Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT ILMU EKONOMI ISLAM

Muhamad Takhim
FAI Universitas Wahid Hasyim
takhim76@gmail.com

Hery Purwanto
Fakultas Syari’ah dan Hukum UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo
hepu@unsiq.ac.id

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan ruh dari sistem ekonomi
Islam. Filsafat ekonomi merupakan prinsip dasar dari sebuah sistem ekonomi yang
akan dirancang dan dibangun. Berdasarkan filsafat ekonomi ini dapat diderivasikan
berbagai misi dan tujuan ekonomi yang akan dicapai seperti prinsip ekonomi,
tujuan konsumsi, produksi, distribusi, pembangunan ekonomi, kebijakan moneter,
kebijakan fiskal, dan lainnya. Filsafat ekonomi Islam didasarkan pada tiga konsep
dasar yakni filsafat Tuhan, manusia (kosmis) dan alam (kosmos). Kunci filsafat
ekonomi Islam terletak pada manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam dan
manusia dengan manusia lainnya. Dimensi filsafat ekonomi Islam inilah yang
membedakan ekonomi Islam dengan sistem ekonomi lainnya. Dengan metode
literatur research dapat diketahui bahwa filsafat ekonomi Islam melahirkan 6
prinsip yang menjadi ruh ekonomi Islam, yakni tauḣîd, maṣlaḣah, adil, akhlak,
kebebasan dan tanggung jawab serta wasaṭiyah (keseimbangan). Prinsip tersebut
berfungsi untuk mensejahterakan masyarakat, memberikan keyakinan, keadilan,
kebersamaan, menciptakan kondisi sosial yang kondusif, kekeluargaan serta
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha dengan cara
memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya alam untuk kepentingan bersama
secara universal.

Kata kunci : Ekonomi, Filsafat, Islam.

A. PENDAHULUAN ekonomi yang ada baik kapitalis maupun


Persoalan yang dihadapi umat sosialis ternyata berdampak pada cara
manusia sekarang adalah munculnya pandang manusia yang kemudian
suatu pandangan yang menempatkan membawa malapetaka dan bencana
aspek material yang bebas dari dimensi dalam kehidupan sosial masyarakat
nilai pada posisi yang seperti eksploitasi dan perusakan
dominan.Pandangan hidup yang berpijak lingkungan hidup, disparitas pendapatan
pada ideologi materialisme inilah yang dan kekayaan antar golongan dalam
kemudian mendorong perilaku manusia masyarakat dan antar negara di dunia,
menjadi pelaku ekonomi yang hedonistik, lunturnya sikap kebersamaan dan
sekularistik dan materialistik.Sistem persaudaraan, timbulnya penyakit-
Vol. IV No. 01, Mei 2018

penyakit sosial, timbulnya revolusi sosial pedoman dengan keabsahan cara dan juga
yang anarkhis dan sebagainya. legitimasi tujuan dengan landasan atas
Islam merupakan agama yang pertimbangan etika yang jelas dan dapat
universal dan komperhensif. Universal bemakna dalam keseluruhan kerangka
bermakna bahwa Islam diperuntukkan tatanan sosial, dengan pendekatan
bagi seluruh umat manusia di muka bumi terhadap sistem ekonomi ini sangat
dan dapat diterapkan dalam setiap ruang relevan dan amat mendesak untuk di
dan waktu sampai akhir zaman. alamatkan pada syari’ah dengan sistem
Komprehensif berarti bahwa Islam ekonomi Islam. Filsafat ekonomi
mempunyai ajaran yang lengkap dan menurut Yusuf Qardhawi (1987: 67)
sempurna (kâffah). Kesempurnaan ajaran merupakan dasar dari sebuah sistem
Islam dikarenakan Islam mengatur seluruh ekonomi yang dibangun. Berdasarkan
sendi kehidupan manusia, tidak saja aspek filsafat ekonomi yang ada dapat
ibadah ritual semata, tetapi juga aspek diturunkan tujuan-tujuan yang hendak
mu’amalah yang meliputi sosial, politik, dicapai (Nasution, 2002: 245), misalnya
budaya, hukum, ekonomi, dan sebagainya tujuan kegiatan ekonomi konsumsi,
(Qardhawi, 1987:67). Sebagai ajaran yang produksi, distribusi, pembangunan
komprehensif, Islam mengajarkan tiga ekonomi, kebijakan moneter, kebijakan
pokok, yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak fiskal, dan sebagainya.
yang ketiganya saling berhuibungan.
Syariah Islam terbagi menjadi dua yaitu B. HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN
ibadah dan mu’amalah. Ibadah diperlukan 1. Sistem Ekonomi Islam
untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan Sistem adalah suatu kesatuan yang
hubungan manusia dengan khaliq-Nya dijadikan landasan untuk melakukan
(ḣabl min Allah). Mu’amalah dalam sesuatu. Sistem seringkali juga disebut
pengertian umum dipahami sebagai aturan cara melakukan sesuatu. Sistem pula
mengenai hubungan manusia dengan yang membedakan apa yang boleh dan
manusia yang lain (ḣabl min an-nâs). apa yang tidak boleh dilakukan.
Islam menurut Nurul Huda (2007: Sedangkan ekonomi islam adalah ilmu
23) bukan sekedar menawarkan pengetahuan sosial yang mempelajari
pedoman-pedoman moral teoritis guna masalah ekonomi rakyat yang di ilhami
membangun sistem ekonomi, tapi juga oleh nilai-nilai islam (Mannan, 1997: 19).
mengemukakan suatu metodologi yang Salah satu aspek penting yang terkait
layak untuk menerapkan pedoman- dengan hubungan antar manusia adalah

106 Topik-Topik
Vol. IV No. 01, Mei 2018

ekonomi. Ekonomi Islam memiliki Oleh karena itu ekonomi Islam


prinsip yang bersumber dari Al-Qur`an menempati kedudukan yang istimewa,
dan Hadits. Prinsip tersebut bersifat abadi karena Islam yakin bahwa stabilitas
seperti prinsip tauhid, adil, maslahat, universal tergantung pada kesejahteraan
kebebasan dan tangung jawab, material dan sepiritual manusia. Kedua
persaudaraan, dan sebagainya. Prinsip ini aspek ini terpadu dalam satu bentuk
menjadi landasan kegiatan ekonomi islam tindakan dan kebutuhan manusia.
yang secara teknis operasional selalu Aktivitas antar manusia termasuk
berkembang dan dapat berubah sesuai aktivitas ekonomi terjadi melalui apa
dengan perkembangan zaman dan yang di istilahkan oleh ulama dengan
peradaban yang dihadapi manusia. mu’âmalah (interaksi). Al-Quran surat al-
Contoh variabel yang dapat berkembang Baqarah ayat 188 menyebutkan dalam
antara lain aplikasi prinsip muḍârabah berinteraksi ekonomi tidak boleh dengan
dalam bank atau asuransi. cara yang tidak sah/batil.
َّ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ْ
َ ‫َو َلا َتأ ُك ُل ْوْٓا َا ْم َوال ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ب ْال‬
Sistem ekonomi Islam adalah sistem
‫ام‬
ِ ‫ك‬ ‫ح‬‫ال‬ ‫ى‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬
ْٓ
ِ ِ ‫ه‬‫ب‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ل‬‫د‬‫ت‬‫و‬ ‫ل‬ ‫اط‬‫ب‬
ِ ِ ِ
َ ْ ُ َ ْ َ ْ ُ َْ َ ْ ْ ْ
َّ َ ْ َ ْ ِّ ً ْ َ ْ ُ ُ َ
ekonomi yang mandiri, oleh karenanya
Islam mendorong kehidupan sebagai ࣖ ‫ال الن ِاس ِبال ِاث ِم وانتم تعلمون‬ ِ ‫ِلتأكلوا ف ِريقا ِمن امو‬
kesatuan yang utuh dan menolong “Dan janganlah kamu makan harta di
antara kamu dengan jalan yang batil, dan
kehidupan seseorang sebagai bagian yang (janganlah) kamu menyuap dengan harta
tidak terpisahkan dari kehidupan itu kepada para hakim, dengan maksud
agar kamu dapat memakan sebagian
masyarakat, yang individu-individunya harta orang lain itu dengan jalan dosa,
saling membutuhkan dan saling padahal kamu mengetahui.”
melengkapi dalam skema tata sosial, 2. Filsafat sebagai Pondasi Sistem
karena manusia adalah entitas individu Ekonomi Islam
sekaligus kolektif. Ekonomi Islam adalah Filsafat ilmu secara umum dapat
cara hidup yang serba cukup secara lahir dipahami dari dua sisi, yaitu sebagai
dan batin. Islam sendiri menyediakan disiplin ilmu dan sebagai landasan
segala aspek eksistensi manusia yang filosofis bagi proses keilmuan. Sebagai
senantiasa mengupayakan sebuah tatanan suatu disiplin ilmu, filsafat ilmu
kehidupan yang lengkap dan komprehensif merupakan cabang dari ilmu filsafat yang
yang didasarkan pada seperangkat konsep membicarakan objek khusus, yaitu ilmu
ḣabl min Allah wa ḣabl min an-nâs, yang pengetahuan yang memiliki sifat dan
berkaitan tentang Tuhan, manusia dan karakteristik tertentu hampir sama
hubungan antara keduanya (tauhîdi). dengan filsafat pada umumnya.

Topik-Topik 107
Vol. IV No. 01, Mei 2018

Sementara itu, filsafat ilmu sebagai ekonomi Islam memberikan


landasan filosofis bagi proses keilmuan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat,
merupakan kerangka dasar dari proses memberikan rasa adil, kebersamaan dan
keilmuan itu sendiri. Secara sederhana, kekeluargaan serta mampu memberikan
filsafat dapat diartikan sebagai berpikir kesempatan seluas-luasnya kepada setiap
menurut tata tertib dengan bebas dan pelaku usaha. Filsafat ekonomi Islam
sedalam-dalamnya, sehingga sampai ke memiliki paradigma yang relevan dengan
dasar suatu persoalan (Usiono, 2015). nilai-nilai logis, etis dan estetis yang
Sedangkan dalam pandangan kemudian difungsionalkan ke tengah
Syafaruddin (2008: 36) filsafat ilmu tingkah laku ekonomi manusia. Dari
adalah pemikiran lebih lanjut tentang filsafat ekonomi ini diturunkan nilai-nilai
ilmu itu sendiri. Filsafat ekonomi, instrumental sebagai perangkat peraturan
merupakan dasar dari sebuah sistem permainan (rule of game) suatu kegiatan
ekonomi yang dibangun. Berdasarkan (Anshari, 1981: 69).
filsafat ekonomi yang ada dapat Ekonomi Islam didasarkan pada 3
diturunkan tujuan-tujuan yang hendak fondasi utama yang diimplementasikan
dicapai, misalnya tujuan kegiatan dalam aktivitas ekonomi, yaitu tauḣîd,
ekonomi konsumsi, produksi, distribusi, syarî’ah dan akhlaq. Amalan-amalan
pembangunan ekonomi, kebijakan syariah dan akhlak merupakan refleksi
moneter, kebijakan fiskal, dan dari tauhid. Landasan tauhid merupakan
sebagainya. sesuatu yang dhoruri agar implementasi
Filsafat ekonomi Islam didasarkan syariah dan akhlak tidak terganggu.
pada konsep triangle, yakni filsafat Prinsip syariah menuntun dalam
Tuhan, manusia (Kosmis) dan alam beraktivitasekonomi agar tidak keluar
(kosmos). Kunci filsafat ekonomi Islam dari kaidah syariah. Sedangkan akhlak
terletak pada manusia dengan Tuhan, membina aktivitas ekonomi agar selalu
alam dan manusia lainnya. Dimensi berperilaku dan bersikap sesuai dengan
filsafat ekonomi Islam inilah yang moral dan etika Islam. Dari fondasi dasar
membedakan ekonomi Islam dengan tersebut muncul 6 prinsip ekonomi Islam,
sistem ekonomi lainnya (kapitalisme dan diantaranya:
sosialisme). Sistem ekonomi kapitalis a. Tauḣîd
lebih bersifat individual, sistem ekonomi Tauhid adalah sebuah keyakinan
sosialis memberikan hampir semua yang menjadi fondasi utama seluruh
tanggung jawab kepada warganya. Sistem ajaran Islam dan aktivitas umat Islam

108 Topik-Topik
Vol. IV No. 01, Mei 2018

dalm segala bidang baik bidang ekonomi, berbagai permasalahan dan


politik, sosial maupun budaya. Tauhid pengembangan ekonomi Islam.
(Qardhawi, 1987) mengajarkan bahwa: Maṣlaḣah adalah tujuan yang ingin
1) Harta benda adalah milik Allah diwujudkan oleh syariat. Maṣlaḣah
sebagai pemilik hakiki. Manusia merupakan esensi dari kebijakan-
hanya diberi amanat untuk kebijakan syariah dalam merespon
mengelolanya dengan baik dan dinamika sosial, politik, dan ekonomi.
mencari kemanfaatan karunia Allah Maṣlaḣah `ammah (kemaslahatan umum)
(ibtighâ` min faḍl Allah). merupakan landasan muamalah, yaitu
2) Ekonomi Islam adalah ekonomi yang kemaslahatan yang dibingkai secara
berdasarkan ketuhanan. Sistem ini syar’i, bukan semata-mata profit oriented
bertitik tolak dari Allah, oleh Allah dan material rentability sebagaimana
(sarana yang dipakai harus sesuai dalam ekonomi konvensional.
dengan koridor syariah) dan untuk c. Adil
Allah (ibtighâ` marḍâtillah. Prinsip keadilan merupakan pilar
b. Maṣlaḣah penting dalam ekonomi Islam,
Secara umum maṣlaḣah menurut penegakkan keadilan telah ditekankan
Anshari (1981: 70-71) didefenisikan oleh Al-Qur’an sebagai misi utama para
sebagai kesejahteraan dunia dan Nabi yang diutus Allah. Tujuan keadilan
akhirat. Sementara para ahli ushul fiqh sosio ekonomi dan pemerataan
mendefinisikannya sebagai segala pendapatan atau kesejahteraan, dianggap
sesuatu yang mengandung manfaat, sebagai bagian tak terpisahkan dari
kegunaan, kebaikan dan menghindarkan filsafat moral Islam.
maḍarat, kerusakan dan mafsadah d. Akhlak (Etika)
(Syarifuddin, 2011: 38). Sedangkan al- Akhlak atau budi pekerti merupakan
Ghazali menyimpulkan bahwa maṣlaḣah salah satu inti dari ajaran Islam. Sejumlah
adalah upaya mewujudkan dan akhlak yang baik banyak terdapat dalam
memelihara lima kebutuhan dasar, yakni Al-Quran seperti ihsan, menjaga amanah,
agama (ḣifẓ ad-dîn), jiwa (ḣifẓ an-nafs), sabar, jujur, rendah hati, tolong
akal (ḣifẓ al-‘aql), keturunan (ḣifẓ an- menolong, kasih sayang, malu, ridho, dan
nasl) dan harta (ḣifẓ al-mâl). sebagainya.
Maṣlaḣah sebagai salah satu model Karena ekonomi Islam merupakan
pendekatan dalam ijtihad menjadi sangat bagian dari ibadah muamalah, maka
urgen dalam memberikan solusi atas setiap aktivitas harus dilandasi oleh

Topik-Topik 109
Vol. IV No. 01, Mei 2018

norma dan etika Islam. Salah satu akhlak Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta
dalam muamalah adalah perintah untuk
sesamamu dengan jalan yang batil,
berbuat jujur dan amanah dalam kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di
menjual. Sebagaimana Hadis riwayat
antara kamu. Dan janganlah kamu
Turmuzi. membunuh dirimu; sesungguhnya
َ
َّ َّ َ َ Allah adalah Maha Penyayang
‫ الت ِاج ُر‬:‫ع ْن أِبي َس ِع ْيد ع ْن النب ِّي صلى اهلل عليه وسلم قال‬ kepadamu. (Qs.An-Nisa: 29).
ِِ
َ َ َ َ ْ ْ ِّ ِّ َ َ ْ ِّ َّ َ َ ُ ْ َ ْ ُ ْ ُ َّ
‫الص ِدي ِقين والشهد ِاء‬
ِ ‫الصدوق الأ ِمين مع الن ِب ِيين و‬ Prinsip ini juga berlandaskan hadits

“Dari Abu Sa'id ra dari Nabi Rasulullah saw.:


Muhammad SAW bersabda,” Seorang “tidak lain jual beli harus melalui
pebisnis yang jujur lagi amanah, (kelak jalan suka sama suka.” (HR. Ibnu
akan dikumpulkan di akherat) bersama Majah)
para nabi, shiddiqin dan syuhada”. (HR.
Turmudzi).” 4) Memegang prinsip Milkiah. Harta

Disamping itu, dalam pandangan benda yang ditransaksikan dimiliki

Syarifuddin (2011), prinsip akhlak secar sempurna atau kepemilikan yang

berusaha menjalankan transaksi jelas.

ekonomi sesuai dengan ajaran Islam dan 5) Tiada Paksaan. Setiap orang memiliki

menjauhi dari transaksi yang dilarang, kehendak yang bebas dalam

diantaranya: menetapkan akad, tanpa tunduk

1) Mengutamakan kepentingan sosial. kepada paksaan transaksi apapun,

Hal ini menekankan pentingnya kecuali hal yang diharuskan oleh

kepentingan bersama yang harus norma keadilan dan kemaslahatan

didahulukan tanpa menyebabkan masyarakat.

kerugian individu. 6) Menjauhi transaksi yang meragukan

2) Mengutamakan asas manfaat. Objek atau dilarang, akad transaksi harus

transaksi harus memiliki manfaat, tegas, jelas dan pasti. Baik benda yang

transaksi terhadap objek yang tidak menjadi objek akad, maupun harga

bermanfaat menurut syariat dilarang. barang yang diakadkan itu.

3) Memegang prinsip suka sama suka 7) Menjauhi transaksi yang merugikan

(saling rela, ‘an tarâḍin). Prinsip ini merugikan diri sendiri maupun orang

berlandaskan pada firman Allah Swt: lain. Sebagaimana sabda rasulullah saw:
ُ َ ُ َ َ ْ ُُ َ َ ْ ُ َ َّ َ
َ َ َ َ
‫ََٰٓيأيها ٱل ِذين َءا َمنوا لا تأۡكلوْٓا أم ََٰۡولكم َبيۡنكم ِبٱل ََٰۡب ِط ِل‬ ‫لا ض َر َر َو لا ِض َر َار‬
ْ ُُ َ َ ُ َ َّ
َ َ ً َ َٰ َ َ ُ َ “Tidak boleh membahayakan
‫اض ِِّمنكمۡۚۡ َولا تقۡتلوْٓا‬ ٖ ‫ر‬َ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ة‬‫ر‬ ‫ج‬‫ت‬ِ ‫ون‬ ‫ك‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ِإل ْٓا‬ (merugikan) diri sendiri dan tidak
ٗ ُ َ َ َّ َّ ُ ُ َ boleh membahayakan (merugikan)
َ
‫هلل كان ِبكمۡ ر ِحيما‬ َ ‫أنف َسكمۡۚۡإن ٱ‬
ِ pihak lain.”

110 Topik-Topik
Vol. IV No. 01, Mei 2018

8) Menjauhi transaksi yang mengandung (mas`ûliyah al-afrâd), pertanggung


riba yang akan merugikan salah satu jawaban dalam masyarakat (mas`ûliyah
pihak yang terlibat dalam transaksi. al-mujtama’). Manusia dalam masyarakat
e. Kebebasan dan tanggung jawab diwajibkan untuk melaksanakan
Pengertian kebebasan dalam kewajibannya demi tercipta kesejahteraan
perekonomian Islam difahami dari dua anggota masyarakat secara keseluruhan,
perspektif, pertama perspektif teologi dan serta tanggung jawab pemerintah
kedua perspektif ushul fiqh/falsafah (mas`ûliyah ad- daulah) yang berkaitan
tasyri‟. Pengertian kebebasan dalam dengan bait al-mâl. (Permono, 2008).
perspektif pertama berarti bahwa manusia f. Wasaṭiyah (al-‘itidal, moderat,
keseimbangan),
bebas menentukan pilihan antara yang
Syariat islam mengakui hak pribadi
baik dan yang buruk dalam mengelola
dengan batas-batas tertentu. Syari’at
sumberdaya alam. Kebebasan untuk
menentukan keseimbangan kepentingan
menentukan pilihan itu melekat pada diri
individu dan kepentingan masyarakat.
manusia, karena manusia telah
Hal ini tampak dari beberapa firman
dianugerahi akal untuk memikirkan mana
Allah, diantaranya:
yang baik dan yang buruk, mana yang
َُّ َ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ ً َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ
maṣlaḣah dan mafsadah (mana yang َّ ‫ولا تجۡعلۡ يدك مغۡلولة ِإل َٰى عن ِقك ولا تبۡسطۡها ك‬
ٗ ‫ٱل َۡبسۡط َف َتق ُۡع َد َم ُل‬
ً ‫وما َّمح ُۡس‬
‫ورا‬
manfaat dan mudharat). Adanya ِ
kekebasan termasuk dalam mengamalkan
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu
ekonomi, implikasinya manusia harus terbelenggu pada lehermu dan janganlah
kamu terlalu mengulurkannya karena itu
bertanggung jawab atas segala
kamu menjadi tercela dan menyesal”
perilakunya. Jadi makna kebebasan dalam (Q.S. al-Isra`: 29).
َ َ
َ ‫ۡض َم َدد ََٰۡن َها َوأل َۡقي َۡنا ف‬
َ‫يها َر ََٰوس َي َوأن ۢ َبت َۡنا فيها‬ َ َ َ
konteks ini bukanlah manusia bebas tanpa ِ ِ ِ ‫وٱلۡأر‬
batas melakukan apa saja sebagaimana ُ َّ َ ِّ ُ
‫ون‬ ٖ ‫ۡز‬ ‫و‬‫م‬ ‫ۡء‬ٖ ‫ي‬ ‫ش‬ َّ ِ ‫ِمن‬
‫ك‬
dalam faham liberalisme. Jadi, kebebasan
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan
dalam Islam bukan kebebasan mutlak menjadikan padanya gunung-gunung dan
(Sarter, 1966), mengingat kebebasan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu
menurut ukuran. (QS. Al-Hijr: 19).
seperti itu hanya akan mengarah kepada
paradigma kapitalis laissez faire dan 3. Implikasi Aksiologis Sistem
kebebasan nilai (value free). Ekonomi Islam
Pertanggungjawaban yang meliputi Salah satu poin yang menjadi dasar
beragam aspek, yakni: pertanggung perbedaan antara sistem ekonomi Islam
jawaban antara individu dengan individu dengan sistem ekonomi lainnya adalah

Topik-Topik 111
Vol. IV No. 01, Mei 2018

pada falsafahnya, yang terdiri dari nilai- menjadi pioneer (pelopor)


nilai dan tujuan. Dalam ekonomi Islam, perdagangan berdasarkan prinsip
nilai-nilai ekonomi bersumber dari al- kejujuran, transaksi bisnis yang fair,
Quran dan Hadits berupa prinsip-prinsip dan sehat, sehingga ia digelar sebagai
universal. Disaat sistem ekonomi lain al-amin. Ia tak segan-segan
hanya terfokus pada hukum dan sebab mensosialisasikannya dalam bentuk
akibat dari suatu kegiatan ekonomi, Islam edukasi langsung dan statemen yang
lebih jauh membahas nilai-nilai dan tegas kepada para pedagang. Pada saat
akhlak yang terkandung dalam setiap beliau menjadi kepala negara,
kegiatan ekonomi tersebut. Nilai-nilai perangkat hukum beserta reward dan
inilah yang selalu mendasari setiap punishment benar-benar ditegakkan
kegiatan ekonomi Islam. Dasar syariah kepada para pelaku bisnis yang jujur
ekonomi Islam membimbing aktivitas dan tidak jujur. Shiddiq dapat dijadikan
ekonomi, sehingga sesuai dengan kaidah- sebagai modal dasar untuk menerapkan
kaidah syariah. Sedangkan akhlak prinsip efisiensi dan efektivitas.

membimbing aktivitas ekonomi manusia Dalam dunia perbankan syariah

agar senantiasa mengedepankan saat ini prinsip ṣiddiq, mestinya

moralitas dan etika untuk mencapai menjadi sesuatu yang membedakan

tujuan. Akhlah yang terpancar dari iman LKS dan bisnis syariah dengan

akan membentuk integritas yang lembaga keuangan dan bisnis

membentuk market disciplin yang baik. konvensional, dimana bisnis dalam

Manifestasi moralitas dan etika dalam syariah dilakukan dengan moralitas

aktivitas aksiologi filsafat ekonomi Islam yang menjunjung tinggi nilai

dapat kita lihat dari sifat kenabian nabi kejujuran. Dengan ini pengelolaan

Muhammad yang shiddiq. amanah, tabligh harta dan dana masyarakat dilakukan

dan fathonah. Setidaknya hal ini menjadi dengan mengedepankan cara-cara


yang halal serta menjauhi cara-cara
pedoman yang harus diteladani oleh semua
yang meragukan (syubhat) terlebih
manusia (pelaku bisnis, pemerintah dan
lagi yang bersifat larangan (haram).
segenap manusia) diantaranya:
b. Amanah (dapat dipercaya,
a. Ṣiddîq (jujur dan benar)
profesinal, kredibiltas dan
Prinsip ini harus melandasi seluruh bertangunggung jawab)
perilaku aktifitas ekonomi manusia, Sifat amanah merupakan karakter
baik produksi, distribusi maupun utama seorang pelaku ekonomi syariah
konsumsi. Pada zamannya, Nabi dan semua umat manusia. Sifat amanah

112 Topik-Topik
Vol. IV No. 01, Mei 2018

menduduki posisi yang paling penting edukasi harusberkesinambungan


dalam ekonomi dan bisnis. Tanpa Dalam melakukan sosialisasi,
adanya amanah perjalanan dan sebaiknya tidak hanya
kehidupan ekonomi dan binis pasti memprioritaskan pemenuhan prinsip
akan mengalami kegalagan dan syariah semata, tetapi juga harus
kehancuran. Setiap pelaku ekonomi mampu mengedukasi masyarakat
Islam mestilah menjadi orang yang mengenai manfaat bagi pengguna jasa
profesional dan bertanggug jawab, perbankan syariah. Tabligh juga berarti
sehingga ia dipercaya oleh masyarakat bahwa pengelolaan dana dan
dan seluruh pelanggan. keuntungannya harus dilakukan secara
Dalam perbankan dan LKS yang transparan dalam batas-batas yang
berkembang saat ini sifat amanah tidak mengganggu kerahasiaan bank.
menjadi kunci sukses ekonomi d. Fatṭânah (kecerdasan dan
syariah di masa depan. Jika pelaku intelektualitas)
ekonomi syariah saat ini menciderai Faṭânah mengharuskan kegiatan
gerakan ekonomi syariah dengan sifat ekonomi dan bisnis didasarkan pada
dan praktek non-amanah (seperti pondasi yang kuat, dimana pondasi
tidak profesional, tidak bertanggung tersebut merupakan perpaduan yang
jawab dan tidak kredible) maka seimbang antara ilmu, skill, kejujuran,
seluruh masyarakat akan kehilangan benar, kredible dan bertanggung jawab
kepercayaan terhadap lembaga yang dalam berekonomi dan berbisnis. Para
bernama “syariah” tersebut yang pelaku ekonomi harus cerdas dan
dianggap hanya sebagai slogan belaka kaya wawasan agar bisnis yang
tidak jauh beda dengan lembaga dikembangkan dapat berjalan
keuangan dan bisnis konvensional. dengan efektif dan efisien, serta
c. Tablîgh (komunikatif, dan dapat memenangkan persaiangan
transparan) dan tidak menjadi korban penipuan.
Para pelaku ekonomi syariah harus Dalam dunia bisnis sifat faṭânah
memiliki kemampuan komunikasi memastikan bahwa pengelolaan bisnis,
yang handal dalam memasarkan perbankan atau lembaga bisnis apa saja
ekonomi syariah. Dalam mengelola harus dilakukan secara smart dan
perusahaan, para manajemen harus kompetitif, sehingga menghasilkan
transparan.Demikian pula dalam keuntungan maksimum dalam tingkat
melakukan pemasaran, sosialisasi dan risiko yang rendah.

Topik-Topik 113
Vol. IV No. 01, Mei 2018

C. SIMPULAN ekonomi yaitu tauhid, syariah dan


Sistem adalah suatu kesatuan yang akhlak. Implementasi syariah dan akhlak
dijadikan landasan untuk melakukan merupakan refleksi dari tauhid. Landasan
sesuatu. Sistem ekonomi Islam adalah tauhid merupakan sesuatu yang dhoruri
sistem ekonomi yang mandiriyang agar implementasi syariah dan akhlak
mendidik dan membimbing manusia tidak terganggu. Prinsip syariah
untuk bermuamalah secara jujur dan adil menuntun dalam beraktivitas ekonomi
berdasarkan tuntunan syariah (Qur’an agar tidak keluar dari kaidah syariah.
dan Hadis), menyadarkan eksistensi Sedangkan akhlak membimbing aktivitas
manusia serta mengupayakan sebuah ekonomi manusia agar senantiasa
tatanan yang didasarkan pada konsep mengedepankan moralitas dan etika
ḣabl min Allah wa ḣabl min an-nâs. untuk mencapai tujuan. Akhlah yang
Filsafat ekonomi Islam didasarkan terpancar dari iman akan membentuk
pada tiga konsep filsafat Tuhan, manusia integritas yang membentuk market
dan alam. Ekonomi Islam berpijak disciplin yang baik. []
pada 3 pondasi dasar yang
***
diimplementasikan dalam aktivitas

DAFTAR PUSTAKA

Anshari, Endang Saiffudin. 1981. Ilmu Qardhawi, M. Yusuf. 1987. Norma dan
Filsafat dan Agama. Surabaya: Etika Ekonomi Islam. Jakarta:
PT. Bina Ilmu. Gema Insani Press.
Huda, Nurul. 2007. Ekonomi Makro Shomad, Abd. 2010. Hukum Islam.
Islam Pendekatan Teoritis. Jakarta: Kencana.
Jakarta: Kencana. Syafaruddin. 2008. Filsafat Ilmu
Mannan, M. A. 1997. Teori dan Praktek Mengembangkan Kreativitas
Ekonomi Islam, Terjemahan. M. dalam Proses Keilmuan. Bandung:
Nastangin. Yogyakarta: PT. Dana Citapustaka Media Perintis.
Bhakti Wakaf. Syarifuddin, Amir. 2011. Ushul Fiqh.
Nasution, Hasyimsyah. 2002. Filsafat Jilid 1. Jakarta: Kencana.
Islam. Jakarta: Gaya Media Usiono. 2015. Filsafat Ilmu. Bandung:
Pratama. Citapustaka Medi
Permono, Sjaichul Hadi. 2008. Formula
Zakat, Menuju Kesejahteraan
Sosial. Surabaya: Aulioa.

114 Topik-Topik

Anda mungkin juga menyukai