Nilai CBR segment jalan ditentukan berdasarkan nilai CBR titik pengamatan dengan
data-data CBR sebagai berikut :
Nilai CBR
No. titik
Segment I Segment II
1 2,6 10,5
2 3,4 9,6
3 5,5 4,4
4 3,6 4,5
5 4,4 10,6
6 2,5 5,4
7 3,6 5,5
8 7,4 8,6
9 4,5 9,4
10 5,6 7,5
11 5,4 6,6
Jumlah 48,5 82,6
Rata" 4,40 7,50
a. Cara Analitis
Tabel Nilai R Untuk Perhitungan CBR Segmen
2 1,41
3 1,91
4 2,24
5 2,48
6 2,67
7 2,83
8 2,96
9 3,08
>10 3,18
Segment I
CBR max − CBR min
CBR segment = CBR rata-rata – [ ]
R
R = 3,18 (dengan melihat Tabel nilai R untuk perhitungan CBR segment)
CBR rata-rata = 4,40 %
CBR max = 7,4 %
CBR min = 2,5 %
7,4 − 2,5
Jadi, CBR segment = 4,40 – ( ) = 2,85 %
3,18
Segment II
CBR max − CBR min
CBR segment = CBR rata-rata – [ ]
R
R = 3,18 (denganmelihatTabel nilai R untukperhitungan CBR segment)
CBR rata-rata = 7,50 %
CBR max = 10,6 %
CBR min = 4,4 %
10,6 − 4,4
Jadi, CBR segment = 7,50 – ( ) = 5,55 %
3,18
b. Cara Grafis
Segment I
Perhitungan presentase nilai CBR
2 11 11 : 11 x 100% = 100
3 9 9 : 11 x 100% = 81,82
4 6 6 : 11 x 100% = 54,55
5 4 4 : 11 x 100% = 36,36
7 1 1 : 11 x 100% = 9,09
Grafik Perhitungan CBR ( Segmen I )
100 100
Persentase jumlah sama atau lebih dari (%)
90
80 81.82
70
60
54.55
50 Y-Values
40 Poly. (Y-Values)
36.36
Linear (Y-Values)
30
20
10 9.09
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai CBR y = 1.3989x2 - 31.255x + 158.82
R² = 0.9951
Dari perhitungan CBR secara grafis pada segment I diperoleh nilai CBR = 2,5%
y = persentase ; x = CBR
−b±√b2 −4ac
Menggunakan persamaan x =
2a
−b ± √b 2 − 4ac
x=
2a
− (−31,255) ± √(−31,255)2 − 4 . (1,3989) . 68,82
x=
2 . (1,3989)
−(−31,255) – 24,327
x= = 2,48 %
2,7978
Segment II
Perhitungan presentase nilai CBR
4 11 11 : 11 x 100% = 100
5 9 9 : 11 x 100% = 81,82
6 8 8 : 11 x 100% = 72,73
7 7 7 : 11 x 100% = 63,64
8 6 6 : 11 x 100% = 54,55
9 4 4 : 11 x 100% = 36,36
10 2 2 : 11 x 100% = 18,18
90
80 81.82
70 72.73
63.64
60
54.55
50
Y-Values
40
36.36 Poly. (Y-Values)
30
20 18.18
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nilai CBR y = -0.5417x2 - 5.0795x + 125.31
R² = 0.9854
Dari perhitungan CBR secara grafis pada segment II diperoleh nilai CBR = 4,50%
Apabila Dihitung Dengan Persamaan Regresi
Segment II
Data segment II dihitung secara manual dengan persamaan yang diperoleh melalui
Trendline pada grafik excel. Persamaannya adalah :y = -0,5417x2 – 5,0795x + 125,31
y = persentase ; x = CBR
Y = a + b.x
Dengan :
x : Variabel bebas (Pertambahan Tahun)
y : Variabel tidak bebas (LHR (smp))
a : Interseg garis regresi
b : slope garis regresi
nilai a dan b dicari dengan metode kuadrat kecil ( least – squares method ), yaitu sebagai
berikut :
𝑛.∑(𝑥.𝑦)−∑ 𝑥.∑𝑦
b =[ 2 ]
𝑛.∑ 𝑥 −∑(𝑥)2
∑ 𝑦−𝑏 . ∑ 𝑥
a=
𝑛
Tabel Data LHR Tahun 2008 – 2017 Yang Melewati Ruas Jalan Kota Tua – Kota Lama
LHR (Kendaraan) LHR
Tahun
Golongan 2 Golongan 3 Golongan 4 Golongan 5a Golongan 5b Golongan 6 Golongan 7a (Kendaraan)
2008 1386 625 1114 1205 546 174 356 5406
2009 2664 774 1136 1095 424 266 304 6663
2010 1266 645 894 946 475 264 356 4846
2011 1574 696 1095 1144 596 425 384 5914
2012 1425 734 1126 1165 604 466 345 5865
2013 1716 785 1054 1236 645 384 376 6196
2014 2074 706 1215 1234 816 515 414 6974
2015 2245 804 1456 1345 794 546 455 7645
2016 2376 885 1414 1376 845 594 436 7926
2017 2354 946 1765 1294 886 555 484 8284
Keterangan : Gol 2 : Sedan, jeep, station wagon Gol 5b : Bus Besar
Gol 3 : Pick up, combi Gol 6 : Truck 2 as
Gol 4 : Truck 2 as, Micro Truck, Mobil Hantaran Gol 7a : Truk 3 as
Gol 5a : Bus Kecil
a. Perhitungan Persamaan regresi Secara Manual
Perhitungan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :
Pertambahan tahun LHR
No. Tahun (x . y) x2
(x) (y)
1 2008 0 5406 0 0
2 2009 1 6663 6663 1
3 2010 2 4846 9692 4
4 2011 3 5914 17742 9
5 2012 4 5865 23460 16
6 2013 5 6196 30980 25
7 2014 6 6974 41844 36
8 2015 7 7645 53515 49
9 2016 8 7926 63408 64
10 2017 9 8284 74556 81
Jumlah 45 65.719 321.860 285
3,000 Y-Values
2,000
Linear (Y-Values)
1,000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pertambahan LHR
NO TAHUN
Tahun (x) SMP (y)
1 2022 14 9580,14
2 2036 29 14330,04
(𝑏)−(𝑎)
(𝑎)
i = . 100%
𝑛
(14330,04)−(9580,14)
(9580,14)
= . 100%
15
= 3,30%
Jadi Angka Pertumbuhan Lalu Lintas rata-ratanya adalah 3,30%
Sumbu Tunggal :
Kendaraan Ringan ( ± 2 ton ) (1 + 1)
E = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
Bus ( ± 8 ton ) (3+5)
E = 0,0183 + 0,1410 = 0,1592
Sumbu Ganda
Truck 2 as ( ± 10 ton ) (4)+(2x3)
E = 0,0577 + 0,0251 = 0,0828
Truck 3 as ( ± 20 ton ) (6)+(2x7)
E = 0,2923 + 0,7425 = 1,0348
Kend. Ringan
6359 0,50 0,0004 0,0330 5 1,50
(Gol 2,3,4,5a)
Bus (Gol 5b) 886 0,50 0,1593 0,0330 5 83,00
Truck± 10 ton (Gol 6) 555 0,50 0,0828 0,0330 5 27,02
Truck± 20 ton (Gol 7a) 484 0,50 1,0348 0,0330 5 294,55
Jumlah 406,07
n = Selisih tahun
Truck
Maka harus ditentukan dahulu jenis lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah yang akan
digunakan, dalam hal ini adalah sebagai berikut :
Base Course ( lapisan pondasi atas ) menggunakan batu pecah ( Kelas A ) dengan
CBR 100%
Sub Base Course ( lapisan pondasi bawah ) menggunakan sirtu ( Kelas A ) dengan
CBR 70%
Untuk Segment I
Dengan berpedoman pada Daftar VIII PPTPLJR ditetapkan :
D1 = 10 cm ( Bahan Laston dengan ITP ≥ 10,00 )
D2 = 20 cm ( Bahan Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah
dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, Laston Atas dengan ITP ≥ 10,00)
Sehingga :
ITP = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
11,5 = ( 0,40 x 10 ) + ( 0,14 x 20 ) + ( 0,13 x D3 )
(11,5 –6,8)
D3 = = 36,15 ≈ 37 cm
0,13
Tebal minimum untuk D3 menurut Daftar VIII PPTPLJR untuk ITP ≥ 10 adalah 10
cm, sehingga tebal 36,15 cm memenuhi syarat.
Untuk Segment II
Dengan berpedoman pada Daftar VIII PPTPLJR ditetapkan :
D1 = 10 cm ( Bahan Laston dengan ITP ≥10)
D2 = 20 cm ( Bahan Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen, stabilitas tanah
dengan kapur, pondasi macadam, Laston, ( Laston ITP≥10)
Sehingga :
ITP = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
10 = ( 0,40 x 10 ) + ( 0,14 x 20 ) + ( 0,13 x D3 )
(10 –6,8 )
D3 = = 24,61 cm ≈ 25 cm
0,13
Tebal minimum untuk D3 menurut Daftar VIII PPTPLJR untuk ITP ≥ 10 adalah 10
cm, sehingga tebal 25 cm memenuhi syarat.
3,5m 3,5 m
LAMPIRAN
Lampiran Gambar Korelasi DDT dan CBR
Hubungan nilai CBR dengan garis mendata kesebelah kiri diperoleh nilai DDT.
FR = 1,0
LER = 784,365
DDT = 3,40
ITP = 11,5
Segment II
Nomogram 4
LER = 336,14
FR = 1,0
FR = 2,0
DDT = 4,50
ITP = 9,8
LER = 784,365
ITP = 10
Daftar II
Koefisien Distribusi Kendaraan (C)
*) berat total < 5 ton, misalnya mobil penumpang, pick up, mobil hantaran
**) berat total > 5 ton, misalnya, bus, truk, traktor, semi trailler, trailler.
Daftar III
Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan
Daftar IV
Faktor Regional (FR)
Kelandaian I Kelandaian II Kelandaian III
( < 6 %) (6 – 10 %) ( > 10%)
% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat
≤ 30 % > 30 % ≤ 30 % > 30 % ≤ 30 % > 30 %
Iklim I < 900 mm/th 0,5 1,0 – 1,5 1,0 1,5 – 2,0 1,5 2,0 – 2,5
Iklim II > 900 mm/th 1,5 2,0 – 2,5 2,0 2,5 – 3,0 2,5 3,0 – 3,5
Daftar VI
Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)
Roughness *)
Jenis Permukaan IPo
(mm/km)
LASTON ≥4 ≤ 1000
3,9 – 3,5 > 1000
LASBUTAG 3,9 – 3,5 ≤ 2000
3,4 – 3,0 > 2000
HRA 3,9 – 3,5 ≤ 2000
3,4 – 3,0 > 2000
BURDA 3,9 – 3,5 < 2000
BURTU 3,4 – 3,0 < 2000
LAPEN 3,4 – 3,0 ≤ 3000
2,9 – 2,5 > 3000
LATASBUM 2,9 – 2,5
BURAS 2,9 – 2,5
LATASIR 2,9 – 2,5
JALAN TANAH ≤ 2,4
JALAN KERIKIL ≤ 2,4
Daftar VII
Koefisien Kekuatan Relatif (a)
Koefisien Kekuatan
Kekuatan Bahan
Relatif Jenis Bahan
a1 a2 a3 MS (kg) Kt (kg/cm) CBR (%)
0,40 - - 744 - -
0,35 - - 590 - -
Laston
0,35 - - 454 - -
0,30 - - 340 - -
0,35 - - 744 - -
0,31 - - 590 - -
Lasbutag
0,28 - - 454 - -
0,26 - - 340 - -
0,30 - - 340 - - HRA
0,26 - - 340 - - Aspal macadam
0,25 - - - - - Lapen (mekanis)
0,20 - - - - - Lapen (manual)
- 0,28 - 590 - -
- 0,26 - 454 - - Laston Atas
- 0,24 - 340 - -
- 0,23 - - - - Lapen (mekanis)
- 0,19 - - - - Lapen (manual)
- 0,15 - - 22 -
Stab. Tanah dengan semen
- 0,13 - - 18 -
- 0,15 - - 22 -
Stab. Tanah dengan kapur
- 0,13 - - 18 -
- 0,14 - - - 100 Batu pecah (kelas A)
- 0,13 - - - 80 Batu pecah (kelas B)
- 0,12 - - - 60 Batu pecah (kelas C)
- - 0,13 - - 70 Sirtu/pitrun (kelas A)
- - 0,12 - - 50 Sirtu/pitrun (kelas B)
- - 0,11 - - 30 Sirtu/pitrun (kelas C)
- - 0,10 - - 20 Tanah/lempung kepasiran
Catatan: Kuat tekan stabilitas tanah dengan semen diperiksa pada hari ke-7. Kuat tekan
stabilitas tanah dengan kapur diperiksa pada hari ke-21.
Daftar VIII
Batas-batas Minimum Tebai Lapisan Perkerasan
1. Lapis Permukaan:
ITP Tebal Minimum (cm) Bahan
< 3,00 5 Lapis pelindung: (Buras/Burtu/Burda)
3,00 – 6,70 5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
6,71 – 7,49 7,5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
7,50 – 9,99 7,5 Lasbutag, Laston
≥ 10,00 10 Laston
2. Lapis Pondasi:
ITP Tebal Minimum (cm) Bahan
< 3,00 15 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur
3,00 – 7,49 20*) Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur
10 Laston Atas
7,50 – 9,99 20 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam
15 Laston Atas
10 – 12,14 20 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam,
Lapen, Laston Atas
≥ 12,25 25 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam,
Lapen, Laston Atas