Anda di halaman 1dari 4

PERMASALAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT DAN CARA

PENYELESAIANNYA
A. Kemacetan
1. Pengertian Kemacetan
Sebelum membahas tentang pengertian kemacetan lalu lintas, sebaiknya kita pelajari terlebih
dulu pengertian dari lalu lintas itu sendiri. Dalam UU RI Nomor 14 Tahun 1992, ditetapkan
pengertian lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di jalan.
Jadi, Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu
lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan
banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang
baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan
penduduk, misalnya Jakarta.
Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari
di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Makassar, Palembang, Denpasar, Jogjakarta,
dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Dinas perhubungan DKI Jakarta mencatat,
pertambahan jumlah kendaraan bermotor rata-rata 11 persen per tahun sedangkan pertambahan
jalan tak sampai 1 persen per tahunnya.
2. Penyebab Kemacetan Lalu Lintas
Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik faktor-faktor penyebab terjadinya kemacetan lalu
lintas antara lain :
1) Arus kendaraan yang melewati jalan tersebut telah melampaui kapasitas jalan tersebut.
2) Terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut sehingga menimbulkan rasa ingin tahu
warga yang menyebabkan warga berkerumun memadati jalan atau kendaraan yang
terlibat kecelakaan yang belum dibersihkan atau disingkirkan dari badan jalan.
3) Terjadinya banjir yang merendam badan jalan sehingga para pengendara kendaraan
memperlambat laju kendaraannya.
4) Adanya perbaikan jalan.
5) Kepanikan untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman akibat peringatan akan
terjadinya bencana alam seperti tsunami, tanah longsor, banjir dan lainnya.
6) Adanya bagian jalan yang rusak atau longsor.
7) Ketidak tahuan masyarakat akan aturan lalu lintas.
8) Parkir kendaraan yang tidak tertata baik atau tidak pada tempatnya.
9) Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya
membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.
10) Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya
arus lalu lintas.
Sedangkan, penyebab kemacetan di yang biasa terjadi di Ibu Kota (DKI Jakarta) :
a) Pertama, ruas jalan jauh di bawah kebutuhan normal yang seharusnya 20 persen dari total
luas kota.Saat ini, lahan jalan Jakarta hanya 6,2 persen saja dari total lahan.
b) Kedua, moda angkutan umum belum sesuai dengan kebutuhan di kota besar. Menurut
Andrinof, angkutan umum utama di Jakarta harusnya berupa bus dan kereta yang bisa
mengangkut penumpang dalam jumlah besar.
c) Ketiga yaitu minimnya jembatan penyeberangan orang atau terowongan penyeberangan
orang. Sehingga orang kerap kali menyeberang beramai-ramai saat arus lalu lintas sedang
tinggi. Ini tentu menghambat laju kendaraan.
d) Keempat, karena kebijakan perumahan perkotaan yang salah. Rumah susun di Jakarta
jumlahnya amat kecil. Akibatnya, orang menyebar ke daerah pinggir. Penyebaran rumah
ke pinggir membuat orang lama dan banyak berada di jalan.
e) Kelima karena banyaknya persimpangan jalan yang belum memiliki bangunan fly
over maupun underpass.
3. Dampak Kemacetan Lalu Lintas
Kemacetan lalu lintas sangatlah tidak disukai oleh semua masyarakat, karena kemacetan
dapat menyebabkan banyak kerugian terhadap para pengguna jalan. Dampak kemacetan lalu
lintas antara lain adalah pemborosan BBM, pemborosan waktu serta menimbulkan polusi udara.
Pemborosann BBM terjadi karena kemacetan menyebabkan kendaraan menjadi terhambat
sehingga terjadi pembakaran yang tidak efektif.
4. Solusi Permasalahan Kemacetan
Guna mengatasi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas kendaraan bermotor perlu ditempuh
berbagai upaya (program aksi), utamanya:
1) Menerapkan manajemen lalu lintas (traffic management) yang tepat dan efektif.
Manajemen lalu lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran
lalu lintas. Manajemen lalu lintas meliputi:
a. Kegiatan perencanaan lalu lintas
Kegiatan perencanaan lalu lintas meliputi inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan.
Maksud inventarisasi antara lain untuk mengetahui tingkat pelayanan pada setiap ruas jalan dan
persimpangan. Maksud tingkat pelayanan dalam ketentuan ini adalah merupakan kemampuan
ruas jalan dan persimpangan untuk menampung lalu lintas dengan tetap memperhatikan faktor
kecepatan dan keselamatan.
b. Kegiatan pengaturan lalu lintas
Kegiatan pengaturan lalu lintas meliputi: penataan sirkulasi lalu lintas, penentuan kecepatan
minimum dan maximum, larangan atau perintah penggunaan jalan bagi pemakai jalan.
2) Menyediakan dan mengoperasikan angkutan massal/umum perkotaan yang berkapasitas
mencukupi dan dikelola secara profesional.
3) Membangun ketersediaan prasarana perkotaan yang berkapasitas yang mampu melayani lalu
lintas secara lancar.
4) Menerapkan strategi kebijakan transportasi perkotaan yang komprehensif, akomodatif dan
berwawasan masa depan.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu
lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya meliputi
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Peningkatan kapasitas jalan
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan
meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti :
a) Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan.
b) Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah.
c) Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang
paling dominan membatasi arus belok kanan.
d) Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak
sebidang/flyover.
e) Mengembangkan inteligent transport sistem.
2. Keberpihakan kepada angkutan umum
Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada
angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain :
a) Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum.
b) Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta
dikenal sebagai Busway.
c) Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai Metro di Perancis, Subway
di Amerika, MRT di Singapura.
d) Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam
ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor,
bea masuk kepada angkutan umum.
3. Pembatasan kendaraan pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus
dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:
a) Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang
direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP
berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Pembatasan pemilikan
kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan
bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
b) Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan
di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda
motormasuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.
Ada juga solusi dari dengan melibatkan peran pemerintah dan masyarakat, yaitu :
1) Peran Pemerintah
Urbanisasi dan angka kelahiran yang tinggi menyebabkan pertumbuhan penduduk menjadi
tidak terkendali. Berarti pemerintah harus membatasi laju urbanisasi dan menekan angka
kelahiran dengan cara menjalankan program keluarga berencana.
2) Peran Masyarakat
Masyarakat sebagai pengguna jalan juga dapat membantu pemerintah dalam menangani
kemacetan lalu lintas seperti dengan beralih ke angkutan umum yang tersedia dan lebih tertib
berlalu lintas agar para pengguna kendaraan pribadi seharusnya mengikuti aturan agar tidak
mengganggu pengguna jalan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai