MAKALAH
DOSEN PENGAMPU
OLEH
Dwi Sartika
NPM. 22610034
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
Laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar belakang masalah.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Strategi Bisnis.............................................................................................................3
B. ORGANISASI INTERNASIONAL.................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................20
A. KESIMPULAN............................................................................................................20
B. Saran........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dampak dan hukum perdagangan internasional?
2. Bagaimana pengaruh dampak positf dan negative dari perdagangan
internasional?
3. Bagaimana pemerintah dapat menentukan kebijakan perdagangan
internasional?
4. Apa saja prinsip-prinsip dari Hukum perdagangan internasional?
5. Mengetahui apa itu organisasi internaisonal?
6. Mengetahui apa saja jenis organisasi internasional?
1
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui pergerakan ekonomi diera globalisasi
2. Supaya dapat mengetahui kebijakan perdagangan internasional
3. Dapat memehami dampak dan hukum perdagangan internasional
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Strategi Bisnis
1. Pengertian perdagangan internasional
3
David Ricardo keunggulan komparatif suatu negara apabila negara tersebut
dapat memproduksi suatu barang atau jasa dengan efisien dan lebih murah
dibandingkan negara lain. Sebagai contoh, Indonesia dan Korea Selatan negara
produsen komputer. Korea Selatan mampu memproduksi komputer dengan
harga lebih murah daripada Indonesia. Korea Selatan memiliki keunggulan
komparatif dibandingkan Indonesia dalam memproduksi komputer. Indonesia
akan lebih untung apabila mengimpor komputer dari Korea Selatan. Lebih
jelasnya Perdagangan internasional terjadi karena adanya hal – hal berikut
diantaranya :
4
2. Pengertian dampak dan Hukum perdagangan internasional
Sebelum membahas tema lebih jauh, telebih dahulu mengetahui apa itu
perdagangan Internasional berdasarkan pendapat para ahli/pakar seperti Hendra
(2002), “perdagangan internasional bisa terjadi apabila kedua belah pihak
memperoleh manfaat atau keuntungan dari dalam perdagangan tersebut (gains
from trade)”. Sedangkan menurut Basri dan Munandar (2010), “Perdagangan
internasional terjadi karena dua alasan utama. Pertama, negara-negara yang
berdagang karena memiliki sumber daya yang berbeda satu sama lain. Kedua,
negara-negara melakukan perdagangan dengan tujuan skala ekonomi
economies of scale) dalam produksi.
5
membayar barang-barang impor, membayar cicilan dan bunga pinjaman luar
negeri, membiayai perjalanan dinas pejabat ke luar negeri, membiayai pemuda
atau pelajar dan mahasiswa yang belajar diluar negeri atas nama negara,
membayar jasa dari luar negeri (tenaga ahli), dan menyumbang dalam rangka
kemanusiaan.
6
Cara Menangani Dampak Perdagangan Internasional Dengan Hambatan
– Hambatan Perdagangan ( Trade Barriers )
Ada dua cara umum dilakukan suatu negara untuk membatasi produk asing:
1. Penetapan tarif pungutan impor yang lazim dikenal dengan istilah tariff
barriers (hambatan tarif).
2. Pembatasan barang melalui peraturan-peraturan khusus yang dikenal
dengan non – tariff barriers (NTBs).
Di Indonesia suatu perjanjian dinyatakan sah apabila (Pasal 1320 KUH Perdata):
Kata sepakat dan kecakapan bersifat subjektif dan jika dilanggar maka
perjanjian tersebut menjadi “Voidable” (dapat dibatalkan). Sedangkan obyek/ hal
tertentu dan sebab (kausa) bersifat objektif dan jika dilangggar maka perjanjian
tersebut menjadi “Null & Void” (batal demi hukum).
7
Prinsip kedua, pacta sunt servanda, adalah prinsip yang mensyaratkan
bahwa kesepakatan atas kontrak yang telah ditandatangani harus dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya (dengan itikad baik). Prinsip inipun bersifat universal.
Setiap system hukum didunia menghormati prinsip ini.
Inti dari prinsip ini ialah semua pihak mempunyai akses yang sama
dalam komunikasi. Komunikasi atau navigasi adalah kebebasan para pihak untuk
berkomunikasi untuk keperluan dagang dengan siapapun juga dengan melalui
berbagai sarana navigasi atau komunikasi, baik darat, laut, udara, atau melalui
sarana elektronik. Kebebasan ini sangat esensial bagi terlaksananya
perdagangan internasional. Dalam berkomunikasi untuk maksud berdagang ini,
kebebasan para pihak tidak boleh dibatasi oleh system ekonomi, system politik,
atau system hukum.
Jika kedua pihak negara tersebut mengalai konflik di bidang hukum maka
ada tiga kemungkinan yang akan diambil untuk menyelesaikan konflik tersebut:
8
Membuat klausula pilihan hukum (choice of law) pada atas salah satu
hukum nasional tersebut.
Menggunakan aturan yang telah diunifikasi atau diharmonisasi.
Unifikasi
Aturan sama sekali tidak mengacu pada kehendak salah satu pihak,
tetapi berdasar pada Perjanjian Internasional. Tiap negara wajib menyesuaikan
aturan hukum nasionalnya dengan isi perjanjian internasional itu. Contoh
Unifikasi:
Harmonisasi
Mencari prinsip-prinsip yang sama (titik temu) dari hukum tiap negara lalu
gunakan sebagai aturan bersama. Contoh: asas “pacta sun servanda”.
9
Aturan Seragam [Uniform Rules]Misalnya : The Uniform Customs and
Practice for Documentary Credits [1974] yang dikeluarkan oleh para subyek
hukum perdagangan internasional.
10
Indonesia sebagai negara berkembang yang terbiasa menerima
perlakuan khusus akan segera berakhir sebagai akibat keberhasilan
program ekonomi bangsa.
h. Usaha untuk menciptakan hubungan perdagangan yang saling
menguntungkan dan tertib menuntut pula penyesuaian-penyesuaian pada
hukum dan peraturan perundang-undangan nasioanal setiap negara yang
terkait dengannya.
1. Bea Cukai
2. Pajak
3. Tarif
4. Quota
5. Penunjukan Importir
6. Subtitusi Impor
11
Alasan diadakannya perdagangan International atau perdagangan Bebas
yaitu:
2. Teori Moderen yang menyatakan faktor produksi pada modal dan jumlah
tenaga kerja yang banyak.
Diversifikasi
Memperluas Pangsa pasar
Perbaikan Mutu
Menambah jenis barang
Devaluasi yaitu kebijakan dalam hal menurunkan nilai mata uang
Subsidi + Premi Expor
Kestabilan harga harga didalam negeri
12
5. Pengetatan pemeriksaan barang masuk di pelabuhan harus dilakukan juga,
karena negara lain juga melakukan hal yang sama.
13
1. Membuat undang-undang. Undang-undang diperlukan untuk mempertinggi
efisiensi mekanisme pasar, menciptakan dasaran social ekonomi dan
menciptakan pertandingan bebas sehingga tidak ada kekuatan monopoli.
B. ORGANISASI INTERNASIONAL
1. Pengertian
14
Menurut Boer Mauna Perhimpunan negara-negara merdeka dan
berdaulat yang memiliki tujuan meraih kepentingan bersama melalui
organ-organ yang ada dalam perhimpunan tersebut.
b. Fungsi Norma
c. Fungsi Rekrutmen
d. Fungsi Sosialisasi
15
Organisasi internasional juga berfungsi mengesahkan berbagai macam
aturan yang akan diberlakukan dalam sistem internasional, berkaitan dengan
lembaga kehakiman yang memiliki fungsi yudikatif.
g. Fungsi Informasi
h. Fungsi Operasional
a. Berdasarkan Bentuk
16
Organisasi antar-pemerintah (inter-governmental organization/IGO) yang
anggotanya terdiri dari delegasi resmi pemerintah, seperti PBB, ASEAN,
dan WTO.
Organisasi non-pemerintah (non-governmental organization/NGO) yang
beranggotakan kelompok-kelompok swasta yang berkonsentrasi pada
bidang tertentu, seperti Palang Merah Internasional dan Greenpeace.
b. Berdasarkan Wilayah
Organisasi internasional global yang wilayah kegiatan dan
keanggotaannya mencakup seluruh dunia, seperti PBB, OKI, dan GNB.
Organisasi internasional regional yang wilayah kegiatan dan anggotanya
berada di suatu kawasan regional yang sama, seperti ASEAN (Asia
Tenggara), APEC (Asia Pasifik), dan EEC (Eropa).
c. Berdasarkan Kegiatan
Bidang ekonomi : International Chamber of Commerce (ICC)
Bidang lingkungan hidup : United Nations Environment Program (UNEP)
Bidang kesehatan : World Health Organization (WHO)
Bidang komoditas : International Wool Textile Organization (IWTO)
Bidang perdagangan : World Trade Organization (WTO)
d. Berdasarkan Pola Kerja Sama
Kerja sama pertahanan (collective security) : NATO, SEATO
Kerja sama fungsional (functional cooperation) : PBB, ASEAN, OKI,
OPEC
e. Berdasarkan Fungsi
Organisasi politis : PBB, ASEAN, ANZUS, Liga Arab
Organisasi administratif : OPEC, ICAO, ICRC
Organisasi peradilan : Mahkamah Internasional
Organisasi yang Diikuti Indonesia
Indonesia juga ikut berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia, dan
menjaga hubungan baik dengan Negara-negara lain dengan menjadi anggota
organisasi di bawah ini:
17
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) adalah
organisasi internasional yang merupakan perkumpulan sebagian besar negara
yang ada di dunia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 di San
Fransisco, California, dan memiliki markas besar di New York, Amerika Serikat.
Pada awalnya, anggota PBB hanya berjumlah 50 negara dan kini sudah
berkembang hingga 193 negara. Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB pada
tanggal 28 September 1950. Pada tahun 1965, Indonesia sempat keluar dari
PBB karena alasan politik, tetapi kemudian bergabung kembali pada tahun 1966.
18
Peran aktif Indonesia dalam APEC di antaranya adalah pernah menjadi
Ketua APEC, menjadi tuan rumah KTT APEC, dan menjadi perumus Bogor
Declaration dan Bogor Goals, mendorong terbentuknya ECOTECH (Economic
and Technical Cooperation), dan menjadi anggota G-20.
Organisasi ini berada di bawah naungan PBB dan didirikan pada tanggal
11 September 1946 di New York, Amerika Serikat. Tujuan didirikannya UNICEF
adalah mengatasi persoalan kemiskinan, kekerasan, penyebaran penyakit, dan
diskriminasi dalam dunia anak, terutama di negara berkembang.
19
Group of 20 (G-20)
International Committee of the Red Cross (ICRC)
International Criminal Police Organization (ICPO-Interpol)
International Association of Anti-Corruption Authorities (IAACA)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan keterangan dan penjelasan sesuai tema yaitu dampak dan
hukum perdagangan internasional dapat disimpulkan bahwa kaitan keduanya
sangatlah erat, dampak perdagangan internasional bisa menghasilkan hal positif
dan negative, hal ini tentunya akan sfesifik untuk mengungulkan dampak positif
nya dan meminimalisir dampak negative dan tentunya dari dampak yang terjadi
terbentuklah Suatu Hukum yang mana berfungsi sebagai pembenteng, aturan,
kebijakan, agar nantinya hukum ini dapat menuntun proses perdagangan
internasionla ini lebih baik dan terkoordinasi demi meraut keuntungan setinggi-
tingginya yang nantinya diharapkan dapat mensejahterakan semua rakyat
Indonesia.
B. Saran
Demikianlah Laporan Yang kami buat kami menyadari bahwa laporan ini
jauh dari kesempurnaan sehingga kami butuh saran dan masukan dari
pembaca.
20
DAFTAR PUSTAKA
Adolf, Huala, Hukum Ekonomi Internasional, Ed. Pertama, Cet, Kedua, Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada,1998.
21