Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Struktur dan Bahan Kelompok XXXII

PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS

A. Tujuan Percobaan

Menentukan pembagian butir (gradasi) agregat. Data distribusi butiran

pada agregat diperlukan dalam perencanaan adukan beton. Pelaksanaan

penentuan gradasi ini dilakukan pada agregat halus. Alat yang digunakan

adalah seperangkat saringan dengan ukuran tertentu.

Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau

jumlah persentase butiran baik agregat halus. Distribusi yang diperoleh dapat

ditunjukan dalam table atau grafik.

B. Teori Dasar

Analisa saringan adalah suatu kegiatan analisis untuk mengetahui

distribusi ukuran agregat halus dengan menggunakan ukuran-ukuran saringan

standar tertentu yang ditunjukkan dengan lubang saringan (mm) dan untuk

nilai agregat halus yang akan digunakan tersebut cocok untuk produksi beton.

Selain itu juga digunakan untuk mendapatkan presentasi agregat halus

dalam campuran. Adapun modulus kehalusan yang di isyaratkan untuk

agregat halus yaitu 2,20 – 3,10.

Gradasi gabungan dari agregat halus untuk beton kelas II, mutu K-125

dan mutu lebih tinggi harus ditentukan dengan cara analisa saringan dengan

menggunakan saringan standar ISO 63-31,5-16

Bab II.5. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Struktur dan Bahan Kelompok XXXII

C. Peralatan

1. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram

2. Seperangkat saringan dengan ukuran :

No. Ukuran lubang


Saringan mm inch
- 9,500 3/8
No. 4 4,760 -
No. 8 2,380 -
PERANGKAT SARINGAN UNTUK
No. 16 1,190 -
AGREGAT HALUS (PASIR)
No. 30 0,595 -
Berat minimum contoh = 500 gram.
No. 50 0,279 -
No. 100 0,149 -
No. 200 0,074 -

3. Talam

4. Cawan

5. Kuas

D. Prosedur Praktikum

1. Ambil kemudian timbang benda uji yang akan dijadikan sampel sebanyak

500 gram .

2. Susun saringan dimulai dari saringan No.4,8,16,30,50,100,200 dan Pan

3. Masukkan benda uji berupa pasir kedalaman yang telah tersusun

4. Saringan diguncangkan dengan tangan atau mesin pengguncang selama

15 menit

5. Setelah selesai proses pengguncangan, keluarkan agregat yang tertahan

pada tiap saringan dan letakan pada wadah

6. Timbang berat agregat yang tertahan pada tiap-tiap saringan dan catat

berat agregat.

Bab II.5. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Struktur dan Bahan Kelompok XXXII

E. Tabel dan Kurva Gradasi Agregat Halus

Anaisa saringan bagi butiran antara diameter 9,50 - 0,15 mm


Berat contoh = 1000 gram
Ukuran Persentase Persentase
Saringan
Nomor

Lubang Berat Persentase Spesifikasi


Tertahan Lolos
Ayakan Tertahan Tertahan ASTM C
Kumulatif Kumulatif
(gram) (%) 33 - 90
(%) (%)
mm inci
− 9,50 3∕8 0 0 0 100 100,00
4 4,75 − 0 0 0 100 95-100
8 2,36 − 111,1 11,132 11,132 88,868 80-100
16 1,18 − 208,8 20,921 32,053 67,947 50-85
30 0,60 − 243,9 24,438 56,491 43,509 25-60
50 0,30 − 181,0 18,136 74,627 25,373 10-30
100 0,15 − 179,7 18,006 92,633 7,367 2-10
200 0,075 62,2 6,232 98,865 1,135 0-2
Pan 11,3 1,132 100 0
Total 998 100 365,801
Modulus Kehalusan 3,66

120

100
Persen Lolos (%)

80

60 Hasil Percobaan
Batas Atas
40 Batas Bawah

20

0
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00
Ukuran Lubang Ayakan (mm)

Bab II.5. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Struktur dan Bahan Kelompok XXXII

Catatan:

- Berdasarkan SNI-2002 Pasal 3.3 menyatakan bahwa pasir alam sebagai hasil

disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah

batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.

- Berdasarkan SNI-2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.33

menyatakan bahwa agregat halus ialah agregat yang semua butirnya melewati

ayakan berlubang 4,75 mm.

- Berdasarkan SNI-2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.33

memberikan batasan modulus halus butir 2,3 sampai 3,1.

- SKSNI T-15-1990-03 memberikan batas gradasi agregat halus seperti pada

tabel di bawah ini :

Lubang Persen Berat Butir Yang Lewat Ayakan

Ayakan (mm) I II III IV

10 100 100 100 100

4,8 90-100 90-100 90-100 95-100

2,4 60-95 75-100 85-100 95-100

1,2 30-70 55-90 75-100 90-100

0,6 15-34 35-59 60-79 80-100

0,3 5-20 8-30 12-40 15-50

0,15 0-10 0-10 0-10 0-15

Bab II.5. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Struktur dan Bahan Kelompok XXXII

- SNI-2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.33 memberikan

syarat mutu agregat halus seperti pada tabel di bawah ini.

Ukuran Lubang Ayakan (mm) Persen Lolos Kumulatif (%)

9,5 100

4,75 95-100

2,36 80-100

1,18 50-85

0,6 25-60

0,3 10-30

0,15 2-10

Bab II.5. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Struktur dan Bahan Kelompok XXXII

F. Kesimpulan dan saran

1. Kesimpulan

a. Modulus kehalusan butir yang diperoleh sebesar 3,66 (Spesifikasi 2,20% -

3,10%) dengan demikian modulus kehalusan tidak memenuhi syarat ASTM

C.33

b. Agregat halus lolos saringan berukuran lubang 4,75 mm dengan nilai yang

diperoleh 100 ( spesifikasi 95% – 100%) dengan demikian agregat halus

memenuhi syarat SNI-2002 Pasal 3.3 dan Pasal 5.3 ayat 1.1 yang mengacu

pada ASTM C.33

c. Berdasarkan analisa saringan agregat halus (pasir) pada percobaan, setelah

diamati ternyata memenuhi syarat ASTM C.33, karena pada saringan

berukuran lubang 0,30 mm hasil yang di dapatkan 25,373 (spesifikasi 10%–

30%) dan sarinagn yang berukuran 0,15 mm hasil yang di dapatkan 7,367

(spesifikasi 2% – 10% ).

2. Saran.

a. Selama kegiatan praktikum diharapkan kerja sama antar anggota kelompok


agar praktikum dapat dilaksanakan dengan baik.

b. Jika praktikan sudah selesai menggunakan alat, diharapkan agar praktikan


membersihkan alat yang digunakan dan dikembalikan ke tempatnya.

Bab II.5. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Struktur dan Bahan Kelompok XXXII

G. Gambar Alat

Gambar 1.Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram

Gambar 2. Seperangkat saringan

Bab II.5. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Struktur dan Bahan Kelompok XXXII

Gambar 3. Talam

Gambar 4. Cawan

Bab II.5. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Struktur dan Bahan Kelompok XXXII

Gambar 5. Kuas

Gambar 6. Timbangan atau neraca dengan ketelitian 1 gram

Bab II.5. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Struktur dan Bahan Kelompok XXXII

H. Referensi:

 SNI 03-1968-1990 “METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS

SARINGAN AGGREGAT HALUS”.

 Pedoman Pelaksanaan Praktikum Beton, Dr. Ir. Jonie Tanijaya, MSc,

Universitas Kristen Indonesia Paulus, Makassar, 2004

Bab II.5. Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus

Anda mungkin juga menyukai