Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN LALU LINTAS

Disusun Oleh:

Dita Imanda Rhamadani 120210010


Maresa Armitha Rani 120210012
Andika Tunia Putra 119210138
M. Iqbal Al-Ghifari 120210063

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

LAMPUNG SELATAN
2023
1. Lokasi Pengamatan
Lokasi pengamatan kelompok kami untuk tugas kelompok manajemen lalu lintas kali
ini adalah Pertigaan Toko PB Swalayan Jl. Harapan Jaya, Kecamatan Sukarame, Kota
Bandar Lampung.
2. Permasalahan Yang Ada di Lokasi
Pada lokasi yang kami amati terjadi Bottleneck (kemacetan) akibat adanya Pekerjaan
Konstruksi perbaikan jalan dimana satu lajur atau lebih menjadi tidak dapat digunakan
sehingga terjadi penyempitan yang menurunkan kapasitas jalan.

3. Solusi Melalui Pendekatan Teori


Kemacetan adalah kondisi di mana lalu lintas kendaraan melambat atau bahkan berhenti
sepenuhnya karena terlalu banyak kendaraan berada di jalan yang terbatas, sehingga
mengakibatkan terhambatnya arus lalu lintas. Kemacetan seringkali disebabkan oleh
kelebihan kendaraan di jalan, infrastruktur yang tidak memadai, kecelakaan lalu lintas,
kondisi cuaca buruk, dan faktor-faktor lain yang menghambat pergerakan kendaraan.
Jenis-Jenis Kemacetan:
• Kemacetan Ringan: Merupakan kemacetan yang membuat kendaraan melambat
namun masih bisa bergerak dengan kecepatan rendah. Penyebabnya bisa
bervariasi, seperti peningkatan volume lalu lintas pada jam sibuk atau kendaraan
yang berhenti untuk memungkinkan pejalan kaki menyeberang.
• Kemacetan Parah: Ini adalah jenis kemacetan yang membuat kendaraan berhenti
sepenuhnya atau bergerak sangat lambat dalam waktu yang lama. Kemacetan parah
sering disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, pekerjaan konstruksi jalan, atau
kondisi cuaca buruk.
• Kemacetan Rutin: Merujuk pada kemacetan yang terjadi pada waktu-waktu
tertentu, seperti jam sibuk pagi dan sore hari ketika banyak orang bepergian menuju
atau pulang dari tempat kerja atau sekolah. Kemacetan rutin biasanya terjadi di
daerah perkotaan yang padat lalu lintas.
• Kemacetan Akibat Kecelakaan: Kemacetan jenis ini terjadi akibat kecelakaan lalu
lintas di jalan raya. Kecelakaan yang melibatkan kendaraan dapat menghambat
arus lalu lintas dan menyebabkan kemacetan yang parah.
Penting untuk mencari solusi untuk mengurangi kemacetan, seperti peningkatan
infrastruktur jalan, pengelolaan lalu lintas yang efisien, penggunaan transportasi umum,
dan penggunaan teknologi untuk mengelola arus lalu lintas dengan lebih baik. Pada
kesempatan kali ini kami melakukan pengamatan pada salah satu jalan di sekitar daerah
kampus yaitu di simpang PB Swalayan.
Kemacetan yang terjadi di simpang PB Swalayan tidak dapat dihindari karena
peningkatan arus lalu lintas dan kapasitas simpang yang tidak memadai. Pelaksanaan
konstruksi Jalan Rigid menimbulkan kemacetan yang lebih panjang dari kondisi
eksisting. Peningkatan kemacetan tersebut disebabkan oleh konstruksi Jalan Rigid yang
menggunakan badan jalan, sehingga menyebabkan berkurangnya lebar efektif jalan
pada simpang PB Swalayan.

Maka dari itu, perlu dilakukan analisis mengenai panjang antrian dan waktu tundaan
akibat pelaksanaan konstruksi Jalan Rigid. Analisis yang dilakukan untuk mendapatkan
panjang antrian dan waktu tundaan mengacu kepada Pedoman Kapasitas Jalan
Indonesia (PKJI) pada simpang APILL tahun 2014. Metode analisis kemacetan
menggunakan analisis risiko panjang antrian. Teori Antrian merupakan perumusan
Matematis dari suatu barisan menunggu dengan menggunakan model untuk
menunjukkan hasil, dan menunjukkan peluang, di dalam proses kedatangan, pelayanan,
dan keberangkatan.

Analisis kemacetan dilakukan pada pekerjaan konstruksi kritis yaitu pekerjaan galian,
rigid pavement, dan drainase. Analisis kemacetan dilakukan dengan memperhitungkan
gangguan akibat konstruksi yaitu penyempitan jalan. Analisis kemacetan dimulai
dengan analisis kemacetan pra konstruksi, saat konstruksi eksisting, dan saat konstruksi
dengan alternatif solusi metode konstruksi. Kemudian hasil analisis akan dibandingkan
dengan panjang antrian standar simpang, pra konstruksi, dan batas tidak mengganggu
simpang berikutnya. Alternatif solusi yang dilakukan untuk mengurangi kemacetan
yang terjadi saat pelaksanaan konstruksi yaitu optimalisasi metode konstruksi eksisting
berupa rekayasa peningkatan kapasitas jalan, penjadwalan metode konstruksi, dan
solusi gabungan antara peningkatan kapasitas jalan dan penjadwalan metode
konstruksi. Berdasarkan hasil analisis kemacetan, panjang antrian yang terjadi selama
masa konstruksi bertambah secara signifikan dari kondisi pra konstruksi.

Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa penyempitan jalan akibat zona kerja
konstruksi sangat berpengaruh terhadap kemacetan yang terjadi di sekitar area
konstruksi. Untuk itu, pada setiap sebelum konstruksi dilaksanakan perlu
diperhitungkan besarnya gangguan dan solusi terhadap kemacetan yang akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai