Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ricky Kusuma Bachti

Kelas : KBG A
No : 13

Permasalahan Lalu Lintas Akibat Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi


perekonomian suatu daerah secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih
baik selama periode tertentu. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan ekonomi
dan pertambahan jumlah penduduk serta peningkatan pembangunan menyebabkan
meningkatnya kebutuhan manusia pada bidang transportasi.

Transportasi sendiri merupakan sebuah usaha memindahkan,


menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu obyek dari suatu tempat ke
tempat lain,di mana di tempat lain obyek ini lebih bermanfaat atau dapat berguna
untuk tujuan tertentu. Dengan ini transportasi yang baik dapat menentukan
perkembangan suatu wilayah karena dapat memperlancar seluruh kegiatan
manusia seperti mempermudah akses barang, jasa, dan informasi dari suatu daerah
ke daerah Iainnya.

Sistem lalu lintas berkaitan erat dengan transportasi, yang berarti jika
meningkatnya ekonomi suatu daerah maka akan berpengaruh pada sistem lalu
lintas daerah tersebut. Karena bertambahnya pengguna jalan raya maka akan
muncul permasalahan-permasalahan baru pada lalu lintas dimana perbandingan
jumlah kendaraan dengan ruas jalan yang tersedia tidak seimbang yang bisa
dikatakan terjadi kemacetan. Di bawah ini adalah siklus pola perjalanan yang
menjelaskan dampak pertumbuhan ekonomi terhadap lalu lintas.
Pertumbuhan ekonomi akan meningkatan standar kehidupan sosial yang
mengakibatkan penambahan jumlah peminat pemilik kendaraan pribadi. Dengan
menaiknya jumlah pengguna kendaraan pribadi tentu akan berdampak negatif
terhadap lingkungan seperti peningkatan emisi gas kendaraan bermotor sehingga
menurunkan kadar oksigen dalam daerah tersebut yang akan menimbulkan
masalah kesehatan dalam jangka panjang. dalam sudut pandang lalu lintas
peningkatan jumlah pengguna kendaraan pribadi juga berarti meningkatnya
volume kendaraan sehingga menimbulkan kemacetan. Kenaikan volume
kendaraan akan diiringi dengan penurunan kecepatan kendaraan tersebut sehingga
waktu yand diperlukan untuk mencapai tujuan akan semakin lama. Hal itu akan
menimbulkan masalah baru yaitu meningkatnya biaya operasi kendaraan.
Dikarenakan penurunan kecepatan dan kenaikan biaya operasi kendaraan, daya
Tarik dan peran angkutan umum akan berkurang. Kemudian hal ini akan kembali
mendorong masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi.

Mengetahui arti dan pengaruh siklus pola perjalanan diatas mendorong


saya untuk memikirkan beberapa solusi yang diharapkan mampu mengurangi
beberapa permasalahan diatas seperti:
1. Tata guna lahan
Tata guna lahan yang baik mampu mengurai kemacetan di
kota padat penduduk seperti kota Malang. Di kota malang pemerataan
titik pusat keramaian sangatlah kurang. Dari pusat perbelanjaan,
parawisata, universitas dan sekolah favorit saling berkumpul diarea
yang sama. Kurangnya pemerataan pusat keramaian menyebabkan
terjadi peningkatan volume kendaraan secara signifikan di waktu-
waktu tertentu. Mengetahui masalah ini pemerintah mengeluarkan
kebijakan sistem zonasi pada sekolah dasar hingga menengah. Sistem
zonasi adalah sebuah sistem pengaturan proses penerimaan siswa baru
sesuai dengan wilayah tempat tinggal.
Upaya ini dimaksudkan agar siswa atau orang tua yang
mengantar anaknya ke sekolah tidak perlu menempuh perjalanan jauh
sehingga dapat mengurangi biaya operasi kendaraan dan menurunkan
tingkat kemacetan didaerah daerah tersebut.

2. Pendistribusian kegiatan di jam puncak


Manusia secara alami memulai aktivitas di pagi hari, hal ini lah
yang menyebabkan penetapan jam kerja dan sekolah ditetapkan secara
bersamaan yakni pagi dari pukul 6.30 hingga pukul 08.00. hal ini tidak
menjadi masalah dikota dengan penduduk sedikit seperti halnya
didesa. Namun ini menjadi masalah pada kota padat penduduk seperti
Kota Malang. Disetiap jam tersebut selalu terjadi lonjakan volume
kendaraan. Akibatnya kemacetan terjadi dimana-mana sehingga
diperlukan waktu perjalanan yang lebih lama dan naiknya biaya
operasi kendaraan.
Hal ini dapat diatasi dengan cara pendistribusian jam kerja. Seperti
penerapan shift kerja. Hal ini dapat menurunkan volume pengguna
jalan di jam puncak dan mengurangi biaya operasi kendaraan.

3. Penyediaan dan peningkatan transportasi umum


Salah satu pemicu hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi
minat kepemilikan kendaraan pribadi adalah dengan penyediaan
tansportasi umum. Namun perkembangan transportasi umum di
Indonesia bisa dikatakan sangat kurang. Hanya dikota-kota tertentu
saja yang memenuhi standar. Alasan masyarakat lebih memilih
menggunakan kendaraan pribadi adalah tingkat kenyamanan dan
keamanan saat diperjalan. Mirisnya standar itu tidak dapat dipenuhi
oleh transportasi umum. Padahal dengan peningkatan penggunaan
transportasi umum, emisi gas buang yang berpengaruh buruk pada
lingkungan berkurang serta menurunnya biaya operasi kendaraan dan
tingkat kemacetan.

4. Rekayasa lalu lintas


Rekayasa lalu lintas merupakan ilmu teknik sipil yang
memanfaatkan ilmu teknik untuk keamanan dan efisiensi pergerakan
dan transportasi barang dan benda di jalan raya. Dengan fokus pada
keamanan dan efisiensi debit lalu lintas, geometri jalan, trotoar,
penyebrangan, jalur sepeda, lampu lalu lintas, dan sebagainya. Ilmu
yang bersifat dinamis yaitu berkembang atau berubah seiring berjalan
waktu. Maka dari itu diperlukan evaluasi dalam jangka waktu tertentu.
Dengan adanya rekayasa lalu lintas ini kita dapat meninjau kinerja ruas
jalan dan dapat memberikan solusi terbaik untuk mengatasi masalah-
masalah di perjalanan.

5. Penertiban Lalu lintas


Setelah segala upaya dilakukan untuk memperbaiki masalah lalu
lintas. Perilaku pengguna jalan tetap menjadi faktor utama yang
menentukan berhasil atau tidaknya rekayasa lalu lintas didaerah
tersebut. Nyatanya banyak yang tidak patuh terhadap peraturan seperti
parkir sembarangan, melawan arus, menyebrang tidak pada tempatnya
dll. Hal ini lah yang memberikan hambatan pada perjalanan. Maka
dari itu masyarakat diharap lebih patuh sehingga timbul rasa nyaman
dan aman pada saat perjalanan.

Anda mungkin juga menyukai