Anda di halaman 1dari 3

Nama : Eprilia Widiyantari

NPM : 12318260
Kelas : 3TA06
Mata Kuliah : Perancangan Perkerasan Jalan (Tugas 3/ M6)
Dosen Mata Kuliah : Dr. Doddy Ari Suryanto S.T., M.T.

Soal
1. Jelaskan peranan agregat pada struktur perkerasan lentur dan perkerasan
kaku!
2. a. Apakah yang disebut gradasi?

b. Mengapa gradasi penting dalam perancangan perkerasan?

3. Suatu jalan akan dibangun untuk melayani lalu lintas yang kecepatannya
tinggi. Kondisi lingkungannya bercurah hujan tinggi. Jenis gradasi apa yang
disarankan untuk pembuatan lapis permukaannya?
4. Mengapa kadar lempung harus dibatasi dalam persyaratan spesifikasi
agregat?

Jawab
1. Pada struktur perkerasan pada umumnya, agregat berperan sebagai
pendukung dan penyalur utama beban kendaraan yang berada di atas
perkerasan jalan. Pada struktur perkerasan lentur, penyalur beban
berlangsung pada setiap lapiran melalui mekanisme kontak antar batuan,
gesekan (friction), dan kuncian (interlocking) antar butiran agregat dan
dibantu oleh ikatan antar butiran yang ditimbulkan oleh aspal. Sedangkan,
pada struktur perkerasan kaku, beban kendaraan terutama akan didukung
oleh pelat betonnya, sedangkan lapis pondasi di bawahnya dianggap sedikit
saja memberikan sumbangan dukungan daya dukung.
2. A. Gradasi agregat adalah sebaran agregat sesuai dengan ukuran butiran
dan dianalisis dengan uji saringan.

1
B. Gradasi agregat mempengaruhi stabilitas atau kekuatan, sifat kedap
dalam air / kekedapan air, dan berat volume.
• Gradasi agregat mempengaruhi stabilitas atau kekuatan
karena stabilitas dan kekuatan lapis permukaan dan lapis
pondasi terutama dihasilkan oleh kontak antar batuan,
gesekan (friction), dan kuncian (interlocking) antar butiran
agregat.
• Gradasi agregat mempengaruhi kekedapan campuran karena
semakin merata suatu agrebat maka butirannya semakin
rapat, Sehingga gradasi memiliki sifat kekedapan terhadap
fluida semakin tinggi / meningkat.
• Gradasi agregat mempengaruhi berat volume karena
semakin merata sebaran butiran agregat maka butirannya
semakin rapat. Sehingga gradasi dengan rongga udara yang
tersisa dalam suatu campuran memiliki sifat yang kompak.

3. Pada kasus ini lapisan permukaan jalan yang melayani lalu lintas tinggi pada
wilayah dengan tingkat curah hujan tinggi. Maka, kinerja yang harus
diperhatikan adalah lapis permukaan harus tetap kering dan kesat. Sehingga
bahaya slip pada kendaraan bermotor dapat terminimalisasi / berkurang.
Oleh karena itu gradasi seragam dan bertekstur kasar lebih sesuai
digunakan. Hal tersebut disebabkan rongga udaranya relatif tinggi sehingga
kemungkinan rongga udara tersebut saling berkoneksi membentuk saluran
yang mampu mengalirkan limpasan air dari atas permukaan jalan ke saluran
drainase.
4. Tanah lempung berdampak negatif terhadap sistem ikatan antara agregat
dan aspal maupun semen. Dampak tersebut berupa :
a. Lempung membungkus butir – butir agregat yang menyebabkan
ikatan atau semen berkurang.

2
b. Luas permukaan yang harus diselimuti aspal atau semen bertambah.
Pada campuran beraspal hat tersebut berakibat bahwa pada kadar
aspal yang sama mengakibatkan lapisan aspal jadi tipis (Stripping,
lepasnya ikatan antara aspal dengan agregat).
c. Lapisan aspal tipis, mengakibatkan tanah lempung mudah
teroksidasi, peristiwa ini mengakibatkan campuran menjadi rapuh /
getas.
d. Tanah lempung menyerap air, sehingga dapat menghancurkan aspal.

Anda mungkin juga menyukai