Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR EKONOMIKA MAKRO

”KEMACETAN”

Disusun oleh : Kelompok 4


- Melly Wenned Michaela 130118056
- Agus Haryanto A. 130218144
- Erik Febrian Wijaya 130218146
- Kevin Harnandi Lukito 130218153
- Chaterine Aristy Ursia 130218156
- Efraim Calvin Gabriel 130218174
- Timothy Davin Soesanto 130218181
- Dian Permata Lestari 130318134
- Rosaline Jeanette 130318114
- Steven Irawan 130318139
KP D
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS SURABAYA
TAHUN AJARAN 2018-2019
KEMACETAN
Kemacetan merupakan masalah yang sering kita jumpai di kota-kota besar di Indonesia.
Banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang ada tidak disertai dengan pembangunan infrastruktur
jalan raya yang memadai sehingga kapasitas jalan tidak sanggup menampung jumlah kendaraaan
yang begitu banyak terutama dijalan-jalan utama yang memiliki intensitas kendaraan yang tinggi.

Sumber : https://www.msn.com/id-id/otomotif/berita/indonesia-negara-termacet-nomor-2-di-

dunia/ar-BBIQv0S

Menurut INRIX 2017 Global Traffic Scorecard, Indonesia berada di peringkat kedua
setelah Thailand dalam negara-negara dengan tingkat kemacetan yang tinggi. Rata-rata, orang
Indonesia bisa menghabiskan waktunya di tengah kemacetan hingga 51 jam sepanjang tahun 2017.
Data ini menunjukkan tingginya tingkat kemacetan yang ada di Indonesia jika dibandingkan
dengan negara-negara lain di dunia.

Tingginya tingkat kemacetan di Indonesia merupakan hasil akumulasi dari kota-kota yang
memiliki tingkat kemacetan tinggi. Dalam pembahasan kali ini, kami memlih Kota Surabaya
sebagai bahan untuk mencari tahu faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kemacetan di
Surabaya, usaha apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasinya, dan bagaimana usaha-usaha
tersebut dapat dilaksanakan untuk meminimalisir tingkat kemacetan.
Sumber : https://properti.kompas.com/read/2018/02/25/182046621/ini-10-kota-termacet-di-
indonesia

Masih menurut lembaga survey yang sama, INRIX 2017 Global Traffic Scorecard,
Surabaya, yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, berada pada urutan
ke delapan dalam kota-kota paling macet di Indonesia. Berbagai pendorong ekonomi seperti
industri kecil hingga yang besar dan sejumah pembangunan property, membuat Surabaya menjadi
kota metropolitan dnegan tingkat kemacetan 16 persen. Pengendara dapat menghabiskan waktu 37
jam dalam kemacetan selama tahun 2017.

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Alfamart+Panjang+Jiwo/@-
7.3073925,112.763354,17z/data=!4m5!3m4!1s0x0:0x78e3df88ca89a9ec!8m2!3d-
7.307036!4d112.7632038
Salah satu jalan yang kami amati sering terjadi kemacetan panjang adalah sepanjang jalan
Panjang Jiwo, Surabaya, tepatnya kami melakukan pengamatan di depan Alfamart Panjang Jiwo.
Setelah melakukan pengamatan, penyebab kemacetan panjang yang sering terjadi di Jalan Panjang
Jiwo ini adalah kapasitas jalan yang tidak memadai. Jalan Panjang Jiwo memiliki 3 ruas jalan, tapi
menurut pengamatan kami, hanya ada 2 ruas jalan yang dapat digunakan secara efektif oleh
pengguna jalan sehingga saat intensitas kendaraan yang melintas meningkat, terjadi kelebihan
kapasitas antara jumlah kendaraan dengan kapasitas yang dapat ditampung jalan tersebut ditambah
lagi dengan adanya lampu lalu lintas yang memiliki durasi waktu yang lama sehingga penumpukan
kendaraan kebelakang semakin meningkat. Penyebab lain yang menyebabkan kemacetan panjang
adalah faktor jalan itu sendiri. Seperti yang kami sebutkan sebelumya, hanya ada 2 ruas jalan yang
dapat digunakan secara efektif karena 1 ruas jalan yang terletak paling sebelah kiri memiliki
tingkat kerusakan yang tinggi. Sehingga pengendara yang melewati ruas jalan ini cenderung
memperlambat laju kendaraan untuk menghindari kecelakaan. Faktor pengemudi juga dapat
mempengaruhi tingkat kemacetan. Rendahnya kompetensi pengendara yang tidak dapat mematuhi
peraturan lalu lintas dengan baik dapat meningkatkan jumlah pelanggaran-pelanggaran yang
menyebabkan kemacetan lalu lintas seperti berhenti atau parkir disembarang tempat yang
menyebabkan jalan yang bisa dilalui oleh pengendara yang lain semakin sempit lagi.

Sumber : https://www.google.co.id/maps/@-

7.307007,112.76318,3a,60y,306.22h,77.73t/data=!3m6!1e1!3m4!1sqJmFdODzlyjeA98nmXxwJ
w!2e0!7i13312!8i6656
Penyebab kemacetan selanjutnya adalah sistem tata ruang perkotaan yang kurang tepat.
Jalan Panjangjiwo dengan intensitas kendaraan melintas yang tinggi masih memiliki jalur untuk
memutar balik kendaraan yang menurut pengamatan kami ditempatkan di tempat yang kurang
tepat. Dengan tingginya intensitas kendaraan yang melintas, antrian panjang kendaraan yang akan
memutar balik akan mengambil alih satu ruas jalan yang mengakibatkan kemacetan panjang di
belakangnya.

Sumber : https://www.google.co.id/maps/@-
7.3076696,112.7655897,3a,75y,310.25h,74.31t/data=!3m6!1e1!3m4!1sG9HT1OPaVVLQnTQ0
5cCpIA!2e0!7i13312!8i6656

Selain itu, jumlah kendaraan bermotor di Surabaya juga menjadi penyebab mengapa
kemacetan sering kali tak terhidarkan. Menurut data di Kepolisian Surabaya, jumlah kendaraan di
Surabaya pada tahun 2016 mencapai 4.521.629 kendaraan roda empat dan roda dua. Kami belum
menemukan jumlah terbaru kendaraan di Surabaya akan tetapi rata-rata jumlah kendaraan di
Surabaya selalu bertambah sebanyak 17.000 unit kendaraan setiap bulannya. Angka ini hampir
mencapai dua kali lipat jumlah penduduk di Surabaya yang menurut Wikipedia pada tahun 2017
sebanyak 2.892.200 jiwa. Ini berarti bahwa setiap orang di Surabaya rata-rata memiliki 2
kendaraan bermotor. Karena jumlah kendaraan yang terus bertambah dan tidak diimbangi dengan
perluasan kapasitas jalan akan sangat sulit bagi Kota Surabaya untuk terhindar dari kemacetan.
Analisis Permasalahan

Kerugian yang paling berpengaruh dari terjadinya kemacetan adalah kerugian waktu.
Waktu tempuh diperjalanan menjadi lebih lama sehingga banyak waktu yang hilang lebih banyak.
Bagi masyarakat yang berprofesi sebagai pengusaha atau pedagang dapat mengalami kehilangan
kesempatan. Kerugian ini bisa bernilai sangat besar dan bagi orang yang profesional, kerugiannya
bisa mencapai milyaran rupiah. Bagi masyarakat yang bekerja sebagai supir, kemacetan dapat
menyebabkan sopir kehilangan produktivitasnya yang berimbas pada pendapatannya.

Semakin lama kendaraan berada di jalan sebagai akibat kemacetan akan mengakibatkan
utilisasi kendaraan angkutan yang rendah, produktifitas tenaga supir yang rendah, pemakaian
bahan bakar yang tinggi dan semakin pendeknya usia pakai komponen kendaraan bermotor. Dari
banyak faktor yang menjadi dampak kemacetan dijalan raya ini mengakibatkan perusahaan akan
mengeluarkan biaya lebih yang pada akhirnya akan dibebankan kepada konsumen yang
berdampak pada tingginya harga jual barang. Harga barang yang seharusnya lebih murah, menjadi
lebih mahal yang diakibatkan oleh kemacetan.

Selain dua dampak di atas, kerugian yang tidak kalah penting adalah pemborosan bahan
bakar. Saat kendaraan dalam keadaan mesin menyala dan diam di tengah jalan, selama satu jam
bisa terdapat 1-1,5 liter bahan bakar yang terbuang percuma, tergantung seberapa besar kapasitas
mesin kendaraan tersebut. Semakin besar kapasitas mesin kendaraan, semakin banyak juga bahan
bakar yang terbuang (sumber : https://www.viva.co.id/otomotif/mobil/795129-ini-konsumsi-bbm-
mobil-saat-terjebak-macet ) . Hal ini tentu saja sangat berbanding terbalik dengan slogan-slogan
atau ajakan-ajakan untuk menghemat bahan bakar yang memang semakin hari semakin langka dan
harganya terus naik. Tetapi pada kenyataannya, hal-hal seperti kemacetan merupakan salah satu
penyebab besar penggunaan bahan bakar yang tidak efisien dan efektif. Pemerintah juga
mengeluarkan banyak sekali dana untuk melakukan subsidi bahan bakar agar jumlah kenaikan
yang harus dibayar oleh konsumen tidak terlalu tinggi, tapi hal ini juga hanya menyebabkan
pemborosan karena nyatanya bahan bakar dengan mudahnya terbuang percuma di jalan karena
kemacetan.

Penyelesaian Masalah
Salah satu solusi yang mungkin dilakukan untuk mengatasi kemacetan adalah pembatasan
jumlah kendaraan pribadi. Kemacetan yang terjadi terutama di Surabaya diakibatkan oleh terlalu
banyaknya kendaraan pribadi yang berada di jalan dikarenakan mudahnya orang untuk
memperoleh kendaraan pribadi. Pembatasan jumlah kendaraan ini bertujuan untuk mengajak
masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi umum yang daripada menggunakan
kendaraan pribadi agar jumlah kendaraan di jalan tidak terlalu banyak. Tentu saja dengan
mengajak masyarakat menggunakan alat transportasi massa harus diimbangi dengan pengelolaan
transportasi massa yang memadai.

Di Surabaya, mulai tanggal 4 Juli 2018 sudah tersedia Surabaya Bus yang dapat digunakan
oleh masyarakat untuk bepergian menuju lokasi tertentu dengan hanya bermodalkan sampah
plastik. Hal ini merupakan salah satu inovasi Pemerintahan Kota Surabaya sebagai langkah awal
untuk mengajak masyarakat lebih memilih bepergian menggunakan transportasi massa untuk
mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya dan mengurangi kemacetan.

Sumber : http://surabaya.tribunnews.com/2018/04/07/mau-naik-suroboyo-bus-ini-rute-
yang-dilalui-berikut-jam-operasionalnya
Solusi lain yang pernah beredar dalam masyarakat adalah akan dibangunnya MRT
(Mass Rapid Transit) atau kereta cepat di Surabaya yang apabila sudah dapat terealisasikan
akan sangat efektif mengurangi kemacetan di Surabaya. Akan tetapi nyatanya, sampai
sekarang kabar tersebut belum dapat direalisasikan karena banyak faktor dan faktor
penyebab belum terealisasinya program tersebut adalah dana yang cukup besar.

Sumber :

https://www.kompasiana.com/artikelkependudukan/5856bd43f67e612f0e10eb63/akankah
-proyek-mrt-surabaya-berlanjut

Sejauh ini, hal yang paling efektif merubah kemacetan di Surabaya menjadi lebih
baik daripada biasanya adalah penggunaan sistem SITS (Surabaya Intelligent Transport
System) yang merupakan sistem integrasi yang mengatur lama tidaknya lampu lalu lintas
dan bisa dikendalikan dari pusat. Sistem ini mendeteksi panjang pendeknya kemacetan
yang terjadi dan kemudian secara otomatis mengatur lama tidaknya lampu hijau atau lampu
merah pada lampu lalu lintas.
Sumber : http://surabaya.tribunnews.com/2018/10/09/kemacetan-di-surabaya-relatif-terkendali-
sistem-sits-diakui-mampu-atur-ritme-traffic-light

Anda mungkin juga menyukai