Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN TRANSPORTASI

DAMPAK ADANYA PARKIR LIAR DI KAWASAN PERDAGANGAN


PONTIANAK

DISUSUN OLEH :
ATRIE VIRDUANI
(D1091141026)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atau
hidayah-Nya laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini ditujukan kepada dosen
mata kuliah Perencanaan Transportasi, Ibu S. Nurlaily Kadaraini sebagai syarat
untuk memenuhi tugas mata kuliah.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada banyak pihak, terutama dosen
mata kuliah ini atas ilmu dan motivasinya untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis memohon maaf kepada Bapak/Ibu dosen khususnya para pembaca apabila
menemukan kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis ini baik dari segi bahasa
maupun isinya.
Akhrinya. Saya selaku penulis makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan makalah ini.

Pontianak, 20 Oktober 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ....................................................................................... 2
BAB 2 GAMBARAN LOKASI ............................................................................. 3
BAB 3 PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
BAB 4 PENUTUP ................................................................................................ 11
4.1 Kesimpulan ................................................................................................. 11
4.2 Saran ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem transportasi merupakan salah satu komponen atau aspek tak
terpisahkan dalam kebutuhan sistem transportasi, karena setiap perjalanan
dengan kendaraan pribadi umumnya selalu dimulai dan diakhiri di tempat
parkir. Demikian pula yang terjadi di indonesia, kebutuhan ruang parkir
cenderung meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya jumlah
yang membawa kendaraan pribadi terutama mobil, sehingga perlu diupayakan
untuk mengatur layout ruang parkir sedemikian rupa agar luasan lahan parkir
yang tersedia pada saat ini dapat dimanfaatkan secara optimal namun tanpa
mengabaikan kemudahan untuk melakukan manuver parkir dan keleluasaan
dalam membuka pintu kendaraan.
Kota Pontianak menjadi salah satu daerah yang berkembang dengan
jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya. Sejalan dengan
pertumbuhan penduduk yang meningkat, jumlah kendaraan pribadi yang
dimiliki oleh warga Kota Pontianak juga semakin meningkat pula, sehingga
mengakibatkan tingginya arus kendaraan di jalan raya dan meningkatkan
kebutuhan akan kawasan parkir. Kondisi ini tentunya menuntut pemerintah
daerah selaku pelayan publik, untuk dapat memberikan fasilitas sarana dan
prasarana dalam pengaturan arus kendaraan serta memberikan jasa pelayanan
parkir yang memadai bagi warga Pontianak terutama pada kawasan
perdagangan yang notabene ramai dan padat dengan aktivitas perdagangan .
Kawasan parkir tidak serta merta dapat disediakan di sembarang tempat,
namun perlu kajian mendalam agar dampak dari kawasan parkir tersebut tidak
mengganggu ketertiban umum. Selain itu kawasan parkir juga perlu disediakan
petugas parkir yang dapat mengarahkan kendaraan agar tertata rapi dan tidak
mengganggu arus lalu lintas jalan umum demi keamanan dan kenyamanan.
Keberadaan petugas parkir sekaligus dapat menjaga keamanan kendaraan yang

diparkirkan di tempat tersebut dari tindakan kriminal. Maka dari itu makalah
ini akan membahas tentang dampak yang ditimbulkam akibat dari adanya
parkir liar di kawasan perdagangan Kota Pontianak.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, ada pokok permasalahan utama yang
berkaitan dengan penelitian, yaitu apa saja faktor yang menyebabkan serta
dampak yang ditimbulkan akibat dari adanya parkir liar di kawasan
perdagangan Kota Pontianak.

1.3 Tujuan dan Manfaat


1

Untuk mengetahui apa saja faktor faktor yang menjadi penyebab timbulnya
parkir liar di kawasan perdagangan Pontianak

Untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan akibat dari adanya
parkir liar di kawasan perdagangan Pontianak

BAB 2 GAMBARAN LOKASI

Kawasan kajian berada pada daerah Jl. Gajahmada, secara administratif


daerah gajahmada masuk dalam Kelurahan Benua Melayu Kecamatan Pontianak
Selatan Kota Pontianak , dimana menurut RDTR Kota Pontianak daerah ini
merupakan salah satu dari Kawasan Perdagangan di Kota Pontianak, lebih jelasnya
dapat dilihat pada garis biru yang ada pada peta penggunaan lahan Kota Pontianak
dibawah ini

Gambar 2.1
Peta Penggunaan Lahan Kota Pontianak

Selain itu dalam ketentuan RDTR Kota Pontianak, jalan Gajahmada


merupakan BWP 1 dimana merupakan bagian wilayah pusat Kota Pontianak,
Dengan fungsi dominasi adalah kegiatan perdagangan dengan skala pelayanan
pusat kota dan provinsi, dan kawasan permukiman dengan kepadatan tinggi dengan
jangkauan pelayanan yang melayani seluruh Wilayah Kota dan Provinsi
Kalimantan Barat. Pada awalnya kawasan perdagangan di Kota Pontianak berada
di Jalan Tanjungpura dimana merupakan pusat perekonomian dan bisnis di
Pontianak dan sebagai kawasan yang mempunyai daya tarik tinggi pada tahun
1980-1990an, kemudian seiring berjalan nya waktu kawasan perdagangan ini
menyebar ke arah samping nya yakni Jalan Gajahmada

Gambar 2.2
Peta Pembagian Wilayah Kota Pontianak

Bagi masyarakat Pontianak, jalan Gajahmada merupakan kawasan yang


mempunyai intensitas kegiatan yang tinggi, kawasan yang merupakan kawasan
perdagangan ini didominasi oleh ruko-ruko bertingkat dua sampai tiga lantai yang
menjual berbagai jenis seperti toko buah, toko elektronik, mini market, supermarket
makanan, dan lainya, selain itu dapat dikatakan bahwa jalan Gajahmada ini
merupakan daerah yang paling banyak memilki bangunan hotel berbintang mulai
dari bintang satu sampai bintang empat, dan juga memiliki pasar induk tradisional
yakni pasar flamboyan. Salah satu yang khas atau unik yang pastinya masyrakat
Pontianak sudah mengetahuinya dari jalan Gajahmada ini adalah banyaknya
warung kopi yang berjualan mulai dari warung kopi tradisional sampai modern
sehingga tak heran setiap harinya tak sedikit dari remaja maupun orang tua yang
menjadikan jalan Gajahmada ini sebagai tempat bersantai dan bercengkrama
dengan keluarga maupun kerabatnya.

Sumber: Dokumentasi Penulis

Gambar 2.3
Kawasan Perdagangan jalan Gajahmada Pontianak

BAB 3 PEMBAHASAN

Penyediaan fasilitas parkir kendaraan pada prinsipnya dapat dilakukan di


badan jalan (on-street parking) dan di luar badan jalan (off-street parking). Pada
kondisi parkir di badan jalan manuver kendaraan yang hendak memasuki atau
meninggalkan ruang parkir berpotensi menimbulkan gangguan terhadap kelancaran
lalulintas akibat berkurangnya sebagian lebar lajur lalulintas yang dipergunakan
untuk manuver. Dampak yang ditimbulkan akan semakin diperparah jika intensitas
pergantian parkir (parking turnover) sangat tinggi. Fasilitas parkir di luar badan
jalan dibagi menjadi dua macam, yaitu berupa gedung parkir (parking garage) dan
pelataran parkir (parking lot). Gedung parkir tidak membutuhkan lahan yang luas
namun membutuhkan biaya konstruksi yang cukup besar dengan masa
pengembalian modal relatif lama, serta tidak maksimalnya daya tampung tiap lantai
gedung parkir karena sebagian luasan dipergunakan untuk ramp dan tangga
Pelataran parkir tidak membutuhkan biaya sebesar gedung parkir namun
membutuhkan lahan yang cukup luas dan pengaturan layout ruang parkir yang
optimal dengan mengkombinasikan pola sudut parkir dan arah sirkulasi kendaraan
di dalam pelataran parkir
Satuan ruang parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan
kendaraan, termasuk ruang bebas dan lebar bukaan pintu. Dapat pula dikatakan
bahwa SRP merupakan ukuran kebutuhan ruang untuk parkir suatu kendaraan
dengan nyaman dan aman dengan besaran ruang yang seefisien mungkin. Untuk
merancang suatu fasilitas parkir diperlukan informasi mengenai dimensi kendaraan
dan perilaku dari pengemudi (manuver parkir maju atau mundur) berkaitan dengan
layout SRP yang meliputi : sudut parkir, lebar ruang (stall), lebar gang (aisle), dan
arah sirkulasi kendaraan.
Penelitian terdahulu mengindikasikan beberapa faktor yang dianggap
paling mempengaruhi kemudahan manuver parkir pada pelataran parkir, antara lain
kondisi fisik (termasuk skill) pengemudi, kondisi cuaca (panas terik/mendung), dan
keberadaan petugas parkir.

Sering kali kendaran yang parkir ini merampas separuh lebar jalan, seperti
yang terjadi pada Jl. Hijas yang masih dalam kawasan Gajahmada dimana lebar
jalan yang hanya 6 meter tetapi intensitas kegiatan yang ada sangatlah ramai,
terdapat banyak warung dan tempat makan. Salah satu nya yakni WK.Hijas yang
tak dipungkiri menjadi salah satu tempat favorit masyarakat Pontianak untuk
sekedar bersantai atau melakukan sarapan pagi.

Sumber: Dokumentasi Penulis

Gambar 3.1
WK. Hijas
Sayangnya areal di sekitar WK.Hijas ini sangatlah sempit dan padat
mengingat tidak sedikit pengguna roda empat yang datang terus menerus
menjadikan salah satu faktor penyebab adanya parkir liar, serta tidak tersedianya
lahan parkir yang memadai membuat konsumen yang datang memarkirkan
mobilnya di badan jalan, di sisi kiri maupun kanan jalan, berikuti ini merupakan
gambaran yang memperlihatkan parkiran yang memakan ruas jalan, dimana gambar
yang diambil tepatnya pukul 8 pagi pada hari minggu yang merupakan salah satu
titik keramaian pada area ini.

Sumber: Dokumentasi Penulis

Gambar 3.2
Parkir yang memakan badan jalan Hijas
Selain itu juga faktor pembangunan sejumlah gedung tempat kegiatan
umum yang jelas mengundang orang datang, sering tidak menyediakan peralatan
parkir yang cukup sehingga berakibat Perampasan sebagian lebar jalan untuk
parkir kendaraan seperti yang terjadi pada jalan Hijas, tak hanya di pagi hari namun
di malam hari juga masih banyak kendaraan baik roda dua apalagi roda empat yang
parkir liar, adanya aktivitas perdagangan yang terjadi di jalan Gajahmada tak
dipungkiri berimbas juga pada jalan Hijas, seperti halnya pada saat weekend
restoran Gajahmada serta hotel berbintang yang berada di samping jalan Hijas dan
biasanya mengadakan acara baik pernikahan ataupun pertemuan yang dihadiri oleh
banyak sekali orang membuat kelonjakan jumlah kendaraan yang harus parkir, hal
ini pun membuat akhirnya pengunjung yang datang memarkirkan kendaraan
mereka sampai masuk ke jalan Hijas dan mengambil hampir setengah jalan.
Selain jalan Hijas, parkir yang memakan badan jalan juga berada pada
salah satu pasar tradisional yang menjadi pasar induk di Pontianak, yakni pasar
Flamboyan, karena merupakan pasar induk maka pasar ini sangatlah ramai akan
aktivitas. Para pedagang dari pasar lain maupun pedagang kecil rata-rata
mengambil pasokan dagangan dari pasar ini dan tak dipungkiri juga karena sebagi
pasar induk maka barang yang didagangkan tentu nya lebih murah dibandingkan

dengan pasar lain, hal ini membuat masyarakat pontianak tak sedikit yang memilih
untuk berbelanja disini meskipun dengan jarak yang jauh karena menginginkan
harga yang lebih murah dan juga barang yang didagangkan seperti sayuran biasanya
masih dalam keadaan yang segar. Namun sayangnya lagi lagi dengan ramainya
konsumen yang berbelanja disini membuat lahan parkir yang disediakan tidak
cukup dan akhirnya memakai badan jalan yang hampir setengah tertutupi, baik
kendaraan roda dua maupun roda empat parkit di badan jalan, berikut ini gambar
yang diambil hari minggu tepatnya pukul jam 8 dimana merupakan titik titik
kepadatan dan kemacetan pada kawasan ini.

Sumber: Dokumentasi Penulis

Gambar 3.3
Kendaraan yang parkir di badan jalan Gajahmada
Tak dipungkiri bahwa walaupun pemilik mambayar jasa parkir, kerugian
lalu lintas jauh lebih besar daripada uang jasa yang dibayarkan. Jumlah kendaran
yang sangat melonjak menjadi faktor lain yang menimbulkan berbagai tuntunan
baru yang harus dipenuhi atau diimbangi, mengingat pada saat ini banyak sekali
tawaran kredit motor dengan harga yang murah menjadikan masyarakat semakin
banyak yang menggunakan kendaraan pribadi, tuntukan akan pelataran jalan,
pelebaran, perkerasan, maupun luas jaringannya juga bermunculan. Penyediaan
prasarana dan sarana ini ternyata belum seimbang dengan laju jumlah kendaraan
yang terus membengkak. Salah satu sarana yang sering dilupakan adalah pelataran

parkir, padahal justru di pusat kegiatan seperti pusat perbelanjaan, pusat hiburan,
dan lain sebagainya. Kebutuhan akan pelataran parkir sangat besar.
Selain faktor yang menyebabkan adanya parkir liar kita harus tau juga apa
saja dampak yang ditimbulkan akibat itu sendiri. Tidak dipungkiri lagi bahwa
pastinya terkadang kita sendiri merasa kesal dan jika ada kendaraan yang parkir
sembarangan yang tentunya menyebabkan perjalanan kita terganggu. Jika melihat
secara global, banyak dampak yang akan timbul ketika sebuah kendaraan atau lebih
parkir di pinggir jalan yang lumayan sempit ataupun ramai. Dampak yang paling
utama dan pastinya dirasakan sebagaian besar masyarakat adalah terjadinya
kemacetan.
Jika dilihat pada kawasan kajian tak hanya pada jalan Hijas yang terjadi
kemacetan namun juga pada jalan Gajahmada itu sendiri. Akibat dari parkir liar
tersebut pergerakan yang terjadi menjadi lebih lama bahkan terkadang terhambat,
mengingat jalan Hijas merupakan salah satu jalan yang sering menjadi jalan pintas
dari arah jalan Tanjungpura sehingga intensitas pergerakan yang terjadi antara jalan
tanjungpura-hijas-gajahmada ini ramai, maka adanya parkir liar ini sangat
menganggu pengguna jalan karena selain menghabiskan atau menghambat waktu
juga berimbas pada sisi keamanan dimana orang gampang saja untuk melakukan
niat jahat dengan mencopet dan sejenis nya pada kondisi ramai dan padat seperti
itu, tak hanya rawan akan kejahatan, dampak lain adalah rawan kecelakan karena
terkadang orang yang tidak sabar menyalip melalui sebelah kanan dan mengambil
arus yang berlawanan dari arah seharusnya sehingga berpotensi untuk terjadi
tabrakan dari arah yang berlawanan, hal ini biasnya terjadi pada kendaraan roda dua
yang memiliki ukuran lebih ramping dan kecil sehingga gampang untuk mengambil
arah berlawanan.

10

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari parkir adalah pemandangan yang khas. Sering
kita melihat kendaraan parkir di ruas-ruas jalan. Kita juga sering melihat orang
yang memarkir kendaraan seenaknya sendiri dan mengganggu pengguna jalan
yang lain, baik yang berkendara maupun mereka yang berjalan. Beberapa
faktor yang menyebabkan adanya parkir liar yang ada pada kawasan
perdagangan Kota Pontianak yakni kawasan jalan Gajahmada yakni pertama
kurang nya lahan parkir terutama pada warung yang memiliki konsumen yang
ramai setiap harinya, kedua yakni keberadaan bangunan yang berskala besar
seperti restoran dan hotel berbintang, dan yang lainya yakni kelonjakan jumlah
kendaraan pribadi, selain itu dampak utama yang ditimbulkan akibat adanya
parkir liar ini adalah kemacetan dan menyebabkan terganggu nya pergerakan
yang ada dari jalan Tanjungpura-Hijas-Gajahmada, selain itu dampak
kejahatan dan rawan kecelakaan juga terjadi akibat adanya parkir liar tersebut.
4.2 Saran
Saran dari penulis tentang kurangnya lahan parkir serta meningkatnya
kebutuhan parkir yang tersedia karena terlalu banyaknya kendaraan yang
dimiliki oleh masyarakat menurut saya adalah dengan pembuatan sistem parkir
mobil otomatis yang terletak di bawah tanah. Di samping dapat menghemat
tempat, sistem parkir mobil otomatis ini juga dapat mengurangi tingkat
kemacetan yang terjadi tentunya sangat berpotensi besar dalam pembuatan
sistem parkir otomatis ini. Karena itu, pada proyek penelitian ini, dirancang
sebuah contoh model tempat parkir mobil otomatis yang berada di bawah tanah
dan diharapkan hasilnya dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,
memperbanyak tanda dilarang parkir untuk tempat-tempat yang rawan
kemacetan supaya tidak mengganggu pengguna jalan serta memperbanyak
petugas seperti Polisi dan Dinas Perhubungan untuk menjaga ketertiban
pengguna parkir terutama pengguna parkir liar yang parkir di bahu jalan seperti

11

tindakan pencabutan pentil ban dan dipasangi stiker sebagai tanda bahwa
kendaraannya parkir sembarangan untuk mengurangi kemacetan dengan
menjalankan operasi cabut pentil kendaraan yang parkir liar, Diterapkannya
denda bagi pengguna parkir yang sembarangan memarkirkan kendaraannya.
Dan menaikan tarif parkir untuk meningkatkan pendapatan Negara serta agar
masyarakat tidak terlalu banyak menggunakan kendaraan pribadi sendirisendiri.

12

DAFTAR PUSTAKA

RDTR Kota Pontianak tahun 2013-2033

Taufiq,
fauzai.
(2014).
Jalan
umum
dan
parkir
bebas.
http://fauzanitfq.blogspot.co.id/2014/01/jalan-umum-dan-parkir-bebasessay.html. Diakses pada 20 Oktober 2016.

Retno,
dwi.
(2015).
Masalah
parkir
dan
kurangnya
lahan.
https://dewiretnopalupi.wordpress.com/2015/04/19/masalah-parkir-dankurangnya-lahan-parkir/. Diakses pada 20 Oktober 2016.

13

Anda mungkin juga menyukai