Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melakukan suatu kegiatan transaksi kita wajib mengenal apa yang
menjadi masalah Hukum dan Etika. Dunia teknologi sekarang ,Internet telah
menimbulkan tantangan yang signifikan terhadap struktur hukum,salah satu contohnya
ialah Cybercrime.Dalam masalah E-Business dan E-Commers masalah hukum dan
etika sangat di perhatikan.Masalah hukum itu sendiri bisa mengenai tentang Other
Areas of Concern dan Privacy on the Internet.Seringkali kita mengetahui dalam
melakukan e-business maupun e-commers terdapat berbagai permasalahan yang terjadi
oleh sebab itu dengan adanya suatu hukum maka masalah itu dapat menjamin suatu
aktifitas belanja online.Para produsen maupun konsumen tidak akan kawatir lagi
tentang permasalahan yang akan terjadi.Dalam memulai suatu bisnis pun kita tidak
boleh melewatkan yang namanya etika,sebab bisnis perlu dilandasi pertimbangan-
pertimbangan yang etis karena di samping mencari keuntungan juga bertujuan
memperjuangkan nilai-nilai yang bersifat manusiawi.
Dalam melakukan transaksi jual beli melalui media internet. ternyata
pelaksanaan transaksi e-commerce masih didasarkan kepada KUH Perdatadan
Perundang-undangan organik lainnya seperti UU Perlindungan Konsumen, Sedangkan
dalam hal pengenaan pajaknya, pada dasarnya tidak ada perbedaan pengenaan pajak
transaksi e-commerce dengan transaksi jual beli pada umumnya.Dalam melakukan
sebuah bisnis setidaknya para produsen tahu atau mengerti apa saja yang menjadi
tanggung jawab mereka,yaitu salah satunya pembayaran pajak.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksudkan dengan Other Areas of Concern dan Privacy on the
Internet ?
2. Nilai etika apa saja yang perlu di perhatikan dalam melakukan suatu e – bisnis
?
3. Apa yang menjadi dasar adalam menerapkan internet perpajakan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan Other Areas of Concern dan
Privacy on the Internet.
2. Mengetahui masalah-masalah hukum dalam Other Areas of Concern dan
Privacy on the Internet.
3. Mengetahui nilai etika apa saja dalam melakukan suatu bisnis
4. Mengetahui nilai dasar dalam menerapkan internet perpajakan

1.4 Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan penulisan di atas, diharapkan penulisan ini dapat bermanfaat bagi:
o Bagi pembaca : Memahami dan mengetahui apa yang menjadi masalah hukum dan
etika serta internet perpajakan dalam melakukan bisnin online.
o Bagi penulis : Dapat memahami menganalisis apa yang menjadi masalah hukum dan
etika serta internet perpajakan dalam melakukan bisnin online.

2
BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1. Introduction

Real Space adalah lingkungan fisik tergantung sementara dan batasan geografik.
Cyberspace merupakan dunia digital dimana tidak dibatasi oleh Batasan geografik.

2.2. Legal Issues: Privacy on the Internet

Kesulitan dalam menambahkan hukum tradisional kepada Internet. Teknologi dan isu
dari privasi.

2.2.1. Right to Privacy

Terasa implisit pada pertama, keempat, kesembilan, keempat belas amandemen.


Olmstead vs United States merupakan telekomunikasi dari penjualan alcohol saat masa
pelarangan yang merupakan pengaplikasian dari amandemen keempat. Translation
menginterpretasikan konstitusi untuk melindungi kebaikan.

2.2.2. Internet and the Right to Privacy

Self-regulated medium adalah internet yang memerintahkan dirinya sendiri. Banyak


dari perusahaan internet mengumpulkan data pribadi para pengguna. Advokat pricasi
membantah bahwa ini menodai hak dari pengguna. Marketer online dan advertisers
seharusnya melayani pengguna mereka dengan merekam suka dan ketidaksukaan
mereka. Financial Services Modernization Act of 1999 mendirikan kumpulan dari
regulasi tentang manajemen dari informasi konsumen.

2.2.3. Network Advertising Iniative

Network Advertising Initiative (NAI) yang diijinkan oleh FTC untuk mendukung
regulasi sendiri. NAI melambangkan 90% dari pengiklan web. Menentukan protokol
yang pantas untuk data pribadi dari web. Melarang pengumpulan data pribadi

3
konsumen dari kesehatan dan finansial. Mengijinkan penggabungan dari pengumpulan
data web dan informasi personal.
DoubleClick: Marketing with Personal Information Feature merupakan regulasi dari
internet yang bisa membatasi sebuah perusahaan dari membeli dan menjual iklan.
Doubleclick yang merupakan advertising network lebih dari 1500 situs dan 11.000
klien. Abacus Direct Corp adalah nama, alamat, nomer telpon, umur, kelamin, income
dan sejarah dari pembelian dari retail. Digital Redining condong dari pengetahuan
individual dari produk yang ada dengan dengan mendasarkan dari kegiatan konumen
melihat masa lalu.

2.2.4. Employer and Employee

Keystroke Cop adalah meregister semua keystroke sebelum itu muncul ke layer.
Company time and Company Equipment vs the Right of employees. Menentukan
faktor dengan ekspektasi privasi yang masuk akal dengan bunga bisnis yang sah.
Alasan untuk survei adalah dengan lebih lambat dari waktu transmisi, harassment suits,
produktivitas yang lambat atau rendah.
Notice of Electronic Monitioring Act yang di tawarkan pada tahun 2000 yang
membutuhkan majikan untuk memberitahukan pegawai dari dari media komunikasi,
pembaruan tahunan atau aturan baru harus dibuat.

2.2.5. Michael A. Smyth vs The Pillsbury Company Feature

Dibubarkan sebagai regional manager operasi. Material di e-mail yang dipertanyakan.


Hukum Pennsylvania bahwa dapat mengeluarkan pegawai dengan atau tanpa sebab.
Hukum Publik adalah teguran untuk pegawai untuk tugas juri dan elakan dari pekerjaan
sebagai hasil dari keyakinan sebelumnya.
Verdict awarded to Pillsbury adalah tidak ada ekspektasi privasi yang jelas dan bunga
bisnis yang sah. Protecting Yourself as a User Anonimitas dan pseudominitas,
Platdorm for privacy Preferences Project, dan Privacy Services Software.

4
2.2.6. Protecting Your Business Privacy Issues

Privacy Policy adalah yang sudah dinyatakan tentang koleksi dan penggunaan data
informasi personal pengguna.
Privacy Policy Services dan Software seperti PrivacyBot.com dan TRUSTe
Core Fair Infomration Practices adalah bahwa konsumen harus dibuat sadar bahwa
personal information akan dikumpulkan.konsumen harusnya dapat bertanya untuk
bagaimana data ini dapat dikoleksi dan mempunyai kemampuan untuk memperiksa
informasi untuk memastikan bahwa itu sudah akurat dan lengkap. Informasi yang
sudah dikumpulkan harusnya sudah diamankan. Web site harus bertanggung jawab
untuk melihat bahwa praktik ini dapat diikuti

2.3. Lega Issues: Other Areas of Concern

Defamasi adalah perlakuan dalam menghancurkan reputasi orang lain dalam lisan
maupun tulisan. Libel merupakan pernyataan tertulis dari defamasi yang memiliki
konteks lebih panjang dan melebihi fitnah. Slander adalah defamasi terucap. Cara
mengungkapkan defamasi adalah dengan harus sudah beredar, dan haru ada identitas,
pernyataanharus bersifat defamatory, dan harus ada bukti dari kesakitan defamatory.
Good Samarition provision, Section 230 of the Telecommunication Act melindungi
dari defamasi saat ISP’s berusaha untuk posting yang berpotensial melukai.

2.3.1. Cubby vs Compursive and Stratton Oakmont vs Prodigy Feature

Cubby vs Compursive adalah anonimus yang digunakan dalam layanan berita dengan
memposting yang diduga menjadi defamatory statement. Distributor vs Publisher
sebuah distributor tidak bisa dipegang untuk berbihing untuk defamatory statement
kecuali distributor mempunyai pengetahuan dari konten. Stratton Oakmont vs Prodigy
adalah diklaim bertanggung jawab untuk menghapusdefamatory atau material yang
dapat ditanyai dan berguna sebagai konten publisher.

5
2.3.2. Sexually Explicit Speech

Miller vs California (1973) bahwa tes Miller mengidentifikasikan kriteria yang


digunakan untuk membedakan kecabulan dan pornografi.
United States vs Thomas Feature. Thomas menjadi internet bisnis pornografi dalam
California.

2.3.3. Children and Internet

Bahwa CDA dan COPA didesain untuk membatasi pornografi dari anak-anak yang
melarang untuk mengumpulkan data dari anak dibawah 13 tahun.

2.3.4. Alternative Methods of Regulation


Perusahaan perangkat lunak mengembangkan blocking dan filtering untuk membantu
orang tua dan guru dalam upaya melindungi anak-anak dari hal buruk. Blocking and
filtering digunakan pengguna untuk memilik jenis informasi apa saja yang boleh dan
tidak boleh diterima oleh browser mereka.

2.3.5. Intellectual Property: Patents and Copyright


Hak paten merupkan hak ekslusif bagi pencipta karya untuk menjual dan
menggunakan penemuannya, perlindungannya diberikan selama 20 tahun. Hak
cipta merupakan perlindungan untuk penulis karya yang asli seperti sastra,
musik, artistik, dan intelektual tertentu lainnya. Digital Milenium Copyright Act
of 1998 (DMCA) adalah badan kreatif untuk melindungi pekerjaan mereka, serta
hak pendidik dan penyedia sumber daya untuk mendapatkan akses untuk
pekerjaan ini.
Ada 4 kriteria yaitu :
1. Tujuan dari karya cipta berhak diperiksa
2. Sifat dari karya cipta diperhitungkan
3. Jumlah materi yang telah diproduksi ditinjau ulang
4. Efek dipertimbangkan.

6
2.3.6. Trademark and Domain Name Registration
Ada beberapa metode untuk melakukan pelanggaran merk dagang.
a. Parasite, memilih nama domain berdasarkan kesalahan dalam pengetikkan
yang dibuat pada saat memasukkan nama domain yang popular untuk
mencari pasar yang dimiliki orang lain dan memanfaatkan reputasi mereka
b. Cybersquatter, membeli berbagai macam nama domain yang
representasinya jelas dari perusahaan brick-and-mortar
Ada 3 kriteria pelanggarannya yaitu
1. Nama domain yang didaftarkan identik dengan merek dagang orang lain
2. Pemilik domain tidak berhak atas kepemilikan domain sebenarnya
3. Nama domain didaftarkan untuk tujuan buruk

2.3.7. Unsolicited Commercial E-mail (Spam)


AOL memperkirakan 1/3 dari pesan yang dikirim setiap hari dapat dikatakan sebagai
spam. Untuk unsolicited e-mail, biaya terbesar ditanggung oleh penerima dan ISP. Sifat
e-mail harus dibuat secara jelas. Unsolicited Electronic Mail Act adalah alternatif untuk
melindungi waktu anda dan usaha terhadap spam.

2.3.8. Online Auction


Bentuk kecurangan yang sering dilakukan dalam kegiatan lelang online adalah
Shill Bilding, dimana penjual barang ikut melakukan penawaran untuk
menaikkan harga lelang. Kelemahannya adalah sering terjadi kegagalan proses
unggah penawaran pada paket lelang, penawaran tidak sesuai syarat, penanggung
jawab tidak jelas dan sistem keammanan terkait rahasia data penawaran juga
tidak jelas.

7
2.3.9. Online Contracts
Electronic Signature in Global and National Commcerce Act of 2000 untuk
mempromosikan perdagangan online dengan melegitimasi secara online perjanjian
kontrak.

2.3.10. User Agreements


Pengunjung website harus menyetujui beberapa syarat dan ketentuan terkait dengan
layanan atau produk yang disediakan oleh situs sebelum memasuki situs tersebut.
Shrink-wrap agreement merupakan perjanjian tertulis yang melekat pada paket yang
berlaku bagi pengguna yang membukanya. Click-through agreement merupakan
tampilan yang muncul dan pengguna atau pengunjung harus menyetujui syarat dan
ketentuan yang ditetapkan untuk melanjutkan aktivitas pada situs tersebut.

2.4. Cybercrime
Cyber crime adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer
atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan.
Lelang, ruang obrolan, dan papan buletin merupakan forum paling populer untuk
kegiatan ilegal.
Tips menjaga privasi adalah membuat kata sandi baru, menutup akun yang tidak perlu,
mempersingkat daftar teman dan Go paperless.
Jenis Cyber Crime Berdasarkan Karakteristik

a. Cyberpiracy adalah Penggunaan teknologi komputer untuk mencetak ulang


software atau informasi dan mendistribusikan informasi atau software tersebut
melalui jaringan computer.
b. Cybertrespass adalah Penggunaan teknologi komputer untuk meningkatkan
akses pada Sistem komputer sebuah organisasi atau individu dan Website
yang di-protect dengan password.

8
c. Cybervandalism adalah Penggunaan teknologi komputer untuk membuat
program yang Mengganggu proses transmisi informasi elektronik dan
Menghancurkan data di komputer

2.5. Internet Taxation


Internet Taxation adalah topik monumental yang kontroversial, dan masalah yang
sangat rumit.
Masalah dengan internet taxation yaitu penerimaan pajak penjualan adalah sumber
tersebsar pendapatan negara, negara dan pemerintah daerah menyatakan bahwa
menghapus metode perpajakan dari yuridiksi mereka merupakan pelanggaran
kedaulatan negara. Untuk memenuhi persyaratan dalam transaksi online, perlu
untuk mengetahui dan memahami Taxation Methods, yaitu:
1. Pajak penjualan yang sama diterapkan ketika vendor dan konsumen
berada di negara bagian yang sama.
2. Jika konsumen dan vendor tidak berada di negara yang sama, maka
penjualan akan dikenakan pajak penggunaan.
3. Jika vendor memiliki kehadiran fisik atau perhubungan maka diperlukan
untuk mengumpulkan pajak. Jika tidak, vendor harus menilai pajak dan
membayar langsung ke negara.

9
BAB 3
PEMBAHASAN

E-business adalah pengunaan internet, network dan teknologi informasi yang lainnya
untuk menunjang kegiatan e-commerce, enterprise communication and collaboration,
proses bisnis melalui web, yang dilakukan dalam satu perusahaan atau dengan partner
bisnis lainnya, misalnya pemasok dan konsumen.

A. Other Areas of Concern and Privasi di Internet


Privasi internet, juga biasa disebut sebagai privasi online, adalah bagian
dari privasi data dan hak asasi manusia yang mendasar. Pada dasarnya, ini
mengacu pada privasi pribadi yang menjadi hak Anda saat menampilkan,
menyimpan, atau memberikan informasi tentang diri Anda di Internet. Ini dapat
mencakup informasi pengenal pribadi (PII) maupun informasi pengidentifikasi
non-pribadi, seperti perilaku Anda di situs web. Tanpa privasi internet, semua
aktivitas Anda dapat dikumpulkan dan dianalisis oleh pihak yang berkepentingan.
Apa saja yang perlu di perhatikan dan menjadi privasi di internet :

1. Kerahasiaan dan Pribadi


Kerahasiaan adalah sejauh mana suatu bisnis menyediakan informasi pribadi yang
tersedia untuk bisnis lain dan individu lain. Bisnis apapun harus menjaga kerahasiaan
informasi agar tetap aman dan hanya dapat diakses oleh penerima yang dimaksud.
Untuk menjaga informasi tetap aman dan terjaga, setiap catatan transaksi dan berkas
lain perlu dilindungi dari akses yang tidak sah, serta memastikan transmisi data dan
penyimpanan informasi yang aman. Cara enkripsi dan firewall adalah yang mengatur
sistem ini.

10
2. Keabsahan Data
Transaksi e-business memiliki tantangan yang lebih besar untuk membangun
keabsahan karena data dari internet sangat mudah untuk diubah dan disalin. Kedua
belah pihak yang terkait dalam e-business sama-sama ingin memastikan keaslian
masing-masing rekan, terutama jika salah satu pihak akan melakukan pemesanan dan
transaksi pembayaran elektronik. Salah satu cara yang umum untuk memastikan hal ini
adalah dengan membatasi akses ke jaringan Internet dengan menggunakan
teknologi Virtual Private Network. Pembuktian keabsahan yang lebih rumit adalah
dengan adanya kata kunci rahasia atau pin, kartu kredit, dan pengenalan suara.
Sebagian besar transaksi e-business diverifikasi dengan memeriksa kartu kredit dan
nomor kartu kredit pembeli.

3. Integritas Data
Hal ini mengarah pada jaminan kesamaan pesan yang diterima dengan pesan yang
dikirim. Sebuah bisnis perlu merasa yakin bahwa data tidak diubah dalam perjalanan,
baik sengaja atau karena kecelakaan. Untuk membantu integritas
data, firewall melindungi data yang disimpan terhadap akses yang tidak sah, seraya
menyimpan data cadangan yang mungkin berguna untuk pemulihan data.

4. Kontrol Akses
Ketika suatu sumber data dan informasi elektronik hanya terbatas pada beberapa
individu yang berwenang, pelaku bisnis dan pelanggannya harus memiliki jaminan
bahwa tidak ada orang lain dapat mengakses informasi tersebut. Ada beberapa teknik
untuk mengatur kontrol akses ini, yaitu firewall, hak akses, identifikasi pengguna dan
teknik otentikasi (seperti password dan sertifikat digital), Virtual Private
Network (VPN), dan banyak lagi.

11
Masalah Privasi Internet Umum yang Harus Diperhatikan :

a) Pelacakan
Saat menjelajah Internet sering iklan-iklan muncul mengikuti apa yang didasarkan
pada pencarian web sebelumnya atau kunjungan ke situs web. itu karena gerakan
dilacak oleh situs web, pengiklan, dll.
Pembuatan profil cookie dan teknik lainnya digunakan untuk melacak aktivitas
online secara keseluruhan dan membuat profil terperinci dari kebiasaan
menjelajah. Beberapa orang mungkin tidak keberatan iklan yang relevan
ditayangkan untuk mereka, tetapi bagi orang lain ini adalah pelanggaran privasi
yang serius.

b) Pengawasan
Beberapa pemerintah memata-matai warganya secara online untuk membantu
lembaga penegak hukum.Ambil, misalnya, Undang-Undang Kekuasaan Investigasi
Inggris yang mengesahkan pengawasan massal dan memungkinkan pemerintah
memantau penggunaan Internet warganya secara hukum.
Perusahaan Internet (ISP), operator telekomunikasi, serta penyedia layanan
komunikasi lainnya diharuskan untuk menyimpan catatan koneksi Internet
pelanggan selama setahun, yang dapat diperoleh oleh otoritas pemerintah dan
digunakan dalam penyelidikan - bahkan jika Anda tidak memiliki hubungan
dengan mereka di bagaimanapun juga!

c) Pencurian
Sebanyak 17 juta orang Amerika telah dipengaruhi oleh pencurian identitas pada
tahun 2017, menurut Strategi Javelin . Penjahat dunia maya menggunakan
malware, spyware, dan teknik phishing untuk membobol akun atau perangkat
daring Anda dan mencuri informasi pribadi Anda untuk terlibat dalam kegiatan
seperti pencurian identitas.

12
B. Etika dalam E-Business
Kegiatan bisnis yang makin meluas baik di dalam maupun di luar negeri,
menimbulkan tuntutan praktik bisnis yang baik dan etis. Transparansi yang dituntut
oleh ekonomi global juga menuntut adanya praktik bisnis yang etis. Bahkan untuk
bersaing pun diperlukan etika dalam berusaha yang tetap mengedepankan
produktivitas dan efisiensi.
Richard T.de George (1986), dalam buku Business Ethics memberikan empat
macam kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai cakupan etika bisnis, yaitu :
1. Penerapan prinsip-prinsip etika umum pada praktik-praktik khusus dalam
bisnis
2. Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip etika pada kegiatan
bisnis, tetapi merupakan “meta-etika” yang juga menyoroti apakah perilaku
yang dinilai etis atau tidak secara individu dapat diterapkan pada organisasi atau
perusahaan bisnis.
3. Bidang penelaahan etika bisnis menyangkut asumsi mengenai bisnis. Dalam
hal ini, etika bisnis juga menyoroti moralitas system ekonomi pada umumnya
serta system ekonomi suatu Negara pada khususnya.
4. Etika bisnis juga menyangkut bidang yang biasanya sudah meluas lebih dari
sekedar etika, seperti misalnya ekonomi dan teori organisasi. Etika bisnis
memberikan pelajaran kepada para pelaku bisnis bahwa bisnis yang sukses,
tidak hanya menuai keuntungan secara material saja melainkan bisnis yang
bergerak secara etis disertai tanggung jawab dan memelihara hubungan baik
antar manusia yang terlibat didalamnya. Jika hal ini diterapkan dengan baik
maka akan mampu menghilangkan citra bisnis yang penuh muslihat dan licik.

Prinsip etika bisnis menurut Sony Keraf (1991) dalam bukunya “ Etika Bisnis:

1. Prinsip otonomi
2. Prinsip kejujuran

13
3. Prinsip berbuat baik dan tidak berbuat jahat
4. Prinsip prinsip keadilan
5. Prinsip hormat pada diri sendiri

C. Internet Pepajakan

1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


Sejak 1 Januari 2014, Pemerintah telah menetapkan aturan mengenai batasan
Pengusaha Kena Pajak (PKP), yaitu pengusaha yang omzetnya mencapai Rp 4,8
miliar per tahun. Dengan demikian, semua pelaku usaha termasuk pebisnis online
yang omzetnya mencapai jumlah tersebut, wajib memungut PPN atas setiap
transaksinya. Namun belum ada kepastian bahwa apakah setiap transaksi online
yang dilaksanakan pengusaha e-commerce baik badan usaha atau orang pribadi
yang sudah tergolong PKP selama ini telah memungut PPN di dalamnya dan
menyetorkan ke kas negara. Hal inilah yang cukup sulit dideteksi, dikarenakan
transaksi e-commerce sangat berbeda dengan transaksi konvensional.

2. Pajak Penghasilan (PPh)


Tak hanya pengenaan PPN dalam transaksi online, para pengusaha e-commerce
juga wajib dikenakan Pajak Penghasilan (PPh). Saat ini belum ada aturan khusus
mengenai perlakuan PPh atas pengusaha e-commerce, sehingga masih mengikuti
ketentuan pajak penghasilan secara umum. Khusus untuk pelaku pengusaha e-
commerce orang pribadi, pengenaan pajak pada dasarnya disamakan dengan toko
konvensional. Berdasarkan PP Nomor 46 tahun 2013, perlakuan pajak pengusaha
e-commerce dengan penghasilan/omzet bruto tidak melebihi Rp 4,8 milliar
dikenakan pajak sama dengan pajak UMKM, yaitu 1% dari omset.

14
BAB 4

KESIMPULAN
Dalam melakukan E-business dan E-Commers terdapat berbagai permasalahan yang
terjadi, oleh sebab itu dengan adanya suatu hukum maka masalah itu dapat menjamin
suatu aktifitas dalam belanja online. Tidak hanya itu, dalam bersaing juga kita perlu
memahami dan menjalankan etika dalam berbisnis. Dalam kegiatan tersebut kita juga
perlu perlindungan privasi di internet. Serta kita perlu memahami internet perpajakan
dalam bisnis online.

15
Daftar Pustaka
Deitel, Harvey M. Chapter 11, e-Customer Relationship Management. Retrieved
from https://drive.google.com/drive/folders/1nsPJ-
6pKKPm0q6LA3LEDsspicT335oAV
http://mh.mentormicrobank.org/masalah-
hukum/http://pcwebsitesecurity.blogspot.com/2016/10/pengertian-keystroke-
loggerkeylogger.html

https://www.researchgate.net/publication/42354131_Pajak_Penjualan_Dalam_Transa
ksi_Jual_Beli_Barang_Melalui_Internet

https://www.google.com/amp/s/ezzandha.wordpress.com/2013/01/13/keamanan-e-
business/amp/

http://suciiasyifah.blogspot.com/2017/07/etika-bisnis-e-commercse-e-business-
dan.html?m=1

https://www.cermati.com/artikel/amp/mengenal-macam-macam-pajak-untuk-bisnis-
online

16

Anda mungkin juga menyukai