% Kumulatif
Maka didapat nilai Modulus Halus Butir Agregat (MHB) =
100
259 ,14
=
100
= 2,59
70
60
% Minimum
50 % Maksimum
40 % AH Lolos
30
20
10
0
Sampel No. 1 2
Rata-Rata
No Picnometer A B
A Berat Sampel (ssd) gr 500 500
B Berat Picnometer + air (25ᵒ C) gr 645,2 645,3
C Berat of Picnometer + air + sampel gr 956,7 956,6
D Berat Sampel Kering Oven gr 492,4 491,9
ܦ
1 Bulk of Specific Gravity gr/cc 2,612 2,607 2,609
ܣ ܤെܥ
ܣ
2 SSD of Specific Gravity gr/cc 2,653 2,650 2,651
ܣ ܤെܥ
ܦ
3 Apparent of Specific Gravity gr/cc 2,722 2,724 2,723
ܤെ ܦെܥ
ܣെͲͲͳ ܦ
4 Absorption % 1,543 1,647 1,595
ܦ
Berdasarkan hasil perhitungan didapat berat jenis kering sebesar 2,609 dan
berat jenis SSD sebesar 2,651. Nilai-nilai teesebut memenuhi standar berat jenis
agregat halus yaitu sebesar 2,5-2,7 berdasarkan SNI 03-1970-1990. Hasil
perhitungan penyerapan sebesar 1,5 % memenuhi syarat standar penyerapan
agregat halus yaitu <3% berdasarkan SNI 03-1970-1990.
A B
No Pemeriksaan Satuan
Agg Halus Agg Halus
1 Berat Wadah + Sampel Basah gr 121,6 116,5
2 Berat Wadah + Sampel Kering gr 119,6 113,4
3 Berat Wadah gr 80,2 81,1
4 Berat Air gr 2,00 3,10
5 Berat Sampel Kering gr 39,40 32,30
6 Persen Kadar Air % 5,08 9,60
7 Rata-Rata 7,34
Nomor Contoh l ll
Berat Split + Wadah (W2) gram 3875 3875
Berat Wadah Kosong (W1) gram 875 875
Berat Split sebelum dicuci (W2-W1) gram 3000 3000
Berat split kering oven (BK) gram 2963 2965
Kadar Lumpur (W2-W1-BK)/BK x 100% % 1,249 1,180
Kadar lumpur rata-rata % 1,214
Kondisi Pengujian
Pengujian l
Padat Gembur
A. Volume Wadah 10103,31 cm³ 10103,31 cm³
B. Berat Wadah 2870 gr 2870 gr
C. Berat Wadah + Benda Uji 18880,00 gr 18000 gr
D. Berat Wadah + Air 13240,00 gr 13240,00 gr
E. Berat Benda Uji (C-B) 16010,00 gr 15130 gr
F. Berat Isi Agregat (D/A) 1,58 gr/cm³ 1,50 gr/cm³
G. Berat isi Air 1,026 gr/cm³ 1,026 gr/cm³
H. Spesifik Grafiti 2,544 – 2,459 –
J. Rongga Udara 39,31 % 40,67 %
Kondisi Pengujian
Pengujian ll
Padat Gembur
A. Volume Wadah 10103,31 cm³ 10103,31 cm³
B. Berat Wadah 2870 gr 2870 gr
C. Berat Wadah + Benda Uji 18875,00 gr 18000 gr
D. Berat Wadah + Air 13240,00 gr 13240,00 gr
E. Berat Benda Uji (C-B) 16005,00 gr 15180 gr
F. Berat Isi Agregat (D/A) 1,58 gr/cm³ 1,50 gr/cm³
G. Berat isi Air 1,026 gr/cm³ 1,026 gr/cm³
H. Spesifik Grafiti 2,543 – 2,464 –
J. Rongga Udara 39,32 % 40,59 %
Rata-Rata Pengujian
Berat Isi Kondisi Padat 1,58 gr/cm³
Berat Isi Kondisi Gembur 1,50 gr/cm³
Rongga Udara Kondisi Padat 39,31 %
Rongga Udara Kondisi Gembur 40,63 %
Lepas / Gembur l ll
A Berat tempat + benda uji kg 26.562 26.544
B Berat tempat kg 5.79 5.79
C Berat benda uji kg 20.862 20.756
D isi tempat kg 14.080 14.080
E Berat isi benda uji kg/liter 1.482 1.474
F Berat isi benda uji rata-rata kg/liter 1.478
Padat l ll
A Berat tempat + benda uji kg 27.385 27.458
B Berat tempat kg 5.790 5.790
C Berat benda uji kg 21.595 21.668
D isi tempat kg 14.080 14.080
E Berat isi benda uji kg/liter 1.534 1.539
F Berat isi benda uji rata-rata kg/liter 1.536
Dari hasil pengujian keausan agregat kasar dengan alat Abrasi Los
Angeles dapat di ambil kesimpulan bahwa hasil rata-rata keausan yang diperoleh
adalah 11,87.
PROJECT : : Fc 30 MPA
LOCATION :Palembang : 10±2 Cm
CUSTUMER :
2. COMPOSITION FOR 1 m3
2.1 Air Content = 1.5 % = 0.0150 m3
2.2 Water/Cement Ratio = 0.37 =
2.3 Cement = 410 Kg/m3 = 0.41 m3
3
2.4 Water = 150 ltr/m = 0.15 m3
3
2.5 Admixture Retarder = 0.3 1.23 ltr/m = 0.0012 m3
Fine COARSE
Mix CEMENT WATER SIKA V50
AGRAGATE AGREGATE S/A W/C
Mpa Kg/m 3
ltr/m3
Kg/m 3
Kg/m 3 ltr/m3
Fc 30 410 150 772 1141 0.39 0.37 1.23
4.1.3 Hasil Pengujian Slump
Proses pengujian beton segar dilakukan pada saat proses pengecoran
berlangsung, dimana beton belum mengalami setting time. Pengujian beton segar
dilakukan melalui slump test. Nilai slump test mempesentasikan workability beton
yang dibuat, dimana semakin tinggi nilai uji slump test maka semakin baik pula
nilai workability-nya.
Dari hasil pengujian yang didapatkan hasil slump tes campuran beton
normal adalah 8 cm dan campuran beton dengan bahan adiktif adalah 8 cm.
Dalam hal kenaikkan maupun penurunan tidak terjadi dengan nilai yang konstan.
Semakin besar nilai slump maka semakin memudahkan proses pencetakkan
(workability), tetapi hal ini berbanding terbalik dengan hubungan antara nilai uji
slump dan mutu beton yang dihasilkan. Semakin tinggi nilai uji slump, maka nilai
kuat tekan beton yang dihasilkan semakin rendah dan mutu beton semakin
menurun.