Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Struktur Beton 2

Diagram Interaksi Kolom 3

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

06
Teknik Perencanaan Teknik Sipil W111700023 Ivan Jansen S., ST, MT
dan Desain

Abstract Kompetensi
Modul ini bertujuan untuk memberikan Mahasiswa/i mengerti kembali konsep
pemahaman dasar mengenai sifat dan dari perencanaan pada kolom dengan
juga mekanika dari material baja. menggunakan diagram interaksi kolom..
Diagram Interaksi Kolom 3
Kapasitas suatu penampang kolom beton bertulang dapat dinyatakan dalam bentuk diagram
interaksi P–M, yang menunjukkan hubungan beban aksial dan momen lentur pada elemen
struktur tekan pada kondisi batas.

Gambar 1. Diagram P–M, Kategori Desain untuk Kuat Penampang Kolom dalam
Kondisi Pembebanan Aksial Tekan dan Lentur.

‘15 Struktur Beton 2


2 Ivan Jansen S., ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Setiap titik pada kurva menunjukkan satu kombinasi Pn dan Mn untuk penampang dengan
kondisi/lokasi sumbu netral yang tertentu (Gambar 1.)

Prosedur Perencanaan:

Mu
1. Untuk Pu dan Mu yang bekerja pada penampang, hitung e .
Pu
2. Asumsikan dimensi penampang dan rasio tulangannya (antara 1 – 4%).
3. Hitung Pnb untuk penampang yang diasumsikan tersebut dan tentukan tipe
keruntuhannya.
4. Check apakah penampang cukup memadai (aman dan ekonomis). Asumsikan
penampang baru jika penampang tidak memadai.
5. Desain tulangan lateral.

Perencanaan kolom dengan menggunakan diagram interaksi kolom,

‘15 Struktur Beton 2


3 Ivan Jansen S., ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh 4.
Dengan menggunakan diagram interaksi, tentukanlah kebutuhan tulangan tarik dan tekan
untuk kolom bersengkang ikat dengan ukuran kolom 300 x 400 mm.
Jika beban ultimit yang harus dipikul adalah Pu = 60 ton dan Mu = 15 ton.m
Fc’ = 25 MPa
Fy = 400 MPa
1 = 0.85
Tebal selimut beton dari sumbu tulangan = 60 mm

Hitung parameter-parameter eksentrisitas dan :

Hitung koefisien gaya & momen penampang tanpa satuan:

‘15 Struktur Beton 2


4 Ivan Jansen S., ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
‘15 Struktur Beton 2
5 Ivan Jansen S., ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tentukan tulangan yang dibutuhkan

Ast Ag 0.03 300 mm 400 mm


3600 mm 2

Gunakan D25 (Ab = 490 mm2)

Ast
7,35 batang 8 batang
Ab

Jadi gunakan 4D25 dimasing-masing sisi (Ast = 3920 mm2)

Tentukan spasi sengkang ikat menggunakan tulangan D10:

Maka menggunakan spasi 300 mm

‘15 Struktur Beton 2


6 Ivan Jansen S., ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh 5

Suatu kolom dengan ukuran 450 x 500 mm , dengan kuat tekan beton fc’ = 30 MPa dan fy =
400 MPa. Dari analisis struktur diketahui Pu = 2025 kN dan Mu = 319 kNm. Rencanakan
tulangan longitudinal kolom tersebut.

Penyelesaian :

Dari diagram interaksi Pu - Mu untuk fc’ = 30 MPa dan fy = 400 MPa diperoleh = 1,6%

sehingga As = .b h = 3600 mm2.

Maka digunakan tulangan 8 D25 (luas total 8D25 = 3926 mm2 OK!)

‘15 Struktur Beton 2


7 Ivan Jansen S., ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh 6.

Suatu kolom dengan ukuran 550 x 550 mm , dengan kuat tekan beton fc’ = 25 MPa dan fy =
400 MPa. Dari analisis struktur diketahui :
A. Pu min = 2412.55 kN
Pu max = 2412.55 kN,
dan Mu = 466.68 kNm. Rencanakan tulangan longitudinal kolom tersebut.
B. Jika kolom merupakan kolom Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK),
dengan nominal balok sisi kiri dan kanan adalah sama, yaitu Mnb(+) = 162.112 kNm
Dan Mnb(-) = 304.232 kNm , cek apakah desain kolom pada desain A memenuhi syarat
Ukuran tinggi kolom di bawah dan di atas pertemuan balok adalah sama

Penyelesaian :

A.

Dari gambar grafik dibawah , didapatkan = 0.014

‘15 Struktur Beton 2


8 Ivan Jansen S., ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Diperoleh = 0.022 , dengan demikian yang meentukan dalam desain adlah yang terbesar

yaitu = 0.022 , dan didapatkan As = .b h = 6655 mm2, maka akan menggunakan

tulangan terpasang 16D25 dengan As =7853,98 mm2 ( 2,6 %).

B. berdasarkan persyaratan kolom kuat balok lemah, harus memenuhi

= adalah jumlah momen kolom pada pertemuan balok kolom

= adalah jumlah momen balok yang bertemu pada sambungan balok kolom

Dari hasil hitungan 1.2 = 559,613 kNm. Karena ukuran dan tinggi kolom atas dan
bawah pada pertemuan balok-kolom adalah sama, maka momen balok yang harus didukung
oleh kolom atas dan bawah juga sama.

Maka

‘15 Struktur Beton 2


9 Ivan Jansen S., ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Selanjutnya hasil ini kita ploting ke diagram interaksi, yang sesuai dengan FEMA P-751
(Building Seismic Safety Council, 2012):

Dari gambar grafik dibawah , didapatkan 2.6 %

‘15 Struktur Beton 2


10 Ivan Jansen S., ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Wight, James K. 2016. “ Reinforced Concrete Mechanics and Design ” 7 th Edition.
2. SNI 2847-2013 “ Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung “.
3. Imran, I dan Zulkifli, E. (2014). Perencanaan Dasar Struktur Beton Bertulang. Penerbit
ITB
4. McCormac, Jack C. 2014, “ Design of Reinforced Concrete ”, Ninth Edition, Wiley
5. Nawy, Edward G., 2009, “ Reinforced Concrete Fundamental Approach ” , Sixth Edition,
Pearson Prentice Hall.
6. Arfiadi, Yoyong., “DIAGRAM INTERAKSI PERANCANGAN KOLOM DENGAN
TULANGAN PADA EMPAT SISI BERDASARKAN SNI 2847:2013 DAN ACI 318M-11” ,
Jurnal Teknik Sipil Vol.13 No.4 April 2016.

‘15 Struktur Beton 2


11 Ivan Jansen S., ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai