Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu-lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air,
serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,jalan lori, dan jalan kabel.
jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Jalan khusus
adalah jalan yang di bangun oleh instasi, badan usaha. Perseorangan, atau kelompok
masyarakat untuk kepentingan sendiri. Pembangunan jalan adalah proses pembukaan
ruangan lalu lintas yang mengatasi berbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan
pengalihan mukabumi, pembangunan jembatan dan terowongan, bahkan juga pengalihan
tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasan hutan). Berbagai jenis mesin
pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini. Dalam proses pembuatan jalan itu sendiri
disebut dengan perkerasan jalan.
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang digunakan
untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang biasanya dipakai dalam perkerasan jalan
adalah batu pecah, batu belah, batu kali dan hasil samping peleburan baja. Sedangkan bahan
ikat yang dipakai antara lain semen, aspal dan tanah liat.
Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban
kendaraan. Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih
keras. Lapisan tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Seterusnya di atas lapisan dasar ini akan
dilapisi dengan satu lapisan lagi yang disebut lapisan permukaan. Biasanya lapisan
permukaan dibuat dengan aspal ataupun semen.
Pengaliran/ drainase air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam
pembangunan jalan. Air yang berkumpul di permukaanjalan setelah hujan tidak hanya
membahayakan pengguna jalan, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan.
Karena itu permukaan jalan sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai
landaian yang berarah ke selokan dipinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir
kembali ke selokan.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup praktek kerja lapangan yang ditinjau adalah pelaksanaan pekerjaan
base course pada proyek sanitary landfill di TPA Talang Gulo,Jambi yang meliputi
pencampuran agregat, pengangkutan agregat, penghamparan, perataan, pemadatan dengan
alat pemadat yang sesuai, pemeriksaan dan kendala-kendala yanag ada di lapangan dan solusi
pencegahannya.
Laporan ini disusun berdasarkan pelaksanaan kegiatan proyek yang sedang dikerjakan
yaitu berdasarkan pengamatan, konsultasi dan bimbingan dari pembimbing dilapangan.

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dilaksanakannya praktek kerja lapangan ini adalah untuk memenuhi salah
satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah studi S1 Teknik Sipil. Karena mata kuliah kerja
lapangan ini merupakan mata kuliah wajib pada semester 8. Selain itu juga dapat menambah
ilmu dalam kerja di lapangan.
Adapun tujuan dilaksanakannya praktek kerja lapangan ini antara lain:
1. Untuk mengetahui proses dan metode pekerjaan Base Course di lapangan.
2. Dapat mengetahui berbagai masalah dan kendala yang mungkin timbul dalam
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
3. Memperluas wawasan ilmu dalm berpikir sebagai mahasiswa dengan langsung turun
ke lapangan dalam pelaksanaan kerja praktek ini.
4. Menyelesaikan mata kuliah wajib semester 8 program studi S1 Teknik Sipil.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat dilaksanakannya praktek kerja lapangan ini adalah pada Proyek Sanitary
Landfill di TPA Talang Gulo, Jambi. Waktu dilaksanakannya praktek kerja lapangan ini
terhitung dari tanggal 7 Februari 2019 sampai dengan 7 Mei 2019 yang menghabiskan waktu
3 bulan.
1.5 Metode Pengumpulan Data dan Laporan

Anda mungkin juga menyukai