Anda di halaman 1dari 12

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMBERI PENGARUH TERHADAP

KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA

DISUSUN OLEH:

NAMA : DAWAM RIZANO ILMI

NIM : 2022013042

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena, berkat
limpahan dan rahmat-Nya, kami selaku penyusun dapat menyelesaikan proposal ini guna
mengetahui sebagai pembelajaran dan untuk memenuhi tugas mata kuliah metode
penelitian .penyusunan proposal ini sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas matakuliah
metode penelitian. Kami menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.Proposal ini dapat terselesaikan dengan baik karena dukungan dari dosen
sebagai pembimbing kami yang turut serta membantu,memberi petunjuk, saran,dan
motivasi.oleh karena itu kami menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya khususnya
kepada dosen pembimbing kami.
DAFTAR ISI
JUDUL.........................................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................................................4


B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
C. TUJUAN PENELITIAN................................................................................................................4
D. MANFAAT PENELITIAN............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................5

A. PERKERASAN JALAN.................................................................................................................5
B. JENIS JENIS KERUSAKAN LENTUR JALAN RAYA...........................................................5

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................................................6

A. METODE PENELITIAN...............................................................................................................6
B. TAHAPAN PENELITIAN.............................................................................................................6

BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................................7

A. SIMPULAN.....................................................................................................................................7
B. SARAN.............................................................................................................................................7
ABSTRAK

Paper ini merupakan proposal penelitian tentang analisa beberapa faktor yang
memberi pengaruh terhadap kerusakan perkerasan lentur jalan raya ( analisa struktur ).paper
ini adalah tugas matakuliah metode penelitian.
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Tingkat kerusakan perkerasan lentur jalan raya yang parah bukanlah menjadi
pemandangan yang asing khususnya di wilayah walenrang barat. Pemandangan yang
asing tersebut tidak akan berubah menjadi lebih baik jika tidak segera diantisipasi atau
segera ditemukan solusi untuk mengatasi faktor-faktor pengaruh yang menyebabkan
kerusakan perkerasan lentur jalan raya. Faktor-faktor pengaruh penyebab kerusakan
jalan yang paling sering dianggap menjadi masalah bagi masyarakat diantaranya yaitu
faktor curah hujan yang tinggi, faktor sistem drainase yang kurang berfungsi dengan
baik dan juga faktor persentase kendaraan berat yang melintas di suatu ruas jalan.
Disamping faktor-faktor tersebut mungkin masih banyak faktor-faktor pengaruh
lainnya. Akan tetapi, pada penulisan ini akan difokuskan kepada faktor-faktor
pengaruh tersebut. Faktor curah hujan yang tinggi termasuk ke dalam salah satu faktor
pengaruh kerusakan perkerasan lentur jalan raya. Curah hujan yang tinggi
menyebabkan terjadinya banjir dan akibat banjir tesebut maka perkerasan lentur jalan
raya mengalami kerusakan yang cukup parah. Sehingga kerusakan jalan tersebut
sangat mengganggu kenyamanan dari sisi pengemudi kendaraan bermotor. Bahkan
tidak sedikit kecelakaan yang terjadi akibat kerusakan jalan tersebut, baik akibat jalan
yang berlubang ataupun hanya jalan yang bergelombang.mungkin juga didukung oleh
faktor sistem drainase yang berfungsi dengan baik. Sebagaimana yang diketahui
bahwa fungsi dari saluran drainase adalah sarana untuk menampung air khususnya air
hujan sehingga air hujan tersebut. Tidak mengumpul atau memusat di badan jalan.
Jika air tersebut tidak ditransfer dengan baik akibat sistem drainase yang tidak
berfungsi dengan baik, maka dikhawatirkan air tersebut akan masuk ke dalam lapisan
perkerasan aspal dan sedikit demi sedikit akan merusak lapisan diatasnya. Disamping
dua faktor tersebut, faktor persentase kendaraan berat yang melintas di suatu ruas
jalan juga menjadi salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap kerusakan
perkerasan lentur jalan raya. Sebagai contoh, tingkat kerusakan perkerasan lentur
yang cukup parah yang diduga akibat beban kendaraan berat yakni pada ruas-ruas
jalan medan belawan. Ruas tersebut sudah dilakukan pelapisan atau overlay untuk
kesekian kalinya. Akan tetapi, umur perkerasan aspal tidak pernah berlangsung lama.
Kerusakan tersebut diperkirakan akibat tonase dari kendaraan berat yang melebihi
kapasitas struktural dari perkerasan lentur jalan raya.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk mendapatkan data yang valid (dapat dipertanggungjawabkan) dan juga
hasil analisa yang akurat, maka masalah yang akan diangkat pada penulisan proposal
ini akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Wilayah studi yang akan ditinjau berada pada wilayah walenrang barat.
2. Ruas jalan yang akan ditinjau adalah ruas jalan non bebas hambatan
3. Kerusakan perkerasan lentur jalan raya dipengaruhi oleh persentase kendaraan
berat, sistem drainase dan juga tingkat curah hujan yang terjadi.
4. Persentase kendaraan berat dibedakan atas 2 kategori, yaitu persentase
kendaraan berat tinggi dan juga rendah.
5. Tingkat curah hujan dibedakan atas 3 kategori, yaitu tingkat curah hujan
tinggi, sedang dan juga rendah.
6. Sistem drainase jalan dibedakan atas 2 kategori, yaitu system drainase jalan
yang baik dan buruk.

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk mengidentifikasi dan juga
menaganalisa seberapa besar kontribusi faktor-faktor pengaruh,yaitu faktor curah
hujan, sistem drainase dan juga faktor persentase kendaraan berat, terhadap tingkat
kerusakaan perkerasan lentur jalan raya yang telah semakin parah, khususnya di
wilayah walenrang barat. Dengan demikian, faktor-faktor pengaruh tersebut dapat
segera diantisipasi dan ditemukan solusi untuk menghindari tingkat kerusakan
perkerasan lentur yang parah, sehingga umur jalan pada setiap ruas jalan pun akan
menjadi lebih lama.

D. MANFAAT PENELITIAN
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Perkerasan Jalan
Perkerasan jalan dibedakan menjadi 3 yaitu perkerasan jalan lentur, perkerasan
jalan kaku, perkerasan jalan komposit.Hary Christady (2011) perkerasan lentur terdiri
dari lapisan batuan dipadatkan yang berada dibawah permukaan aspal, dan perkerasan
kaku terdiri pelat beton yang terletak langsung diatas tanahnatau lapisan material
granuler.Perkerasan komposit adalah perkerasan gabungan antara perkerasan beton
semen Portland dan perkerasan aspal.
Namun pada penulisan proposal ini akan dibahas khusus mengenai perkerasan
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006, jalan adalah prasarana
transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap
dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air,
serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
a. Survei Kerusakan Perkerasan
Survei kerusakan perkerasan adalah kompilasi dari berbagai tipe
kerusakan, tingkat keparahan kerusakan, lokasi, dan luas penyebarannya.
Perhatian harus diberikan terhadap konsistensi dari personil penilai kerusakan
baik secara individual maupun kelompok-kelompok yang melakukan survei.
Tujuan dilakukannya survei kinerja perkerasan, adalah untuk menentukan
perkembangan dari kerusakan perkerasan, sehingga dapat dilakukan estimasi
biaya pemeliharaan. Informasi ini sangat berguna untuk instansi yang terkait
dalam pengalokasian dana untuk pemeliharaan. Pekerjaan ini sangat penting
dan umumnya diprioritaskan sehingga banyaknya biaya yang dibutuhkan
untuk pemeliharaan dapat diestimasikan dari tahun ke tahun. Selain itu, survei
kinerja perkerasan juga berguna untuk menentukan sebab-sebab dan pengaruh
dari kerusakan perkerasan. Penentuan sebab-sebab kerusakan harus diketahui
sebelum penanganan pemeliharaan yang memadai dapat dilakukan. Demikian
pula penyebab kegagalan perkerasan harus juga diketahui, sehingga hal ini
dapat diperhitungkan dalam perancangan di kemudian hari.
b. Survei Kondisi Jalan
Survei kondisi adalah survei yang dimaksudkan untuk menentukan
kondisi perkerasan pada waktu tertentu. Tipe survei semacam ini tidak
mengevaluasi kekuatan perkerasan. Survei kondisi bertujuan untuk
menunjukan kondisi perkerasan pada saat waktu dilakukan survei. Jadi, survei
ini sifatnya kualitatif. Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk
menetapkan: macam studi, penilaian prioritas dan program pemeliharaan.
Survei kondisi juga berguna untuk persiapan analisis struktural secara detail,
dan untuk rehabilitasi. Jika area-area secara baik direferensikan dalam
stasiunstasiun, maka area yang membutuhkan pengumpulan data yang lebih
intensif dapat didefinisikan.
B. Jenis - Jenis Kerusakan Lentur Jalan
Jenis-jenis kerusakan perkerasan lentur, umumnya diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Deformasi
Deformasi adalah perubahan permukaan jalan dari profil aslinya
(sesudah pembangunan).
2. Retak (Crack)
Retak dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Hal ini dapat disebabkan
oleh beberapa faktor dan melibatkan mekanisme yang kompleks. Secara
teoritis, retak dapat terjadi bila`tegangan tarik yang terjadi pada lapisan aspal
melampaui tegangan tarik maksimum yang dapat ditahan oleh perkerasan
tersebut.
3. Kerusakan teksur permukaan
Kerusakan tekstur permukaan merupakan kehilangan material
perkerasan secara berangsur-angsur dari lapisan permukaan ke arah bawah.
Perkerasan nampak seakan pecah menjadi bagian-bagian kecil, seperti
pengelupasan akibat terbakar sinar matahari, atau mempunyai garis-garis
goresan yang sejajar. Butiran lepas dapat terjadi di atas seluruh permukaan,
dengan lokasi terburuk di jalur lalu lintas.

C. Klasifikasi Jalan Raya


Jalan raya pada umumnya dapat digolongkan dalam 4 klasifikasi yaitu:
klasifikasi menurut fungsi jalan, klasifkasi menurut kelas jalan, klasifikasi menurut
medan jalan dan klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan (Bina Marga 1997).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian
Metode penulisan yang digunakan dalam studi ini adalah dengan mengambil
data sekunder yaitu kajian literatur dengan cara mengumpulkan,membandingkan
dan menginventarisasi penelitianpenelitian yang telah dilakukan sebelumnya
mengenai kerusakankerusakan perkerasan jalan, faktor-faktor penyebab terjadinya
kerusakan jalan beserta penanganan yang tepat dalam mengatasi kerusakan-
kerusakan tersebut khususnya pada daerah-daerah di Indonesia. Selain itu, penulis
juga menggunakan beberapa sumber lain baik berupa tesis, skripsi dan kaya
ilmiah lainnya sebagai panduan penulis dalam membuat kajian pustaka yang
terkait dengan studi ini. Berdasarkan metode penulisan yang digunakan, maka
penulisan terbatas pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Oleh karena itu, pemaparan kerusakan-kerusakan perkerasan jalan dan faktor-
faktor penyebab kerusakan jalan terbatas pada daerah-daerah yang menjadi objek
dalam penelitian tersebut.
Selain itu, jalan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah jalan dengan
perkerasan lentur.
a. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada ruas Jalan Wilaya kota walenrang
barat Sedangkan waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Desember
2012 - Februari 2013 dilanjutkan hingga bulan Juni 2014.
b. Objek penelitian
Objek penelitian yang akan ditinjau adalah jenis-jenis
kerusakan jalan pada ruas Jalan wilaya walenrang barat dan ruas jalan.
c. Jenis Data
Jenis data di bagi atas data primer berupa hasil survei visual
jenis-jenis kerusakan pada ruas Jalan wilaya kota palopo dan ruas Jalan
dan data sekunder berupa data yang diperoleh dari literaturliteratur
yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan materi yang diteliti
khususnya tentang kerusakan jalan.
d. Teknik Pengumpulan Data Teknik observasi
Teknik observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan survei langsung ke lokasi di antaranya survei visual tipe -
tipe kerusakan jalan yang terjadi pada ruas Jalan wilaya walenrang
barat dan ruas Jalan Teknik dokumentasi Teknik dokumentasi yaitu
teknik pengumpulan data dengan cara mencari literatur-literatur yang
berkaitan dengan materi yang diteliti.
Alat Penelitian adalah Alat yang digunakan dalam teknik survei adalah
sebagai berikut:
a. Pengukur keretakan
b. Formulir yang digunakan terdiri dari formulir survei kondisi jalan beraspal
di perkotaan.
B. Tahapan Penelitian

Tahapan pelaksanaan survei adalah:

a. Persiapan Guna kelancaran pelaksanaan survei perlu dipersiapkan hal-hal


sebagai berikut:
1. Periksa peralatan dan perlengkapan
2. Periksa kelengkapan formulir
b. Urutan pelaksanaan survei Urutan pelaksanaan survei meliputi:
1. Isi fomulir survei.
2. Lakukan pengamatan terhadap lokasi kerusakan perkerasan dan isi
pada formulir setiap jarak 25 meter.
3. Lakukan pengambilan foto terhadap kerusakan jalan yang diamati pada
segmen tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Tingkat kerusakan perkerasan lentur jalan raya yang parah bukanlah menjadi
pemandangan yang asing.
2. Faktor-faktor pengaruh penyebab kerusakan jalan yang paling sering dianggap
menjadi masalah bagi masyarakat diantaranya yaitu faktor curah hujan yang
tinggi, faktor sistem drainase yang kurang berfungsi dengan baik dan juga
faktor persentase kendaraan berat yang melintas di suatu ruas jalan.
Disamping faktor-faktor tersebut mungkin masih banyak faktor-faktor
pengaruh lainnya.
3. Kerusakan perkerasan jalan yang dominan adalah kerusakan cacat permukaan
dan retak.
4. Faktor penyebab terjadinya kerusakan jalan yang paling utama yaitu
pemeliharaan drainase yang tidak dilakukan dengan baik dimana biasanya
terjadi penyumbatan sampah maupun tanaman Yang tumbuh pada drainase.
5. Kerusakan perkerasan jalan dengan biaya penanganan jalan yang harus
dikeluarkan memiliki hubungan yang sangat erat dimana setiap kerusakan
yang terjadi dilihat dari jenis, tingkat keparahan dan jumlah kerusakan jalan
menentukan biaya yang harus dikeluarkan.

B. Saran

Perlu dilakukan pemeliharaan tidak hanya difokuskan pada pemeliharaan fisik


perkerasan jalan saja, namun pemeliharaan terhadap faktor lain yang menjadi
penyebab terjadinya kerusakan, dalam hal ini pemeliharaan drainase.
DAFTAR PUSTAKA
ndriyanto, Carto. (2010). Pemilihan Teknik Perbaikan Perkerasan Jalan Dan Biaya
Penanganannya (Studi Kasus Pada Ruas Jalan Nguter – Wonogiri). Skripsi Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta. Arizona; F., dan Mulyono A.T.
(2015). Biaya Penanganan Jalan Nasional Berdasarkan Kondisi Kerusakan Jalan Dan
Modulus Efektif Perkerasan Pada Ruas Jalan Nasional Di Demak. Jurnal Transportasi
Volume 15 No. 2. 79-88. Asriadi. (2011). Evaluasi Kegiatan Pemeliharaan Jalan Ditinjau
Dari Jenis Perkerasan Dan Pola Penanganan Di Kabupaten Selayar. Magister Teknik Sipil
Konsentrasi Teknik Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Program Pascasarjana.
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi
Sumatera Utara. (2010). Laporan Akhir Kajian Sistem Pendanaan Pemeliharaan Jalan di
Sumatera Utara. Badan Penelitian Departemen Pekerjaan Umum. (2002). Pedoman
Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Nomor Pt T-01-2002-B. Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta. Fisu, A. A. (2016). Analisis dan Konsep Perencanaan Kawasan Pelabuhan
Kota Penajam Sebagai Pintu Gerbang Kab. Penajam Paser Utara kalimantan Timur. PENA
TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 1(2), 125-136. Fisu, A. A. (2016). Potensi
Demand Terhadap pengembangan Kanal Jongaya & Panampu Sebagai Moda Transportasi
(Waterway) di Kota Makassar. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 3(3), 285-298.
Fisu, A. A. (2018). Analisis Lokasi Pada Perencanaan Terminal Topoyo Mamuju Tengah.
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 3(1), 1-12. Fisu, A. A. (2019). Merawat
Nilai Membangun Kota. Hafid, Z., Fisu, A. A., Humang, W. P., & Natsir, R. (2022).
Application of The PPP Scheme on The Tourism-Transportation, Case Study: The Concept
Of Palopo City Tourism. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Teknik, 7(1), 35-52.
Marsus, B., Indriani, N. K., Darmawan, V., & Fisu, A. A. (2020). Pengaruh Panjang
Infrastruktur Jalan terhadap PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Palopo. Nurhijrah, N., &
Fisu, A. A. (2020). Place Memory Masyarakat pada Bangunan Cagar Budaya di Kota Palopo.
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies), 17(2), 63-70. Suroso, T. W. (2008).
Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Dini pada Perkerasan Jalan. Puslitbang Jalan dan
Jembatan, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai