a. Teori Dasar
Berat jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume dari bahan yang
kita uji.Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu bahan untuk
menyerap air.Jumlah rongga atau pori yang didapatpada agregat disebut porositas.
Pengukuran berat jenis agregat diperlukan untuk perencanaan campuran aspal
dengan agregat,campuran ini berdasarkan perbandingan berat karena lebih teliti
dibandingkan dengan perbandingan volume dan juga untuk menentukan
banyaknya pori agregat. Berat jenis yang kecil akan mempunyai volume yang
besar sehingga dengan berat sama akan dibutuhkan aspal yang banyak dan
sebaliknya.
Jenis agregat dapat dibedakan berdasarkan berat jenis :
1. Agregat normal Berat jenisnya antara 2,5 – 2,7. Biasanya berasal
dari granit, basalt dan kuarsa
2. Agregat berat Barat jenis lebih besar dari 2,8.Misalnya magnetic
( Fe3C4 ),barites( BaSO4 ) atau serbuk besi.
3. Agregat ringan Berat jenisnya kurang dari 2,5
b. Tujuan Percobaan
Menentukan Bulk dan Apparent Specifiec Grafity serta Absorption dari
aggregat kasar.
d. Prosedur Percobaan
1) Benda uji direndam selama + 24 jam
2) Keluarkan benda uji dari bak perendam dan hamparkan di atas karung goni,
kemudian dilap dengan handuk sehingga air permukaan habis, tetapi harus
masih tampak lembab (kondisi SSD)
3) Timbang keranjang dalam kondisi kosong di udara (A)
4) Masukkan benda uji ke dalam keranjang sebanyak maksimum sesuai kapasitas
timbangan.
5) Timbang dan catat berat keranjang + benda uji SSD di udara (B)
6) Celupkan keranjang + benda uji ke dalam air dengan temperatur (73,4 + 3)oF,
goyang-goyangkan sampai bebas dari gelembung udara
7) Timbang dan catat berat keranjang + benda uji di dalam air dengan temperatur
(73,4 + 3)oF (C)
8) Timbang dan catat berat keranjang dalam air (D)
9) Keluarkan benda uji dari dalam keranjang, kemudian dikeringkan dalam oven
selama + 24 jam
10) Keluarkan benda uji dari dalam oven, biarkan sejenak hingga dingin
11) Timbang dan catat benda uji kering (E).
e. Perhitungan :
E
Apparent SG = E−( C−D )
Bulk SG. :
B− A
SSD basic = (B− A )−(C−D )
E
On dry basic = (B− A )−(C−D )
( B− A )−E
×100 %
Absorption = E
f. Hasil Pengamatan
Percobaan 1
Apparent SG = E
E - (C -
D)
= 2450
= 3.46
709
On dry basic = E
(B - A) - (C - D)
= 2450
= 2.33
1050
(B - A) - (C - D)
= 2791
= 2.66
1050
(B - A) -
= X
Absorption E
100%
E
= 341
X100%
2450
= 13.92 %
Percobaan 2
A. Berat kosong keranjang = 540 gram
B. Berat Keranjang + benda uji SSD udara = 3040 gram
C. Berat keranjang + benda uji didalam air = 2085 gram
D. Berat keranjang dalam air = 489 gram
E. Benda Uji Kering = 2460 gram
Apparent SG = E
E - (C - D)
= 2460
= 2.85
864
On dry basic = E
(B - A) - (C - D)
= 2460
= 2.72
904
SSD basic = B-A
(B - A) - (C - D)
= 2500
= 2.77
904
Absorption = (B - A) - E X
100%
E
= 40
X100%
2460
= 1.63 %
g. Kesimpulan
Dari percobaan berat jenis agregat halus diperoleh berat jenis nyata 3,15 gram,
berat jenis dasar kering 2,53 gram, berat jenis kering 2,71 dan telah memenuhi
syarat sebagai penyusun material beton sesuai dengan standar SNI ( 1,60 – 3,33 ).
h. Dokumentasi