Anda di halaman 1dari 35

PERENCANAAN TEKNIS

PERHITUNGAN PILAR JEMBATAN

3.1 Umum

Bangunan bawah yang terletak diantara kedua kepala jembatan, berfungsi

sebagai pemikul seluruh beban pada ujung – ujung bentang dan gaya – gaya

lainnya, serta melimpahkannya ke pondasi.

1. Pier Head ( Kelapa Pilar)

Istilah yang dipakai pada pilar jembatan dimana pier head ini dapat

didefinisikan sebagai bagian dari pilar jembatan yang berfungsi sebagai

pemikul ujung – ujung perletakan jembatan

2. Badan Pilar (badan Pier)

Berupa dinding atau kolom pada bagian pilar jembatan yang berfungsi

meneruskan gaya dari pier head ( kepala Pilar) pada pondasi.

3.2 Perencanaan Pier

Pier 1 ​jembatan terbebani oleh jembatan beton bertulang bentang 25,6 m dan

jembatan beton bertulang bentang 35,6 m (dari ​abutment ke ​Pier 1 ke ​Pier 2​ ),

sehingga analisis kekuatan ​pier berdasarkan beban-beban yang diperoleh dari

jembatan beton bertulang.


Gambar 3.1 ​Penampang ​Pier 1
3.2.1 Desain Awal Pier 1

Data-data pada perencanaan pier 1 adalah sebagai berikut;

1. h = 22,29 m

2. bx = 12 m

3. by = 13 m

3.2.2 Pembebanan dan Analisa Pada ​Pier 1

- Berat struktur bagian atas dan berat sendiri bagian bawah

- Berat sendiri bangunan atas

Tabel 3.1​ Berat sendiri bangunan atas

PARAMETER VOLUME FAKTOR BERA


Wms
B T L N BERA SATUA BEBAN T
NO BEBAN
T N ULTIMAT
Ton
M M M BH E Ton
1 Plat Lantai 9.6 0.2 35.6 1 2.5 Ton/m​3 1.3 222.14 170.88
2 Trotoar 1.075 0.25 35.6 2 2.5 Ton/m​3 1.3 62.19 47.84
3 Parapet
Tiang besi V = 0.0012 36 7.85 ton/m 1.3 0.44 0.34
beton A= 0.14285 35.6 2 2.5 Ton/m3 1.3 33.06 25.43
4 pipa sandaran A= 0.00181 35.6 4 7.85 ton/m 1.1 2.23 2.02
Balok
Prategang/Girde
5 r A= 0.54081 35.6 5 2.5 Ton/m​3 1.2 288.79 240.66
6 Aspal 7 0.05 35.6 1 2.25 ton/m 2 56.07 28.04
7 Air Hujan 7 0.05 35.6 1 1 ton/m 2 24.92 12.46
8 Diafargma A= 8.212 5 2.5 Ton/m​3 1.2 123.18 102.65
9 Plat Lantai 9.6 0.2 61.4 1 2.5 Ton/m​3 1.3 383.14 294.72
10 Trotoar 1.075 0.25 61.4 2 2.5 Ton/m​3 1.3 107.26 82.51
11 Aspal 7 0.05 61.4 1 2.25 ton/m 2 96.71 48.35
12 Air Hujan 7 0.05 61.4 1 1 ton/m 2 42.98 21.49
13 pipa sandaran A= 0.00181 61.4 4 7.85 ton/m 1.1 3.84 3.49
1446.9 1080.8
Total Berat Sendiri Struktur Atas ∑ = 3 7
Diperoleh data sebagai berikut :

W​MS = 1080,87 Ton

W​uMS = 1446,93 Ton

Beban ultimate yang diterima pier 1 akibat berat sendiri strutur atas

Eksenrtisitas beban terhadap titik A,

Untuk P​uMS1

e = 7,40 m

Untuk P​uMS2

​e = 4,60 m

Momen Pada Pondasi akibat beban sendiri struktur


a) Berat sendiri Pier
Gambar 3.2 Jarak lengan irisan ​abutment​ terhadap titik A

- Perhitungan berat sendiri ​Pier 1 Dan Struktur bagian bawah

Tabel 3.2​ Perhitungan berat pada ​Pier 1 Dan Struktur bagian bawah

b h by bj w (ton) n w (ton)
kode
2.5
w1 = 2.00 2.02 9.60 2.50 96.96 1 96.96
w2 = 3.60 1.20 9.60 2.50 103.68 1 103.68
w3 = 6.50 19.00 2.50 308.52 2 617.04
w4 = 12.00 1.00 13.00 2.50 390.00 1 390.00
w5 = 4.00 5.50 13.00 2.50 715.00 1 715.00
w6 = 4.00 5.50 13.00 2.50 715.00 1 715.00
w7 = 0.60 5.50 13.00 2.50 107.25 1 107.25
w8 = 2.80 5.50 13.00 2.50 500.50 1 500.50
w9 = 0.60 5.50 13.00 2.50 107.25 1 107.25
w10 = 12.00 1.50 13.00 2.50 585.00 1 585.00
∑ w pier 3937.68
= 4

Tabel 3.3​ Perhitungan momen yang bekerja pada ​Pier 1 Dan Struktur bagian

bawah t​ erhadap titik A

No Berat ( W ) Ton X(M) Y (M) MX (TONM) MY (TONM)


w1 = 96.96 6.00 29.21 581.76 2832.20
w2 = 103.68 6.00 27.60 622.08 2861.57
w3 = 308.52 6.00 17.50 1851.13 5399.14
w4 = 390.00 6.00 7.50 2340.00 2925.00
w5 = 715.00 9.40 4.25 6721.00 3038.75
w6 = 715.00 2.60 4.25 1859.00 3038.75
w7 = 107.25 11.70 4.25 1254.83 455.81
w8 = 500.50 6.00 4.25 3003.00 2127.13
w9 = 107.25 0.30 4.25 32.18 455.81
w10 = 585.00 6.00 0.75 3510.00 438.75
∑ w pier
= 3629.16 ∑M 21774.97 23572.90

Faktor beban Ulitmit (Ku) = 1,3

b) Beban lajur “D”

Beban lajur “D” terdiri dari beban terbagi merata (BTR) dan beban garis

(BGT),

Beban terbagi merata (BTR)

L ≤ 30 m, diambil q = 9 Kpa = 0,9 Ton/m​2

L > 30 m, diambil q = 9 (0,5 + 15/L)Kpa

Diambil q = 9 (0,5 + 15/L)Kpa karena L = 35,6 m

q = 9 (0,5 + 15/L) = 0,9 . (0,5 + 15 /35,6) = 0,83 Ton/m​2

BGT mempunyai intensitas 49 KN/m = 4,9 Ton/m

Faktor beban dinamis (FBD) untuk BGT diambil 40% :

Besar beban lajur


Beban pada pier akibat beban lajur “D”

Eksentrisitas beban terhadap titik A,

Untuk P​TD1

e = 7,40 m

Untuk P​TD2

​e = 4,60 m

Momen pada Pondasi akibat beban lajur “D”

Faktor beban Ultimit (Ku) = 1,8

c) Beban pejalan kaki

Jembatan jalan raya direncakan mampu memikul beban hidup merta pada

trotoar yang besarnya direncakan untuk beban nominal 5 Kpa = 0,5 Ton/m​2

Panjang bentang, L = 35,6 m

Lebar Trotoar , b = 1,075 m

Jumlah Trotoar,n =2
Luas bidang Trotoar yang didukung Pier 2,

A=b. L .n = 1,075 . 35,6 . 2 = 76,54 m​2

Beban pada pier akibat pejalan kaki

Eksentrisitas beban terhadap titik A,

Untuk P​PT1

e = 7,40 m

Untuk P​PT2

​e = 4,60 m

Momen pada pondasi akibat beban pejalan kaki

Faktor beban Ultimit (Ku) = 1,8

d) Gaya rem

Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan sebesar 5% beban lajur D,

P​rem ​= 5%.W​TD ​= 5% .274,67 = 13,73 Ton

Lengan terhadap dasar pier = 29,21 m


Momen pada pondasi akibat gaya rem

Faktor beban Ultimit (Ku) = 1,8

e) Gaya gesek pada tumpuan

Koefisien gaya gesek untuk perletakan dari baja dan karet = 0,15

G​G​ = W​MS . ​0,15 = 1080,87 . 0,15 = 162,13 Ton

Eksentrisitas gaya gesek terhadap titik A,

e = 29,21 m

Momen pada pondasi akibat gaya gesek

M​GG ​= G​G ​. e = 162,13. 29,21 = 4735,83 Tonm

Faktor beban ultimit (Ku) = 1,3

M​UGG ​= M​GG ​. Ku = 4735,83 . 1,3 = 6156,58 Tonm

H​UGG ​= G​G ​. Ku = 162,13 . 1,3 = 210,77 Tonm

f) Beban angin
Gaya akibat angin dihitung dengan rumus sebagai berikut :

T​EW​ = 0.0006*C​w​*(V​w​)2*A​b kN

C​w​ = koefisien seret

V​w​ = Kecepatan angin rencana (m/det)

A​b​ = luas bidang samping jembatan (m​2​)

C​w​ = 1,25

V​w​ = 35 ​m/det

Panjang bentang, L= 35,6 m


Tinggi bid. samping atas, h​a​ = 2,27 m
Tinggi bidang samping kendaraan, h​k​ = 2,00 m
A​b1​ = L * ( h​a​ + h​k​ ) = 152,01 m​2
Beban angin pada struktur atas :
T​EW1​ = 0.0006*C​w​*(V​w​)2 *A​b1​
T​EW1 ​= 0.0006*1,25*(35​2​)*152,01 = 14,24 Ton
Lengan terhadap Fondasi : Y​EW1​ = h​t​ + L​c​ + a + h​a​/2
Y​EW1​ = 8*20,2*2,27/2 = 29,34 m
Momen pd Fondasi akibat angin atas :
M​EW1​ = T​EW1​ * Y​EW1​
M​EW1​ = 14,24*29,34 = 417,63 Tonm
Lengan terhadap dasar kolom Pier : Y'​EW1​ = L​c​ + a + h​a​/2
Y'​EW1​ = 20,2 + 2,27/2 = 21,34 m
Momen pd kolom Pier akibat angin atas :
M'​EW1​ = T​EW1​ * Y'​EW1​
M'​EW1​ = 14,24*21,34 = 303,74 Tonm
Tinggi bid. samping struktur bawah, L​c​ + a = 20,2 m
A​b2​ = D * (L​c​ + a)
A​b2​ = 2,8*(20,2) = 56,56 m​2

Beban angin pada struktur bawah :


T​EW2​ = 0.0006*C​w​*(V​w​)2 *A​b2​
T​EW2​ = 0,0006*1,25*(35​2​)*56,56 = 5,30 Ton
Lengan terhadap Fondasi : Y​EW2​ = h​t​ + (L​c​ + a)/2
Y​EW2​ = 8*(20,2)/2 = 18,10 m
Momen pd Fondasi akibat angin bawah :
M​EW2​ = T​EW2​ * Y​EW2​
M​EW2​ = 5,30*18,10 = 95,88 Tonm
Lengan terhadap dasar kolom Pier : Y'​EW2​ = (L​c​ + a)/2
Y'​EW2​ = (20,2)/2 = 9,05 m
Momen pd kolom Pier akibat angin bawah :
M'​EW2​ = T​EW2​ * Y'​EW2​
M'​EW2​ = 5,30*9,05 = 53,50 Tonm

Total gaya akibat beban angin : T​EW​ = T​EW1​ + T​EW2​


T​EW​ = 14,24 + 5,30 = 19,53 Ton
Total momen pada Fondasi akibat beban angin :
M​EW​ = M​EW1​ + M​EW2​
M​EW​ = 417,63 + 95,88 = 513.51 Tonm
Total momen pada kolom Pier akibat beban angin :
M​EW​ = M'​EW1​ + M'​EW2​
M​EW​ = 303,74 + 53,50 = 351.68 Tonm

Beban garis merata tambahan arah horizontal pada permukaan lantai jembata
akibat beban angin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung
dengan rumus :

T​EW​ = 0.0012*C​w​*(V​w​)2 Ton/m dengan, C​w​ = 1,2


T​EW​ = 0.0012*1,2*(35)​2​ = 1.764 Ton/m

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan
tinggi 2.00 m di atas lantai jembatan. h= 2,00 m
Jarak antara roda kendaraan x= 1,75 m
Gaya pada abutment akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,
P​EW​ = [ 1/2*h / x * T​EW​ ] * L
P​EW​ = [ ½*2,00/1,75*1,764]*35,6 = 3,66 Ton
BEBAN ANGIN ARAH X (MEMANJANG JEMBATAN)

Ukuran bidang Pier yang ditiup angin,


Tinggi : Lc + a = 20,2 m
Lebar : 2*D = 2*2,8 = 5,6 m
Luas bidang Pier yang ditiup angin,
Ab = 2 * D * (Lc + a)
Ab = 2*2,8*20,2 = 113.12 m2

Beban angin pada struktur atas :


T​EW​ = 0.0006*C​w​*(V​w​)2 *A​b​
T​EW​ = 0.0006*1,25*(35​2​)*113,12 = 10.59 Ton

Lengan terhadap Fondasi : Y​EW​ = h​t​ + (L​c​ + a)/2


Y​EW​ = 8 + (20,2/2) = 18.10 m
Momen pd Fondasi akibat beban angin : M​EW2​ = T​EW​ * Y​EW​
M​EW2​ = 10,59*18,10 = 191.75 Tonm
Lengan terhadap kolom Pier : Y'​EW​ = (L​c​ + a)/2
Y'​EW​ = (20,2)/2 = 10.10 m
Momen pd kolom Pier akibat beban angin : M​EW​ = T​EW​ * Y'​EW​
M​EW​ = 10,59*10,10 = 107.00 Tonm

g) Gaya gempa

Diameter badan pier,D = 2,8 m

Panjang Badan Pier,L​b = 19 m

Inersia penampang bdan Pier,

f’c = 30 Mpa = 30.10​6​ Kg/m​2

Ec = 4700√30 = 25742,960.10​5​ Kg/m​2 ​ = 2574296,02 Ton/m​2

Nilai kekakuan struktur

Berat Total struktur Pier 1

W​TP​ = W​MS str atas ​+ W​MS str bawah

W​TP​ = 1080,87 + ​3937,68 = 5018,55 ton

Waktu getar alami

Lokasi jembatan berada pada wilayah gempa zona 4 diatas tanah sedang, dari

kurva diperoleh koefisien geser, C = 0,15


Faktor jenis struktur (daerah sendi plastis beton bertulang)

S = 1,0 f

F = 1,25 – 0,025 n ; F ≥ 1,00

n=1

F = 1,25 – 0,025.1 = 1,225

S = 1,0 F = 1,0 . 1,225 = 1,225

Koefisiemn beban gempa horizontal,

Kh = C . S = 0,15 . 1,225 = 0,1837

Faktor kepentingan, I = 1

Gaya gempa

Tabel 3.4​ Distribusi beban gempa terhadap titik A

W T​EQ Y My
Komponen
(Ton) (Ton) (m) (Tonm)
Struktur Atas 1080.87 198.61 29.21 5801.39
Pier 3937.68 723.55 17.50 12662.12
∑ T​EQ​= 922.16 ∑M 18463.51

Faktor beban Ultimit (Ku) = 1

Tabel 3.5​ Rekapitulasi gaya dan momen

N V​u M​ul H​u M​uG


Jenis Pembebanan
O Ton Tonm Ton Tonm
Aksi Tetap
1 Struktur Atas 1446.9 8681.60 - -
3
4717.9 28307.4
2 Pier (Ku = 1,3 ) 1 6 - -
Lalu Lintas
3 Lajur "D" (Ku = 1,8) 152.59 2966.43 - -
4 Pejalan Kaki (Ku = 1,8) 68.9 413.32 - -
5 Gaya Rem (Ku = 1,8) - - 24.72 722.08
Aksi Lingkungan
18463.5
6 Gaya Gempa (Ku = 1 ) - - 922.16 1
arah x 12.71 230.11
7 Beban Angin (Ku = 1,2 ) 4.39 -
arah y 23.44 616.21
Aksi Lainnya
8 Gaya Gesek ( Ku = 1,3) - - 210.77 6156.58

3.2.3 Pemeriksaan stabilitas ​Pier 1

Tabel 3.6​ Kombinasi beban kerja


Kombinasi Kombinasi Kombinasi
No Jenis Pembebanan
1 2 3
1 Struktur Atas x x x
2 Pier (Ku = 1,3 ) x x x
3 Lajur "D" (Ku = 1,8) x x -
4 Pejalan Kaki (Ku = 1,8) x x -
5 Gaya Rem (Ku = 1,8) x x -
6 Gaya Gempa (Ku = 1 ) - - x
7 Gaya Gesek ( Ku = 1,3) x x -
8 Beban Angin (Ku = 1,2 ) - x -

h) Pemeriksaan keamanan terhadap geser dan guling :

Kombinasi beban 1

Tabel 3.7​ Rekapitulasi gaya dan momen kombinasi 1


V​u M​ul H​u M​uG
No Jenis Pembebanan
Ton Tonm Ton Tonm
1 Struktur Atas 1446.93 8681.60 - -
2 Pier (Ku = 1,3 ) 4717.91 28307.46 - -
3 Lajur "D" (Ku = 1,8) 152.59 2966.43 - -
4 Pejalan Kaki (Ku = 1,8) 68.89 413.32 - -
5 Gaya Rem (Ku = 1,8) - - 24.72 722.08
6 Gaya Gesek ( Ku = 1,3) - - 210.77 6156.58
∑= 6386.32 40368.80 235.49 6878.66

Pemeriksaan terhadap geser :

Ok

Pemeriksaan terhadap guling :

.......ok

Kombinasi beban 2

Tabel 3.8​ Rekapitulasi gaya dan momen kombinasi 2


V​u M​ul H​u M​uG
No Jenis Pembebanan
Ton Tonm Ton Tonm
1 Struktur Atas 1446.93 8681.60 - -
2 Pier (Ku = 1,3 ) 4717.91 28307.46 - -
3 Lajur "D" (Ku = 1,8) 152.59 2966.43 - -
Pejalan Kaki (Ku =
4
1,8) 68.89 413.32 - -
Gaya Rem (Ku =
5
1,8) - - 24.72 722.08
Gaya Gesek ( Ku =
6
1,3) - - 210.77 6156.58
Beban Angin (Ku = arah x 12.71 230.11
7 4.39 -
1,2 ) arah y 23.44 616.21
∑= 6390.71 40368.80 271.64 7724.97
Pemeriksaan terhadap geser :

.ok

Pemeriksaan terhadap guling :

Kombinasi beban 3

Tabel 3.9​ Rekapitulasi gaya dan momen kombinasi 3


V​u M​ul H​u M​uG
No Jenis Pembebanan
Ton Tonm Ton Tonm
1 Struktur Atas 1446.93 8681.60 - -
2 Pier (Ku = 1,3 ) 4717.91 28307.46 - -
18463.5
3
Gaya Gempa (Ku = 1 ) - - 922.16 1
18463.5
6164.84 36989.06 922.16
∑= 1

Pemeriksaan terhadap geser :

Pemeriksaan terhadap guling :


3.3 Perhitungan Gaya Dalam

Setelah perhitungan pembebanan, maka dilakukan analisa pembebanan

terhadap model struktur pilar yang telah dibentuk seperti pada gambar 5.4 untuk

mendapatkan reaksi perletakan dan gaya - gaya dalam yang berupa momen, gaya

geser, dan gaya aksial dengan bantuan SAP2000 versi 14 yang hasilnya

dilampirkan pada lampiran.

Gambar 3.3​ Pemodelan Pilar

Adapun beberapa kombinasi pembebanan menurut peraturan SNI T-02-2005


standar pembebanan untuk jembatan, yaitu :

1. 1,3DL+1,8 SDL+1,8 LL LAJUR+1,8 LL PEJALAN KAKI+1,8 LL Gaya

Rem+1,8 LL GESEK

2. 1,3DL+1,8 SDL+1,8 LL LAJUR+1,8 LL PEJALAN KAKI+1,8 LL Gaya

Rem+1,8 LL GESEK+1,2 BEBAN ANGIN

3. 1,3DL+1,8 SDL+1 GEMPA


3.4 Penulangan ​Pier 1

3.4.1 Penulangan pier head

Data perhitungan :

F’c = 30 Mpa

fy = 390 Mpa

h = 3,22 m = 3220 mm

b = 3,60 m = 3600 mm

d = 3,20 m = 3200 mm

dx = 9,60 m = 9600 mm

Gambar 3.4 Gambar dimensi ​Pier Head​ ​2


P​UMS = 723,47 Ton

Diambil Parameter Lebar :

Perhitungan tulangan geser Friksi (A​vf ​)

Hubungan pier head da kolom monolit μ = 1,4

Perhitungan Tulangan pemikul Mu(Af)

Nuc = 0,2 . Vu = 0,2.15072,22 = 3014,44 N

Mu = P​uMS1.​1700​ ​+ P​uMS1. ​1100 + Nuc.(h-d)

Mu = 21161398,58Nmm

Perhitungan Tulagan pokok

As dipilih yang terbesar antara :

As1 = Af + An = 37,98 mm​2

As2 = 2/3.Avf + An = 42,56 mm​2


Diambil As = 42,56 mm​2

Cek terhadap As minimum :

Jadi dipakai As = 35446,15 mm​2

Digunakan Tulangan D 25 ( A = 490,63 mm​2​)

dipasang ​72 D25

perhitungan Tulngan geser

Vu = 15072,22 N

Syatat

V​u ≤
​ 1/2.Ø.Vc ..................... ​tidak perlu tulangan geser

1/2.Ø.Vc < Vu ≤ Ø​ Vc​ ............. ​diperhitungkan adanya geser


minimum

10516273,1 N

Ø​ ​V​c ​ = 6309763,862 N

1/2.Ø.Vc = 3154881,931 N

V​u ≤
​ 1/2.Ø.Vc ......... 15072,22 N ≤ 3154881,931 N

Tidak perlu tulangan geser minimum, untuk keamanan digunakan

tulangan geser minimum.

Digunakan sengkang 2 kaki D16 A = ​200,96 mm​2​ Av =401,92 mm​2


Dipakai ​D16 – 130

Gambar 3.5 Gambar Penulangan ​Pier Head​ ​1


Gambar 3.6 Gambar Penulangan ​Pier Head​ ​1

3.4.2 Penulangan Badan Pier

Luas tulangan pokok kolom yang diperlukan didapat setelah gaya – gaya

dalam maksimum yang berupa momen dan gaya aksial didapat dengan bantuan

program SAP2000 versi 14. Berikut gambar 3.7 dan 3.8 menampilkan hasil

perhitungan gaya - gaya dalam.

Gambar 3.7​ Gaya Aksial Maksimum Pada Kolom Pilar


Gambar 3.8​ Momen Maksimum Pada Kolom Pilar

Berikut juga disajikan hasil perhitungan luas tulangan pokok yang diperlukan

untuk satu kolom dari program SAP2000 pada gambar 3.9.


Gambar 3.9​ Luas Tulangan Pokok Kolom Pilar

M​u​ = 1499548,12 Tonmm

P​u​ = 365,01 Ton

 e = Mu / Pu = 1499548,12 Tonmm / 365,01 Ton = 4108,24 mm

Total luas tulangan satu kolom pilar = 61575,22 mm2.

Diameter kolom = 2800 mm

Ag = 0,25 x 3,14 x 2800​2​ = 6154400 mm2

Direncanakan tulangan D32, As = 803,84 mm2, sehingga jumlah tulangan yang

dibutuhkan adalah :

61575,22
n= 803,84
= 76,60 ≈ 76 batang

Digunakan tulangan 76D32 dengan luas tulangan 61091,84 mm2 agar tulangan

tersebar di semua sisi kolom pilar.

b = 0,8 x D = 0,8 x 2800 mm = 2240 mm

h= π
4
( D²

b )​ = ​(π
4
2800²
2240 )​ = 2747,50 mm
2 2
d – d’ = 3 (D – (2 x s’)) = 3 (2800 – (2 x 50)) mm = 1800 mm

b−(d−d′)
d’ = 2 ​= 2240 − (1800)
2 ​= 220 mm

d = (d – d’) + d’ = 1800 + 220 = 2020 mm

600 (h−d′)
C= 600+f y ​= 600 x (2747,50−220)
600+400 ​= 1531,82 mm

a = β x C = 0,85 x C = 0,85 x 1531,82 = 1302,05 mm

Es x 0,003 (C−d′)
fs = C ​= (200000)x 0,003 (1531,82−220)
1531,82

= 513,83 MPa

Pu = [(0,85 f '​c​ a.h) + ( As ' f s ) - ( As f y )]

= [0,85 (30)(1289,03)(2747,50) + (61091,84. 512,96) – (61091,84. 390)] x10​-3


= 146439441,14 Ton

Mu = [(0,85 f '​c​ ah (0,5b - 0,5a)) - ( A​s​ ' f ​s​ 0,5(d - d ' )) + ( A​s​ f ​y​ 0,5(d - d ' )]

= [(0,85(30)(1289,03)(2747,50)(0,5(2240) - 0,5(1289,03 )))

- (61091,84 (512,96)0,5(1800)) + (61091,84 (390 )0,5(1800))](10​-3​)

= 36522922013,86 Tonmm

e= Mu
Pu ​= 36522922013,86 T onmm
146439441,14 T on ​= 249,41 mm < e = 4108,24 mm
Dengan demikian, kehancurannya ditentukan oleh gaya tekan dan diperiksa

dengan menggunakan persamaan untuk penampang kolom bulat hancur tekan :

Pn =
As f y
3e
Ds +1
​+ Ag f c′
9,6 h . e
+1,18
(0,8 h + 0,67 Ds )²

Pn =
61091,84(390)
3 (249,41)
+1
​+ 6154400 x 30
9,6 x 2747,50 x 249,41
+1,18
(76) (0,8 x 2747,50 + 0,67 x 76)²

​= 2196943,08 + 74428167,09 = 76625110,17 Ton

ɸ Pn > Pu

0,7 x 76625110,17 Ton > 365,01 Ton

53637577,12 Ton > 365,01 Ton …….OK!

Mn = ɸ Pn x e

= 53637577,12 Ton x 249,41 mm = 13377550685,25 Tonmm

Cek Mn > Mu

13377550685,25 Tonmm > 1499548,12 Tonmm ……OK !

Jadi, penulangan satu kolom pilar menggunakan tulangan 76D32. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa ukuran penampang kolom tersebut dapat

menahan kombinasi beban aksial dan momen.

• Pengaruh Kelangsingan
Tinggi kolom pilar Lc = 19 m

π
Luas penampang kolom pilar Ac = 4 (2,8 m)​2​ = 6,154 m​2

Lc
Inersia penampang kolom pilar Ic = π
64 ​x d​4​ + A​C​ x ​( 2 )​2

19
Ic = π
64 ​x 2,8​4 + 6,154 x ​( 2 )​2 = 558,45

m​4

558,45
Jari-jari penampang pilar r=

Ic
Ac ​= √ 6,154 ​= 9,53 m

Faktor panjang tekuk jepit – jepit k = 0,5

Cek Angka Kelangsingan k x Lc


r ​= 0,5 x 19
9,53

= 1,00 < 22

Maka, dampak kelangsingan kolom pilar dapat diabaikan.

• Merencanakan Penulangan Spiral

Ag
( Ac ​– 1​)​
f c′
ρ​s perlu = 0,45 ​ fy

Digunakan spiral tulangan D13 dengan fy = 390 MPa, tebal bersih selimut d= 50

mm
Dc = h – 2d = 2800 – 2(50) = 2700 mm

1
Ac = 4 (π)(2700)² = 5722650 mm²

Ag = 1/4(π)(2800)² = 6154400 mm​2

6154400
ρ​s perlu = 0,45 ​ ( 5722650 − 1 )​ 30
390
​= 0,0026 < 0,0244……OK

Sedangkan Spasi Spiral adalah :

4(As(Dc−ds))
S= (Dc2 )ρs

S=
4(132,66(2700−13))
(27002 )0,0026
​= 74,89 mm ​≈​ 70 mm

kontrol spasi Spiral : S < 13D tulangan pokok

80 < 13 x 32 mm

80 < 416 mm … OK

S < 61D sengkang

80 < 61 x 13 mm

80 < 793 mm … OK

Digunakan spiral batang D13 dengan jarak spasi 70 mm


Gambar 4.0​ Detail Penulangan Kolom Pier POT-1

Gambar 4.1​ Detail Penulangan Kolom Pier POT-2


Gambar 4.2​ Detail Penulangan Kolom Pier POT-3
Gambar 4.3​ Detail Penulangan Kolom Pier, P.1

Anda mungkin juga menyukai