Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL ILMIAH

ANALISA KERUSAKAN PRASARAN JALAN RAYA DAYEUHLUHUR


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Transfortas
Dosen Pengampu Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T.

Disusun oleh :
Nama : Ahmad Sadili
NIM : H1B020058

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PURBALINGGA
2020
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar
melakukan pembangunan. Salah satunya membangun banyak jalan agar
seluruh wilayah Indonesian bias terintegrasi. Sehingga dapat
memudahkan dalam pendistribusian barang. Namun, pembangunan
tersebut masih belum merata. Banyak wilayah terpencil yang kondisi
jalannya rusak bahkan ada yang sangat memperihatinkan. Salah satu
kondisi Jl. Raya Dayehluhur yang rusak parah.

Gambar. 1 Peta Jl. Raya Dayeuhluhur

Jalan Raya Dayeuhluhur merupakan jalan lokal primer yang


menghubungkan Ibukota Kecamatan Dayeuhluhur dan Ibukota
Kabupaten Cilacap. Berdasarkan kelasnya Jl. Raya Dayeuhluhur
termasuk kelas III yaitu, jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang
dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi
2.100 meter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, ukuran
paling tinggi 3.500 milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 ton. Jalan
Raya Dayeuhluhur terletak di Desa Dayeuhluhur Kec. Dayeuhluhur
dengan panjang kurang lebih 4 km. Dan berbatasan dengan Jalan
Mergosari dan Jalan Raksagandhi. Disamping jalan terdapat banyak,
rumah, dan sebagian ruas jalan mlewati perkebunan milik warga.
Gambar. 2 Kondisi Jl.Raya Gambar. 3 Rambu lalu lintas di Jl.
Dayeuhluhur Raya Dayeuhluhur

Kondisi Jalan Raya Dayeuhluhur terbilang rusak parah. Kerusakan


tersebut sudah lama hampir 4 tahun lebih. Diantara kerusakanya adalah
jalan yang berlubang, jalan tidak rata, dan drainase yang tersumbat
Apabila musim hujan dating, jalan tersebut sulit dilalui karena jalannan
menjadi licin yang disebabkan lumpur dari drainase yang tersumbat.
Disebagian ruas jalan juga terdapat tambalan yang tidak rata, bahkan ada
juga ruas jalan yang bergelombang. Selain itu, aspal yang berada di
permukaan jalan telah rusak bahkan sebagian ruas jalan hanya tinggal
batu batu besar saja dan terdapat lubang genangan air. Sebalaiknya,
kondisi rambu lalu lintas cukup bagus dan terbilang lengkap. Hanya saja
tidak adanya lampu lalu lintas di Pertigaan Palalangon, yaitu pertigaan
dengan Jl. Wirapraja dan Jl. Raksagandhi. . Dan tidak adanya marka jalan
karena hilang bersama aspal yang rusak. Selain itu, tidak terdapat
zebracross padahal banyak sekolah yang terdapat di samping jalan
tersebut.
Jenis moda transfortasi yang sering melintasi Jl. Raya Dayeuhluhur
diantaranya, sepeda motor, mobil pribadi, mobil barang, truck, dll. Akan
tetapi moda yang paling dominan adalah sepeda motor karena ekonomi
warga sekitar tergolong ekonomi menengah ke bawah. Di sepanjang Jl.
Raya Dayeuhluhur tidak terdapat terminal ataupun halte bus. Hanya saja
terdapat Pangkalan Ojek Palalangon di depan pertigaan Jl. Raya
Dayeuhluhur, Jl Wirapraja, dan Jl. Raksagandhi.
2. Rumusan Masalah
Kerusakan di Jalan Raya Dayeuluhur disebabkan jalan yang retak
terus tergenang air dari drainase yang tersumbat. Kondisi jalan rusak
tersebut dapat menyulitkan warga karena jalan tersebut akses utama ke
kota. Selain itu, tidak terdapat lampu lalu lintas di pertigaan palalangon.
Dengan kondisi tersebut, sangat rawan terjadi kecelakaan.

B. PEMBAHASAN
1. Analisis Masalah
Kerusakan jalan disebabkan antara lain karena beban lalu lintas
berulang yang berlebihan (Overload), panas atau suhu udara, air dan
hujan, serta mutu awal produk jalan yang jelek. Oleh sebab itu disamping
direncanakan secara tepat jalan harus dipelihara dengan baik agar dapat
melayani pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana. Pemeliharaan
jalan rutin maupun berkala perlu dilakukan untuk mempertahankan
keamanan dan kenyamanan jalan bagi pengguna dan menjaga daya tahan
atau keawetan sampai umur rencana. (Suwardo dan Sugiharto, 2004).
Selain itu, kerusakan jalan khususnya aspalnya bias disebabkan
karena drainase yang buruk. Darainase yang tersumbat dapat
menyebabkan air mengalir ke jalan. Kemudian air memperparah
kerusakan jalan. Selain itu, drainase yang buruk bisa menyebabkan
banjir,

Jumlah Kecepatan
Berat Rata-
Jenis Kendaraan Kendaraan yang rata-
Rata (Ton)
Melintas / Jam rata(km/jam)
Sepeda motor 300 40 0.1
Mobil pribadi 60 35 1,5
Mobil pickup 25 35 2
Mobil box 20 30 3
Truk Cold Diesel
Double (CDD) 15 25 7

Tabel 1. Data kendaraan yang melintas Jl. Raya Dayeuhluhur

Berdasarkan table.1 dapat simpulkan bahwa kendaraan yang


melintasi Jl. Raya Dayeuhluhur Sudah Memenuhui Kriteria. Dan dilihat
dari data kecepatan kendaraan bahwa pengendara tidak bias
mempercepat kendaraannya karena jalan yang rusak dan berlubang.
Selain itu, di beberapa ruas jalan terdapat genangan aor. Akan tetatpi, Jl.
Raya Dayeuhluhur tetap ramai karena jalan tersebut akses utama untuk
ke kota dam ke pasar dayeuhluhur.
Setelah dilakukan survei masalah di Jl. Raya Dayeuhluhur adalah
kondisi jalan yang rusak. Diantara kerusakannya adalah jalan berlubang,
jalan bergelombang, jalan dengan genangan air, dan tidak adanya marka
jalan.
2. Analisis Penyelesaian Masalah
Menurut Sony Sulaksono Wibowo, Ph.D, dosen dari Program
Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut
Teknologi Bandung (2010) apabila kerusakan jalannya parah bias
dilakukan pengaspalan kembali. Tebal lapisan jalan tergantung rencana
volume kendaraan yang akan melewati jalan. Semakin banyak
kendaraan, maka harus semakin tebal jalannya. Untuk jalan-jalan yang
sering kebanjiran, solusinya adalah menggunakan jalan beton. Musuh
utama aspal adalah air, sedangkan air buat beton adalah teman. Dengan
air, semen bisa mengeras dan merekat.
Kendala perbaikan jalan dengan beton adalah waktu pengerjaan
yang relative lama. Pembuatan jalan menggunakan aspal mulai dari
penghamparan sampai siap untuk dilewati kendaraan hanya
membutuhkan waktu sekitar dua-tiga jam. akan tetapi, kalau jalan
beton, normalnya secara teori dapat lebih dari dua minggu. Penambahan
zat adiktif pada beton agar prosesnya berjalan lebih cepat pun hanya
mempercepat satu minggu. Akibatnya, selama itu jalan akan ditutup.
Macet akan bertambah.
Untuk jalan yang berlubang bias diperbaiki dengan penambalan.
Caranya lubang dibentuk kotak terlebih dahulu, dirapikan, dan
dibersihkan. Kemudian diberi aspal cair sebagai perekat agar aspal yang
di atasnya bisa merekat dengan aspal yang lama
Selain jalan yang diperbaiki, perlu juga dilakukan perbaikan pada
drainase jalan. Manfaatnya adalah membuat jalan menjadi lebih awet
juga membuat lingkungan menjadi bebas banjir. masalah drainase
bukan tanggung jawab bina marga. Melainkan, tanggung jawab dinas
pengairan, tata kota, dan lain-lain. Artinya, untuk urusan drainase di
kota itu sudah urusan multi-instansi.
3. Solusi
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan penelitian ini, maka
penulis memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
a. Perlunya dilakukan penanganan kerusakan jalan untuk mengurangi
tingkat kecelakaan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi
pengguna jalan.
b. Jika kerusakan-kerusakan yang terjadi di lapangan akan dilakukan
perbaikan, hendaknya terlebih dahulu dilakukan observasi langsung
di lapangan oleh pihak terkait, agar perbaikan yang dilakukan sesuai
dengan kondisi kerusakan yang terjadi, sehingga perbaikan yang
dilakukan akan lebih efektif dan efisien.
c. Untuk mempertahankan kinerja perkerasan, diperlukan beberapa
tindakan perbaikan kerusakan, baik berupa pemeliharaan rutin yang
dilakukan setiap tahun maupun pemeliharaan berkala yang biasanya
dilakukan 2 atau 3 tahun sekali
d. Perlunya dilakukan pelengakapan fasilitas jalan seperti lampu lalu
lintas di pertigaan palalangon, zebracross di area sekolah, dan marka
jalan.
e. Jika tempat yang rawan genangan, jalan bias diperbaiki dengan
menggunakan beton
f. Untuk mengatasi masalah air yang meluap, maka perlu dilakukan
perbaikan drainase. Selain membuat aspal menjadi lebih awet, juga
mengatasi masalah banjir
C. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan penelitian ini, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan survei kondisi jalan jenis kerusakan yang terjadi pada ruas
Jalan Raya Daeuluhur adalah jalan berlubang, jalan bergelombang, jalan
licin, dan jalana tidak rata. Selain itu, kerusakan diperparah dengan
kondisi drainase yang tersumbat. Sehingga apabila dating musim hujan,
air akan tumpah ke jalan.
2. Kemungkinan faktor-faktor penyebab secara umum disebabkan sistem
drainase yang tidak baik, sifat material konstruksi perkerasan yang
kurang baik, iklim, kondisi tanah yang tidak stabil, perencanaan lapis
perkerasan yang tipis, proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi
perkerasan yang kurang sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
spesifikasi, yang saling terkait dan mempengaruhi.
3. Berdasarkan jenis kerusakan yang terjadi di lapangan maka tindakan
perbaikan dapat dilakukan dengan tindakan pengaspalan kembali, untuk
ruas jalan yang sering tergenang air bisa menggunakan beton, dan perlu
juga perbaikan drainase agar air tidak meluap ke jalan.

D. DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia.2009.Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang


Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia.2004. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang


Jalan adan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Jalan. Sekretriat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia.2006. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan. Sekretriat Negara. Jakarta.

Andre R. Saudale, I Made Udiana, dan Jusuf J. S. Pah. 2014. Analisa Faktor
Penyebab Kerusakan Jalan. ”Studi Kasus Ruas Jalan W. J.
Lalamentik Dan Ruas Jalan Gor Flobamora”. Vol. III, No. 1, April
2014
.
Muhammad Ardiansah.2019. Tanggungjawab Pemerintah Yang Tidak
Memperbaiki Jalan Rusak Sehingga Menyebabkan Kecelakaan Lalu
Lintas. Universitas Muhammadiyah Palembang. Palembang.

Anda mungkin juga menyukai