Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN RUNNING TEXT

DALAM MENGATASI KEMACETAN MENUJU MEDAN BERHIAS


Syafrida Hani

BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Pertumbuhan jumlah kenderaan dikota Medan yang semakin pesat dan tidak diikuti
dengan peningkatan sarana dan prasarana jalan yang memadai berdampak pada terjadinya
kemacetan lalu lintas terutama pada jam-jam sibuk. Tingginya arus lalu lintas Pagi hari
diantara jam 7.30 wib sampai dengan jam 9.30 wib siang hari pada jam istirahat jam 12.00
wib sd. Jam 13.30 dan sore hari mulai dari jam 16.30 wib sd. 19.00 wib. Wilayah kemacetan
terjadi di jalan-jalan utama di pusat kota terutama di wilayah perkantoran, pusat perbelanjaan
dan daerah industri. Dari data statistik Kota Medan bahwa pertumbuhan kenderaan sebesar
19,85% dapat dilihat bahwa perkembangan jumlah kenderaan dari tahun ke tahun mengalami
pertumbuhan yang sangat signifikan. Walaupun kondisi kemacetan belum separah kota
Jakarta tetapi alangkah lebih baik jika pihak pemerintah kota Medan sudah harus berbenah
diri dari sekarang sebelum semua menjadi lebih parah. Melihat tingkat pertumbuhan ekonomi
yang juga semakin meningkat, tentu saja akan meningkatkan daya beli masyarakat sesuai
kebutuhan sarana transportasi. Apalagi sarana angkutan umum di kota Medan ini masih
kurang diminati kalangan menengah ke atas dengan alasan rawan tindakan kriminal, supir
yang ugal-ugalan, panas dan berbagai ketidaknyamanan dialami saat naik kenderaan umum.
Kepadatan arus lalu lintas berdampak pada kenyamanan dan keasrian kota, kondisi jalan yang
belum memadai ditambah lagi dengan maraknya perbaikan dan pembangunan drainase
disetiap ruas jalan yang rawan banjir, menyebabkan semakin tidak lancarnya lalu lintas di
Kota Medan. Debu dan asap yang menyesak dada dan rongga pernafasan disaat cuaca panas.
Becek dan banjir dimana-mana di saat hujan, menyebabkan ketidaknyamanan para pengguna
jalan dan masyarakat di sekitar. Semakin padatnya jumlah arus lalu lintas kenderaan,
sedangkan untuk menambah jumlah sarana jalan raya dan prasarana lainnya butuh waktu dan
perencanaan yang panjang dan tentu saja berbiaya tinggi. Maka dibutuhkan ide-ide kreatif
dan inovatif untuk dapat membantu pihak Pemerintah Kota Medan untuk memanfaatkan
saran prasana yang sudah ada demi kelancaran dan kenyamanan di jalan raya. Berbagai upaya
yang selama ini dilakukan pun masih belum mampu mengantisipasi tingkat kemacetan yang
terjadi. Layanan traffic light yang disertai dengan waiting time, pelebaran jalan, dan
kebijakan penerapanan jalan satu arah pada ruas jalan tertentu juga menimbulkan kemacetan
pada jalan lainnya. Sementara menunggu kebijakan untuk pelebaran jalan dan sarana lainnya
tentu membutuhkan biaya yang tinggi dan waktu yang lama. Tulisan ini ingin memberikan
solusi alternative yang dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas umum yang
sudah ada, dan dapat ditambahkan kemanfaatannya sehingga dapat membantu pemerintah
Kota Medan dalam mengatasi semakin tingginya tingkat kemacetan di Kota Medan. Salah
satu fasilitas umum yang sudah ada dan memungkinkan untuk dapat ditambah fungsinya
adalah running text, jika alat ini dijadikan sebagai sarana informasi situasi dan kondisi jalan
diharapkan dapat memberikan informasi bagi pengendara dan penguna jalan untuk
menghindari kemacetan jalan. Dalam kesempatan ini penulis akan mencoba menguraikan apa
dan bagaimana peranan running text dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk
mengantisipasi kemacetan lalu lintas di Kota Medan.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan Pemerintah Kota Medan dalam mengatasi
kemacetan lalu lintas?
2. Bagaimana solusi alternatif yang dapat dilakukan dengan
memanfaatkan fasilitas running text bagi pemerintah kota Medan dalam mengatasi
kemacetan lalu lintas?
c. Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk memberikan masukan dan solusi alternative bagi pemerintah Kota Medan
dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di Medan.
2. Untuk memberikan kemudahan layanan lalu lintas bagi pengguna jalan di kota
Medan untuk dapat menghindari kemacetan di jalan raya melalui layanan running
text.
d. Kerangka Teori
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu
lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Budi
Baihaki (2012). Banyak hal yang dapat menyebabkan kemacetan, antara lain jumlah
kenderaan yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan, traffic light tidak menyala,
terjadi kecelakaan, perbaikan jalan ataupun parit, banjir, parkir yang tidak tertata rapi, acara
tertentu yang menggunakan badan jalan seperti pesta atau kemalangan dll. Termasuk sekolah-
sekolah yang berada di jalan-jalan utama, bahkan untuk di kota Medan secara khusus prilaku
supir kenderaan umum (angkot) yang sering ugal-ugalan di jalan, sembarangan
memberhentikan kenderaan untuk menaikkan dan menurunkan penumpangnya, sehingga
mengganggu pengguna jalan yang lain. Kemacetan lalu lintas menurut Budi Baihaki (2012)
memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:
- Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah.
- Pemborosan energi, karena pada saat berhenti kenderaan tetap menyala sehingga menambah
konsumsi bahan bakar.
- Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lamauntuk jarak yang pendek,
radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
- Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan
mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
- Meningkatkan stress pengguna jalan,
- Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam
menjalankan tugasnya.
Sedangkan Baroto Setyo (2004) mengungkapkan adanya hubungan kemacetan lalu lintas
terhadap kualitas hidup penduduk, tingkat kualitas hidup penduduk diukur berdasarkan
indikator kesehatan akibat pencemaran udara oleh kemacetan lalu lintas, yaitu dengan
variabel gangguan kesehatan, biaya pengobatan dan waktu tidak penuh kerja. Kemacetan lalu
lintas di jalan raya umumya disebabkan karena tidak sebandingnya jumlah kenderaan yang
melintasi jalan dengan saran jalan yang ada. Belum optimalnya kualitas pelayanan prasarana
jalan, ditandai dengan banyaknya kondisi jalan rusak sehingga menimbulkan keterbatasan
akses darisatu temapt ke tempat lainnya. Menurunnya kualitas pelayanan prasarana jalan
yang ada di jalur-jalur ekonomi tersebut disebabkan muatan dan dimensi berlebih, serta
terbatasnya dana pemeliharaan. Hal tersebut mengakibatkan biaya operasi kendaraan dan
biaya distribusi barang menjadi mahal dan tingkat kompetitifnya menurun (penelitian
Balitbang Prov Sumatera Utara, 2010). Kemacetan lalu lintas berdampak pada pemborosan
bahan bakar, pencemaran udara, tingginya tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas,
hilangnya akses bagi pejalan kaki, sehingga kota tidak menarik bagi pariwisata (Hairulsyah,
2006) Pada umumnya langkahlangkah yang diambil untuk mengatasi kemacetan lalu lintas
dilakukan dengan peningkatan kapasitas jalan, memperlebar atau memperluas jalur dan
meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak
sebidang/flyover, dan mengembangkan inteligent transport sistem (Budi Baihaki, 2009). Hal
lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah kota adalah pengembangan jaringan pelayanan
angkutan umum memperbaiki kualitas pengawasan manajemen lalu lintas dengan
meningkatkan penegakan hukum oleh aparat pengawas. (Barata Setyono, 2004) Jika mengacu
kepada kebijakan pemerintah pusat yang berupaya membatasi pemilikan kendaraan pribadi
melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan
bermotor, bea masuk yang tinggi. Sedangkan pemerintah DKI Jakarta banyak hal yang dapat
dicontoh untuk mengatasi kemacetan, walaupun semua kebijakan yang telah dilakukan masih
belum dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. Kebijakan yang telah dilakukan antara
lain, pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan
di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motor
masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway, rencana lebih lanjut
pemerintah DKI berencana melakukan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju
suatu kawasan tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui
Electronic Road Pricing (ERP), dan telah diterapkan di Singapura dan London Running text
saat ini sangat marak penggunaannya di kta-kota besar di seluruh dunia, tak terkecuali Kota
Medan sebagai kota metropolitan terbesar di Sumatera. Umumnya running text digunakan
hanya sebagai promosi dan iklan yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk
menyampaikan informasi produk ataupun menarik minat konsumen. Bagi pihak pemerintah
running text ini digunakan sebagai sarana informasi dan komunikasi untuk menyampaikan
program kerja dan informasi umum berkaitan dengan pemerintahan. Dalam kesempatan ini
penulis mencoba mengembangkan ide untuk memanfaatkan running text sebagai salah satu
alat yang dapat digunakan oleh Dinas Perhubungan dan Polisi Lalu Lintas untuk
menginformasikan kondisi lalu lintas di waktu-waktu tertentu. Hal ini tidak akan merugikan
pihak manapun, justru hal ini akan meningkatkan manfaatnya menjadi informan yang handal
dalam semua aspek.
e. Metode Penulisan
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumenter yakni salah
satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data
historis (Burhan Bungin, 2007, hal 121). Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah
data berupa dokumen tulisan dan artikel dari media cetak dan media elektronik. Data
dokumenter yang telah dikumpulkan nantinya akan diurai dan dianalisis dengan
menggunakan analisa isi dokumen (Content analysis document). Metode penulisan Content
analysis document adalah yakni teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui
usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis (Moleong,
2007, 220).
BAB II
PEMBAHASAN

a. Identifikasi masalah
Kondisi jalan di Kota Medan saat ini terus mengarah pada perbaikan, pihak
pemerintah dalam hal ini dinas perhubungan bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan
umum juga terus berbenah untuk menyediakan sarana dan prasana guna kelancaran
arus lalu lintas di Kota Medan. Namun kondisi yang terjadi saat ini infrastuktur yang
ada belum menunjukkan hasil yang baik. Tingginya tingkat kemacetan di Kota Medan
sudah mulai mengahambat aktivitas berbagai pihak, dimana waktu tempuh dari satu
tempat ke tempat lainnya menjadi lebih lama dan menimbulkan ketidaknyamanan
bagi semua pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Kemacetan terjadi buka hanya di
jalan-jalan utama, tetapi juga hampir disetiap ruas jalan menuju jalan utama (daerah
kota dan perkantoran). Dampak lainnya adalah lingkungan menjadi tidak asri dan
tidak sehat disebabkan polusi udara karena debu dan asap kenderaan. Permasalahan
utama yang harus dicarikan solusinya adalah bagaimana menghindari ataupun
meminimalisir terjadinya kemacetan lalu lintas. Jika dilihat dari aspek pembangunan
sarana dan prasarana tidak memungkinkan dalam waktu dekat. Pemerintah kota
Medan melalui Dinas Perhubungan dalam jangka panjang sudah merencanakan
peningkatan sarana dan prasarana untuk mengantisipasi kemacetan di jalan raya dan
dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana tersebut cukup besar dan masa
waktu yang tidak singkat. Maka dalam kesempatan ini penulis mencoba mengemukan
ide kreatif dengan memanfaatkan running text yang saat ini sudah sangat banyak
disetiap sudut persimpangan jalan. Running text yang dikelola langsung oleh pihak
Pemeintah Kota Medan maupun Swasta ini akan dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu solusi alternatif untuk membantu mengatasi kemacetan.

b. Analisis Masalah
Selama ini informasi mengenai kepadatan lalu lintas dan kondisi jalan raya
biasanya dapat diperoleh pengguna jalan melalui media komunikasi terutama dari
siaran radio. Tidak dapat dipungkiri peranan radio bagi pengguna kenderaan terutama
mobil menjadi satu-satunya informasi yang paling update untuk mengetahui kondisi
jalan apakah lancar atau tidak. Sementara pihak pemko melalui Dinas Perhubungan
yang dibantu oleh pihak kepolisian jalan raya biasanya turun ke jalan setelah terjadi
kemacetan yang panjang. Media radio-lah yang sudah menginformasikan terlebih
dahulu kepada pengguna jalan melalui program acara yang sengaja disampaikan pada
pendengarnya di jam-jam sibuk. Sebenarnya jika dilihat dari penggunaan fasilitas
layanan informasi yang masih banyak hal yang dapat dikembangkan oleh pemerintah
kota Medan, salah satunya adalah running text. Pengelolaan running text selama ini
dilakukan secara manual oleh masing-masing pengelola sesuai informasi yang ingin
mereka sampaikan. Bagi pemerintah pemanfaatan running text ini masih hanya
berisikan informasi-informasi kegiatan pemerintah, prestasi, informasi kebijakan dan
informasi lainnya yang bersifat umum. Sedangkan bagi pihak swasta running text
digunakan untuk sarana promosi dan memperkenalkan produk mereka. Beberapa
lokasi yang penulis dapat amati running text yang dikelola Pemerintah Kota Medan
antara lain, simpang jalan Ahmad Yani dan jalan Pemuda, Merdeka Walk, Jalan
Imam Bonjol, Jalan Sudirman, Jalan Pattimura, Jalan Gatot Subroto. Posisi letak
running text yang berada pada kawasan padat lalu lintas sangat cocok untuk
dimanfaatkan memberikan informasi lalu lintas, baik mengenai pantauan kepadatan
jalan maupun jalan-jalan alternatif yang dapat dipilih pengguna jalan untuk
menghindari kemacetan di jalan. Sedangkan yang dikelola oleh Swasta ini sangat
banyak dan menurut penulis dapat dimanfaatkan untuk membantu menginformasikan
kondisi arus lalu lintas di jalan raya. Seperti yang diungkap Hairulsyah dalam
penelitiannya, dengan meningkatkan peranan dan melibatkan beberapa pihak saja
akan memungkinkan untuk meminimalisir terjadinya kemacetan yang bertambah
parah. Teknis Kerja running text untuk mengatasi kemacetan Lalu Lintas
1. Pihak yang Terkait
Untuk dapat melaksanakan kegiatan ini tentunya akan melibatkan berbagai
pihak maka, dalam hal ini yang harus berperan adalah:
a. Pihak pemerintah Kota Medan dalam hal ini Dinas Perhubungan, berperan
sebagi pihak yang akan memantau kondisi jalan, dan arus lalu lintas.
b. Kepolisian Lalu Lintas, berperan sebagai pihak yang mengelola kepatuhan
pengguna jalan terhadap peraturan lalu lintas.
c. Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda), berperan sebagi pihak yang
mengetahui dan memiliki data pihak swasata yang memiliki dan memasang
running text pada usahanya. Karena running text adalah sarana promosi dan
iklan yang oleh Pihak Dipenda data tersebut digunakan untuk memungut pajak
atas reklame.
2. Cara Kerja
Pihak yang paling berperan untuk melakukan kegiatan ini adalah pihak Dinas
Perhubungan. Langkah-langkah yang harus dilakukan secara sederhana dapat
dilakukan sebagai berikut :
a. Dinas perhubungan melakukan pendataan berdasarkan data yang diterima
dari Dipenda Kota Medan, dan sangat lebih baik dan akurat jika dilakukan
pendataan langsung di setiap jalan-jalan yang diprioritaskan untuk 1q25
b. Menghubungi setiap pengelola running text dan membuat kesepakatan
untuk mau terlibat dalam penyampaian informasi lalu lintas, baik yang berasal
dari dinas perhubungan maupun kepolisian. (Untuk kelancaran hal ini
kemungkinan harus ada surat edaran dari pihak Walikota Medan mengenai
keharusan dan kerjasama dari pihak pengelola running text terutama pengelola
swasta).
c. Setelah terdata dan ada kesepakatan kerjasama, maka Dinas perhubungan
harus menyiapkan personil (informan) yang setiap saat mengadakan
pengawasan atau melakukan pemantauan lapangan di setiap ruas jalan raya
secara bergantian setiap hari setiap jam. Informan ini juga dapat memanfaat
pengguna jalan dengan memberikan line telepon atau sms kepada operator
yang stand by setiap saat.
d. Operator sebagai pusat informasi yang menerima informasi dan kondisi lalu
lintas dari seluruh informan di jalan raya akan menghubungi setiap pengelola
running text untuk menyampaikan informasi tentang kondisi jalan mana yang
mengalami kemacetan dan memberikan jalur alternative yang dapat digunakan
pengguna jalan untuk menghindari kemacetan.
e. Informasi mengenai jalur alternatif ini tentu saja juga berdasarkan informasi
dari informan, pengguna jalan dan tentu saja pihak kepolisian lalu lintas.
Langkah yang diuraikan diatas ini menurut penulis dapat masih harus
dikembangkan, dan langkah tersebut masih sangat sederhana. Penulis
meyakini bahwa tulisan ini merupakan salah satu alternatif untuk
mengantisipasi kemacetan dengan berbiaya murah dan mudah hanya perlu
memanfaatkan sarana yang sudah ada selanjutnya dikemas dengan
menggunakan tambahan teknologi komunikasi dan kordinasi kepada pihak
terkait maka kemanfaatan dari running text menjadi sarana komunikasi yang
dapat meminimalisir tingkat kemacetan di Kota Medan.
BAB III. PENUTUP

Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas diperlu kerjasama dan komitmen yang tinggi
dari pihak pemerintah dalam memikirkan dan mencari solusi alternatif sebelum terjadi
kondisi yang lebih parah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
kemacetan lalu lintas ini adalah dengan menambah sarana dan prasarana jalan raya yang
memadai seperti penambahan jalur dan perluasan jalan raya melalui pelebaran dan
pembangunan jembatan fly over, perbaikan jalan, dan lain-lain. Rencana tersebut tentu sudah
menjadi pemikiran dan perencanaan yang mendalam dari pihak pemerintah Kota Medan.
Namun hal tersebut tidak mudah diwujudkan, karena membutuhkan waktu yang lama
(bertahun-tahun) dan biaya yang tidaks edikit. Dalam kesempatan ini penulis menawarkan
pemanfaatan running text untuk digunakan sebagai sarana mengantisipasi kemacetan lalu
lintas. Ide kreatif ini sangat sederhana dalam pelaksanaannya dan sangat mungkin untuk
diterapkan. Biaya murah karena sarana sudah ada, cukup dengan meningkatkan peran aktif
semua pihak yang terkait maka program ini akan membantu percepatan mewujudkan Medan
Berhias. Dengan kordinasi dan kerjasama dari beberapa pihak maka Medan akan “berhias”
dalam makna berhias yang sebenarnya. Berhias untuk mempercantik pelayanan pemerintah
dalam pelayanan jalan raya dan kenyamanan pengguna jalan. Running text tidak hanya
mempercantik kota dan menimbulkan kesan eksklusif bagi pihak yang memasangnya, tetapi
juga akan memberikan informasi yang akurat bagi pengguna jalan raya.

DAFTAR PUSTAKA

Baroto Setyono, Hubungan Kualitas Hidup Penduduk Kota dengan Kemacetan Lalu
Lintas: Studi Kasus Kota Depok, Thesis Universitas Indonesia.
Budhi Baihakki, 2012, Kemacetan Transportasi dan Kurang Baiknya Infrastruktur di
Ciputat, http://kuliahtantan.blogspot.com/2 012/10/proposal-penelitiankemacetan. html
diakses 27 September 2013
Bungin, M Burhan 2008. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik dan Ilmu social Lainnya. Penerbit Kencana , Jakarta Balitbang Provinsi Sumatera
Utara, 2010, Kajian Mengatasi Kemacetan Jalan Medan – Brastagi di Sumatera Utara,
Laporan Akhir Penelitian Balitbang Pemko Medan Hairulsyah, 2006, Kajian tentang
Transportasi di Kota Medan dan Permasalahannya (Menuju Sistem Transportasi yang
berkelanjutan), Jurnal Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Wahana Hijau, Volume 1
No.3 h. 110-120. Moleong, Lexi J, 2007, Metode Penelitian Kualitatif, Penerbit Remaja
Rosda Karya Bandung www.pemkomedan.go.id.

Anda mungkin juga menyukai