JURNAL
OLEH
Eko Andrianto
NPM. 20510071
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2023
1. ANALISIS LENDUTAN SEKETIKA DAN LENDUTAN JANGKA PANJANG
PADA STRUKTUR BALOK
2
retak pada komponen struktur bertambah besar. Apalagi pada saat mendesain
balok dan pelat seringkali tidak memperhitungkan faktor lendutan karena sudah
ada pedoman preliminary design atau pradesain.
3
struktur dimana keduanya menahan gaya tekan. Apabila hal tersebut yang dialami
maka SNI memperbolehkan penambahan tulangan baja tarik bersamaan dengan
penambahan tulangan baja di daerah tekan Analisis Lendutan Seketika dan
Lendutan Jangka Panjang Pada Struktur Balok 23 (Daud R. Wiyono, William
Trisina) penampang balok. Hasilnya adalah balok dengan penulangan rangkap
dimana tulangan baja tarik dipasang di daerah tarik dan tulangan tekan dipasang
di daerah tekan. Pada keadaan demikian berarti tulangan baja tekan bermanfaat
untuk memperbesar kekuatan balok. Daerah III : Taraf pasca-serviceability, di
mana tegangan pada tulangan tarik sudah mencapai tegangan lelehnya. Sebagai
akibatnya perencana harus mengevaluasi lendutan sesaat (immediate) maupun
lendutan jangka panjang (long-term) agar lendutan ini terjamin tidak akan melebihi
suatu kriteria tertentu. Efek-efek yang bergantung pada waktu ini disebabkan oleh
rangkak (creep), susut (shrinkage) dan regangan-regangan yang 24 Jurnal Teknik
Sipil Volume 9 Nomor 1, April 2013 : 1-83 bergantung pada waktu.
4
informasi keselamatan kepada pengguna secara benar dan tepat. Sehingga perlu
di dukung oleh kondisi perkerasan lentur yang baik.
The disharmony of road signs, signals, and lighting to the function of the
road indicates that the road infrastructure is not self explaning road, meaning that
the road is not able to explain safety information to the user correctly and
appropriately. Conditions based on BinaMarga 2020 data show there are severely
damaged roads in Sukabumi City Subdistrict on road Tipar Gede, to know that it is
necessary to analyze road damage. Pavement Condition Index ( PCI) is a method
of assessing road damage that assesses based on the type of damage level, with
the value of Pavement Condition Index ( PCI) 0 ( Zero ) to 100 ( One Hundred ).
THIS PCI method is a visual method that uses damage checking through direct
5
street surveys by measuring one by one the type of damage has a degree of
damage. From the results of the research analysis obtained the type of damage
that occurred on the road in Tipar Gede Sukabumi city according to the PCI
method, there are 8 damages including Alligator Cracking, Edge Cracking, Lane
/Shoulder Drop Off, Polished Aggregate, Potholes, Slippage Cracking, Swell, and
Wheatering /Ravelling. while the most severe form of maintenance is shown in
potholes severity medium damage with a type of partial patch maintenance or
permanent repair done by patching at all depths. The level of damage to the overall
road surface on the road in Tipar Gede Sukabumi city according to the PCI method
is taken from the average value of each STA, which is, 45.71.
Jalan Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan adalah raung lalu lintas,
terminal, dan perlengkapan jalan yang meliputi marka, rambu, alat pemberi isyarat
lalu lintas, alat pengendali dan pengaman pengguna jalan, serta fasilitas
pendukung. "Jalan raya adalah jalur - jalur tanah diatas permukaan bumi yang
dibuat oleh manusia dengan bentuk ukuran - ukuran jenis konstruksinya sehingga
dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan kendaraan yang
mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainya dengan mudah dan cepat"
(Clarkson H.Oglesby,1999). Jalan yang baik yaitu jalan yang memiliki bentuk
geomatrik yang ditetapkan sesuai fungsinya. Agar memperoleh jalan yang baik,
pada pembuatannya perlu diperhatikan aspek perencanaan geometrik sebagai
berikut : 1. Kualitas aspal 2. Pemadatan lapisan bawah , atas, dan aspal 3.
6
Klasifikasi jalan 4. Perawatan Jalan. Jalan Arteri berfungsi melayani angkutan
utama dengan jarak yang jauh, kecepatan rata - rata tinggi, dan jumlah jalan masuk
di batasi secara efisien. Manajemen proyek adalah usaha merencanakan,
mengkoordinasikan serta mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan jadwal, mutu, waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.
b. Jalan Kolektor "Jalan Kolektor yaitu jalan yang melayani angkutan
pengumpulan/pembagian dengan ciri - ciri perjalanan sedang, kecepatan rata -
rata yang sedang dan jumlah masuk dibatasi.
Secara garis besar kerusakan jalan dapat dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu kerusakan struktural, mencakup kegagalan perkerasan atau kerusakan dari
satu atau lebih komponen perkerasan yang mengakibatkan perkerasan tidak dapat
lagi menanggung beban lalu lintas, kerusakan fungsional yang mengakibatkan
keamanan dan kenyamanan pengguna jalan menjadi terganggu sehingga biaya
operasi kendaraan (BOK) semakin meningkat Sedangkan jenis kerusakan
fungsional sendiri biasanya meliputi ketidakrataan permukaan (roughness) dan
lendutan. Menurut Manual Pemeliharaan Jalan No: 03/MN/B/1983 yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
7
mengevaluasi nilai kondisi perkerasan pada ruas jalan Klaten-Prambanan dengan
metode Pavement Condition Index (PCI) dan metode Falling Weight Deflectometer
(FWD), serta membandingkan hasil kedua metode tersebut. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analisis, yakni dengan mendeskripsikan dan
menggambarkan data sampel sesuai dengan hasil survey di lapangan.
8
antara kedua metode tersebut. LANDASAN TEORI Metode Pavement Condition
Index (PCI) Metode PCI adalah metode penilaian kondisi perkerasan jalan
berdasarkan jenis, tingkat dan luas kerusakan yang terjadi. Rentang nilai yang
digunakan yaitu 0 sampai 100, dimana nilai 0 menandakan perkerasan sudah
sangat rusak dan nilai 100 menandakan perkerasan masih sangat baik.
Perhitungan PCI didasarkan atas hasil survei kondisi jalan secara visual yang
teridentifikasi dari tipe kerusakan, tingkat kerusakan (severity), dan kuantitasnya.
Jika data yang tersedia kurang dari nilai m, maka seluruh data DV pada
segmen tersebut dapat digunakan. Rumus perhitungan nilai m pada jalan dengan
perkerasan adalah sebagai berikut : (3) keterangan : m = nilai izin deduct value
(DV) per segmen HDV = nilai deduct value terbesar pada segmen tersebut.
Setelah didapat nilai CDV, maka nilai-nilai PCI untuk tiap unit dapat
dihitung dengan persamaan berikut : PCI(s) = 100 -CDV (4) keterangan : PCI(s) =
Pavement Condition Index untuk tiap unit segmen. Sedangkan nilai PCI secara
keseluruhan menggunakan persamaan : PCI (5) e-Jurnal MATRIKS TEKNIK
SIPIL/September 2017/1009 keterangan : PCI = nilai PCI perkerasan keseluruhan.
Nilai PCI tersebut lalu dibandingkan dengan nilai rating penilaian PCI
seperti ditunjukkan Gambar 1 Gambar 1 Rating Kondisi Perkerasan Berdasarkan
Nilai PCI Beban Sumbu Standar Kumulatif (CESA) Beban sumbu standar kumulatif
atau Cumulative Equivalent Single Axle Load (CESA) merupakan jumlah kumulatif
beban sumbu lalu lintas desain pada lajur desain selama umur rencana (Bina
Marga, 2013). Prinsip kerjanya adalah memberikan beban impuls terhadap
struktur perkerasan, khususnya perkerasan lentur melalui pelat berbentuk sirkular
9
(bundar), yang efeknya sama dengan kendaraan. Pada analisis lendutan FWD
dilakukan perhitungan faktor keseragaman lendutan dengan persamaan : (7)
keterangan : FK = faktor keseragaman FK ijin = faktor keseragaman yang diijinkan
= 0% -10%; keseragaman sangat baik = 11% -20%; keseragaman baik = 21% -
30%; keseragaman cukup baik s = deviasi standar dR = lendutan rata-rata pada
suatu seksi jalan Selanjutnya, dilakukan perhitungan besarnya lendutan yang
mewakili suatu sub ruas/seksi jalan, yang disesuaikan dengan fungsi/kelas jalan,
menggunakan persamaan berikut : Dwakil= dR+ 2s ; untuk jalan.
Secara fungsi jalan P. M. Noor merupakan jalan arteri primer yang artinya
jalur yang penting untuk angkutan barang dan penumpang. Sehingga jalan di
usahakan sebisa mungkin dalam kondisi mantap. Kemantapan jalan dapat di ukur
dengan metode PCI dan metode Lendutan Balik. Identifikasi kerusakan jalan
metode PCI dilakukan secara visual sedangkan metode Lendutan Balik
menggunakan alat Benkelman Beam untuk mengukur lendutan yang terjadi pada
perkerasan jalan. Pengumpulan data dilakukan dengan survei primer dan survei
sekunder. Data kerusakan jalan untuk metode PCI di lakukan dengan survei
10
primer. Analisis metode Lendutan Balik mengacu pada peraturan Pd T-05-2005-
B, sedangkan Analisis metode PCI mengacu pada ASTM D6433. Nilai PCI
tertinggi yaitu pada segmen 5 adalah 74 dengan ratting very good sedangkan nilai
PCI terendah yaitu pada segmen 2 adalah 12 dengan ratting very poor, Nilai PCI
rata - rata semua segmen adalah 41 dengan ratting fair. Perawatan perkerasan
dengan umur 5 tahun menggunakan metode lendutan balik dengan alat
Belkenman Beam pada bagian/segmen 3.
Dengan latar belakang ini, peneliti bermaksud untuk mengkaji tentang titik
area kerusakan jalan yang dapat di identifikasi secara visualisasi dan pengukuran
lapangan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) dan secara
analisa menggunakan metode lendutan balik. Pemilihan metode PCI sebagai
indeks kerusakan jalan dapat berguna untuk mengevaluasi kondisi perkerasan
saat dilakukan inspeksi dan menentukan prioritas pemeliharaan perkerasan.
Sedangkan metode lendutan balik menggunakan alat Benkelman Beam (BB),
pemilihan metode lendutan balik karena dapat menentukan penambahan lapis
11
tambah (overlay). JURNAL TEKNOLOGI SIPIL Dasril Paressa1), Tiopan H. M.
Gultom2), Mardewi Jamal3) Jurnal Ilmu Pengetahuan dan teknologi sipil 3
Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengetahui jenis kerusakan jalan yang terdapat
pada ruas P. M. Noor Kota Samarinda dengan metode Pavement Condition Index
(PCI)?. LANDASAN TEORI Pavement Condition Index (PCI) Indeks Kondisi
Perkerasan atau Pavement Condition Indeks (PCI), adalah tingkat dari kondisi
permukaan perkerasan dan ukuran yang ditinjau dari fungsi dan daya guna
mengacu pada kondisi dan kerusakan di permukaan perkerasan yang terjadi. Nilai
0, menunjukkan perkerasan dalam kondisi sangat rusak dan nilai 100
menunjukkan perkerasan masih sempurna.
12
the modulus of elasticity. The results showed that the determination of road
conditions by combining the functional evaluation method, based on the value of
International Roughness Index, and structural evaluation method, based on the
value of deflection, is more appropriate and representing the actual conditions in
the field.
13
dan baik, sehingga selalu memiliki aksesibilitas dan kondisi perkerasan yang baik.
Untuk mengatasi hal ini diperlukan suatu metode untuk menentukan kondisi jalan
yang akurat, supaya dapat disusun program pemeliharaan jalan yang tepat dan
optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis kondisi dan rekomendasi
pemeliharaan berdasarkan metode evaluasi fungsional berdasarkan nilai kerataan
atau IRI (International Roughness Index) yang dihasilkan dari survei roughness
NAASRA dengan metode evaluasi struktural yang berdasarkan nilai lendutan
(Deflection Bowl) dan nilai modulus elastisitas (analisis ELMOD versi 6) yang
dihasilkan dari survei FWD (Falling Weight Deflectometer), serta berdasarkan
kombinasi kedua metode evaluasi tersebut.
14
menggunakan alat FWD. Metode pendekatan nilai lendutan yang digunakan oleh
Horak ini dinamakan Deflection Bowl. Penentuan jenis kondisi tiap lapis
perkerasan dikategorikan berdasarkan nilai lendutan yang dihasilkan dari survei
uji lendutan menggunakan alat FWD.
15