Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STRUKTUR PERKERASAN
JALAN

Disusun Oleh:

Nama : Almed Manda’


Stambuk : 1720121070

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................2

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 5
1.3 Tujuan............................................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 6


2.1 Definisi Perkerasan Jalan .............................................................................................. 6
2.2 Jenis-jenis Perkerasan Jalan ......................................................................................... 7
2.2.1 Konstruksi Perkerasan Jalan Lentur (Flexible Pavement) ................................ 7
2.2.2 Konstruksi Perkerasan Jalan Kaku (Rigid Pavement) ........................................ 9

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 11


3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 11
3.2 Saran.............................................................................................................................. 11
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul “Makalah Struktur Perkerasan Jalan”
dapat saya selesaikan. Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi
tentang pengertian manajemen konstruksi.
Dalam pembuatan makalah ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Diyanti, ST. selaku dosen mata kuliah Penulisan dan Presentasi yang telah berkenan
mengizinkan pembuatan makalah ini. Selain itu, ucapan terima kasih juga kami tujukan
kepada kedua orang tua dan teman-teman kami yang telah memberikan doa, dorongan,
serta bantuan kepada kami sehingga makalah ini dapat saya selesaikan.
Demikian, makalah ini saya hadirkan dengan segala kelebihan dan kekurangan.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini, sangat
saya harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi
pembaca.

Makassar, 29 April 2019


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas,
yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel.
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Jalan khusus
adalah jalan yang di bangun oleh instasi, badan usaha perseorangan, atau kelompok
masyarakat untuk kepentingan sendiri. Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan
bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan
membayar tol. Jalan bebas hambatan adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus
dengan pengendalian jalan masuk secara penuh dan tanpa adanya persimpangan
sebanding serta dilengkapai dengan pagar ruang milik jalan.
Pembangunan jalan adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi
berbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan mukabumi, pembangunan
jembatan dan terowongan, bahkan juga pengalihan tumbuh-tumbuhan (ini mungkin
melibatkan penebasan hutan). Dalam proses pembangunan jalan itu sendiri disebut
dengan perkerasan jalan.
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang digunakan
untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang biasanya dipakai dalam perkerasan jalan
adalah batu pecah, batu belah, batu kali dan hasil samping peleburan baja. Sedangkan
bahan ikat yang dipakai antara lain semen, aspal dan tanah liat.
Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban
kendaraan. Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang
lebih keras. Lapisan tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Seterusnya di atas lapisan dasar
ini akan dilapisi dengan satu lapisan lagi yang disebut lapisan permukaan. Biasanya
lapisan permukaan dibuat dengan aspal ataupun semen.
Pengaliran/ drainase air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan
dalam pembangunan jalan. Air yang berkumpul di permukaan jalan setelah hujan tidak
hanya membahayakan pengguna jalan, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur
jalan. Karena itu permukaan jalan sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya
mempunyai landaian yang berarah ke selokan dipinggir jalan. Dengan demikian, air
hujan akan mengalir kembali ke selokan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian perkerasan jalan?

2. Apa saja jenis-jenis perkerasan jalan?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian perkerasan jalan.

2. Mengetahui jenis-jenis perkerasan jalan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perkerasan Jalan

Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batuan pecah
atau batu belah ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang dipakai adalah aspal, semen
ataupun tanah liat. Apapun jenis perkerasan lalu lintas, harus dapat memfasilitasi
sejumlah pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa angkutan lalu lintas, berupa jasa
angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa seluruh komoditas yang
diijinkan untuk berlalu lalang disitu. Dengan beragam jenis kendaraan dengan angkutan
barangnya, akan memberikan variasi beban ringan, sedang sampai berat. Jenis kendaraan
penumpang akan memberikan pula sejumlah variasi. Dan hal itu harus didukung oleh
perkerasan jalan, daya dukung perkerasan jalan raya ini akan menentukan kelas jalan
yang bersangkutan, misalnya jalan kelas 1 akan menerima beban besar dibanding jalan
kelas 2. Maka dilihat dari mutu perkerasan jalan sudah jelas berbeda.
Persyaratan umum dari suatu jalan adalah dapatnya menyediakan lapisan
permukaan yang selalu rata dan kuat, serta menjamin keamanan yang tinggi untuk masa
hidup yang cukup lama, dan yang memerlukan pemeliharaan yang sekecil-kecilnya
dalam berbagai cuaca. Tingkatan sampai dimana kita akan memenuhi persyaratan
tersebut tergantung dari imbangan antara tingkat kebutuhan lalu lintas, keadaan tanah
serta iklim yang bersangkutan. Sebagaimana telah dipahami bahwa yang dimaksud
dengan perkerasan adalah lapisan atas dari badan jalan yang dibuat dari bahan-bahan
khusus yang bersifat baik/konstruktif dari badan jalannya sendiri. Berdasarkan bahan
pengikat yang menyusunnya, konstruksi perkerasan jalan dibedakan atas beberapa jenis
antara lain:
a. Konstruksi perkerasan lentur
(Flexible pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagi bahan
pengikat di mana lapisan-lapisan perkerasannya bersifat memikul dan
menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.

b. Konstruksi perkerasan kaku


(Rigid pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan semen (Portland
Cement) sebagai bahan pengikat dimana pelat beton dengan atau tanpa
tulangandiletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah
sehingga beban lalulintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton.

c. Konstruksi perkerasan komposit


(Composite pavement), yaitu perkerasan kaku yangdikombinasikan dengan
perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur di atas perkerasan kaku, atau
perkerasan kaku di atas perkerasan lentur.

2.2 Jenis-jenis Perkerasan Jalan

Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan
yang tersusundari bawah ke atas,sebagai berikut :

a). Lapisan tanah dasar (sub grade)


b). Lapisan pondasi bawah (subbase course)
c). Lapisan pondasi atas (base course)
d). Lapisan permukaan / penutup (surface course)
2.2.1 Konstruksi Perkerasan Jalan Lentur (Flexible Pavement)

2.2.1.1 Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)


Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat perletakan
lapis perkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan jalan diatasnya. Menurut
Spesifikasi, tanah dasar adalah lapisan paling atas dari timbunan badan jalan setebal 30
cm, yang mempunyai persyaratan tertentu sesuai fungsinya, yaitu yang berkenaan dengan
kepadatan dan daya dukungnya (CBR)
Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya
baik, atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang distabilisasi
dan lain lain. Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar dibedakan atas :
- Lapisan tanah dasar, tanah galian.
- Lapisan tanah dasar, tanah urugan.
- Lapisan tanah dasar, tanah asli.
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-sifat dan
dayadukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah
sebagai berikut :
- Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) akibat beban lalu lintas.
- Sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan kadar air.
- Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya perbedaan sifat-sifat tanah pada
lokasi yang berdekatan atau akibat kesalahan pelaksanaan misalnya kepadatan
yang kurang baik.

2.2.1.2 Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course)


Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak di atas lapisan
tanah dasar dan dibawah lapis pondasi atas.Lapis pondasi bawah ini berfungsi
sebagai :
 Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah dasar.
 Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
 Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis
pondasi atas.
 Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat
lemahnya dayadukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan.
 Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.

2.2.1.3 Lapisan Pondasi Atas (Base Course)


Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis
pondasi bawah danlapis permukaan.Lapisan pondasi atas ini berfungsi sebagai :
 Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan
beba kelapisan di bawahnya.
 Bantalan terhadap lapisan permukaan.
Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan awet sehingga dapat
menahan beban-beban roda. Dalam penentuan bahan lapis pondasi ini perlu
dipertimbangkan beberapa hal antara lain; kecukupan bahan setempat, harga, volume
pekerjaan dan jarak angkut bahan ke lapangan.
2.2.1.4 Lapisan Permukaan (Surface Course)
Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan beban
roda kendaraan. Lapisan permukaan ini berfungsi sebagai :
 Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan.
 Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan (lapisaus).
 Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke
lapisan bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut.
 Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul
oleh lapisan dibawahnya.Apabila dperlukan, dapat juga dipasang suatu lapis
penutup / lapis aus (wearing course) di ataslapis permukaan tersebut. Fungsi
lapis aus ini adalah sebagai lapisan pelindung bagi lapis permukaan untuk
mencegah masuknya air dan untuk memberikankekesatan (skid resistance)
permukaan jalan. Apis aus tidak diperhitungkan ikut memikul beban lalu lintas.

2.2.2 Konstruksi Perkerasan Jalan Kaku (Rigid Pavement)

Rigid Pavement atau perkerasan kaku sudah sangat lama dikenal di Indonesia.
Ia lebih di kenal pada masyarakat umum dengan nama Jalan Beton. Perkerasan
tipe ini sudah sangat lama di kembangkan di negara – negara maju seperti
Amerika, Jepang, Jerman dll.
Perkerasan Kaku adalah suatu susunan konstruksi perkerasan di mana sebagai
lapisan atas digunakan pelat beton yang terletak di atas pondasi atau di atas tanah
dasar pondasi atau langsung di atas tanah dasar (subgrade). Hal ini berbeda dengan
perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi
bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.
2.2.2.1 Jenis-jenis Perkerasan Kaku

Berdasarkan adanya sambungan dan tulangan plat beton perkerasan kaku,


perkerasan beton semen dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis sebagai berikut :
 Perkerasan beton semen biasa dengan sambungan tanpa tulangan
untuk kendali retak.
 Perkerasan beton semen biasa dengan sambungan dengan tulangan plat
untuk kendali retak. Untuk kendali retak digunakan wire mesh diantara
siar dan penggunaannya independen terhadap adanya tulangan dowel.
 Perkerasan beton bertulang menerus (tanpa sambungan).
Lapis pondasi bawah digunakan di bawah plat beton karena beberapa
pertimbangan, yaitu antara lain untuk menghindari terjadinya pumping, kendali terhadap
sistem drainase, kendaliterhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah dasar dan untuk
menyediakan lantai kerja(working platform) untuk pekerjaan konstruksi. Secara lebih
spesifik, fungsi dari lapis pondasi bawah adalah :
 Menyediakan lapisan yang seragam stabil dan permanen.
 Menaikan harga modulus reaksi tanah dasar menjadi modulus reaksi gabungan.
 Mengurangi kemungkinan terjadinya retak–retak pada plat beton.
 Menyediakan lantai kerja bagi alat –alat berat selama masa kostruksi.
 Menghindari terjadinya pumping, yaitu keluarnya butir-butiran halus tanah
bersama air pada daerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir perkerasan,
akibat lendutan atau gerakan vertikal plat beton karena beban lalu lintas, setelah
adanya air bebas terakumulasi di bawah pelat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian singkat diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa tanpa
pemeliharaan dan perbaikan jalan secara memadai, baik rutin maupun berkala, dapat
mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada jalan, sehingga jalan akan lebih cepat
kehilangan fungsinya baik perkerasan jalan lentur maupun perkerasan jalan kaku.
Apabila perkerasan jalan dipelihara dengan baik dan tetap dalam kondisi yang baik, maka
kedua jenis perkerasan jalan tersebutakan mempunyai umur lebih lama dari. Tetapi sekali
jalan itu mulai rusak dan dibiarkan begitu saja tanpa perbaikan , maka kerusakan yang
lebih parah akan berlangsung sangat cepat.
Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan pemeliharaan yang bersifat
pencegahan seperti menutup sambungan atau retak-retak dan memperbaiki kerusakan-
kerusakan yang timbul, dan menemukan penyebab-penyebabnya dengan melakukan
pemeriksaan (inspeksi) secara rutin. Adapun penyebab-penyebab kerusakan perkerasan
jalan bias di simpulkan pulasebagai berikut :
1. Karena pengaruh bahan perkerasan jalan yang tidak memenuhi spesifikasi yang
seharusnya digunakan saat melakukan pekerjaan konstruksi jalan.

2. Jalan mengalami kelebihan beban volume lalu lintas yang berulang-ulang.

3. Sistem drainase yang kurang baik

4. Keadaan topografi dan faktor alam seperti cuaca yang buruk

5. Kurangnya kesadaran pemerintah daerah dna masyarakat untuk melakukan perawatan


jalan.
3.2 Saran

1. Untuk meminimalisir masalah kerusakan jalan yang terjadi, maka rancangan


pemeliharaannya perlu dilakukan survey yang lebih akurat dengan melibatkan
sejumlah instansi terkait.

2. Agar kerusakan yang terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih parah, maka
perlu segera dilakukan tindakan perbaikan pada bagian-bagian yang rusak, sehingga
tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah.

3. Pekerjaan jalan harus menggunakan spesifikasi yang ditetapkan.

4. Perlunya pengawasan yang objektif tanpa adanya KKN oleh dinas atau instansi
terkait agar kualitas jalan menjadi lebih bermutu.
DAFTAR PUSTAKA
http://balai8.net/sipp/manual-a2/113-geoteknik-jalan-retak
http://civilengineerunsri08.wordpress.com/2009/03/17/jenis-jenis-perkerasan-jalan/
http://cibelebupbup.blogspot.com/2011/07/jenis-kerusakan-pada-perkerasan-lentur.html
http://www.scribd.com/ibokir/d/86234175-P-Perkerasan-Jalan
http://keteknik-sipilan.blogspot.com/2011/05/perkerasan-jalan.html
http://wiryanto.wordpress.com/2010/09/19/jalan-beton-dan-tulangannya/
http://civilandstructure.wordpress.com/2009/06/10/perbaikan-retakan-struktur-di-slab-beton/
http://ilustri.org/index.php?option=com_content&view=article&id=161:penyebab-keretakan-
beton&catid=36:dunia-teknik-sipil&Itemid=2
https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan
http://rezaslash.blogspot.com/2012/12/perkerasan-kaku-rigid-pavement.html

Anda mungkin juga menyukai