Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN ULANG (REDESIGN)

BUNDARAN SIMPANG DPRD


PROV. SUMATERA BARAT

TUGAS AKHIR

Tugas Akhir Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Prodi
Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang

OLEH:

MUHAMMAD FARIDH PASYAZADE


NIM.19323084/2019

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Transportasi merupakan aspek penting di kehidupan modern saat ini,
selain mempermudah kita dalam menjangkau tempat yang jauh, transportasi
juga membuat kita lebih cepat untuk sampai ke tempat tujuan. Tetapi dengan
pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, terutama Kota Padang,
transportasi menjadi hal yang sangat mengganggu kinerja lalu lintas saat ini.
Pesatnya pertumbuhan penduduk dan dipermudahnya masyarakat dalam
melakukan pembelian alat transportasi, tidak jarang kita temui masyarakat yang
menggunakan alat transportasi saat ini. Akibat dari terlalu banyaknya
transportasi di jalan raya membuat kemacetan dan tundaan lalu lintas menjadi
begitu padat.
Pesatnya perkembangan kota, dan meningkatnya arus lalu lintas di suatu
kota memerlukan perhatian khusus untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Penggunaan kendaraan pribadi, merupakan salah satu dampak
meningkatnya kemacetan jalan dan persimpangan. Masalah transportasi yang
sering terjadi di Indonesia termasuk kemacetan lalu lintas dan waktu perjalanan
yang tertunda. Waktu tempuh kendaraan sebagai salah satu kriteria kinerja
pelayanan jalan dan persimpangan. Peningkatan penggunaan kendaraan pribadi
juga membawa dampak negatif terhadap kelancaran aktifitas lalu lintas yang
menghasilkan volume lalu lintas pada jam-jam sibuk tersebut menjadi sangat
padat.
Keadaan lalu lintas dengan volume yang tinggi memungkinkan terjadinya
konflik-konflik lalu lintas yang biasanya terjadi pada persimpangan. Kota Padang
memiliki cukup banyak persimpangan, baik itu simpang prioritas ataupun
simpang dengan tipe bundaran. Fungsi dari bundaran tersebut untuk mengurangi
kecepatan kendaraan, mengurangi kemacetan yang terjadi di jalan raya dan
mengurangi gangguan pada simpang-simpang bersinyal maupun simpang-
simpang tak bersinyal. Jika perencanaan suatu bundaran tidak sesuai dengan
peraturan atau standar yang ditetapkan, maka akan terjadi tundaan dan antrian
yang panjang. Berkaitan dengan hal itu tersebut perencanaan bundaran harus
direncanakan dengan cermat, sehingga tidak menimbulkan akses yang lebih
buruk. Simpang bersinyal jalan S. Parman, simpang DPRD Provinsi Sumatera
Barat merupakan salah satu simpang di Kota Padang yang termasuk jalur jalan
perkotaan yang memiliki masalah dengan antrian (delay) cukup panjang.
Sebagai penunjang data awal, gambar simpang dapat dilihat pada gambar
1. dan gambar 2. berikut.

Gambar 1. Foto Pendekat dari Jalan Khatib Sulaiman


(Sumber : https://www.google.co.id/maps, 2024)

Gambar 2. Foto Satelit Simpang


(Sumber : https://www.google.co.id/maps, 2024)
Beberapa faktor permasalahan penyebab terjadinya kemacetan di
beberapa titik di jalan Dr. Prof. Hamka, salah satunya adalah stasiun Air Tawar,
halte bus Trans Padang, Hotel Grand Basko, serta beberapa kendaraan seperti
minibus, angkutan umum, ojek dan transportasi online yang berhenti di badan
jalan di dekat halte bus dan Hotel Grand Basko. Transportasi yang berhenti di
badan jalan tersebut menyebabkan penyempitan arus jalan sehingga membuat
pengendara lain terganggu atau mengalami penghambatan (delay). Selain itu
adanya SPBU, rumah makan dan kantor travel di persimpangan jalan tersebut
menyebabkan banyaknya transportasi yang berhenti atau memarkirkan
kendaraan di dekat simpang tersebut, sehingga menyebabkan terganggunya
kelancaran lalu lintas kendaraan di belakangnya. Selain penyebab kemacetan
atau tundaan di simpang bundaran jalan S. Parman tersebut, adanya Tugu
Adipura di tengah jalan tersebut membuat kedaraan yang melaju dari jalan
Khatib Sulaiman menuju jalan S. Parman (arah kampus Universitas Negeri
Padang) mengalami tundaan yang panjang dikarenakan adanya penyempitan
jalan di dekat bundaran tersebut. Sehingga akan dicoba menganalisa kapasitas
simpang eksisting dan efektifitas bundaran tersebut.
B. Idenitifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, penulis dapat mengidentifikasi
masalah sebegai berikut :
1. Terjadinya penyempitan jalan pada simpang bundaran DPRD Provinsi
Sumatera Barat dikarenakan lerak tugu adipura yang tidak berada di
tengah jalan tersebut.
2. Terjadinya tundaan panjang pada simpang bundaran DPRD Provinsi
Sumatera Barat dikarenakan adanya penyempitan jalan di dekat tugu
adipura.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, batasan masalah yang digunakan dalam
tugas akhir ini adalah :
1. Persimpangan bundaran yang di tinjau adalah di simpang bundaran jalan S.
Parman.
2. Analisis dan perhitungan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI 1997).
3. Membuat rancangan menggunakan software VISSIM.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka perumusan masalah penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana tingkat pelayanan simpang tipe Bundaran di jalan S. Parman
pada waktu sibuk?
2. Apakah simpang tipe Bundaran di jalan S. Parman tersebut masih efektif
untuk digunakan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian tugas akhir ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat pelayanan simpang tipe Bundaran di jalan S.
Parman pada waktu sibuk.
2. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan simpang tipe Bundaran di jalan
S. parman.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian tugas akhir ini adalah :
1. Menjadi salah satu bahan untuk mendukung pengelolaan simpang bersinyal
pada jalan S. Parman simpang DPRD Sumatera Barat.
2. Memberi pengetahuan dan evaluasi bagi para pembaca mengenai factor
penyebab antrian panjang dan kemacetan yang terjadi di persimpangan
bersinyal pada Jalan S. Parman Simpang DPRD Sumatera Barat.
3. Menjadi bahan pertimbangan bagi Instansi untuk mengelola jalan lalu lintas
lebih lancar dan Nyman bai pengguna jalan pada jalan S. Parman, Simpang
DPRD Sumatera Barat.

Anda mungkin juga menyukai