A. Tujuan Percobaan
dari agregat kasar menurut prosedur ASTM C 127. Nilai ini diperlukan untuk
B. Teori Dasar
Standar ini untuk menentukan berat jenis dan penyerapan air agregat
halus. Agregat halus adalah agregat yang ukuran butirannya lebih kecil dari
4,75 mm (Saringan No.4). Berat jenis dapat dinyatakan dengan berat jenis
curah kering, berat jenis curah pada kondisi jenuh kering permukaan atau berat
jenis semu. Berat jenis curah (jenuh kering permukaan) dan penyerapan air
berdasarkan pada kondisi setelah (24) jam direndam di dalam air. Cara uji ini
yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan digunakan sebagai
standar.
ini.
C. Bahan
1. Agregat kasar
D. Peralatan
1 kg.
6. Talam logam.
7. Sekop/sendok agregat.
8. Corong plastik.
9. Koran
11. Oven
12. Ember
E. Prosedur Praktikum
1. Timbang contoh benda uji lolos saringan No.4 sebanyak 1000 gram,
3. Sebagian dari contoh benda uji yang sudah kering dimasukkan pada
“metal sand cone mold”. Benda uji dipadatkan dengan tongkat pemadat
ketika butiran-butiran pasir longsor atau runtuh saat cetakan diangkat, tapi
5. Setelah itu isi piknomoter kosong dengan air sampai penuh kemudian
6. Isi piknometer kosong dengan contoh benda uji seberat 500 gr yang sudah
9. Setelah 24 jam pisahkan benda uji dari piknometer dan keringkan dengan
10. Setelah 24 jam keluarkan contoh benda uji dan dinginkan pada suhu ruang
25˚C.
11. Timbanglah contoh benda uji yang telah di dinginkan dalam keadaan
kering oven.
F. Perhitungan
Observasi I
B
Apparent Specific Gravity =
B C - D
493
=
493 661 - 970
= 2,679
B
Bulk Specific Gravity (kering) =
C A - D
493
=
661 500 - 970
= 2,581
A
Bulk Specific Gravity (SSD) =
C A - D
500
=
661 500 - 970
= 2,618
A - B
Persantase Absorpsi Air = x 100 %
B
500 - 493
= x 100 %
493
= 1,420 %
Observasi II
Berat Contoh Kondisi SSD (Jenuh air) (A) = 500 gr
Berat Contoh Kering Oven (B) = 493 gr
Berat Piknometer + Air (C) = 677 gr
Berat Piknometer + Air + Contoh SSD (D) = 982 gr
Berat Piknometer Kosong (E) = 178 gr
B
Apparent Specific Gravity =
B C - D
493
=
493 677 - 982
= 2,622
B
Bulk Specific Gravity (kering) =
C A - D
493
=
6 77 500 - 982
= 2,528
A
Bulk Specific Gravity (SSD) =
C A - D
500
=
677 500 - 982
= 2,564
A - B
Persantase Absorpsi Air = x 100 %
B
500 - 493
= x 100 %
493
= 1,420 %
Rata – rata:
ASGI ASGII
Apparent Specific Gravity =
2
2,679 2,622
=
2
= 2,651
BSG I BSG II
Bulk Specific Gravity (kering) =
2
2,581 2,528
=
2
= 2,555
SSDI SSDII
Bulk Specific Gravity (SSD) =
2
2,618 2,564
=
2
= 2,591
PAAI PAAII
Persantase Absorpsi Air =
2
1,420 1,420
=
2
= 1,420 %
G. Kesimpulan
Coarse Aggregat” untuk berat jenis SSD agregat halus berkisar antara 1.60
(daya serap) adalah berbanding terbalik ,dimana semakin besar nilai Specific
Gravity (Berat jenis SSD) maka semakin kecil daya serap air pada agregat
tersebut.
H. Saran
1. Di harapkan kepada para praktikan agar mengambil data dengan teliti agar
3. Sebaiknya para praktikan menyimak dengan baik arahan dari asisten agar
praktikum.
A. Foto Alat
Gambar 7. Sekop
Gambar 9. Koran
J. Foto Kegiatan
K. Foto Kelompok
KELOMPOK XXXIII
Daftar Pustaka