Anda di halaman 1dari 2

UTS Ekonomi Transportasi Tahun Akademik Ganjil 2020/2021

Senin, 23 Okt 2020 Jam 7.30 WIB

Nama : Meita Ayu Trisnasari


NIM : 041811133091
Kelas : B

SOAL 1
Jawab:
a) Permintaan transportasi merupakan permintaan turunan (derived demand). Transportasi
bukanlah tujuan akhir, tetapi untuk mencapai tujuan lain. Oleh karena itu, permintaan untuk
jasa transportasi disebut sebagai permintaan turunan yang timbul akibat adanya permintaan
akan komoditi atau jasa lain.
b) Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu pada pada
ruas jalan persatuan waktu dinyatakan dalam kendaraan per jam atau satuan mobil
penumpang per jam. (PM nomor 96 Tahun 2015).
c) Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk menampung volume lalu lintas yang
ideal dalam satuan waktu tertentu yang dinyatakan dalam jumlah kendaraan yang melewati
potongan jalan tertentu dalam satu jam (kend/jam) atau dengan mempertimbangkan
berbagai jenis kendaraan yang melalui suatu jalan digunakan satuan mobil penumpang
sebagai satuan kendaraan dalam perhitungan kapasitas.
Faktor yang mempengaruhi kapasitas jalan:
- Lebar jalur atau lajur
- Arah lalu lintas
- Hambatan bahu
- Ada tidaknya median jalan
- Gradient jalan

SOAL 2
Jawab:
Menurut saya, kebijakan pembatasan BBM bersubsidi khusus untuk kendaraan roda dua adalah
kebijakan yang kurang tepat bila diterapkan di Indonesia. Hal ini dikarenakan jumlah pengguna
sepeda motor secara nasional adalah 40 juta (lebih tinggi dibandingkan jumlah mobil yang hanya
sebanyak 11 juta). Harapan dari implementasi kebijakan ini adalah berkurangnya jumlah pengguna
sepeda motor sehingga diprediksi akan beralih menggunakan substitusi lainnya misalkan
transportasi publik. Namun transportasi publik secara nasional tidak memiliki sistem yang terpadu
dan belum menjadi fokus pembangunan sektor transportasi bagi negara. Saran saya, sebaiknya
kebijakan tersebut harus dikaji terlebih dahulu dan perlu diimbangi oleh kelayakan trasnportasi
substitusi bagi masyarakat yang terdampak kebijakan.

SOAL 3
Jawab:
a) Busway adalah transportasi massal yang mampu memindahkan banyak orang sekaligus
dalam waktu yang relative singkat, cepat, dan aman. Transportasi massal seperti ini cocok
untuk diimplementasikan pada kota yang memiliki mobilitas publik yang tinggi. Apabila
kota tersebut dengan mobilitas penduduk yang sangat tinggi dan dibarengi dengan
transportasi privat yang tinggi, maka akan menimbulkan berbagai permasalahan seperti
tingginya polusi dan kemacetan. Namun, dengan hadirnya busway sebagai trasnportasi
massal dengan sistem kelola yang terpadu maka akan menyelesaikan permasalahan volume
transportasi privat di kota tersebut.
b) Tidak, kebijakan memberikan tarif agar kendaraan pribadi dapat mengambil jalur busway
bukan solusi yang tepat untuk mengatasi kemacetan. Penyebab dari kemacetan tidak lain
karena volume lalu lintas. Dengan memberikan tarif untuk kendaraan pribadi, hal ini justru
tidak berdampak signifikan terhadap volume lalu lintas di kota tersebut.

SOAL 4
Jawab:
Dengan adanya program masuknya mobil LCGC yang bertujuan untuk mendorong para pemilik
sepeda motor/pengguna angkutan umum agar mampu membeli mobil pertamanya, maka dapat
diprediksi masyarakat akan beralih dari transportasi massal ke kepemilikan mobil pribadi
sehingga meningkatkan volume kendaraan di Jakarta. Kemacetan diprediksi akan terjadi di Jakarta
apabila tidak dibarengi dengan regulasi yang tepat. Diperlukan regulasi untuk menghambat
masyarakat agar dapat membatasi penggunaanyaa. Upaya tersebut antara lain bisa dengan
menerapkan tarif parkir tinggi, larangan parkir pinggir jalan, menerapkan ERP dan aturan nomor
ganjil genap, dan yang paling penting adalah diiringi dengan membangun transportasi publik yang
murah, cepat, aman, dan nyaman.

SOAL 5
Jawab:
Dengan penerapan kebijakan tersebut, dampak positif yang dirasakan adalah secara signifikan
dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas sebagai akibat dari pengurangan arus transportasi
pribadi. Selain itu, dampak positif lainnya adalah menurunkan konsumsi bahan bakar yang pada
gilirannya meningkatkan kualitas lingkungan kota tersebut. Dampak negatif yang timbul dari
kebijakan ini adalah kemungkinan masyarakat yang terkena dampak kebijakan akan berusaha
mencari kendaraan yang kedua agar dapat menggunakan kendaraan setiap hari. Namun, apabila
kebijakan ini dibarengi oleh kualitas dan kuantitas sistem yang terpadu oleh transportasi publik,
maka seiring berjalannya waktu, masyarakat akan beralih ke transportasi publik.

Anda mungkin juga menyukai