Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Perhitungan Pemeriksaan Kandungan Lumpur Dalam Agregat


1) Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus
Tabel 11. Uji Praktikum Kadar Lumpur Agregat Halus

NO KEGIATAN SAMPEL A SAMPEL B

Mengukur Berat Pasir Awal (A)


1 1000 1000
(Gr)
Mengukur Berat Pasir Setelah di Cuci (B)
2 920 903
(Gr)
Persentase Kadar Lumpur
3 8,70 10,74
B / (A +B) x 100 % (%)

4 Persentase Kadar Lumpur Rata-rata 9,72

(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8, 2022)


Berdasarkan pengujian laboratorium didapatkan hasil persentase kadar
lumpur sebesar 9 , 7 2 % . Dalam SK SNI T-15-1990 03, kadar lumpur yang
diperbolehkan untuk campuran beton adalah tidak boleh lebih dari 5%.

2) Pengujian Kadar Lumpur Agregat Kasar


Tabel 12. Uji Praktikum Kadar Lumpur Agregat Kasar

NO KEGIATAN SAMPEL A SAMPEL B

Mengukur Berat Split Awal (A)


1 1000 1000
(Gr)
Mengukur Berat Split Setelah di Cuci (B)
2 973.37 958.66
(Gr)
Persentase Kadar Lumpur
3 0,493 0,489
B / (A +B) x 100 % (%)

39
4 Persentase Kadar Lumpur Rata-rata 0,49

(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8, 2022)

Keterangan :
Kadar butir lolos ayakan N0.200 Agregrat Kasar yaitu 1 % yang artinya nilai
tersebut termasuk kedalam klasifikasi peraturan yang tercantum dalam SK.SNI-
T-15-1990-03, kadar lumpur yang diperbolehkan untuk campuran beton adalah
tidak boleh lebih dari 1%.
B. Perhitungan Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar
1. Analisa Saringan Agregat Halus
Tabel 13. Analisa Saringan Agergat
Halus
Weight Accumul. Accumul. Specification
ASTM SIEVE Passing
Retained Retained Retained SNI.T-15-1990-03
Inch/No. mm (gr) (gr) (%) (%) min max
3/8 " 9.5 7,44 7,44 0,0 100,0 100.0 100.0
#4 4.75 4,34 0,2 0,2 99,8 100.0 100.0
#8 2.36 121,69 6,1 6,3 93,7 60.0 95.0
# 16 1.18 399,77 20,1 26,3 73,7 30.0 70.0
# 30 0.60 653,44 32,6 58,9 41,1 15.0 34.0
# 50 0.30 405,57 20,3 79,1 20,9 5.0 20.0
# 100 0.15 144,28 13,3 92,4 7,6 0.0 10.0
PAN 144,28 7,2 99,6 0.4 0.0 0.0
TOTAL 2002,31
FM 3.63

Additional Test
Parameter Unit Result
Specific Gravity
(ssd) 0,74
Absorption % -0,93

40
Washing Loss % 0,08835
3
Unit Weight (dry) gr/cm 1.52
Gradasi Agregat ini berada pada kurva daerah
I pada SNI.T-15-1990-03
(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8, 2022)

Grafik Analisa Saringan Agregat Halus

100
90
80
Percent Passing

70
60
50
40
30
20
10
0
PAN # 100 # 50 # 30 # 16
Sieve No. #8 #4 3/8 "

(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8, 2022)


Berdasarkan hasil pengujian sieve sacker agregat halus di dapat berat
tertahan saringan No.50 adalah yang paling banyak yaitu sebesar 405,57 gram
dan nilai Fine Modulus (FM) 3,63 Berdasarkan SNI 03-1968-1990 nilai FM
antara 2-4.
2. Analisa Saringan Agregat Kasar
Tabel 14. Analisa Saringan Agregat Kasar
Weight Accumul. Accumul. Specification
ASTM SIEVE Passing
Retained Retained Retained BS 812
Inch/No. mm (gr) (gr) (%) (%) min max
1" 38.1 51,66 51,66 2,8 97,2 95,0 100.0
3/4 " 19 0 51,66 2.8 97,2 30,0 70.0
3/8 " 9.5 1789 1840,66 99,2 0.8 10.0 35.0
#4 4.75 4,58 1845,24 99,4 0.6 0.0 5.0
PAN 10,74 1855,98 100.0 0.0 0.0 0.0

41
TOTAL 1855,98
FM 3.042

Additional Test
Parameter Unit Result
Specific Gravity
(ssd) 2.462
Absorption % 4,012
Washing Loss % 1,586
Abrasion % 0,349
Unit Weight (dry) gr/cm3 1.645

(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8, 2022)

Grafik Analisa Saringan


100
90
80
70
Percent Passing

60
50
40
30
20
10
0
PAN #4 3/8 " Sieve No. 3/4 " 1"
(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8, 2022)
Berdasarkan hasil pengujian sieve sacker agregat kasar di dapat berat
bertahan saringan no 3/8 (9,5 mm) adalah yang paling banyak yaitu sebesar
1789 gram dan nilai FM antara 2-4 sesuai untuk digunakan.

C. Perhitungan Pemeriksaan Kadar Air Agregat


1. Pengujian Kadar Air Agregat Halus
Table 15. Pengujian Kadar Air Agregat Kasar

42
NO KEGIATAN SAMPEL A SAMPEL B RATA-RATA

Mengukur berat benda uji


1 1,000.00 1,000.00 1,000.00
Awal (BA) (gram)
Mengukur berat benda uji
2 983,34 984,95 984,15
kering oven (BO) (gram)
Persentase Kadar Air
3 1,666 1,505 1,586
(BA - BO)/BA x 100 (%)
(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8,2022)

Dari hasil pengujian kadar air agregat halus didapat presentase sebesar
1,586% tidak melebihi nilai yang sudah ditentukan. Jumlah air yang terkandung
dalam agregat perlu diketahui dikarenakan mempengaruhi jumlah air yang
diperlukan dalam campuran beton. Agregat yang banyak mengandung air akan
membuat campuran juga semakin basah.
2. Pengujian Agregat Kasar
Table 16. Pengujian Kadar Air Agregat Halus

NO KEGIATAN SAMPEL A SAMPEL B RATA-RATA

Mengukur berat benda uji


1 1,000.00 1,000.00 1,000.00
Awal (BA) (gram)

Mengukur berat benda uji


2 kering oven (BO) 903,22 920,08 911,65
(gram)

Persentase Kadar Air


3 9,678 7,992 8,835
(BA - BO)/BA x 100 (%)
(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8,2022)

Dari hasil pengujian kadar air agregat kasar didapat persentase


sebesar 8,835% tidak melebihi nilai yang sudah ditentukan.Hal ini
menunjukan bahwa agregat kasar yang digunakan memiliki tingkat
kebasahan yang rendah sehingga akan mempengaruhi jumlah air.

43
D. Perhitungan Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat
1. Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Halus
Tabel 17. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus
Notasi SAMPEL A SAMPEL B
NO KEGIATAN
(Gram) (Gram)
Berat jenis kering permukaaan S
1 500,000 500,000
Kondisi SSD (500)
Berat Pasir Setelah Di Oven A
2 atau berat kering oven 490,180 490,250

Berat Pikno yang berisi air B


3 654,940 670,470

Berat Piknometer dengan C


benda uji dan air sampai batas
4 958,250 972,380
pembaca

SAMPEL A SAMPEL B RATA-RATA


NO KEGIATAN
(Gram) (Gram) (Gram)
Berat jenis bulk
1 2.492 2.475 2.484
A/ (B+S-C)
Berat jenis Kering
permukaan
2 2.542 2.524 2.533
jenuh (SSD)
S/(B+S-C)
Berat jenis semu
3 2.623 2.603 2.613
A/(B+A-C)
Penyerapan
4 0,020 0,020 0,020
((S- A) / A) x 100 %
(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8,2022)

44
Berat jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume dari
bahan yang kita uji. Jenis agregat dapat dibedakan berdasarkan berat jenis
:
a) Agregat normal berat jenisnya antara 2,5-2,7
b) Agregat berat berat jenisnya lebih besar dari 2,8
c) Agregat ringan berat jenisnya kurang dari 2,5
Pada hasil praktikum didapat berat jenis sebesar 2,53 SSD sehingga
termasuk kategori agregat normal.

E. Perhitungan Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Kasar


1. Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Kasar
Tabel 19. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Kasar
SAMPEL A SAMPEL B
NO KEGIATAN
(Gram) (Gram)
Berat benda uji
1 2.000,000 2.000,000
kering oven (A)
Berat benda uji
2 2.097,080 2.063,380
kering permukaan jenuh (B)
Berat benda uji
3 1.225,170 1.244,460
dalam air (C)
(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8,2022)

SAMPEL A SAMPEL B RATA-RATA


NO KEGIATAN
(Gram) (Gram) (Gram)
Berat jenis bulk
1 2,2938 2,4422 2.3680
A/ (B-C)

Berat jenis Kering


2 2,4052 2.5196 2.4624
permukaanjenuh (SSD)
B/(B-C)
Berat jenis semu
3 2,5812 2.6471 2.6142
A/(A-C)
4 Penyerapan 4,8540 3,1690 4,0115

45
((B- A) / A) x 100 %

(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8,2022)

Dari hasil pengujian berat jenis penyerapan gregat kasar dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
a) Berat jenis bulk =2.3680 gram
b) Berat jenis ssd =2.4624 gram
c) Berat jenis semu =2.6142 gram
d) Penyerapan =4,0115 %
Berat jenis berdasarkan SNI 03-1969-1990 antara 2,5 - 2,7 gram dan
nilai penyerapan 2,46%. Maka agregat tersebut belum memenuhi standar SNI.

F. Perhitungan Berat Volume Agregat


1. Berat Volume Agregat Kasar
Tabel 21. Berat Volume Agregat Kasar
SAMPEL A SAMPEL B
NO KEGIATAN
(Gram) (Gram)

1 Berat Wadah (gr) 141.21

2 Berat Wadah + Agregat (gr) 2980,35 3042,45

3 Berat Agregat (gr) 2839,14 2901,24

4 Volume Wadah (cm3) 1745

5 Berat Volume Agregat (Gram/Cm3) 1.63 1.66

6 Berat Volume Agregat Rata-Rata (Gram/Cm3) 1.645

Sehingga dari hasil pengujian didapat hasil berat volume rata-rata


agregat halus 1,645 gram/cm3

46
2. Berat Volume Agregat Halus
Tabel 22. Berat volume agregat halus
SAMPEL A SAMPEL B
NO KEGIATAN
(Gram) (Gram)

1 Berat Wadah 141.21

2 Berat Wadah + Agregat 2932,84 2649,38

3 Berat Agregat 2793 2508

4 Volume Wadah 1745

5 Berat Volume Agregat 1.6002 1.4372

6 Berat Volume Agregat Rata-rata (Gram/Cm3) 1.519

(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8, 2022)


Sehingga dari hasil pengujian didapat hasil berat volume rata-rata
agregat kasar 1,519 gram/cm3.

G. Perhitungan Kadar Ikat Semen


1. Pengujian Kadar Ikat Semen
Tabel 23. Kadar ikat semen
Interval Sampel A Sampel B Rata-rata
Waktu
No. Penurunan Penurunan Waktu Penurunan Waktu Penurunan
Air (mm) Pencatatan (mm) Pencatatan (mm)
(menit) (mm) (mm)
1 15 50,0 13.52-14.07 45,0 10.57-11.12 45,0
2 30 50,0 14.07-14.22 45,0 11.12-11.27 45,0
3 45 50,0 14.22-14.37 46,0 11.27-11.42 46,0
4 60 49,0 14.37-14.52 46,0 11.42-11.57 46,0
5 75 46,0 14.52-15.07 44,0 11.57-12.12 44,0

47
6 90 42,0 15.07-15.22 20,0 12.12-12.27 20,0
7 105 33,0 15.22-15.37 12,0 12.27-12.42 12,0
8 120 14,0 15.37-15.52 5,0 12.42-12.57 5,0
(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8, 2022)

Grafik Waktu Ikat Semen


(Waktu Awal Ikat Semen Terhitung Setelah Penurunan 25 mm)
50,0
45,0
40,0
Penurunan (mm)

35,0
30,0
25,0
20,0
15,0
10,0
5,0
0,0
15 30 45 60 75 90 105 120
Waktu (menit)

(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8, 2022)

H. Pengujian Keausan Untuk Agregat Kasar Dengan Menggunakan Mesin


La
1. Perhitungan Ketahanan Aus Agregat Kasar (La)
Tabel 24. Ketahanan Aus Agregat Kasar (La)

INDIKASI UKURAN INDIKASI UKURAN


UKURAN SARINGAN (mm) BERAT (Gram) BERAT (Gram)
Sampel A Sampel B
LOLOS TERTAHAN SEBELUM SEBELUM
76.20 63.50
63.50 50.80
50.80 37.50
37.50 25.40
25.40 19.00 2500 2500

48
19.00 12.50 2500 2500
12.50 9.50
9.50 6.30
6.30 4.75
4.75 2.36
Berat Total contoh
5000 5000
Sebelum diuji (A)

Berat Contoh Tertahan


3308,69 3197,6
Pada Saringan 1.18 mm (B)

KEAUSAN (ABRASI)
33,83 36,05
(A - B) / A x 100%

RATA-RATA (%) 34,94

(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8, 2022)


Dalam hasil pengujian didapat nilai keausan sebesar 34,94% itu
berarti agregat yang diuji tidak sesuai dengan SNI 03-2417-1991 yang nilai
maksimal keausannya adalah sebesar 30%.

I. Perhitungan Densitas Semen Hidraulis


1. Pengujian Densitas Semen Hidraulis
Tabel 25. Pengujian Densitas Semen Hidraulis
Sampel
Keterangan
1 2
Massa Botol + Kerosin
(M1) 344,06 333,44
(g)
Massa Botol +Semen + Kerosin
(M2) 392,53 381,70
(g)

49
Berat Semen (BS=M2-M1)
48,47 48,26
(gr)
Bacaan Awal
(V1) 1.00 0.70

Bacaan Akhir
(V2) 15.30 15.70

Berat Isi Aair Pada Temperatur 20 C


(BA) 0,9982 0,9982
(g/cm³)
Densitas
(g/cm³) 3,383 3.212

Rata -Rata
(g/cm³) 3,297

(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8,2022)

(𝑚2−𝑚1)
Densitas =
(2−𝑣1)
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛
Massa jenis = 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 4°𝐶

Perbandingan densitas semen dengan densitas air suling pada


temperature 4⁰C. Maka nilai densitas semen rata rata yang didapatkan
adalah 3,297 gram/m3
TABEL DAN GRAFIK DENSITAS AIR
Temp (°C) Density (g/cm3 )

30 0.9957

20 0.9982

10 0.9997

4 1.0000

0 0.9998

−10 0.9982

−20 0.9935

−30 0.9839

(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8,2022)

50
J. Pengujian Slump Test
Tabel 26. Uji Slump Test
No Nomor Uji Nilai Slump (cm)
1 Mix Concrete 1 8
2 Mix Concrete 2 8
3 Mix Concrete 3 8
(Hasil Uji Praktikum Beton Kelompok 8, 2022)
Dari hasil praktikum didapat hasil nilai slump 4 sedangkan didalam Mix
Design nilai slump rencana sebesar 75-100 cm. Sehingga dari hasil
pengujian sesuai dengan Mix Design

K. Mix Design Beton SNI K-300


Mix design digunakan untuk mengetahui kebutuhan beton dalam 1m3.
Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk menghitung perencanaan
campuran adalah metode (SNI-7656-2012). Berdasarkan hasil perhitungan
didapat kebutuhan beton untuk 9 sampel beton sebagai berikut:
1. Agregat halus = 682,586 kg
2. Agregat kasar = 1135,050 kg
3. Semen = 411,364 kg
4. Air = 181 liter
Kebutuhan beton dalam 1 cetakan dengan ukuran silinder 15x30 = 0,0053 m3
1. Agregat halus = 617,586 x 0,0053 = 32,75 kg
2. Agregat kasar = 1135,050 x 0,0053 = 6,020 kg
3. Semen =411,364 x 0,0053 = 2,182 kg
4. Air =181 x 0,0053 = 0,960 liter

Mix design digunakan untuk mengetahui kebutuhan beton dalam 1m3.


Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk menghitung perencanaan
campuran adalah metode (SNI-7656-2012). Berdasarkan hasil perhitungan
didapat kebutuhan beton untuk 9 sampel beton sebagai berikut:
5. Agregat halus = 10,371 kg
6. Agregat kasar = 12,228 kg
7. Semen = 6,289 kg

51
8. Air = 2,767 liter
Kebutuhan beton dalam 1 cetakan dengan ukuran silinder 15x 15x 60 = 0,0135
m3
1. Agregat halus = 10,371 6 x 0,0135 = 8,18 kg
2. Agregat kasar = 12,228 x 0,0135 = 3,60 kg
3. Semen = 6,289 x 0,0135 = 15,32 kg
4. Air =2,767 x 0,0135 = 9,21 liter

L. Pengujian Kuat Tekan Beton


1. Pengujian Kuat Tekan Beton Silinder
Pengujian kuat tekan beton agar mengetahui nilai kuat tekan dalam
rentang waktu 7 hari sampai 28 hari. Dari hasil pengujian didapatkan data kuat
tekan beton sebagai berikut:

Age Weight Estimation


Date Of Date Of Slump of Of Concrete Corection Concrete
LOAD LOAD
NO Code Factor of
Mixing TEST TEST SPCN SPCN Strength Age Strength at
(Cm) (Day) (Kg) (KN) (TON) (kg/cm²) 28 days (kg/cm²
J =( I*1000)
A B
C D E F G H I /Δ K L = ( J/K )
1 A 10/20/2022 10/27/2022 8,50 7 12,27 250,00 250000,00 14,141 0,65 21,76
2 B 10/20/2022 10/27/2022 8,50 7 12,22 250,00 250000,00 14,141 0,65 21,76
3 C 10/20/2022 10/27/2022 9,0 7 12,80 250,00 250000,00 14,141 0,65 21,76
Rates of Concrete's Strength (Kg/cm2) 14,141 21,76
Dari hasil pengujian beton silinder untuk 7 hari didapatkan kuat tekan beton
adalah 17678,571 kg/cm2

52
53

Anda mungkin juga menyukai