B Simatupang
Penulis:
Almatrisa M.H
1206223120
Anies Labibah K
1206242776
Baiti Rahma M
1206262986
Florensia Rosary
1206263004
Tiffany Mawardi
1206222736
Tri rahayu
1306481921
Pengajar:
Bpk. ALVINYAH
Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan dengan
judul Monorel Sebagai Solusi Penyelesaian Kemacetan di T.B Simatupang. laporan ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Sistem Transportasi, Tenkik
Sipil, Universitas Indonesia.
Dalam pengerjaan laporan ini, tentunya ada kendala yang dihadapi, tetapi akhirnya
terlewati dengan tidak terlepas dari segala bantuan, bimbingan, dan dorongan yang diberikan.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak, khususnya kepada Pak Alvinsyah selaku dosen mata kuliah Sistem Transportasi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna baik dalam penyajian
maupun pemahaman. Sehingga penulis harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
untuk kebaikan dan kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I Pendahuluan
1.3 Tujuan
2.1 Kriteria
2.2.3 Subway
11
BAB IV Pembahasan
12
12
15
BAB V Penutup
20
5.1 Kesimpulan
20
5.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21
ii
DAFTAR GAMBAR
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Jalan T.B Simatupang merupakan jalan yang melalui mulai dari arah simpang Condet,
terusan jalan T.B Simatupang sekitaran Fly Over Universitas Jagakarsa sampai menuju ke arah
Fatmawati dan Lebak Bulus, Jalan T.B Simatupang juga dapat dikatakan sebagai jalan yang
strategis yaitu tepat ditengah jalan ini dilengkapi dengan lintasan bebas hambatan JORR ( Jakarta
Outer Ring Road ), dengan pintu keluar masuk tol yang strategis tersambung ke seluruh
Jabodetabek.
Jalan T.B Simatupang juga merupakan salah satu jalanan sentra bisnis yang pesat
perkembangannya dengan bukti bertumbuhnya gedung gedung baru pencakar langit adalah
jalan T.B Simatupang, Jakarta Selatan, tentu para pengusaha serta kontraktor pembangunan telah
menganalisa dan dapat menemukan bermacam point keuntungan, bagi pengembangan bisnis
mereka dari selatan Jakarta ini. Begitu juga dukungan tambahan penunjang seperti hunian
perumahan, mall Cilandak town square, town house, apartemen, rumah sakit dan sekolah seperti
Tarakanita, tempat wisata kebun binatang Ragunan, bahkan dari jalan ini juga menuju Kemang
dan Pondok Indah bisa di jangkau dalam hitungan menit. Berdirinya gedung pencakar langit
seperti Gedung Trakindo di kawasan Cilandak KKO serta menjamurnya perusahaan dan agen
perwakilan perusahaan internasional seperti PT Atlas, Baker, Antam, Nestle serta perusahaan perusahaan pertambangan minyak dan gas. Harga lahan tanah yang masih terjangkau berkisar 10
juta/meter,
sepertinya
akan
membuat
investor
dalam
negeri
serta
asing
bersaing
memperebutkannya.
Namun dengan perkembangan infrastruktur dan strategisnya jalan T.B Simatupang, hal
tersebut menyebabkan kemacetan yang parah pada jalan T.B simatupang kemacetan dimulai
pada jam awal masuk dan pulang jam kerja kemacetan sudah mulai terjadi di setiap perempatan
lampu merah kendaraan melaju dengan merayap, selalu terjadi di perempatan lampu merah
Kementrian Pertanian RI, perempatan Cilandak KKO, perempatan Fatmawati dan Lebak Bulus.
Diperkirakan kurang dari 5 tahun lagi lajur kiri dan kanan nantinya akan menjadi sulit terkendali,
1
demi kelancaran perekonomian di DKI Jakarta yang berisikan berbagai perusahaan multi
nasional dengan peran sebagai pusat dan kontrol distribusi tentu pemerintah daerah juga pusat
harus jelas mengatur regulasi, menjadikan daerah ini menjadi kawasan tertib lalu lintas serta
tertib pembangunan.
Selain itu dengan drainase yang kurang baik seperti gorong-gorong yang kecil dan tidak
sesuai dengan spesifikasi juga menyebabkan jalan T.B Simatupang sering mengalami banjir
masalah tersebut semakin parah apabila curah hujan tinggi, hal tersebut juga menyebabkan
amblasnya jalan di T.B Simatupang selain merusak konstruksi badan jalan amblasnya jalan T.B
Simatupang hal tersebut juga membuat kemacetan semakin parah di sekitar jalan T.B
Simatupang.
Di samping itu pula, saat ini masih banyak angkutan umum yang melewati rute TB
Simatupang yang tidak memenuhi standar angkutan umum. Sehingga para pengguna jalan tidak
banyak yang tertarik untuk menggunakan angkutan umum dalam aktivitasnya sehari-hari. Oleh
karena itu diperlukan suatu moda transportasi umum modern yang dapat mengangkut banyak
massa dalam pergerakan manusia sehari-hari yang melewati jalan TB Simatupang.
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja alternatif solusi penggunaan angkutan umum MRT dalam menyelesaikan
permasalahan di jalan TB Simatupang?
Apa saja kelebihan dan kekurangan MRT apabila diimplementasikan pada jalan TB
Simatupang?
Mencari
alternatif
penggunaan
angkutan
umum
MRT
dalam
menyelesaikan
Bagi mahasiswa teknik sipil Universitas Indonesia, kami dapat mempelajari berbagai
macam alternatif MRT dan dapat merancang atau mendesain infrastrukturnya.
Bagi warga sekitar atau pengguna jalan TB Simatupang, penulisan makalah ini dapat
menjadi salah satu referensi dalam menyelesaikan permasalahan kemacetan di jalan
tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jalur
o Monorel Straddling : Jalurnya berbetuk sepert huruf T dengan penompang utama
adalah rubber tire roda ditengah dan disampingnya terdapat roda horizontal.
o Monorel suspended : ada saluran yang menyediakan penompang untuk satu set
roda yang berbentuk truk dimana gerbong penumpang digantung. Sehingga kereta
melaju dibawah rel.
Stasiun
Area
Dalam pengoperasian monorel harus di memiliki area yang dapat mengakomodasi prakir
mobil, pemeliharaan, dan fasilitas perbaikan.
Kapasitas dari kereta monorel adalah 20.000 penumpang per jam jika monorel bergerak
dengan interval setap 2 menit. Dalam biaya tergantung oleh Negara tetapi idelanya biaya
monorel harusnya lebih murah daripada kereta didarat.
System monorel pada daerah Asia menggunakan teknologi Hitachi. Di jerman yang
menggunakan sisten Siemes H-Bahn.
adalah moda kereta terbesar dan memerlukan luas infrastruktur yang besar. Sekarang kereta
menjadi operasi yang vital baik dari sudut ekonomi maupun social pada daerah
metropolitan.
Tipe operasi Commuter Rail
Stasiun
Jarak antara stasiun harus 1,6 km. stasiun yang ideal harus terletak dekat daerah
perumahan dan tempat kerja. Stasiun yang ideal juga harus tergintegrasi baik dengan bus,
taxi, maupun jalur jalan dan dekat dengan stasiun.
Jadwal Operasi
System kereta akan menampung banyak masuk termasuk orang yang berbelanja
maupun traveller sehingga system kereta harus berjalan sepanjang hari walu frekuensi
lebih rendah dari pada peak hour.
Rute
Rute dari Commuter Line menyambungkan daerah pinggir dengan daerah pusat.
Sebisa mungkin terdapat track yang terpisah dengan daerah tujuan masing masing, jika
jumlah kereta yang lewat tidak cukup banyak memungkinkan untuk kereta bergerak
dengan track yang sama.
Jalur : harus bebas dari kendaraan lain dan sebisa mungkin memiliki track terpisah.
Stasiun : tinggi rendahnya platform bergantung dengan pintu masuk gerbong kereta
dimungkinkan untuk adanya jalur sibuk, tempat duduk, dan ajan untuk orang cacat atau
dikursi roda
Signaling and system control : dilakukan oleh professional karena sangat krusial.
2.2.3. Subway
Subway adalah sistem angkutan umum kereta yang dapat membawa banyak massa
dimana jalur subway berada dibawah permukaan tanah. Jalur rel tersebut menggunakan
tenaga listrik di wilayah dalam kota dengan kapasitas dan frekuensi tinggi dan tidak ikut
campur dengan jalur transportasi lain karena jalurnya di terowongan bawah tanah. Sistem
ini memiliki kemampuan mengangkut banyak massa secara cepat dalam jarak pendek dan
sedikit permukaan yang digunakan.
Jalur
Sistem subway ini terdiri dari satu atau lebih jalur, yang setiap jalurnya memiliki rute
spesifik dengan kereta berhenti pada setiap stasiun dan terletak dibawah tanah. Jalur berada
di dalam terowongan bawah tanah.
area berdiri dan tempat duduk. Kapasitas umum memungkinkan 1200 orang di tiap kereta,
menghasilkan daya angkut sebesar 36.000 orang tiap jam. Dalam biaya tergantung oleh
Negara.
Stasiun
Stasiun subway berada di bawah tanah sama tinggi dengan jalur subway. Satsiun akan
10
BAB III
DATA PENGAMATAN
Hasil pengamatan yang kami dapatkan berasal dari pengamatan kami serta dari beberapa berita
yang ada pada saat terjadi masalah pada jalan TB Simatupang ,karena kurangnya real data kami
,maka kami lampirkan fakta dari berita permasalahan jalan TB Simatupang.
Jalan TB Simatupang terdiri dari 4 jalur dan 2 lajur. Lajur TB Simatupang terpisah oleh Tol
Lingkar Luar Jakarta. Pada kiri kanan jalan TB Simatupang banyak terdapat gedung gedung
perkantoran dan apartemennya. Pada jam kerja maupun pulang kerja jalan TB simatupang
mengalami kemacetan. Jalan TB simatupang juga mengalami penurunan tanah dan drainase yang
tidak baik sehingga di beberapa titik Jalan TB simatupang sering mengalami banjir dan
kemacetan. Jalan TB simatupang juga pernah mengalami amblas sehingga sering dilakukan
perbaikan yang juga menambah kemacetan jalan.
Masalah jalan TB Simatupang : banjir, kemacetan, jalan yang sempit, terjadi amblas jalan,
drainase tidak berjalan dengan baik
TB simatupang mengalami amblas pada tanggal 16 Januari 2014 akibat banjir (sumber :
detikNews)
11
BAB IV
PEMBAHASAN
12
berpengaruh pada banjir yang sering melanda jalan tb simatupang dan tidak terkena
efek langsung terhadap penurunan tanah.
Perbandingan monorail dengan kendaraan berbasis rel lainnya
Aspek yang
ditinjau
Subway
Estetika
Berada di bawah
tanah, menghalangi
penglihatan para
penumpang
Cost
LRT
Monorail
MRT
Mudah untuk
menambah stasiun
pemberhentian
Membutuhkan usaha
Mudah dijangkau
lebih untuk menuju
karena terletak sejajar
Monorail
tanah
Memerlukan cost lebih
untuk menambah stasiun
pemberhentian
Mudah untuk
menambah stasiun
pemberhentian
14
15
Denah ini merupakan denah stasiun yang akan dibangun di Jalan TB. Simatupang.
Terdapat 2 loket di ujung stasiun dan terdapat 3 tangga yang dapat digunakan untuk naik
dan turun. Panjang total stasiun adalah 50 meter untuk pemberhentian kereta yang
direncanakan sepanjang 40 meter. Stasiun ini memiliki lebar 18 meter. Untuk masuk ke
dalam stasiun, terdapat gate untuk tapping tiket sebagai tanda masuk. Atap juga dibangun
untuk melindungi stasiun dari hujan dan panas. Akan terdapat 9 stasiun yang
direncanakan akan dibangun Tanjung Barat, PT. Nestle, Graha Simatupang, Warung
Buncit, Ampera, Jl. Pangeran Antasari, Cilandak Town Square, Jl. Fatmawati dan Lebak
Bulus
16
Desain Monorel
Dari gambar gambar diatas jalur monorel direncanakan hanya pada jalan T.B Simatupang yang
sebelah kiri jalan yang rutenya dari tanjung barat hingga lebak bulus.
4.4. Sistem Monorail
Salah satu alternative dalam menyelesaikan permasalahan kemacetan di jalan TB Simatupang
adalah monorail. Dimana pilihan Mass Rapid Transit (MRT) lainnya adalah Commuter Rail,
Subway, dan Monorail. Tipe monorail yang diimplementasikan adalah tipe Straddle Beam.
Ada beberapa komponen yang harus dipenuhi dalam membangun atau mengimplementasikan
Monorail, antara lain :
a. Dari sisi pengguna jasa Monorail:
Perawatan mudah
Penampilan menarik
Ramah lingkungan.
Waktu pengoperasian
Meminimalisir biaya
19
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
monorel sebagai solusi transportasi rel yang terbaik untuk mengatasi kemacetan di jalan
TB Simatupang.
ide kelompok ini dalam pemilihan alternative angkutan umum untuk mengatasi
kemacetan di jalan TB Simatupang menggunakan monorel dapat diimplementasikan
namun membutuhkan biaya yang cukup mahal dalam pembangunannya.
5.2 SARAN
alternatif angkutan umum yang kelompok kami pilih yaitu monorel merupakan solusi
yang terbaik. namun jika tidak didukung dengan perilaku masyarakat dan kesadaran
masyarakat untuk menggunakan angkutan umum maka akan menjadi solusi yang sia
sia.
20
DAFTAR PUSTAKA