Oleh :
ANANG WIJAYA
G1B018060
HALAMAN SAMPUL
I-1
meningkatnya arus bangkitan tarikan lalu lintas dan tundan pada jalan yang
disebabkan oleh adanya kebijakan car free day.
Penelitian ini menggunaakan pendekatan Matrix yang nantinya akan didukung
dengan data survey lalu lintas dan data tersebut akan dikelolah mengguankan ZIN
Macrosiimulation Software. Penelitian ini akan mengggunakan beberapa skenario
penelitian guna mengetahui perbandingan optimasi dan efektifitas dari setiap
skenario yang direncanakan sehingga akan menjadi pedoman sebagai pemetaan
jalur alternativ saat adanya kegiatan car free day pada Ja1an sekitar Soepaepto
Kota Bengkulu.
Aplikasi Zin Macrosiimulation merupakan alat bantu untuk pemodelan makro
(wilayah atau daerah). Berbagai permasalahan yang timbul pada sistem
transportasi mendorong untuk diprelukannya upaya rekayasa – rekayasa sistem
yang dapat memecahkan masalah tersebut. Tujuan utama model adalah
mengestimasi perilaku sistem tertentu di alam terhadap perubahan – perubahan
yang mungkin terjadi. Guna pemodelan transportasi ini untuk membantu
menggambrakan kondisi di lapangan yang dikonfersi dalam bentuk data. Selain
itu, hasil pemodelan juga dapat menjadi kebutuhan dasar untuk pembuatan
reguIasi transportasi pada wilayah tersebut.
1.2 RumusaniMasalah
Pendekatan perumusan masalah berikut dapat diambil dengan
mempertimbangkan konteks berikut :
1. Bagaiimana cara membuat pemodelan pergerakan suatu arus lalulintas harian
dan pada ketika pengalihan rute.
2. Cara mensimulasikan lalu lintas harian di jalan dengan dan tanpa hari bebas
mobil?
3. Bagaiimana hasil kerja jaringan ja1an ketika penambahan kapasitas pada raus
ja1an Letkol Santosa pada saat adanya car free day dan tanpa car fre day.?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Membaut pemodelan pergerakan suatu arus lalu1intas harian tanpa car free day
dan dengan adanya car free day.
I-2
2. Menganalisis kinerja jaringan jalan akibat adanya car free day dan tanpa car
fre day.
3. Menganalisis kinerja jaringan jalan saat peningkatan kapasitas pada ruas jalan
Letkol Santosa pada saat adanya car free day dan tanpa car free day.
1.4 Manfaat Penelitian
Beberapa manfat dari penelitian ini berdasarkan tujuan pada penelitian bisa
dilihat sebagai berikut anatra lain :
1. Penulis dapat mempelajari dan menggunakan aplikasi ZIN Macrosimulation
untuk memodelkan transportasi selama kegiatan car free day yang memberikan
gambaran pergerakan rute alternatif dan pergerakan kinerja ruas jalan.
2. Diharapkan penelitian ini akan menjadi media bagi pembaca untuk
memberikan informasi dan saran tentang alternatif rute kegiatan selama hari
bebas mobil.
3. Penelitian ini memberikan informasi tentang bagaimana model transportasi
memindahkan rute alternatif selama kegiatan hari bebas mobil yang
menyebabkan kemacetan lalu lintas dalam rangka memberikan solusi jalan lalu
lintas, yang bermanfaat bagi pemerintah.
1.5 BatasaniMasalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Lokasi pada peneliitian ini dilakukan dikawasan sekitar Ja1an Soepeapto, Jalan
Soekarno Hatta, dan Jalan Letkol Santosa Kota Bengkulu
2. Daerah penelitian ini dibagi menjadi beberapa zona sebagai asal pusat tujuan
perjalanan pada lokasi penelitian.
3. Penelitian ini menggunakan bantuan dari aplikasi ZIN Macrosimulation dengan
memodelkan jaringan jalan.
4. Skenario penelitian ini dilakukan dengan menganggap adanya kebijakan car
free day pada Jalan Soeprapto sehingga ruas jalan tidak bisa digunakan.
5. Pelaksanaan survei dilakukan pada hari kerja dan hari libur, dimana hari kerja
dilakukan pada hari senin dan hari libur pada hari minggu.
I-3
BABlII
.TIINJAUANlPUSTAKA.
Dj = . . (2 . 3 )
Keterangan:
Dj = .dreajat kejeenuhan
Q = .arus total lalulintas (skr//jam)
C = .kapastas (skr//jam)
Dreajat kejenuhan dapat diihitung dengan cara mengunakan suatu arus dan
kapastas diinyatakan da1am satuan skr//jam. Dreajat kejenuhan atau dengan
Volume Capaciti Ratio (VCR) ada enam tingkatan kelas berdasarkan KM.014
(2006) yang akan menjadi dasar acuan ana1isa ruas jalan yaitu sebagai berikut.
Tabel 2.6 Tingkat Pelayanan pada Derajat Kejenuhan
Tingkat
Keterangan
pelayanan
Arus bebas
Kecepatan perja1anan rata-rata > 80 Km/jam
A
V/C ratio < 0.6
Load factor pada simpang = 0
Arus stabi1
B Kecepatan perja1anan rata-rata turun s/d > 40 Km/jam
V/C ratio < 0.7
Load factor < 0.1
Arus stabil
Kecepatan perja1anaan rata-rata turun s/d > 30 Km/jam
C
V/C ratio. < 0.8
Load factor. < 0.
Mendekati arus tidak stabi1
Kecepatan perja1anan rata-rata turun s/d > 25 Km/jam
D
V/C ratio. < 0.9
Load factor. < 0.7
Arus tidak stabi1, terhambat, dengan tundan yang tidak dapat
ditolerir.
E Kecepatan perja1anan rata-rata sekitar 25 Km/jam.
Volume mendekati kapasiitas jalan.
Load factor pada simpang < 1.
Arus.tertahan, macet.
F Kecepatan perja1anan rata-rata < 15 Km/jam
V/C ratio permintan melebih 1
Sumber: KM.014, (2006).
2.8 Hambatan Samping
Aktifitas samping ja1an yang akan dapat menimbu1kan konf1ik dan
berpengaruh terhadap adanya pergerakan arus lalulintas juga menurunkan fungsi
dari kinerja ruas jalan yang akan diteliti, untuk dibuat menjadi sederhana dalam
prosedur perhitungan, tingkat hambatan samping dikelompokkan dalam lima kelas
terdiri dari yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi (Syaputra
dkk 2015). Kelas hambatan di sebelah badan jalan (KHS) dihitung dengan
mengalikan setiap jenis side resistance dengan nilai bobotnya untuk mendapatkan
jumlah total instance yang harus diperhitungkan. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan di lapangan selama satu jam di sepanjang bagian yang akan diamati,
frekuensi peristiwa rintangan samping dihitung.Bobot jenis hambatan samping
akan ditetapkan dari Tabel 2.7 dan kriteria KHS bredasarkan frerkuensi kejadian
ini maka diitetapkan sesuai demgan Tabe1 2.8.
Tabel 2.7 Pembobotan Hambatan Samping.
No Jenis Hambatan Samping Utama Bobot
1. Peja1an kaki di badan ja1an dan yang menyeberang. 0,5
2. Kendaran umum dan kendaraan 1ainnya yang berhenti. 1,0
3. Kendaraan keluar atau masuk sisi/lahan samping jalan. 0,7
4. Arus kendaran lambat (kendaraan tak bermotor). 0,4
Sumber: PKJI, 201.
f. Sehinga sel matrik (pretemuan dan persiilangan antara baris atau ko1om)
menyaatakan besarmya perjalanan dan arus lalu1intas kendaran yang akan
bergerak dari satu zona asal i menuju ke zonatujuan j tretentu.
Tabe1 2.10 Bentuk.Umum Matrik Asa1 dan Tujuan Dengan Metoda Furneess
Zona..tujuan
(ke).
Zona. asal 1 2 3 Total Oi Fo
(dari).
1 0. (Ei1) (Ei1) O1 T1N EiN
2 (Ei2) 0. (Ei2) O2 T2N EiN
3 (Ei3) (Ei3) 0. O3 T3N EiN
Total D1 D2 D3 - - .-
Dj TN1 TN2 TN3 - - -
Fd D1 D2 D3 - - -
Sumber: Kholid dkk., 2020
Y = a + bx (2.4)
Nilai a dan juga b dicari ter1ebih dahulu dengan cara menggunakan persamaan
sebagai berikut:
b. = nΣXiYi – (ΣXi)(ΣYi)
n (ΣXi²) – (ΣX)² (2.6)
Keterangan:
Y .= Varriabel.Depemden
X. = Varriabel.Indepemden
a.= Kontansta,. berpotong sumbu vertikal
b .= Koeifisien.Regersi (kemiringan)
n .= Jumlah.Data
2.13 Kuesioner
Pengumpulan data pada proses penelitian survey ini merupakan suatu
kegiatan yang juga sangat penting untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
sesuai dengan tujuan pene1itian (Subandi, 2017). Pengumpu1an data
membutuhkan suatu instrument yang mereupakan suatu alat yang akan digunakan
untuk mengumpulkan data yang bersumber dari para responden. Salah satu
instrumen pengumpulan data juga ada kuesioner. Kuesioner merupakan suatu
instrumen pengumpu1an data yang juga digunakan untuk mengumpulkan data
dalam jumlah yang cukup besar. Cara kerja dari kuesioner ini adalah dengan cara
menyebarkan sejumlah pertanyaan yang tertulis secara terstruktur kepada para
respoden berkaitan dengan tanggapannya terhadap berbagai variabel yang diteliti
(Pranatawijaya dkk, 2019).
Keterangan :
n = jum1ah responden
N = jum1ah populasi
e = persentase ke1onggaran karena adanya kesalahan pada saat
pengambilan sampel
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kawaasan sekitar Ja1an Soeprpto, Kota
Bemgkulu, Provinsi Bengkulu. Lokasi yang nanti akan ditiinjau merupakan lokasi
yang sering digunakan para pengguna kendaraan motor dan mobil ketika melintas.
Penelitian ini juga nantinya akan ada skenario yang ditinjau dikawasan Jalan
Soeprapto, Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Letkol Santosa dengan sketsa petanya
menggunakan Aplikasi ZIN Macrosiimulatiion. Peta lokasi penelitian ini dapat
dilihat di Ganbar 3.1 berikut.
Mu1ai
Selesai
Ganbar 3.2 Bagam simulasi Pemode1an Eksisting dan.Pemode1an Skenario
Keteangan dari Ganbar 3.2 tersebut, ialah:
1. Pengambilan peta jariingan jaIan
Pengambi1an peta ja1an pada penelitian ini juga diidapat dari Gogle Eatth.
2. Pembuaatan mode1 jariingan ruas ja1an
Dalam penelitian ini, membangun model jaringan ruas jalan menggunakan
kondisi jalan saat ini dan skenario peningkatan ruas jalan selama kebijakan car
free day.
3. Memasukan Data.
Memasukan Data.pada pene1itian tersebut menggukan mode1 dengan
kondiisi eksiting dan.juga skenario penambahan ruas ja1an pemilihan rute
alternatif demgan bantuan ap1ikasi Z1N Macrosiimulation.
4. Runing Apliikasi Z1N Macrosiimultion
Prosess Runing Aplikasi ZIN Macrosiimultion demgan skenario sebagai
berikut:
a. Skeenario mode1 dengan kondiisi eksiting pad saat lapangan.
b. Skeenario mode1 kondisi eksisting dengan simullasi arus lalu1intas saat
adanya kegiatan hari bebas kendaraan.
c. Skeenario mode1 dengan modiifikasi geometrik jaringan ja1an mengunakan
simulasi arus lalu1intas saat adanya kegiatan hari bebas kendaraan.
d. Skeenario mode1 demgan pengaturan dan manajemen lalu lintas
menggunakan simu1asi arus lalulintas saat adanya kegiatan tersebut.
5. Ouutput dota ap1ikasi Z1N Macrosiimultion
Hasil keluaran berupa volume arus kendaraan, saturasi pada ruas jalan dalam
kondisi saat ini, dan adanya hari bebas kendaraan kemanan dari aplikasi ZIN
Macrosiimultion.
Studi Literatur
Survei Pendahuluan
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Tidak
Va1idasi Pengo1ahan Data
Lapangan
dan Hasil Pemodelan
Ya
Selesaii
378 .600
n = = 99,974 = 100 orang
1 378 .600 x (0,12 )
Berdasarkan hasil perhitungan data di atas, maka untuk jumlah para responden
pada kuesioner penelitian kali ini dibutuhkan responden sebanyak 100 rseponden.
4.1.1 Metode Pengolahan Data Kuisioner Penelitian
Model kuisioner yang dapat digunakan sa1ah satunya adalah dengan metode
Likert berskala 1 - 4. Tanggapan para reponden breskala 1 meurpakan penyataan
Samgat Tidak.Setuju, berskala 2 Tidak.Setuju, berskala 3 Seetuju dam berskala 4
Sangat.Setuju. prrtanyaan yang telah diberikan sejumlah 9 pretanyaan mengenai
peralihan rute dan skenario yang nantinya akan dimasukan pada pemodelan. Hasil
skala Likert dari tanggapan responden kuesioner penelitian ini terdapat pada Tabel
4.1.
Hasil kuesioner pene1itian dibawah ini didapat dengan cara menyebarkan
kuisioner secara online dan kemudian di1akukan analisis data dengan cara
menggunakan metode skala likert. Kuisioner tersebut akan menunjukkan hasil
bahwa masyarakat yang melalui Jalan Soeprapto Kota Bengkulu sudah cukup
paham dengan kebijakan car free day dan mereka setuju dengan adanya rencana
skenario yang akan coba di1akukan pada jaringan ruas jalan di kawasan sekitar
Jalan Soeprapto untuk mengatasi atau mengurangi dampak dari jika car free day
diberlakukan. Data hasil kuesioner dapat di1ihat pada Lampiran 10.
4% 4%
13% 11% 19
20
21
22%
22
46% 23
24
SMA
S1
S2
Lainnya
94%
2%
10%
Mahasiswa
PNS
Lainnya
88%
Gambar 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Klasifikasi para responden ini berdasarkan dengan kegiatan yang akan
dilakukan didapatkan dan juga hasil untuk bekerja yaitu sebanyak 8%, belanja
senilai 70%, olahraga yaitu senilai 8%, dan untuk berkegiatan lainnya ada sebesar
14%. Dari data hasil ini dapat dilihat bahwa adapun kegiatan dari para responden
yang paling dominan adalah untuk kegiatan belanja.
Jalur yang akan dilihat langsung B menuju titik E saat Jalan Soeprapto
kemudian ditutup karena strategi hari bebas kendaraan, untuk lebih spesifik jalan
raya 1 nantinya akan melalui Jalan Basuki Rahmat dan di Jalan Bangka,
sedangkan di jalur kedua melalui Jalan Soekarno Hatta, Jalan Letkol Santosa, dan
melewati Jalan Jendral Sudirman. Berdasarkan hasil tersebut, 93% responden
memilih untuk melewati rute 1 dan 7% memilih rute 2 sebagai gantinya. Hasil ini
menunjukkan bahwa responden yang memilih rute 1 lebih mungkin daripada
responden yang memilih rute 2.
10%
Rute 1
Rute 2
90%
Gambar 4.8 Pemilihan Rute dari Titik C ke titik E saat Jalan Soeprapto Ditutup
Rute yang membentang dari titik C ke titik E saat Jalan Soeprapto dibuka
dikenal sebagai rute "car free day". Yang pertama membentang antara Jalan
Basuki Rahmat dan Jalan Bangka, sedangkan yang kedua membentang antara
Jalan Soekarno Hatta, Jalan Letkol Santosa, Jalan Jendral Sudirman, dan Jalan
M.T. Haryono.Ini menghasilkan tingkat presentasi 90% untuk rute pertama dan
10% untuk rute kedua. Menurut temuan tersebut, responden yang memilih rute 1
secara signifikan lebih mungkin daripada responden yang memilih rute 2.
5. Pemilihan rute perjalanan dari titik C menuju ke titik F saat Jalan Soeprapto di
tutup dapat dilihat pada Gambar 4.12.
16%
Rute 1
Rute 2
84%
Gambar 4.9 Pemiliihan Rute dairi Titiik C ke Titik F saat Ja1an Soprapto
Ditutuup
Ketika Jalan Soeprapto ditutup karena kebijakan car free day, rute dari titik C
ke titik F akan menjadi rute 1 melalui Jalan Basuki Rahmat, Jalan Bangka, dan
Jalan M.T. Haryono, dan rute 2 melalui Jalan Soekarno Hatta, Jalan Letkol
Santosa, dan Jalan Jendral Sudirman.. Menurut temuan analisis, rute 1 dipilih oleh
84% dari nilai persentase, sedangkan rute 2 dipilih oleh 16% responden kuesioner
lainnya. Menurut temuan tersebut, responden yang memilih rute 1 memiliki
proporsi respons yang lebih tinggi daripada responden yang memilih rute 2.
6. Pemiliihan rute peralanan dari titik C enuju ke ttik G saat Jaan Soepapto di tutp
dapat dilihat pada Gambar 4.13.
18%
Rute 1
Rute 2
82%
Gabar 4.10 Pemilhan Rote dari Tiik C ke Titik G saat Ja1an Soprapto Ditutup
When Jalan Soeprapto is closed due to the car-free day policy, respondents
will choose route 1 through Jalan Basuki Rahmat, Ja1an Bangka, and Jalan M.T.
Haryono, while route 2 will go through Jalan Soekarno Hatta and Jalan Letkol
Santosa. Menurut analisis, 18% memilih rute 1 dan 82% memilih rute 2.Menurut
temuan ini, ada lebih banyak responden yang memilih untuk menyelidiki rute 2
daripada ada yang memilih rute 1.
7. Pemilihan rute pejalanan dari titik F menuju ke tiik B saat Ja1an Soprapto di
tutup dapat dilihat pada Gambar 4.14
26%
Rute 1
Rute 2
74%
Ganbar 4.11 Pemiilihan Rote ari Titik F ke Tiitik B sat Ja1an Soprapto Ditutup
Ketika Jalan Soeprapto ditutup karena kebijakan car free day, rute dari titik F
ke titik B akan menjadi rute 1 melalui Jalan Basuki Rahmat, Jalan Bangka, dan
Ja1an M.T. Haryono, dan rute 2 melalui Jalan Soekarno Hatta, Jalan Letkol
Santosa, dan Jalan Jendral Sudirman. Menurut temuan analisis data, 26%
responden kuesioner lain memilih opsi kedua, sementara 74% memilih rute
1.Menurut temuan ini, ada lebih banyak responden yang memilih untuk
menyelidiki rute 1 daripada ada yang memilih rute 2..
8. Pemiilihan rute pejalanan daari titik F meenuju ke titiik C sat Ja1an Soprapto di
tutup dapat dilihat pada Gambar 4.15.
27%
Rute 1
Rute 2
73%
Ganbar 4.12 Pemiliihan Rote daari Titiik F ke Tiitik C saat Ja1an Soprapto
Ditutup
Ketika Ja1an Soeprapto ditutup karena kebijakan car free day, rute yang lebih
disukai dari titik F ke titik B adalah rute 1, yang melalui Jalan Basuki Rahmat,
Jalan Bangka, dan Jalan M.T. Haryono. Rute kedua, di sisi lain, melewati Jalan
Soekarno Hatta, Jalan Letkol Santosa, dan Jalan Jendral Sudirman. 73%
responden kuesioner memilih rute 1 berdasarkan temuan ini, sedangkan 27%
memilih rute 2.Dari hasil ini, dapat dilihat bahwa responden yang memilih rute 1
lebih mungkin daripada responden yang memilih rute 2.
9. Pemi1ihan rote prejalanan daari titik E menuju ke titiik C atau titik B saat
Ja1an Soprapto di tutup dapat dilihat pada Gambar 4.16.
15%
Rute 1
Rute 2
85%
23%
Rute 1
Rute 2
77%
Gabar 4.14 Pemiilihan Ruti daari Titik G ke Titiik C/B saaat Ja1an Soprapto
Ditutup
Ketika ruas Jalan Soeprapto ditutup karena kebijakan car free day, rute yang
diutamakan dari titik G ke titik B atau titik C adalah rute 1 melalui Jalan Basuki
Rahmat, Jalan Bangka, Jalan Jendral Sudirman, dan Jalan M.T. Haryono, dan rute
2 melalui Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Letko1 Santosa.. Menurut temuan
analisis data, 23% responden memilih rute 1 dan 77% memilih rute 2.Menurut
temuan ini, ada lebih banyak responden yang berencana untuk mengambil rute 2
daripada yang berencana untuk mengambil rute 1.
4.2 Identifikasi Jaringan Jalan Pada Lokasi Penelitian (Kawasan Sekitar
Jalan Soeprapto)
Ideentifikasi rurs jariingan jalan pada kawasan sekitar Jalan Soeprapto Koota
Bemgkulu dalam skripsi ini yaitu analisis volum lalulintas pada jam puncak,
analisis geometrik raus jalan yang ditelitit, kapasitas ruas jalan, derajat kejenuhan,
pada wilayah penelitian tresebut.
4.2.1 Jaringan Jalan pada Kawasan Sekitar Jalan Soeprapto Kota Bengkulu
Ja1an Soprapto aadlah saIah satu ja1an utama dan pusat lalulintas di Kota
Bemgkulu. Sehinga jariingan jalan pada wilayah Soprapto juga memiliiki peran
penting dalam kegiatan kesharian warga Kota.Bemgkulu. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mempelajari tentang rute alternatif penerapan kebijakan car free
day di Jalan Soeprapto.Gambar 4.1 menggambarkan jaringan jalan di sekitar Jalan
Soeprapto.Asal dan tujuan ruas jalan penelitian tercantum pada angka 1 sampai
12.
Ganbar 4.15 Skeetsa Jariingan Jalan Kawasaa Sekitar Jalan Soeprapto Kota
Bengkulu
4.2.2 Analisis Geometrik Ruas Jalan Lokasi Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan, data jalan geometris dapat
diperoleh di Iangsung.Karakteristik dan keadaan geometris ruas jalan akan diteliti
lebih detail dari data ini. Menurut Tabel 4.2, hasil survei yang didasarkan pada
hasil pengukuran yang dilakukan tepat di lokasi penelitian diperoleh secara
geometris di jalan.
Tabel 4.1 Data Hasil Analisis Geometrik Ruas Jalan
Dari data pada tabel diatas merupakan hasil survei yang diperoleh dari data
lapangan secara langsungdengan penelitian ke lokasi. Untuk perhitungan pada
hambatan samping dapat dilihat pada Lampiran ke 6. Dari data tabel diatas
kemudian akan dibuat gambar ilustrasisetiap potongan melintang dari masing –
masing ruas jalan yang akan diteliti tersebut.
400
Nilai Arus
350
300
250
200
06.30-06.45
06.45-07.00
07.00-07.15
07.15-07.30
07.30-07.45
07.45-08.00
08.00-08.15
08.15-08.30
12.00-12.15
12.15-12.30
12.30-12.45
12.45-13.00
13.00-13.15
13.15-13.30
13.30-13.45
13.45-14.00
16.00-16.15
16.15-16.30
16.30-16.45
16.45-17.00
17.00-17.15
17.15-17.30
17.30-17.45
17.45-18.00
Waktu Survei
skr/jam.
skr/jam.
220
240
260
280
300
320
340
360
380
150
200
250
300
350
400
450
06.30-06.45 06.30-06.45
06.45-07.00 06.45-07.00
07.00-07.15 07.00-07.15
363
394,5
07.15-07.30 07.15-07.30
07.30-07.45 07.30-07.45
07.45-08.00 07.45-08.00
08.00-08.15 08.00-08.15
08.15-08.30 08.15-08.30
12.00-12.15 12.00-12.15
12.15-12.30 12.15-12.30
12.30-12.45 12.30-12.45
12.45-13.00 12.45-13.00
13.00-13.15 13.00-13.15
13.15-13.30 13.15-13.30
Waktu Survei
Waktu Survei
13.30-13.45 13.30-13.45
Arus Puncak Jalan Bangka
13.45-14.00 13.45-14.00
16.00-16.15 16.00-16.15
16.15-16.30
Arus Puncak Jalan M.T. Haryono 16.15-16.30
Gambar 4.30 Arus Puncak Jalan Bangka
16.30-16.45 16.30-16.45
Dari data hasil survei di lapangan arus puncak pada Jalan M.T.Haryono didapat
Dari data hasil survei di lapangan arus puncak pada Jalan Bangka didapat pada
pada hari kerja yaitu hari senin jam 07.00 – 07.15 dengan volume kendaraan 363
hari kerja yaitu hari senin jam 07.00 – 07.15 dengan volume kendaraan 394,5
NilaiArus Nilai Arus
250
300
350
400
450
500
550
350
400
450
500
550
600
06.30-06.45 06.30-06.45
557,6 skr/jam.
06.45-07.00 06.45-07.00
07.00-07.15 07.00-07.15
557,6
520,2
07.15-07.30 07.15-07.30
07.30-07.45 07.30-07.45
Waktu Survei
Waktu Survei
13.30-13.45 13.30-13.45
13.45-14.00 13.45-14.00
Arus Puncak Jalan Soeprapto
16.00-16.15 16.00-16.15
16.15-16.30 Arus Puncak Jalan Jend. Sudirman 16.15-16.30
Gambar 4.32 Arus Puncak Jalan Soeprapto
16.30-16.45 16.30-16.45
Dari data hasil survei di lapangan arus puncak pada Jalan Jend. Sudirman
Dari data hasil survei di lapangan arus puncak pada Jalan soeprapto didapat
didapat pada hari kerja yaitu hari senin jam 07.00 – 07.15 dengan volume
Arus Puncak Jalan Letkol Santosa
240
211
220
200
Nilai Arus
180
160
140
120
100
80
06.30-06.45
06.45-07.00
07.00-07.15
07.15-07.30
07.30-07.45
07.45-08.00
08.00-08.15
08.15-08.30
12.00-12.15
12.15-12.30
12.30-12.45
12.45-13.00
13.00-13.15
13.15-13.30
13.30-13.45
13.45-14.00
16.00-16.15
16.15-16.30
16.30-16.45
16.45-17.00
17.00-17.15
17.15-17.30
17.30-17.45
17.45-18.00
Waktu Survei
240
200
160
120
80
06.30-06.45
06.45-07.00
07.00-07.15
07.15-07.30
07.30-07.45
07.45-08.00
08.00-08.15
08.15-08.30
12.00-12.15
12.15-12.30
12.30-12.45
12.45-13.00
13.00-13.15
13.15-13.30
13.30-13.45
13.45-14.00
16.00-16.15
16.15-16.30
16.30-16.45
16.45-17.00
17.00-17.15
17.15-17.30
17.30-17.45
17.45-18.00
Waktu Survei
300
280
260
240
220
200
180
06.30-06.45
06.45-07.00
07.00-07.15
07.15-07.30
07.30-07.45
07.45-08.00
08.00-08.15
08.15-08.30
12.00-12.15
12.15-12.30
12.30-12.45
12.45-13.00
13.00-13.15
13.15-13.30
13.30-13.45
13.45-14.00
16.00-16.15
16.15-16.30
16.30-16.45
16.45-17.00
17.00-17.15
17.15-17.30
17.30-17.45
17.45-18.00
Waktu Survei
160
140
Nilai Arus
120
100
80
60
06.30-06.45
06.45-07.00
07.00-07.15
07.15-07.30
07.30-07.45
07.45-08.00
08.00-08.15
08.15-08.30
12.00-12.15
12.15-12.30
12.30-12.45
12.45-13.00
13.00-13.15
13.15-13.30
13.30-13.45
13.45-14.00
16.00-16.15
16.15-16.30
16.30-16.45
16.45-17.00
17.00-17.15
17.15-17.30
17.30-17.45
17.45-18.00
Waktu Survei
250
350
450
550
650
750
850
130
180
230
280
330
80
06.30-06.45 06.30-06.45
803,45 skr/jam.
06.45-07.00 06.45-07.00
301
07.00-07.15 07.00-07.15
803,45
07.15-07.30 07.15-07.30
Waktu Survei
Waktu Survei
13.30-13.45 13.30-13.45
13.45-14.00 13.45-14.00
16.00-16.15 16.00-16.15
16.15-16.30 16.15-16.30
16.30-16.45 16.30-16.45
16.45-17.00 16.45-17.00
17.00-17.15 17.00-17.15
17.15-17.30 17.15-17.30
17.30-17.45 17.30-17.45
17.45-18.00 17.45-18.00
pada hari kerja yaitu hari senin jam 07.00 – 07.15 dengan volume kendaraan
Dari data hasil survei di lapangan arus puncak pada Jalan S. Parman didapat
Dari data hasil survei di lapangan arus puncak pada Jalan Jend. Sudirman
didapat pada hari kerja yaitu hari senin jam 06.45 - 07.00 dengan volume
Nilai Arus Nilai Arus
100
150
200
250
300
350
400
450
500
250
300
350
400
450
500
550
600
650
700
06.30-06.45 06.30-06.45
653,75 skr/jam.
06.45-07.00 06.45-07.00
07.00-07.15 07.00-07.15
653,75
07.15-07.30 07.15-07.30
450,5
07.30-07.45 07.30-07.45
07.45-08.00 07.45-08.00
08.00-08.15 08.00-08.15
08.15-08.30 08.15-08.30
12.00-12.15 12.00-12.15
12.15-12.30 12.15-12.30
12.30-12.45 12.30-12.45
12.45-13.00 12.45-13.00
13.00-13.15 13.00-13.15
13.15-13.30 13.15-13.30
Waktu Survei
Waktu Survei
13.30-13.45 13.30-13.45
16.00-16.15 16.00-16.15
16.30-16.45 16.30-16.45
Dari hasil survei di lapangan arus puncak pada Jalan Jend. Sudirman didapat
Tabel 4.2 Tabel Volume Arus Puncak Lalu Lintas
Arus.Lalu.Lintas.Hasil.Model
No Nama.Jalan
Eksisting (skr/jam)
Semua ruas jalan yang sudah diteliti pada pemodelan skenario model kondisi
belum adanya skenario perubahan geometri pada ruas jalan dengan simulasi arus
lalu lintas saat adanya kebijakan car free day (skenario 2) ini memiliki tingkat
pelayanan jalan yang masih A yaitu kondisi arus lalu1intas bebas dengan
kecepatan tinggi dan volume lalu lintas masih rendah.
Semua ruas jalan yang sudah diteliti pada pemodelan skenario model dengan
adanya perubahan geometri pada ruas jalan serta diberlakukannya jalan satu arah
dengan keadaan lalu lintas harian atau normal (skenario 3) ini memiliki tingkat
pelayanan jalan yang masih semua A yaitu kondisi arus lal1intas bebas dengan
kecepatan tinggi dan volume lalu lintas masih rendah ataupun stabil.
Semua ruas jalan yang sudah diteliti pada pemodelan skenario model dengan
adanya perubahan geometri pada ruas jalan serta pemberlakuan jalan satu arah
dengan simulasi arus lalu lintas pada saat kegiatan bebas kendaraaan (skeenario
4) ini memiliki tingkat pelayanan jalan A yaitu deangan kondisi arus lalu lintas
bebas dengan kecepatan tinggi dan volume lalu1intas rendah.
0,25
Derajat Kejenuhan
0,2
0,15
Skenario 1
0,1 Skenario 2
0,05 Skenario 3
Skenario 4
0
Jalan Jalan Jalan M.T Jalan Jalan Jalan
Basuki Bangka Haryono Jend. Soeprapto Letkol
Rahmat Sudirman Santosa
Nama Ruas Jalan
Ketika kebijakan car free day (Skenario 2) memiliki kinerja jaringan jalan
yang lebih buruk daripada kinerja jaringan jalan pada kondisi eksisting, model
geometrik tingkat pelayanan jalan tidak berubah dengan simulasi arus lalu lintas.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan arus lalu lintas pada masing-masing
ruas jalan yang diteliti pada saat terjadi perubahan trayek akibat kebijakan car free
day. Khususnya di Jalan Letkol Santosa dan Soekarno Hatta, dimana nilai
kejenuhan awal jalan antara 0,09 dan 0,13 .Ketika suatu rute diubah karena hari
bebas kendaraan, ini menunjukkan perlunya solusi untuk mengurangi kepadatan
kendaraan di jaringan jalan.
Di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Bangka, Jalan S. Parman, Jalan Cendana, Jalan
Bali, M.T. Jalan Haryono, Jalan Letkol Iskandar, Jalan Jendral Sudirman, Jalan A.
Yani, Jalan Letkol, terlihat bahwa nilai derajat kejenuhan pemodelan adalah.
Santosa, Jalan Moh Hasan, dan Jalan Soekarno Hatta yang memiliki tingkat lebih
tinggi pelayanan jalan, termasuk dalam model dengan skenario modifikasi
geometrik jalan pada saat perubahan rute akibat kebijakan hari bebas kendaraan
atau pada saat arus lalu lintas harian melewati kawasan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa pada saat kebijakan hari bebas kendaraan
diimplementasikan, Modifikasi geometrik ruas atau skenario jalan yang
direncanakan sejak awal penelitian ini adalah penerapan jalan satu arah dan
penambahan kapasitas jalan. Ini adalah solusi yang sangat efektif dan sangat baik
untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Skenario ini juga dapat digunakan setiap
hari, dan bahkan jika ada kebijakan yang melarang mobil pada hari-hari tertentu,
jaringan jalan masih dapat menampung jumlah kendaraan yang akan mengubah
rute.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian mengenai pemodelan transportasi yang menggunakan software ZIN
Macrosimulation tentang peralihan rute akibat adanya kebijakan car free day
dengan penerapan skenario yang telah digunakan sehingga dapat disimpulkan
dalam beberapa hal berikut yaitu :
1. Hasi1 dari penerapan model pada saat kondisi eksisting dan saat adanya
kebijakan car free day adalah sebagai berikut :
a. sebuah. Validasi dengan membandingkan arus lalu lintas dari pemodelan
yang ada dengan arus lalu lintas dari survei di lokasi penelitian, yang
memiliki nilai R2 sebesar 0,8657. Berdasarkan temuan tersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa pemodelan kondisi eksisting valid atau tepat sama
sebesar 86,6 persen dari total arus lalu lintas pada ruas jalan yang diteliti..
b. Berdasarkan hasil pemodelan, jaringan jalan ketika adamya kegiatan hari
bebas kendaran menggalami peningkatan arus 1alu lintas pada setiap raus
jalan yang diteliiti sehinga akan menybabkan arus lalu lintas menjadi lebih
padat dibaandingkan demgan pemode1an kondisi saat ja1an masih eksiting.
2. Hasil analisis kinerja jaringan jalan di kawasan sekitar Jalan Soeprapto dengan
penerapan beberapa skenario adalah sebagai berikut yaitu :
a. Hasil pemode1an penerapan skenario ke 1 (eksisting) menunjukan bahwa
jalan yang diteliti memiliki tingkat pelayanan jalan yang masih A dan
memiliki nilai arus yang valid dengan hasil penelitian secara langsung di
loksi penelitian dilakukan.
b. Hasil pemodelan penerapan skenario 2 (dimana geometri jalan tidak
berubah saat diberlakukan kebijakan car free day) menunjukkan bahwa nilai
derajat kejenuhan pada ruas jalan yang diteliti naik. di Jalan Soekarno Hatta;
tingkat kejenuhan 0,22 di Jalan Basuki Rahmat; tingkat kejenuhan 0,20 di
Jalan Bangka; tingkat kejenuhan 0,14 di Jalan M.T. Haryono; tingkat
kejenuhan 0,06 di Jalan Letkol; dan tingkat kejenuhan 0,13 di Jalan
Soekarno Hatta. Santosa memiliki nilai derajat kejenuhan 0,18, pada Jalan
A. Yani memiliki nilai derajat kejenuhan 0,05, pada Jalan Letkol Iskandar
memiliki tingkat kejenuhan 0,08, tingkat kejenuhan 0,10 di Jalan Moh
Hasan, tingkat kejenuhan 0,14 di Jalan S. Parman, tingkat kejenuhan 0,21 di
Jalan Cendana, dan tingkat kejenuhan 0,14 di Jalan Bali. tingkat pelayanan
untuk setiap jalan yang diperiksa.
c. Hasil pemodelan penerapan skenario 3 (Skenario model dengan adanya
perubahan geometri pada ruas jalan dengan keadaan lalu lintas harian)
menunjukan bahwa jalan yang diteliti mengalami perubahan nilai derajat
kejenuhan menjadi lebih kecil atau lebih baik. Pada Jalan Soekarno Hatta
memiliki nilai derajat kejenuhan 0,06, pada Jalan Basuki Rahmat memiliki
nilai derajat kejenuhan 0,14, pada Jalan Bangka memiliki nilai derajat
kejenuhan 0,11, Memiliki tingkat kejenuhan 0,08 di Jalan M.T. Haryono,
0,05 di Jalan Jendral Sudirman, 0,08 di Jalan Letkol Santosa, 0,04 di Jalan
A. Yani, 0,08 di Jalan Letkol Iskandar, 0,10 di Jalan Moh Hasan, 0,13 di
Jalan S. Parman, 0,19 di Jalan Cendana, dan 0,13 di Jalan Bali .A adalah
tingkat pelayanan untuk setiap jalan yang diperiksa.
d. Hasil pemodelan implementasi skenario 4 (Model skenario yang
menggabungkan simulasi arus lalu lintas selama kebijakan car-free day)
menunjukkan bahwa ruas jalan yang dinilai telah mengalami perubahan
nilai tingkat perendaman menjadi lebih sederhana atau lebih baik. 0,08 di
Jalan Soekarno Hatta, 0,21 di Jalan Basuki Rahmat, 0,19 di Jalan Bangka,
0,13 di Jalan M.T. Haryono, 0,05 di Jalan Jendral Sudirman, 0,08 di Jalan
Letkol Santosa, 0,04 di Jalan A. Yani, 0,13 di Jalan Letkol Iskandar, 0,10 di
Jalan Moh Hasan, 0,13 di Semua ruas jalan yang diperiksa memiliki tingkat
pelayanan A.
e. Pemodelan Skenario 4 model dengan adanya perubahan geometri pada ruas
jalan dan pemberlakuan jalan satu arah dengan keadaan lalu lintas adanya
kebijakan car free day memiliki kinerja jaringan jalan yang lebih baik dari
pada skenario 2 dimana pemodelan belum ada perubahan geometrik jalan
dengan keadaan lalu lintas adanya kebijakan car free day. Pada kondisi ini
dapat disimpulkan bahwa penerapan skenario peningkatan kapasitas dan
pemberlakuan jalan satu arah bisa diterapkan untuk mengatasi kepadatan
ruas jalan yang diteliti.
f. Skenario 3, model dengan adanya perubahan geometri pada ruas jalan
dengan lalu lintas harian merupakan skenario dengan derajat kejenuhan
jalan paling rendah, sehingga memiliki tingkat pelayanan dan kinerja
jaringan jalan yang paling optimal diantara skenario yang ada.
5.2 Saran
Saran penelitian mengenai pemodelan transportasi menggunakan software ZIN
Macrosimulation tentang peralihan rute akibat adanya kebijakan car free day
adalah sebagai berikut :
1. Karena ketidakmampuan perangkat lunak untuk memodelkan kinerja jaringan
jalan tanpa menyertakan faktor terkait perilaku saat rute diubah, perangkat
lunak ZIN Macrosimulation membutuhkan lebih banyak fitur..
2. Lingkup wilayah yang digunakan dapat lebih dikembangkan dan menggunakan
jaringan jalan yang lebih kompleks.
3. Perlu direncanakan untuk peningkatan kapasitas pada Jalan Letkol Santosa dan
pemberlakuan jalan satu arah pada Jalan Soekarno Hatta agar ketika adanya
kebijakan car free day lalu lintas tetap berjalan dengan baik.
L-1