TUGAS PAPPER
PERANCANGAN PERKERASAN JALAN*
Disusun Oleh:
Nama : Eprilia Widiyantari
NPM :12318260
Kelas : 3TA06
0
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERKERASAN JALAN
Eprilia Widiyantari
epriliawidiyantari@gmail.com
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma
ABSTRAK
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi seluruh bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di atas
permukaan air serta di bawah permukaan tanah dan atau air, kecuali jalan kereta
api, jalan lori dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).
Perkerasan jalan adalah suatu lapisan yang terletak diatas tanah dasar yang telah
mengalami pemadatan. Perkerasan jalan berfungsi untuk memikul beban lalu lintas
kemudian menyebarkan beban. Beban tersebar kearah horisontal dan vertikal
setelah itu beban diteruskan ketanah dasar sehingga beban pada tanah dasar tidak
melampaui daya dukung tanah yang diijinkan.
B. Rumusan Masalah
Perkerasan jalan memiliki banyak hal yang dapat dibahas. Berikut
rumusan masalah pada perkerasan jalan adalah sebagai berikut:
2
C. Tujuan Penelitian
Gambar 2.1 Reaksi dan proses pembersihan polusi udara di jalan melalui
proses photocatalytic oleh lapisan semen TiO2
Sumber: www.tekonsipil.sv.ugm.ac.id
1
Gambar 2.2 Prinsip Konstruksi Perkerasan Lentur Dengan Lapisan TiO2
Sumber: www.tekonsipil.sv.ugm.ac.id
2
Gambar 2.3 Proses Pencampura Secara Kering (Dry Process)
3
Keuntungan:
4
Gambar 2.5 Perkersan Lentur dengan Lapisan Semen Titanium Dioksida
5
peremaja aspal dan serat baja. Bahan peremaja self healing agents
dilindungi dinding/cangkang (wall/shell), berbentuk mikroenkapsulasi
dan tersebar dalam bahan. Jika retakan merambat, mencapai dan merusak
dinding mikroenkapsulasi, self healing fluids mengalir dan menutup
retakan. Tertutupnya celah mengembalikan keutuhan bahan dan
mencegah degradasi kemampuan struktural bahan secara drastic.
6
B. Jenis-jenis Lapisan Perkerasan Jalan
4. Lapis Perata
Setiap jenis campuran tersebut di atas dapat digunakan sebagai lapis
perata. Seluruh persyaratan dalam spesifikasi harus diterapkan dengan
tambahan pencatuman label P pada setiap lapis dalam tanda kuning
sebagai berikut:
a. Latasir (P).
b. Lataston (P).
c. Laston (P).
7
C. Bahan Perkerasan Jalan
Bahan yang secara umum digunakan pada perkerasan jalan, yaitu
agregat, filler dan aspal. Bahan penyusun tersebut harus sesuai dengan
persyaratan yang ada pada Bina Marga. Berikut adalah bahan penyusun dari
perkerasan jalan.
1. Agregat
2. Aspal
Hidrokarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umum
disebut Bitumen, sehingga aspal sering juga disebut bitumen. Pada aspal
beton, aspal yang digunakan adalah hasil residu dari destilasi minyak
bumi, sering disebut aspal semen. Aspal semen bersifat mengikat agregat
pada campuran beton aspal dan memberikan lapisan kedap air, dan tahan
terhadap pengaruh asam, basa dan garam. Untuk menghasilkan lapis keras
berkualitas baik, maka bahan pembentuknyapun harus berkualitas baik
pula. Beberapa sifat fisik aspal antara lain:
a. Sifat Rheologic adalah hubungan antara tegangan dan regangan
dipengaruhi oleh waktu.
8
b. Sifat Thermoplastic adalah viscositas aspal berubah-ubah dengan
berubahnya temperatur pada suhu yang tinggi viscositas-nya rendah,
aspal akan dapat menyelimuti batuan dengan baik dan rata. Tetapi
apabila pemanasan berlebihan akan membuat molekul-molekul yang
ringan menguap, sehingga dapat merusak sifat aspal, yaitu aspal cepat
mengeras/getas. Sebaliknya dengan pemanasan yang kurang,
viscositas aspal tinggi (kental), aspal tidak mampu menyelimuti
batuan secara merata sehingga daya ikat (adhesi) dengan batuan
menjadi kurang dan penyerapan (absorption) oleh batuan juga kurang.
Hal ini memudahkan Stripping Process, yaitu lepasnya lapis aspal dari
agregat akibat pengaruh dari air (Silvia Suklrman (57), Perkerasan
Lentur Jalan Raya, 1993).
c. Sifat Durability maksudnya adalah daya tahan aspal untuk
mempertahankan sifat aslinya terhadap perubahan yang diakibatkan
oleh pengaruh cuaca maupun karena processing.
9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Perancangan perkerasan jalan menyesuaikan keadaan lapangan yang
ada. Konstrusksi perkerasan jalan dan lapisan yang digunakan pada
perencanaan perkerasan jalan harus mengikuti keadaan lapangan sehingga
dapat sesuai dengan baik. Bahan penyusun juga harus diperhatikan dan lolos
uji agar jalan dapat kuat dan tahan lama dalam pemakaiannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.pusjatan.pu.go.id/produk/litbang_detail/teknologi-
aspalplastik#:~:text=Teknologi%20aspal%20plastik%20merupakan%20camp
ur an,dalam%20ketahanan%20lelah%20(fatique).
2. https://www.ilmutekniksipil.com/perkerasan-jalan-raya/teknologiperkerasan-
jalan-ramah-lingkungan
3. https://tekonsipil.sv.ugm.ac.id/2019/08/28/rintisan-teknologi-perkerasanjalan-
masa-depan/
4. https://www.researchgate.net/publication/318307313_Penggunaan_Aspal_Bu
sa_Foamed_Bitumen_Untuk_Konstruksi_Jalan/link/5961dfbf458515a3
572e1f6e/download
5. https://www.academia.edu/15267684/PAPER_PELAKSANAAN_PERKER
AS AN_JALAN.
11