Disusun oleh:
Ardiansyah Setia Anugrah
2 KBG 1 / 03
1631310019
Laporan ini dibuat sebagai bukti telah menyelesaikan Praktek Beton yang meliputi
latihan dasar (pembengkokan dan pembuatan sengkang), pembesian balok, pembesian kolom,
pembesian plat lantai, pembesian pondasi, pengecoran (pembetonan). Penerapan berlokasi di
bengkel Praktek Beton Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Penyusun
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga Laporan Praktek Bangunan Jalan dapat terselesaikan sesuai rencana.
Dalam penyusunannya, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen
pembimbing dan atau instruktur yang telah memberikan bimbingan, serta dukungannya.
Meskipun kami berharap isi dari laporan praktikum ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun kesempurnaan itu sepertinya hal yang mustahil. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas laporan praktikum ini dapat lebih
baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan praktikum kami ini
bermanfaat.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Manfaat
Dengan dilaksanakannya praktek ini, diharapkan:
1.2.1 Mahasiswa dapat mengetahui teori-teori tentang bangunan jalan
1.2.2 Mahasiswa dapat mengetahui tahapan atau proses membangun jalan raya, khususnya
tentang perkerasan jalan lentur dan perkerasan jalan kaku
1.2.3 Menciptakan mahasiswa yang mempunyai keterampilan dalam pengaplikasian
bangunan jalan dalam bidang konstruksi
1.3 Tujuan
Dengan dilaksanakannya praktek bangunan jalan, mahasiswa diharapkan :
1.3.1 Dapat lebih mengetahui tentang proses pembangunan jalan dalam konstruksi, entah
itu perkerasan lentur maupun kaku.
1.3.2 Memiliki pengalaman dalam melaksanakan bangunan jalan sebagai bekal untuk
pekerjaan yang sesungguhnya di masa yang akan datang.
BAB II
DASAR TEORI
Jalan Mac. Adam adalah jalan yang dikeraskan dengan susunan batu dan
kerikil, sedemikian rupa sehingga jalan menjadi keras dan baik untuk
transportasi desa. Sistem konstruksi jalan Mac. Adam hampir sama dengan
telford prinsipnya sistem Mac. Adam menggunakan batu pecah yang disusun
tegak untuk menjadi pondasi selanjutnya diisi dengan batu pecah ukuran lebih
kecil sehinnga ketika diberi beban batu pecah lapisan teratas mendesak mengisi
celah batu yang dibawahnya agar saling mengunci. Materialnya terdiri dari
pasir urug dan batu pecah untuk pondasi serta batu pecah untuk pengisi pada
lapidan atas.
2. Konstruksi Sistem Telford
Lapisan telford merupakan lapisan pondasi bawah yang terdiri atas batu
belah yang beralaskan hamparan pasir di atas lapisan tanah dasar. Rongga
diantara batu belah diisi dengan batu pengunci yang ukurannya lenih kecil agar
lapisan permukaannya rata dengan batu. Lapisan telford memiliki fungsi yaitu
meneruskan beban di atas dan memindahkan gaya bebansebagian kesamping.
Sifat dari lapisan telford sendiri yaitu kedap air dan memunyai nilai struktural
sesuai dengan tebal batu belah.
Penggunaan sistem telford biasanya dipakai di jalan-jalan pedesaan
dimana untuk pelaksanaan sistem tersebut memiliki biaya peralatan cukup
mahal dan sulit sehingga digunakan material menggunakan bahan dari batu dan
peralatan untuk pemasangan sederhana.Untuk material itu sendiri terdiri dari
pasir/pasir urug, batu pinggir, batu belah dan batu pengunci. Pasir yang
digunakan untuk bantalan adalah pasir bersih karena digunakan untuk dasar
meletakkan batu belah agar tegak, Batu pinggir atau batu penyangga
dimaksudkan untuk menjaga supaya pinggiran lapisan batu yang dihampar
sebagai Lapisan Telford dapat tertahan dengan baik, Batu belah di gunakan
untuk material pokok paling sedikit dua bidang pecah berasal dari batu besar
yang di belah-belah, dan Batu Pengunci terdiri atas batu pecah yang mengisi
ronggaantara batu belah (pokok) dan mempunyai kualitas yang sama dengan
batu pelah (pokok).Pelaksanaannya meliputi : 1. Penyiapan lapis pondasi. 2.
Penghamparan yang meliputi : pemasangan bantalan pasir, batu tepi, batu
belah, lalu penguncian batuan pengunci. Selanjutnya yaitu proses pemadatan
dan disambung pengujian.
Konstruksi perkerasan yang terdiri dari plat beton yang bersambung atau
menerus, tanpa/ dengan tulangan, terletak diatas lapis pondasi bawah, tanpa/
dengan penambahan campuran aspal pada lapis permukaannya.
Contoh konstruksi perkerasan kaku adalah pelaksanaan konstruksi perkerasan
RCC (Roller Compacted Concrete).
2.1.4 Konstruksi Komposit
Perkerasan komposit merupakan gabungan konstruksi perkerasan kaku (rigid
pavement) dan lapisan perkerasan lentur (flexible pavement) di atasnya, dimana
kedua jenis perkerasan ini bekerja sama dalam memilkul beban lalu lintas. Untuk
ini maka perlu ada persyaratan ketebalan perkerasan aspal agar mempunyai
kekakuan yang cukup serta dapat mencegah retak refleksi dari perkerasan beton di
bawahnya.
Konstruksi ini umumnya mempunyai tingkat kenyamanan yang lebih baik bagi
pengendara dibandingkan dengan konstruksi perkerasan beton semen sebagai lapis
permukaan tanpa aspal.
LATASTON 3
3.5.4 Bahan
1. Air
3.5.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil sampel yang telah diukur, dari ketiga sampel yang
didapat ketebalan aspal hasil praktek tidak sesuai dengan ketebalan yang
direncanakan, yaitu setebal 3 cm. Hal ini dikarenakan, saat pelaksanaan
praktek baik itu pengerjaan RCC dan Lataston, permukaannya tidak rata,
sehingga mempengaruhi ketebalan aspal.
BAB IV
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang
digunakan intuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batu pecah atau
batu belah atau batu kali ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang dipakai
adalah aspal, semen ataupun tanah liat. Perkerasan jalan umumnya terbagi menjadi 2
jenis, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku.
Konstruksi perkerasan lentur adalah konstruksi perkerasan yang umumnya
menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis permukaan, serta bahan berbutir
sebagai lapisan dibawahnya.
Konstruksi perkerasan yang terdiri dari plat beton yang bersambung atau menerus,
tanpa/ dengan tulangan, terletak diatas lapis pondasi bawah, tanpa/ dengan penambahan
campuran aspal pada lapis permukaannya.Contoh konstruksi perkerasan kaku adalah
pelaksanaan konstruksi perkerasan RCC (Roller Compacted Concrete).
7.2 Saran
Dalam melakukan kerja Praktek Bangunan Jalan dibutuhkan kerjasama yang baik
untuk mencapai hasil maksimal, dengan memperhatikan efisiensi dalam bekerja, baik dalam
efisiensi tenaga dan waktu.
Kecermatan dan ketepatan juga diperlukan dalam praktek ini, dalam penimbangan
bahan-bahan RCC dan Lataston dan pengoperasian alat. Proporsi setiap bahan dalam satu
campuran harus sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu, juga harus memakai alat K3
seperti helm, sepatu safety, dan sarung tangan anti panas, untuk menghindari dan atau
mencegah kecelakaan kerja.
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmusipil.com/jenis-dan-fungsi-lapisan-perkerasan-jalan-raya
Materi Praktek Bangunan Jalan 2017
http://dpupr.grobogan.go.id/info/artikel/29-konstruksi-perkerasan-lentur-flexible-pavement