A. Tujuan Percobaan
penentuan gradasi ini dilakukan pada agregat halus. Alat yang digunakan
jumlah persentase butiran baik agregat halus. Distribusi yang diperoleh dapat
B. Teori Dasar
standar tertentu yang ditunjukkan dengan lubang saringan (mm) dan untuk
nilai agregat halus yang akan digunakan tersebut cocok untuk produksi beton.
Gradasi gabungan dari agregat halus untuk beton kelas II, mutu K-125
dan mutu lebih tinggi harus ditentukan dengan cara analisa saringan dengan
C. Peralatan
3. Talam
4. Cawan
5. Kuas
D. Prosedur Praktikum
1. Ambil kemudian timbang benda uji yang akan dijadikan sampel sebanyak
500 gram .
15 menit
6. Timbang berat agregat yang tertahan pada tiap-tiap saringan dan catat
berat agregat.
120
100
Persen Lolos (%)
80
60 Hasil Percobaan
Batas Atas
40 Batas Bawah
20
0
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00
Ukuran Lubang Ayakan (mm)
Catatan:
- Berdasarkan SNI-2002 Pasal 3.3 menyatakan bahwa pasir alam sebagai hasil
disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah
- Berdasarkan SNI-2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.33
menyatakan bahwa agregat halus ialah agregat yang semua butirnya melewati
- Berdasarkan SNI-2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.33
- SNI-2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.33 memberikan
9,5 100
4,75 95-100
2,36 80-100
1,18 50-85
0,6 25-60
0,3 10-30
0,15 2-10
1. Kesimpulan
C.33
b. Agregat halus lolos saringan berukuran lubang 4,75 mm dengan nilai yang
memenuhi syarat SNI-2002 Pasal 3.3 dan Pasal 5.3 ayat 1.1 yang mengacu
30%) dan sarinagn yang berukuran 0,15 mm hasil yang di dapatkan 7,367
(spesifikasi 2% – 10% ).
2. Saran.
G. Gambar Alat
Gambar 3. Talam
Gambar 4. Cawan
Gambar 5. Kuas
H. Referensi: