Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 5

GEOMETRIK JALAN RAYA

DISUSUN OLEH

AINUN QALSUM RUDI (219 190 159)

HAIRIAH (219 190 112)

IMAM HERMAN (217 190 134)

REZKY AKBAR ARISANDHY (219 190 085)

MUH ARI NUGRAHA (219 190 157)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PARE-PARE

FAKULTAS TEKNIK

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah kelompok ini

”. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia

Makalah ini merupakan salah satu tugas di Program studi Teknik Sipil pada
Universitas Muhammadiyah ParePare. Selanjutnya kami mengucapkan
terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Selaku Dosen
pembimbing serta arahan selama penulisan makalah ini. kami menyadari
bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Parepare, 17 Oktober 2021

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jalan merupakan prasarana yang sangat menunjang bagi kebutuhan hidup
masyarakat, kerusakan jalan dapat berdampak pada kondisi sosial dan
ekonomi terutama pada sarana transportasi darat. Dampak pada konstruksi
jalan yaitu perubahan bentuk lapisan permukaan jalan berupa lubang
(potholes), bergelombang (rutting), retak-retak dan pelepasan butiran
(ravelling) serta gerusan tepi yang menyebabkan kinerja jalan menjadi
menurun. Komperhensifitas perencanaan prasarana jalan di suatu wilayah
mulai dari tahapan prasurvey, perencanaan dan perancangan teknis,
pelaksanaan pembangunan fisiknya hingga pemeliharaan harus integral dan
tidak terpisahkan sesuai kebutuhan saat ini dan prediksi umur pelayanannya di
masa mendatang agar tetap terjaga ketahanan fungsionalnya. (Klim, Hanzo,
2010, Makalah Kerusakan Perkerasan Jalan,
http://climcivil.blogspot.co.id/2012/10/makalah-kerusakan-perkerasan-
jalan.html, diakses tanggal 29 April 2017)
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batu
pecah atau batu belah atau batu kali ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang
dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat. (Wikipedia,
https://id.wikipedia.org/wiki/Perkerasan_jalan)
Lapisan perkerasan sering mengalami kerusakan atau kegagalan sebelum
mencapai umur rencana. Kerusakan pada perkerasan dapat dilihat dari
kerusakan fungsional dan struktural.Kegagalan fungsional adalah apabila
perkerasan tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan yang direncanakan dan
menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Sedangkan kegagalan
struktural terjadi ditandai dengan adanya rusak pada satu atau lebih bagian
dari struktur perkerasan jalan yang disebabkan lapisan tanah dasar yang tidak
stabil, beban lalu lintas, kelelahan permukaan, dan pengaruh kondisi
lingkungan sekitar (Yoder, 1975).

3
Jika kita kaji secara teori dan realita yang sudah berjalan selama ini, dalam
pembangunan jalan ada banyak hal yang harus diperhatikan lebih mendetail
dan teliti baik itu dari perencanaan jalan itu sendiri maupun pelaksanaan
tentunya. Kita sebagai pengguna jalan pastinya menginginkan jalan yang kita
pakai itu aman, nyaman, bersih dll. Maka dari itu makalah ini akan membahas
mengenai jenis-jenis kerusakan pada perkerasan jalan, penyebabnya dan juga
cara untuk menanggulanginya.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah mengenai
“Identifikasi Kerusakan Jalan”, dalam hal ini, penulis memberikan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Mencari kondisi jalan yang rusak
2. Apa saja faktor penyebab kerusakan pada perkerasan jalan ?
3. Bagaimana cara penanganan kerusakan perkerasan jalan ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memaparkan kerusakan pada perkerasan jalan.
2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan perkerasan jalan.
3. Menjelaskan cara menangani kerusakan pada perkerasan jalan.
BAB II
PEMBAHASA
N

2.1 KERUSAKAN PADA PERKERASAN JALAN

Gambar 1.1 Kerusakan jalan di desa


kulinjang kab. Enrekang

Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang
digunakan intuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batu
pecah atau batu belah atau batu kali ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang
dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat.

2.2 Jenis Kerusakan pada Perkerasan Jalan


Menurut Manual Pemeliharaan Jalan No : 03/MN/B/1983 yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, kerusakan jalan
tersebut termasuk kerusakan jalan :
Cacat permukaan (disintegration)
a. Lubang (potholes)
b. Pelepasan butir (ravelling)
c. Pengelupasan lapisan permukaan (stripping).

Cacat permukaan (disintegration)


Jenis kerusakan yang satu ini mengarah pada kerusakan secara kimiawi
&mekanis dari lapisan permukaan, yang termasuk cacat permukaan adalah
sebagai berikut:
a. Lubang (potholes)

Gambar 1.14 Lubang (potholes)


Pengertian :
Kerusakan jalan berbentuk lubang (potholes) memiliki ukuran yang
bervariasi dari kecil sampai besar. Lubang-lubang ini menampung dan
meresapkan air sampaike dalam lapis permukaan yang dapat menyebabkan
semakin parahnya kerusakan jalan.
Proses pembentukan lubang dapat terjadi akibat :
1. Campuran lapis permukaan yang buruk seperti :
a) Kadar aspal rendah, sehingga film aspal tipis dan mudah
lepas.
b) Agregat kotor sehingga ikatan antar aspal dan agregat
tidak baik.
c) Temperature campuran tidak memenuhi persyaratan.
2. Lapis permukaan tipis sehingga lapisan aspal dan agregat mudah
lepas akibat pengaruh cuaca.
3. System drainase jelek sehingga air banyak yang meresap dan
mengumpul dalam lapis perkerasan.
4. Retak-retak yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air
meresap masuk dan mengakibatkan terjadinya lubang-lubang kecil.

b. Pelepasan butir (ravelling)

Gambar 1.16 Pelepasan Butir (ravelling)


Sumber : (Internet, 2017)

Dapat terjadi secara meluas dan mempunyai efek serta disebabkan


oleh halyang sama dengan lubang.
c. Pengelupasan lapisan permukaan (stripping)

Gambar 1.17 Pengelupasan Lapisan Permukaan (stripping)


Sumber : (Internet, 2017)
Disebabkan oleh kurangnya ikatan antar lapis permukaan dan lapis
bawahnya atau terlalu tipisnya lapis permukaan.
2.3 Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan pada Perkerasan Jalan
Menurut Manual Pemeliharaan Jalan No : 03/MN/B/1983 yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, kerusakan pada perkerasan
jalan dapat disebabkan oleh :
1. Lalulintas yang dapat berupa peningkatan beban dan repetisi beban.
2. Air yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak
baik, naiknya air dengan sifat kapilaritas.
3. Material konstruksi perkerasan. Dalam hal ini dapat disebabkan oleh sifat
material itu sendiri atau dapat pula disebabkan oleh sistem pengolahan
yang tidak baik.
4. Iklim. Indonesia beriklim tropis, dimana suhu udara dan curah hujan
umumnya tinggi, yang dapat merupakan salah satu penyebab kerusakan
jalan.
5. Kondisi tanah dasar yang tidak stabil. Kemungkinan disebabkan oleh
sistem pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh
sifat tanah dasar yang memang jelek,
6. Proses pemadatan di atas lapisan tanah dasar yang kurang baik.

Umumnya kerusakan-kerusakan yang timbul itu tidak disebabkan


oleh satu faktor saja, tetapi dapat merupakan gabungan dari penyebab
yang saling kait-mengait.
2.4 Cara Menangani Kerusakan pada Perkerasan Jalan

Cacat permukaan (disintegration)


a. Lubang (potholes)
Penanganan :
Untuk perbaikan maka lubang-lubang tersebut harus dibongkar dan
dilapis kembali dimana pembongkaran berfungsi untuk meningkatkan
daya cengkram antar sambungan perkerasan yang baru dan perkerasan
yang lama.

b. Pelepasan butir (ravelling)


Penanganan :
Dapat diperbaiki dengan meberikan lapisan tambahan di atas lapisan
yang mengalami pelepasan butir setelah lapisan tersebut dibersihkan
dan dikeringkan.

c. Pengelupasan lapisan permukaan (stripping)


Penanganan :
Dapat diperbaiki dengan cara digaruk, diratakan, dan dipadatkan.
Setelah itu dilapisi
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Bahwa Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan
pengikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang
dipakai adalah batuan pecah atau batu belah ataupun bahan lainnya. Bahan
ikat yang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat.
2. Adapun jenis-jenis kerusakan perkerasan jalan menurut Manual
Pemeliharaan Jalan No : 03/MN/B/1983, yaitu :

a) Cacat permukaan (disintegration) , meliputi (Lubang


(potholes),Pelepasan butir (ravelling), Pengelupasan lapisan
permukaan (stripping))

3. Menurut Manual Pemeliharaan Jalan No : 03/MN/B/1983, kerusakan pada


konstruksi jalan (demikian juga dengan bahu beraspal) dapat disebabkan
oleh beberapa faktor seperti air, iklim, material yang digunakan, lalu lintas
dan juga kondisi tanah dasarnya yang tidak stabil.

4. Penanganan yang dapat dilakukan dalam memperbaiki kerusakan jalan


yakni tergantung jenis kerusakan yang terjadi, termasuk ke dalam
kerusakan ringan, sedang ataupun berat.
4.2 Saran
b. Untuk meminimalisir masalah kerusakan jalan yang terjadi, maka
rancangan pemeliharaannya perlu dilakukan survey yang lebih
akurat dengan melibatkan sejumlah instansi terkait.
c. Agar kerusakan yang terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih parah,
maka perlu segera dilakukan tindakan perbaikan pada bagian-bagian yang
rusak, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
d. Pekerjaan jalan harus menggunakan spesifikasi yang ditetapkan.
e. Perlunya pengawasan yang objektif tanpa adanya KKN oleh dinas
atau instansi terkait agar kualitas jalan menjadi lebih bermutu.
BAB V DAFTAR
PUSTAKA

Wikipedia, Perkerasan Jalan , (Online) dalam


(https://id.wikipedia.org/wiki/Perkerasan_jalan) diakses tanggal 29 April 2017

Klim,Hanzo.2012. Kerusakan Perkerasan Jalan,(Online) dalam


(http://climcivil.blogspot.co.id/2012/10/makalah-kerusakan-perkerasan-
jalan.html) diakses tanggal 29 April 2017

Zanius.2012. Perkerasan Jalan, (Online dalam


(http://zanius.blogspot.co.id/2012/03/perkerasan-jalan.html) diakses tanggal 29 April
2017

Direktorat Jenderal Bina Marga. 1983. Manual Pemeliharaan Jalan.Jakarta: Bina Marga

Wijaya,Eka. Pemeliharaan Kerusakan Jalan,(Online) dalam


(https://id.scribd.com/document/49528558/Pemeliharaan-Kerusakan-Jalan)
diakses tanggal 29 april 2017

Setyaningrum,Endarwati.2011. Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur,


(Online)dalam (https://ernimulyandari.wordpress.com/2011/05/12/kerusakan-jalan/)
diakses tanggal 29 april 2017

Wahyu,Jaka.2016. Kerusakan Perkerasan Jalan Raya, (Online) dalam


(http://wahyunugrahajaka.blogspot.co.id/2016/01/kerusakan-perkerasan-jalan-
raya.html) diakses tanggal 29april 2017

Anda mungkin juga menyukai