Di Susun Oleh : Fathu Nur Rahmah Kudus (E1A5 16 017)
TEKNIK SIPIL KONSENTRASI TRANSPORTASI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2018 ADA APA DENGAN TRANSORTASI SURABAYA?
Kota Surabaya sebagai kota metropolitan memiliki tingkat
kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi, maka tak heran jika kita harus berhadapan dengan kemacetan yang melanda beberapa daerah di Surabaya. Permasalahan kemacetan dan polusi atau pencemaran dari kendaraan bermotor ini memang menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh kota-kota besar, tidak hanya di Surabaya, kota-kota lain di Indonesia turut dihadang oleh permasalahan yang serupa. Seperti yang dilansir oleh situs berita online Surabaya news, berdasarkan data BPS di tahun 2013 saja laju pertumbuhan jumlah mobil mencapai 7,13 %, sedangkan sepeda motor mencapai 10,64 % per tahun atau mencapai kisaran 1 juta mobil dan sepeda motor terjual di Jatim tiap tahunnya.
Berdasarkan data Bappenas yang bekerjasama dengan Asean
Development Bank dan Swiss Contact (2006), pertambahan kendaraan yang pesat terkait langsung dengan kondisi sistem transportasi yang buruk. Kementerian Badan Lingkungan Hidup, mengatakan bahwa di Indonesia pencemaran udara di kota-kota besar bersumber dari pembakaran bahan bakar bensin pada kendaraan bermotor. Pencemaran oleh pembakaran bahan bakar kendaraan ternyata jumlahnya melebihi jumlah pencemaran yang berasal dari industri dan rumah tangga. (Sudarmadji, 2004). Banyak orang terdorong untuk menggunakan kendaraan pribadi terutama sepeda motor karena ketiadaan transportasi umum yang aman, nyaman, dan tepat waktu. Akibatnya, kemacetan lalu lintas tidak dapat dihindari khususnya pada jam-jam sibuk.Tingginya laju pertumbuhan penduduk berdampak pada peningkatan jumlah transportasi sebagai sarana aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya (Suhadiyah dkk., 2011). Namun, kemacetan bukanlah permasalahan satu-satunya yang ditimbulkan akibat banyaknya kendaraan, namun, seperti yang kita tahu bahwa kepadatan lalu lintas juga berdampak pada lingkungan. Udara bersih merupakan kebutuhan pokok bagi semua orang. Namun, sangat disayangkan udara bersih sudah mulai sulit untuk didapatkan terutama bagi masyarakat yang berada di jalan raya. Banyaknya kendaraan dewasa ini menjadi pemicu utama berkurangnya ketersediaan udara yang bersih. Pembakaran bensin yang tidak sempurna dalam mesin kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang terbesar polusi udara di kota. Polusi udara yang dikeluarkan bisa berupa karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, partikel padatan seperti timbal. Senyawa-senyawa tersebut bisa dijumpai dalam bahan bakar kendaraan bermotor dan minyak pelumas mesin. Rancangan mesin pada kendaraan bermotor serta kualitas bensin ikut menentukan jumlah pencemaran yang akan ditimbulkan (Hasan, 2012). Meningkatnya jumlah kendaraan dapat memicu adanya pencemaran udara akibat dari pembuangan asap atau emisi kendaraan bermotor yang berlebih yang dapat menyebabkan gangguan lingkungan seperti kerusakan jarak pandang, hujan asam, kerusakan panen dan bangunan, serta perubahan cuaca. Meski begitu, mobilitas penduduk perkotaan tidak dapat dihindari maupun dicegah. Akan tetapi, terdapat langkah yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak dari permasalahan polusi udara tesebut, salah satunya adalah dengan memanfaatkan transportasi umum yang ada di Kota Surabaya. Surabaya memiliki beberapa transportasi umum yang kerap kali dimanfaatkan contohnya adalah bus kota, angkot, angguna (angkutan serba guna), dan juga becak. Angkutan kota dan angguna menjadi transportasi umum favorit masyarakat Kota Surabaya, hal ini dikarenakan biayanya yang murah dan juga rute yang dilalui cukup banyak yakni 57 rute. Sedangkan untuk bus kota memiliki 19 rute di jalan-jalan utama. Di Surabaya terdapat 4 terminal utama yakni Terminal Purabaya, Terminal Tambak Oso Wilangun, Terminal Joyoboyo dan juga Terminal Bratang ditambah dengan 9 sub terminal, tidak hanya itu, Kota Surabaya turut dihubungkan oleh kereta api dan komuter Surabaya-Sidoarjo, di wilayah Surabaya sendiri terdapat 7 stasiun kereta api. Selain transportasi umum untuk perjalanan darat, Kota Surabaya juga dilengkapi oleh sarana prasana transportasi laut dan udara yakni Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang didukung dengan fasilitas kapal penumpang dengan rute ke seluruh kawasan di Indonesia dan juga bandara juanda. Akses transportasi umum yang terdapat di Surabaya tergolong mudah serta ekonomis seharusnya menjadi nilai tambahan bagi kota pahlawan ini. Sudah seharusnya sebagai warga kota Surabaya memanfaatkan fasilitas tersebut demi kepentingan dan kebaikan bersama. Rute transportasi umum di Surabaya juga dapat diakses dengan mudah, dengan sangat mendetail, Sobat EH dapat langsung mengaksesnya di website resmi pemerintah Kota Surabaya (www.surabaya.go.id).
Pemanfaatan transportasi umum ini tentunya menjadi salah satu
langkah yang dapat kita lakukan untuk mengurasi polusi dan pencemaran udara bila dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi, dengan memanfaatkan transportasi umum kita memperoleh beberapa keuntungan lho! Pertama, kita dapat menghemat biaya karena transportasi umum sangat ekonomis bila dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Keuntungan kedua yaitu, transportasi umum dapat menjadi tempat bagi kita untuk mengamati lingkungan sosial dan juga bersosialisasi karena di transportasi umum lah kita dapat menjumpai banyak orang dan membuat kita untuk mengeksplorasi banyak hal. Ketiga, dengan menjadi pengguna transportasi umum, kita juga dapat memberikan pengaruh dalam mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas sehingga berpergian terasa lebih nyaman tanpa berhadapan dengan jalanan yang padat. Keempat, dengan menggunakan transportasi umum kita akan lebih sehat karena memungkinkan kita untuk lebih banyak bergerak.
Dari artikel di atas kita menyadari bahwa tentu pada
dasarnya kemacetan dapat merusak segalanya di mulai dari segi waktu, segi lingkungan, segi keselamatan di jalan, sampai segi pekerjaan dan segi segala hal karena, dimulai dari kemacetan semua masalah dapat timbul. Di atas telah di sebutkan bahwa pada kota Surabaya faktor utama kemacetan adalah karena banyaknya masyarakat yang lebih memilih menggunakan kendaran pribadi di bandingkan kendaraan umum dan di samping itu juga Kedisiplinan berlalu lintas para pengguna jalan memang masih sangat rendah. Hal ini merupakan salah satu masalah penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas. Dan itu sangat merugikan masyarakat karena kemacetan dapat menyebabkan pemborosan BBM, pemborosan waktu serta dapat menimbulkan polusi udara.
Masyarakat Surabaya lebih memilih menggunakan
kendaraan pribadi di bandingkan kendraan umum hal ini di sebabkan oleh rasa nyaman yang di terima oleh masyarakat Surabaya kurang puas menggunakan kendaraan umum di bandingkan kendaran pribadi yang jauh lebih nyaman. Dan masyarakat Surabaya juga lebih memilih menggunakan kendraan pribadi dibandingkan kendaraan umum karena di pengaruhi oleh beberapa faktor pemikiran. Diantaranya, jika mereka (masyarakat Surabaya) memilih kendaran umum untuk melakukan berpergian atau menuju lokasi tujuan, waktu yang di tempuh atau yang di capai jauh lebih banyak terbuang percuma bandingkan menggunakan kendaraan pribadi yang lebih cepat sampai dan rasa nyaman yang di terima oleh mereka ( masyarakat Surabaya ) jauh lebih puas.
Rasa nyaman setiap orang berbeda-beda, ada nyaman karena
harga ekonomisnya, nyaman karena tempatnya yang sejuk, atau nyaman pada lingkungan sekitar saat menggunakan kendraan. Rata-rata masyarakat mengeluh menggunakan kendaraan umum karena rute perjalanannya yang jauh, panasnya saat berada di dalam kendaraan, asap rokok, waktu tempuh yang di capai juga terbilang lambat dan masih banyak lagi yang menjadi factor mengapa masyarakat Surabaya lebih memilih menggunakan kendraan pribadi dibandingkan kendraan umum.
Dan seperti kita ketahui bahwa nilai waktu seseorang
berbeda-beda jadi mungkin meraka yang pekerja kantoran, anak skolah, ataupun kuliahan lebih memilih menggukan kendraan pribadi seperti halnya motor (yang mememang merupakan laju kendaraan yang paling tinggi presentase penyebab kemacetan antara semua jenis kendaraan) untuk melelakukan perjalan menuju ketempat tujuan mereka mengingat waktu tempuh yang di capai lebih cepat di bandingkan menggunakan kendraan umum yang lebih lama sampai
Untuk mengatasi kemacetan yang semakin bertambah
bahkan untuk mengatasi terjadinya kemacetan total, maka seluruh masyarakat dan juga pemerintah harus segera memikirkan jalan keluarnya dari sekarang. Pemerintah harus memperbaiki sarana dan prasarana lalulintas, mungkin di sini saya lebih menekan pada di bangunnya MRT ataupun semacamnya di kota surabaya mengapa demikian karena di sini saya berfikir bahwa jika satu kendaraan dapat menampung banyak orang maka hal ini juga akan berdampak langsung pada laju kendraan di kota Surabaya. Karena dapat mengurangi volume lalulintas di jalan, dan MRT ataupun semacamnya di sini yang di maksud adalah MRT yang ekonomis, nyaman, dan waktu tempuh yang di tempuh selama perjalanan juga cepat, dan juga untuk rute perjalanan yang di lalui harus juga melewati jalan-jalan penting. Sehingga masyarakat akan lebih memilih mnggunakan kendraan umum di bandingkan kendraan pribadi. Dimana pada kendraan pribadi pasti mengeluarkan biaya yang lebih di bandingkan kendraan umum dan juga dapat merusak lingkungan sekitar serta ekosistem hidup.
Dan juga di sini saya lebih menekankan pada penguranginya
angkot di jalan raya, karena salah satu penyebab kemacetan dan kecelakaan lalulintas yang ada di jalan adalah karena membeludaknya jumlah angkot dan supir angkot yang ugal ugalan saat berkendraan. Sehingga banyak terjadi kecelakaan lalulintas yang dapat menyebabkan kemacetan yang berkepanjangan. Selain itu juga rata-rata namun tidak semua supir angkot tidak memiliki surat izin mengendara (SIM) . sehingga dalam hal ini kemacetan sebenarnya sangat banyak merugikan banyak hal dalam apapun itu. Namun di sini saya bukan ingin menghilangkan angkot hanya saja mungkin dari segi rute perjalanannya sebaiknya di alihkan pada jalan-jalan yang tidak sibuk pada saat jam sibuk.
Kerena faktanya jika jumlah angkot di jalan raya berkurang
maka volume lalu lintas juga akan berkurang di jalan raya. sehingga untuk tingkat kecelakaan dan keselamatan saat berada di jalan raya mengalami penurunan. Dan otomatis tidak akan mengalami kemacetan sehingga masyarakat yang menggunakan kendraan umum seperti halnya MRT tidak mengalami kemacetan yang berkepanjagan, dan ini juga menjadi salah satu faktor yang mendorong agar masyarakat luas khususnya masyarakat Surabaya beralih menggunakan kendraan umum di bandingkan pribadi.
Di samping itu juga pemerintah harus bisa mengendalikan
laju urbanisasi dan juga harus dapat menekan angka kelahiran secara serius. Peme rintah segera membangun jalan satu arah, serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan kereta api, busway dan angkutan umum lainnya mulai dari sekarang. Selain itu, pemerintah juga sebaiknya memperbaiki penegakan hukum tentang tata tertib berlalu lintas.
Masyarakat juga dapat membantu pemerintah dalam
mengurangi kemacetan, misalnya dengan selalu tertib berlalu lintas, meningkatkan kesadaran hukum tentang lalu lintas serta juga dapat dilakukan dengan cara mematuhi semua peraturan lalu lintas. Bila semua itu dapat dilakukan dengan baik, mungkin kemacetan lalu lintas akan sedikit berkurang.
Namun dari beberapa apa yang saya ungkapkan di atas
sebenarnya pasti perencanaan transportasi di Surabaya sudah jauh lebih matang di pikirkan oleh instansi-instansi yang terkait tentang bagaimana bagusnya tata kota dan perencanaan lalu lintas di Surabaya, hanya saja mereka mungkin terkendala oleh biaya yang di keluarkan dan lahan yang akan di pakai saat melakukan pembangunan.
Studi Pengembangan Moda Transportasi Kota Balikpapan Angkutan Masal Perkotaan Berbasis Jalan Raya (Bus Rapid Transit), Pilihan Tepat Untuk Negara Berkembang