dan benda uji kering (gram)
C = massa cawan (gram)

 Berat volume kering (ɣd)


(ɣ𝑏)
ɣd = x 100 % ……………………………………………. (2.3)
(100+𝑤)

dengan :
ɣd = berat volume kering (gram/cm3)
ɣb = berat volume basah (gram/cm3)
w = kadar air (%)

 Berat volume kering untuk kejenuhan 100 % (ɣzav)


(𝐺𝑠.ɣ𝑤)
ɣzav = x 100 % ............................................................. (2.4)
(100+𝐺𝑠.𝑤)

dengan :

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 13
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

ɣzav = berat volume kering untuk kejenuhan 100 % (gram/cm3)


ɣw = berat volume air (gram/cm3)
w = kadar air (%)
Gs = berat jenis tanah

2.1.5 Data dan Contoh Perhitungan


Perhitungan untuk contoh tanah I :
 Pemberian air = 270 (ml)
 Berat tanah basah + mould = 3695 (gram)
 Berat mould = 2265 (gram)
 Berat tanah basah = 1430 (gram)
 Volume mould = 981,217 (cm3 )
Tabel 2.2 Data pada cawan I
Berat cawan + tanah basah (a) 53,27 gram
Berat cawan + tanah kering (b) 47,17 gram
Berat cawan (c) 5,39 gram
Berat air 6,1 gram
Berat tanah kering 41,78 gram
Kadar air 14,60 %

Tabel 2.3 Data pada cawan II


Berat cawan + tanah basah (a) 38,44 gram
Berat cawan + tanah kering (b) 34,03 gram
Berat cawan (c) 4,30 gram
Berat air 4,41 gram
Berat tanah kering 29,73 gram
Kadar air 14,83 %
Tabel 2.4 Data pada cawan III
Berat cawan + tanah basah (a) 51,65 gram
Berat cawan + tanah kering (b) 45,78 gram

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 14
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

Berat cawan (c) 5,37 gram


Berat air 5,87 gram
Berat tanah kering 40,41 gram
Kadar air 14,53 %
Dari data yang diperoleh dari hasil pengujian kemudian diadakan perhitungan
dengan rumus-rumus yang telah ada.
 Kadar air rata-rata (w) = 14,65 %

 Specific Gravity (Gs) = 2,7

 Berat volume basah ( b )

berat tanah basah


 
b volume tanah basah
1430
   1,457 gram/cm3
b 981,217

 Berat volume kering ( dry )

( )
  b  100%
dry (100   )
(1,457)
   100%  1,271gram/cm3
dry (100  14,65)

 Berat volume kering untuk kejenuhan 100 % ( zav )

(𝐺𝑠 × 𝛾𝑤 )
𝛾𝑍𝐴𝑉 = × 100%
(100 + (𝐺𝑠 . 𝑤))
( 2,7 × 1 )
𝛾𝑍𝐴𝑉 = × 100%
(100 + (2,7 . 14, ,65))
= 1,935 gram/cm3

 Angka Pori (e)


𝐺𝑠 × 𝛾𝑤 × (1 + 𝑤)
𝑒= − 𝛾𝑤
𝛾𝑏

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 15
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

2,7×1×(1+0,1465)
= −1
1,457

= 1,124

 Porositas (n)
𝑒
𝑛=
1+𝑒
1,124
= 1+1,124

= 0,529

Perhitungan selanjutnya disajikan dalam tabel berikut :


Tabel 2.5 Perhitungan Proctor Test sampel 270 dan 370 ml

Jumlah air (ml) 270 370


Nomor cawan A B C A B C
Berat cawan (gram) 5,39 64,30 5,37 4.44 4.44 4.39
Berat cawan + tanah basah (gr) 53,27 38,44 51,65 51.26 45,61 51,43
Berat cawan + tanah kering (gr) 47,17 34,03 45,78 43,65 38,90 43,86
Berat air (gr) 6,10 4,41 5,87 7,61 6,71 7,57
Berat tanah kering (gr) 41,78 29,73 40,41 39,21 34,46 39,47
Kadar air (%) 14,60 14,83 14,53 19,41 19,47 19,18
Kadar air rata-rata (%) 14,65 19,35
Berat volume basah (ɣb) 1,457 1,652
Berat volume kering (ɣd) 1,271 1,384

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 16
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

Tabel 2.6 Perhitungan Proctor Test sampel 460 dan 550 ml

Jumlah air (ml) 460 550


Nomor cawan A B C A B C
Berat cawan (gr) 4,34 4,32 4,41 4,98 4,91 5,32

Berat cawan + tanah basah (gr) 65,55 57,70 54,95 79,70 55,46 67,92

Berat cawan + tanah kering (gr) 54,37 48,05 45,79 64,44 45,04 55,26

Berat air (gr) 11,18 9,65 9,16 15,26 10,42 12,66

Berat tanah kering (gr) 50,03 43,73 41,38 59,46 40,13 49,94
Kadar air (%) 22,35 22,07 22,14 25,66 25,97 25,35
Kadar air rata-rata (%) 22,18 25,66
Berat volume basah (ɣb) 1,814 1,915
Berat volume kering (ɣd) 1,485 1,524

Tabel 2.7 Perhitungan Proctor Test sampel 640 dan 720 ml

Jumlah air (ml) 640 720


Nomor cawan A B C A B C
Berat cawan (gr) 4,31 4,48 4,26 4,42 4,23 4,37

Berat cawan + tanah basah (gr) 67,84 71,42 73,05 49,72 61,26 76,37

Berat cawan + tanah kering(gr) 53,30 59,73 57,27 39,18 47,82 56,11

Berat air (gr) 14,54 11,69 15,78 10,54 13,44 20,26

Berat tanah kering (gr) 48,99 55,25 53,01 34,76 43,59 51,74
Kadar air (%) 29,68 21,16 29,77 30,32 30,83 39,16
Kadar air rata-rata (%) 29,72 30,58
Berat volume basah (ɣb) 1,926 1,900
Berat volume kering (ɣd) 1,485 1,455

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 17
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

Tabel 2.8 Perhitungan jumlah air, kadar air, angka pori, dan dry

dry
No Jumlah air (ml) Kadar air (%) Angka pori (e)
(gr/cm3)

1 270 14,653 1,124 1,271


2 370 19,353 0,950 1,384
3 460 22,183 0,818 1,485
4 550 25,660 0,771 1,524
5 640 29,724 0,818 1,485
6 720 30,577 0,855 1,455

Tabel 2.9 Perhitungan kadar air dan  ZAV


Kadar air  ZAV
(%) (gr/cm3)
14,653 1,935
19,353 1,773
22,183 1,689
25,660 1,595
29,724 1,498
30,577 1,479

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 18
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

Gambar 2.17 Grafik hubungan antara angka pori (e) dan porositas (n)
dengan water content (%)

Gambar 2.18 Grafik hubungan antara kadar air (%) dengan ɣzav dan ɣd

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 19
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

2.1.6 Kesimpulan
Dari hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa,
1. Semakin kecil angka pori (e) maka kepadatan makin tinggi.
2. Pada suatu saat angka pori ini akan mencapai titik terendah, pada titik tersebut
harga kadar air (w) optimum.
3. Pada saat harga γdry maksimum, maka diperoleh harga angka pori (e) yang
minimum.

4. dengan letak persamaan pada γdry yaitu

y = 0,00002x – 0,002x3 + 0,0706x2 + 6,6855


5. Harga-harga yang didapat dari percobaan di atas :
a. w optimum = 25,66%
b. γdry maksimum = 1,524 gram/cm3
c. e minimum = 0,771
d. n minimum = 0,435

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 20
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

2.2 Pengujian Kepadatan Lapangan (Sandcone Test)

2.2.1 Maksud dan Tujuan

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui berat isi kering (𝛾𝑑) tanah di lapangan
dan derajat kepadatan (𝑅𝑐) dari tanah yang telah dipadatkan sebagai evaluasi hasil
pekerjaan pemadatan. Pekerjaan ini menggunakan standar SNI 2828:11.

2.2.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Sandcone Test adalah sebagai
berikut:
a. sand container,

Gambar 2.19 Sand container


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

b. kerucut logam,

Gambar 2.20 Kerucut logam


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

c. plat alumunium,

Gambar 2.21 plat alumunium

Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 21
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

d. sekop,

Gambar 2.22 sekop


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

e. sendok/cethok

Gambar 2.23 Cethok


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk
f. palu dan pahat,

Gambar 2.24 palu dan pahat


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk
g. timbangan,

Gambar 2.25 timbangan


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 22
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

h. loyang (untuk menaruh tanah yang akan ditimbang),

Gambar 2.26 loyang


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk
i. oven

Gambar 2.27 oven


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

j. jangka sorong,

Gambar 2.28 jangka sorong


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

k. plastik,

Gambar 2.29 plastik


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 23
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

l. samel tanah,

Gambar 2.30 sampel tanah


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

m. pasir otawa

Gambar 2.31 pasir Ottawa


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk
Benda uji :
Pada pemeriksaan ini bahan yang digunakan adalah pasir ottawa, keras, kering,
bisa mengalir bebas, bisa mengandung bahan pengikat dan bergradasi lewat
saringan no. 10 (2 mm) dan tertahan pada saringan no. 200 ( 0,074 mm )

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 24
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

2.2.3 Cara Kerja

2.2.3.1 Persiapan Pengujian


Sebelum pengujian kerucut pasir (sandcone test) dapat dilaksanakan,
perlu dilakukan beberapa persiapan diantaranya adalah :

a. Mengetahui berat pasir dalam corong (kerucut)

Berikut ini adalah prosedur untuk menengetahui berat pasir dalam corong:

1. mengisi sand container dengan pasir Ottawa secukupnya,

Gambar 2.32 Mengisi kontainer pasir


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

2. memasang kerucut logam pada sand container, kemudian


menimbang berat alat uji sandcone dan pasir Ottawa,

Gambar 2.33 Menimbang berat alat dan pasir


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 25
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

3. meletakkan alat uji sandcone dengan posisi kerucut berada di bawah


pada dasar yang rata dan bersih,

Gambar 2.34 Meletakan alat uji ke atas loyang


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

4. membuka kran dengan pelan-pelan sampai pasir berhenti mengalir


kemudian menutupnya kembali,

Gambar 2.35 Membuka kran alat uji secara perlahan


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk
5. menimbang berat alat dan sisa pasir Ottawa,

Gambar 2.36 Menimbang kembali alat dan sisa pasir


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 26
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

b. Kalibrasi berat isi kering dari pasir Ottawa (𝛾𝑑𝑠)

Berikut ini adalah prosedur dari kalibrasi berat isi kering dari pasir Ottawa (𝛾𝑑𝑠) :

1. Mengukur dimensi kontainer kalibrasi meliputi diameter (ø) dan


tinggi (h) dengan menggunakan jangka sorong,

Gambar 2.37 Mengukur dimensi kontainer


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk
2. Meletakkan alat uji sandcone yang sebelumnya telah ditimbang
beratnya beserta pasir Ottawa, dengan posisi kerucut dibawah
menumpu pada kontainer kalibrasi,

Gambar 2.38 Menimbang alat uji


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk
3. Membuka kran dengan pelan-pelan sampai pasir berhenti mengalir
kemudian menutupnya kembali,

Gambar 2.39 Membuka kran hingga pasir berhenti mengalir


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 27
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

4. Menimbang berat alat dan sisa pasir Ottawa,

Gambar 2.40 Menimbang kembali alat dan sisa pasir


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

2.2.3.2 Prosedur pengujian

Pelaksanaan pengujian kerucut pasir (sandcone test) adalah sebagai berikut:

1. Mengisi sand container dengan pasir Ottawa secukupnya, menimbang berat


alat serta pasir Ottawa,

Gambar 2.41 Menimbang sand container yang diisi pasir Ottawa


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=RPzQqT7Rapk

2. Mempersiapkan permukaan tanah yang akan diuji (memilih tanah dengan


permukaan yang datar sehingga base plate bisa diposisikan sebaik mungkin)

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 28
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

3. Meletakkan base plate diatas tanah, agar plat tidak bergeser pada sudut plat
dipaku,

Gambar 2.42 Meletakkan base plate diatas tanah

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=RPzQqT7Rapk

4. Membuat galian tanah pada lubang ditengah base plate dengan sedalam
10 ± 2 cm,

Gambar 2.43 Membuat galian tanah pada lubang base plate

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=RPzQqT7Rapk

5. Memasukkan tanah hasil galian kedalam loyang yang telah disediakan (tanah tidak
boleh sampai tercecer ketika dimasukkan kedalam kaleng, berat kaleng sudah
diketahui pada permulaan praktikum), kemudian menimbang berat loyang + tanah,

Gambar 2.44 Memasukkan tanah hasil galian ke loyang dan menimbang

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=RPzQqT7Rapk

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 29
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

6. Setelah proses menggali selesai dan sudah sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan,
meletakkan alat uji sandcone yang sebelumnya telah ditimbang beratnya beserta pasir
Ottawa, dengan posisi kerucut dibawah menumpu base plate (pastikan posisi lubang
kerucut rapat dengan lubang base plate),

Gambar 2.45 Meletakkan alat uji sandcone berisi pasir Ottawa

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=RPzQqT7Rapk

7. Membuka kran dengan pelan-pelan sampai pasir berhenti mengalir kemudian


menutupnya kembali,

Gambar 2.46 Membuka kran hingga pasir berhenti mengalir


Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

8. Menimbang berat alat dan sisa pasir Ottawa,

Gambar 2.47 Menimbang berat alat dan sisa pasir Ottawa

Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 30
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

9. Mengambil sedikit sampel tanah galian untuk dilakukan pengujian water content di
laboratorium,

Gambar 2.48 Sampel tanah untuk pengujian kadar air

Sumber: https://youtu.be/RPzQqT7Rapk

2.2.4 Teori dan Persamaan yang Digunakan

Teori uji kerucut pasir (sandcone test) merupakan salah satu jenis pengujian yang
dilakukan di lapangan untuk menentukan berat isi kering (𝛾𝑑) tanah asli ataupun
hasil dari pekerjaan pemadatan dengan ukuran butiran tanah dan batuan tidak lebih
dari 1,5 in (38 mm), tanah organik, tanah jenuh (saturated), ataupun tanah dengan
plastisitas tinggi yang dapat berubah bentuk (termampatkan) selama penggalian
lubang uji. Nilai berat isi tanah kering (𝛾𝑑) yang diperoleh dari percobaan ini
biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan dilapangan
dengan cara menentukan nilai (degre of compaction (𝑅𝑐)).
𝑑 𝑙𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑅𝑐 = 𝑥 100 % ……………………………………….…(2.8)
𝑑 𝑙𝑎𝑏𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟𝑖𝑢𝑚

Pasir yang digunakan dalam pengujian sandcone ialah pasir yang lolos saringan no.
10 dan tertahan pada saringan no. 200, dalam kondisi bersih, kering, dapat mengalir
bebas, dan tidak menggumpal, umunya menggunakan pasir Ottawa. Persamaan
yang digunakan dalam pengujian kerucut pasir (sandcone test) adalah sebagai
berikut :

a. Menghitung kadar air (w)


Ww
𝑤= 𝑥 100 % ………………………………………………..…(2.9)
Wk

dengan,

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 31
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

w = kadar air (%)


Ww = berat air (gr)
Wk = berat tanah kering (gr)
b. Menghitung volume lubang uji kerucut pasir (V)
W1−W2
𝑉= γds 𝑥 100 %……………………………………..…. (2.10)

dengan,
V = volume lubang uji (cm3)
W1 = berat pasir yang mengisi lubang uji, kerucut dan base plate(gr)
W2 = berat pasir yang mengisi kerucut dan base plate (gr)

γ𝑑𝑠 = berat isi kering pasir (gr/cm3)


c. Menghitung berat isi basah (𝛾𝑏) dan berat isi kering (𝛾𝑑) tanah yang diuji
W3
γ𝑏 = ……………………………………………………….… (2.11)
v
γ𝑏
γ𝑑 = ………………………………………………………… (2.12)
1+w
dengan:
𝛾𝑏 = berat isi basah tanah yang diuji (gr/cm3)
𝛾d = berat isi kering tanah yang diuji (gr/cm3)
𝑉 = volume lubang uji (volume galian) (cm3)
𝑊3 = berat tanah basah dari lubang galian(gr)
W = kadar air (%).

2.2.5 Data dan Contoh Perhitungan

Tabel 2.10 Data Hasil Percobaan Sandcone


Berat cawan Kadar
Berat cawan Berat cawan +
No Cawan + tanah air (w)
kosong (g) tanah basah (g)
kering (%)
(g)
1 4,22 39,17 30,84 31,29 %
2 4,22 42,89 33,76 30,91 %
3 4,34 40,32 31,61 31,94 %

Kadar air rata 31,62 %

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 32
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

No Uraian Notasi Nilai


Berat pasir dalam kerucut
1 Wt. Alat + pasir sebelum kran
dibuka [gr] 𝑊1 4820
2 Wt. Alat + pasir sesudah kran
dibuka [gr] 𝑊2 4515
3 Wt. pasir dalam kerucut [gr] 𝑊1 − 𝑊2 305
Berat isi kering pasir Ottawa (ɣds)
4 Wt. Alat + pasir sebelum kran
dibuka [gr] 𝑊3 4515
5 Wt. Alat + pasir sesudah kran
dibuka [gr] 𝑊4 3280
6 Wt. pasir dalam kontainer
(𝑊3 − 𝑊4 ) − (𝑊1 − 𝑊2 ) 930
kalibrasi [gr]
7 Berat isi kering pasir Ottawa (𝑊3 − 𝑊4 ) − (𝑊1 − 𝑊2 )
(ɣds) [gr/cm3] 0,96
𝑉𝑐
Berat isi kering lapangan (ɣd)
8 Wt. Kaleng [gr] 𝑊5 160
9 Wt. Kaleng + tanah galian [gr] 𝑊6 1255
10 Wt. Tanah Basah [gr] (𝑊6 − 𝑊5 ) 1095
11 Wt. Alat + pasir sebelum kran
dibuka [gr] 𝑊7 4530
12 Wt. Alat + pasir sesudah kran
dibuka [gr] 𝑊8 3600
13 Wt. Pasir dalam lubang [gr] (𝑊7 − 𝑊8 ) − (𝑊1 − 𝑊2 ) 625
3
14 Volume lubang galian (V) [cm ]
(𝑊7 − 𝑊8 ) − (𝑊1 − 𝑊2 )
654,34
𝛾𝑑𝑠

15 Water Content [%]


𝑤 31,62 %
16 Berat isi basah tanah galian (ɣb)
[gr/cm3] 𝑊6 − 𝑊5
𝑉 1,67

Berat isi kering tanah galian (ɣd) 𝛾𝑏


17 [gr/cm3] 1+𝑤 1,27
Degree of Compaction (Rc)
18 Berat isi kering tanah
laboratorium (ɣd) [gr/cm3] 𝛾𝑑 laboratorium 1,524

19 Degree of Compaction (Rc) [%] 𝛾𝑑 𝑙𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛


𝛾𝑑 𝑙𝑎𝑏𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟𝑖𝑢𝑚 83,34 %

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 33
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

2.2.6 Hasil Perhitungan

Dari hasil pengujian pemadatan standar ( Standart Proctor Test ) dan pengujian
kepadatan lapangan (Sandcone Test) didapat :

Derajat kepadatan lapangan :

𝛾𝑑 𝑙𝑎𝑝
𝑅𝑐 = × 100%
𝛾𝑑 𝑙𝑎𝑏

1,27
= × 100%
1,52

= 83,43%

2.2.7 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan pengujian di atas, kelompok kami memperoleh derajat


kepadatan lapangan sebesar 83,43 %. Maka dapat disimpulkan kepadatan lapangan
tidak memenuhi syarat minimum, yaitu 95%. Hal ini dikarenakan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pemadatan tanah. Faktor-faktor tersebut meliputi kadar
air dalam tanah, jenis tanah, luas permukaan yang menerima tekanan dalam proses
pemadatan, ketebalan lapisan tanah yang dipadatkan, dan jumlah lintasan alat
pemadat

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 34
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

2.3 Unsoaked CBR (California Bearing Ratio) Laboratorium

2.3.1 Maksud dan Tujuan


Metode ini digunakan untuk menentukan nilai CBR dari suatu contoh material
tanah, agregat atau campuran tanah dan agregat yang dipadatkan yang dilakukan di
laboratorium. CBR adalah perbandingan antar beban penetrasi suatu bahan dengan
bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. R0eferensi
yang digunakan dalam praktikum ini adalah SNI 1744:2012 mengenai Metode uji
CBR laboratorium, SNI 1742:2012 mengenai Metode uji kepadatan ringan
(Standart Proctor), SNI 1743:2012 mengenai Metode uji kepadatan berat (Modified
Proctor), SNI 1743:2008.

2.3.2 Alat dan Bahan


1. Alat penetrasi ( Loading Machine ) berkapasitas minimal 4,45 ton dengan
kecepatan penetrasi 1,27 mm/menit.
2. Cetakan logam berbentuk silinder dengan diameter 152,4 + 0,6609 mm dengan
tinggi 177,8 + 0,13 mm. Cetakan harus dilengkapi dengan leher sambung
dengan tinggi 50,8 mm dan keping alas logam yang berlubang - lubang dengan
tebal 9,58 mm dan diameter lubang tidak lebih dari 1,59 mm.
3. Piringan pemisah dari logam dengan diameter 150,8 mm dan tebal 61,4 mm.
4. Alat penumbuk.
5. Keping beban dengan berat 2,27 kg diameter 194,2 mm dengan lubang tengah
diameter 54 mm.
6. Torak penetrasi dari logam dengan diameter (49,63 ± 0,13) mm dengan luas
1953 mm2 dan panjangnya tidak kurang dari 101,6 mm.
7. Satu buah arloji beban dan satu buah arloji pengukur penetrasi.Alat timbang,
talam dan alat perata.

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 35
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

E A
c
o

D
co

C
c
o
Gambar 2.49 Alat pengujian CBR laboratorium
Sumber : https://www.certifiedmtp.com/manual-cbr-press/

Keterangan :

A : Load Dial Reading


B : Vertical Dial Reading
C : Tuas pemutar beban
D : Torak penetrasi
E : Proving ring

2.3.3 Cara kerja


a. Persiapan sebelum melakukan CBR adalah sebagai berikut,
1. menyiapkan material kering oven dan lolos saringan no.4 sebanyak 5 kg,
2. memadatkan tanah sedemikian sehingga densitas kering berkisar antara 95%
sampai 100% dari densitas kering yang ditentukan,
3. memasang cetakan CBR pada keping alas, mengunci dan menimbang
sampai 5 g terdekat. Memasang leher sambung pada permukaan cetakan
dan mengunci pada batang dari keping alas,

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 36
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

4. mencampur setiap contoh material yang telah disiapkan dengan sejumlah


air untuk mencapai kadar air optimum, memasukkan ke dalam plastik lalu
mendiamkan selama 24 jam agar air merata (pengeraman),

Gambar 2.50 Mencampur material dengan air


Sumber : https://youtu.be/f0YWQ_6IszQ

5. memadatkan contoh uji contoh uji di dalam cetakan (jumlah lapis dan berat
penumbuk sesuai dengan pengujian proctor standar), dengan pola pemadatan
(sesuai SNI) setiap lapis 56 tumbukan,

Gambar 2.51 Memadatkan tanah 56 tumbukan


Sumber : https://youtu.be/f0YWQ_6IszQ

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 37
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

6. membuka leher sambung, memotong kelebihan benda uji dengan pisau


pemotong dan meratakan permukaannya sampai rata dengan permukaan
cetakan menggunakan alat perata. Mengisi permukaan yang tidak teratur
dengan material kemudian dipadatkan dan diratakan,

Cara kerja uji CBR adalah sebgai berikut,


a memasang keping beban di atas benda uji. Memasang satu keping beban dan
mengatur piston penetrasi sampai menyentuh permukaan benda uji dan
memberikan beban awal sebesar 44 N (4,54 kg) untuk mencegah naiknya
material lunak melalui lubang pada keping beban,

Gambar 2.52 Memasang keping dan memberikan beban


Sumber : https://youtu.be/f0YWQ_6IszQ

b mengatur piston penetrasi dengan beban awal sebesar 44 N (4,54 kg),


kemudian mengatur arloji pengukur penetrasi dan arloji beban pada posisi nol,
c memberi beban pada piston penetrasi sedemikian sehingga kecepatan penetrasi
seragam pada 1,27 mm/menit. Mencatat beban apabila penetrasi menunjukkan
0,32 mm (0,0125”), 0,64 mm (0,025”), 1,27 mm (0,050”), 1,91 mm (0,075”),
2,54 mm (0,10”), 3,81 mm (0,15”), 5,08 mm (0,20”), dan 7,62 mm (0,30”).

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 38
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

Membaca beban penetrasi 10,16 mm (0,40”) dan 12,70 mm (0,50”) dapat


ditentukan apabila diperlukan,
d mengeluarkan sampel tanah dalam mould dengan menggunakan bantuan
dongkrak.

2.3.4 Teori dan Persamaan yang Digunakan


CBR (California Bearing Ratio) adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu
bahan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang
sama dan dinyatakan dalam persentase. Uji CBR dapat dilakukan di lapangan dan
di laboratorium. Uji yang dilakukan di lapangan dilaksanakan setelah subgrade
selesai dimampatkan dan pengukuran di laboratorium dikaitkan dengan pengujian
dengan pemampatan atau desain CBR.
Berdasarkan cara mendapatkan contoh tanahnya, CBR dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. CBR Lapangan (CBR inplace atau field inplace)


CBR lapangan digunakan untuk memperoleh nilai CBR asli di lapangan sesuai
dengan kondisi tanah pada saat itu. Umumnya digunakan untuk perencanaan
tebal perkerasan yang akan digunakan.
2. CBR laboratorium
Tanah dasar (Subgrade) pada konstruksi jalan baru dapat berupa tanah asli,
tanah timbunan atau galian yang telah dipadatkan sampai mencapai kepadatan
95% kepadatan maksimum. Dengan demikian daya dukung tanah dasar
tersebut merupakan nilai kemampuan lapisan tanah memikul beban setelah
tanah tersebut dipadatkan. CBR ini disebut CBR laboratorium, karena
disiapkan di laboratorium. CBR Laboratorium dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu CBR Laboratorium rendaman (Soaked) dan CBR laboratorium tanpa
rendaman (Unsoaked).

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 39
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

Gambar 2.53 Ilustrasi pengujian CBR laboratorium

Nilai CBR sangat bergantung pada proses pemadatan. Faktor-faktor yang


mempengaruhi kepadatan tanah adalah :
a. Karakteristik material tanah dasar.
b. Kadar air material tanah dasar.
c. Jenis alat pemadat yang digunakan.
d. Massa (berat) alat pemadat yang tergantung pada lebar roda dan pelat dasarnya.
e. Ketebalan lapisan material yang dipadatkan.

Jumlah lintasan alat pemadat yang diperlukan harga CBR adalah nilai yang
menyatakan kualitas tanah dasar (daya dukung bahan/tanah) dibandingkan dengan
bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam
memikul beban.
Persamaan yang digunakan dalam menghitung CBR (California Bearing Ratio)
dapat dilihat pada persamaan (2.16) berikut,
LOAD = LDR x LRC ...................................................................... (2.16)
dengan:
LDR = Load Dial Reading
LRC =Load Ring Constanta
Persamaan daya dukung tanah pada pengujian CBR menggunakan standar ASTM
D – 1883 – 94 dengan rumus yang tertera pada persamaan (2.17) dan (2.18) berikut,
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
CBR = x 100
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝑋1
CBR0,1 = 13,34 × 100 ...................................................................... (2.17)

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 40
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

𝑋2
CBR0,2 = 20,02 × 100% ................................................................... (2.18)

dengan,
X0.1 = load pada saat VDR = 2,54 mm
(Nilai tekanan penetrasi untuk penetrasi 2.54 mm/0.1 inci terhadap tekanan
penetrasi standar yang besarnya 13,34 kg/cm2)

X0.2= load pada saat VDR = 5,08 mm


(Nilai tekanan penetrasi untuk penetrasi 5,08 mm/0.2 inci terhadap tekanan
penetrasi standar yang besarnya 20,0228 kg/cm2)

2.3.5 Data Pengujian dan Contoh Perhitungan


Data pengujian dapat dilihat pada tabel 2.10
Tabel 2.11 Data pengujian CBR

Elapsed Time Vertical Dial


VDR LDR
(minute) (mm)
0,00 0,00 0,00 0,00
0,25 0,32 32 4,5
0,50 0,64 64 9
1,00 1,27 127 13
1,50 1,91 191 17
2,00 2,54 254 20,5
3,00 3,81 381 25,5
4,00 5,08 508 29
6,00 7,62 762 32
8,00 10,16 1016 35
10,00 12,70 1270 36

Berikut ini contoh perhitungannya :

Waktu = 1 menit
Vertikal dial = 1,27 mm

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 41
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

VDR = 127
LDR = 1,3
LRC = 32,8428 pounds/div
= 0,1462 kN/div
Force = LDR x LRC
= 1,3 x 0,1462
= 0,1899 KN

Untuk perhitungan selanjutnya disajikan dalam tabel 2.11.


Tabel 2.12 Perhitungan Load
Vertical
Elapsed Time Force
Displacement VDR LDR
(kN)
(minute) (mm)
0,00 0,00 0,00 0,00 0
0,25 0,32 32 4,5 0,660934325
0,50 0,64 64 9 1,32186865
1,00 1,27 127 13 1,909365827
1,50 1,91 191 17 2,496863005
2,00 2,54 254 20,5 3,010923035
3,00 3,81 381 25,5 3,745294507
4,00 5,08 508 29 4,259354538
6,00 7,62 762 32 4,699977421
8,00 10,16 1016 35 5,140600304
10,00 12,70 1270 36 5,287474598
0,00 0,00 0,00 0,00 0
Perhitungan CBR0,1 dan CBR0,2
𝑋1
1. CBR0,1 = × 100%
13,34
2,991087
= × 100%
13,34

= 23,01%

Alya Syahira Sidharta


I0119022
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2 2020 42
Bab 2 Pengujian Pemadatan Tanah
Kelompok 2

𝑋2
2. CBR0,2 = 3×1500 × 100%
4,330152
= × 100%
20,02

= 21,65%

6
force = 0,0068x3 - 0,1792x2 + 1,5985x
5

4
Beban (kN)

0
0 2 4 6 8 10 12 14
Penurunan (mm)

Gambar 2.54 Grafik hubungan Vertical Displacement dengan Force

2.3.6 Kesimpulan

Hasil pengujian California Bearing Ratio (CBR) adalah sebagai berikut:


a. CBR0.1 = 6,8514%
b. CBR0.2 = 8,9709%
Load (gaya) maksimum yang terjadi sebesar Force = 2,9230 kN = 29230 Pa
saat VDR = 10 mm.
Maka dari itu, nilai CBR yang dipakai adalah CBR 0,2 = 8,9709%

Alya Syahira Sidharta


I0119022

Anda mungkin juga menyukai