Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI BISNIS DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

MAKALAH

DOSEN PENGAMPU

Dimas Bagus Editya, M.Hum

OLEH

Dwi Sartika
NPM. 22610034

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
Laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga Laporan ini membantu menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi Laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman


yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Metro, 4 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar belakang masalah.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Strategi Bisnis.............................................................................................................3
B. ORGANISASI INTERNASIONAL.................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................20
A. KESIMPULAN............................................................................................................20
B. Saran........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


kegiatan ekonomi antar bangsa yang bergerak menuju kesaling
tergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar
perdagangan yang semakin besar diantara negara-negara di dunia, karena yang
tengah terjadi adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi
tunggal, suatu satu ekonomi dan satu pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi
yang namanya ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu besar
untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh karena itu
kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir internasional supaya
dapat memahami perkembangan ekonomi internasional.Terlepas dari masih
adanya kontroversi tentang perdagangan bebas dan ekonomi internasioanl, dari
sudut hukum bahwa ratifikasi yang dilakukan pemerintah indonesia terhadap
WTO merupakan suatu fakta hukum yang terbemtukl atas dasar kemauan politik
pemerintah untuk mendorong sistem perdagangan bebas yang tidak dapat di
hindari. Perubahan ini terutama disebabkan oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan treknologi yang semakin cepat meluas sejalan dengan
perubahan dalam sikap dan fikiran manusia yang semakin maju. Sebagain akibat
dari proses perubahan tersebut, bangsa bangsa harus bekerjasama baik dalam
tataran global maupun regional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dampak dan hukum perdagangan internasional?
2. Bagaimana pengaruh dampak positf dan negative dari perdagangan
internasional?
3. Bagaimana pemerintah dapat menentukan kebijakan perdagangan
internasional?
4. Apa saja prinsip-prinsip dari Hukum perdagangan internasional?
5. Mengetahui apa itu organisasi internaisonal?
6. Mengetahui apa saja jenis organisasi internasional?

1
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui pergerakan ekonomi diera globalisasi
2. Supaya dapat mengetahui kebijakan perdagangan internasional
3. Dapat memehami dampak dan hukum perdagangan internasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Bisnis
1. Pengertian perdagangan internasional

Untuk memenuhi kebutuhan manusia, pedagang mempunyai peranan


yang sangat penting. Barang hasil produksi dapat tersalurkan ke konsumen
melalui para pedagang tersebut. Mereka membeli barang untuk dijual kembali
tanpa mengubah jenis/bentuknya dengan tujuan memperoleh laba disebut
perdagangan. Sekarang, kegiatan perdagangan sangat luas. Perdagangan
sudah merambah wilayah antarnegara ( internasional ). Proses tukar-menukar
barang atau jasa yang terjadi antara satu negara dengan negara yang lain inilah
yang disebut perdagangan internasional. Dalam perdagangan antarnegara
tersebut melibatkan eksportir dan importir.

Contohnya Jepang, sebagai negara yang ekonominya kuat dan maju,


masih mengimpor gas alam cair (liquid natural gas) dari Indonesia. Sedang
Indonesia mengimpor barang-barang modal dari Amerika untuk keperluan
pembangunan industri. Fluktuasi ekspor dan impor dalam perdagangan
internasional tergantung pada faktor-faktor pendorongnya berikut ini. Faktor
Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara yaitu


ada beberapa tokoh yang mengemukakan teori tentang terjadinya perdagangan
internasional. Tokoh tersebut di antaranya adalah Adam Smith dan David
Ricardo. Adam Smith mengemukakan teori yang disebut Theory of Absolute
Advantage (teori keunggulan mutlak). Menurut teori ini suatu negara disebut
memiliki keunggulan mutlak dibandingkan negara lain apabila negara tersebut
dapat memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi negara lain.
Misalnya Indonesia memproduksi gas alam cair. Jepang tidak mempunyai
sumber gas alam, tetapi mampu memproduksi mobil. Dengan demikian,
terjadilah perdagangan barang antara Indonesia dan Jepang. Sedangkan David
Ricardo mengajukan teori tentang perdagangan internasional yang disebut
Theory of Comparative Advantage (Teori Keunggulan Komparatif). Menurut

3
David Ricardo keunggulan komparatif suatu negara apabila negara tersebut
dapat memproduksi suatu barang atau jasa dengan efisien dan lebih murah
dibandingkan negara lain. Sebagai contoh, Indonesia dan Korea Selatan negara
produsen komputer. Korea Selatan mampu memproduksi komputer dengan
harga lebih murah daripada Indonesia. Korea Selatan memiliki keunggulan
komparatif dibandingkan Indonesia dalam memproduksi komputer. Indonesia
akan lebih untung apabila mengimpor komputer dari Korea Selatan. Lebih
jelasnya Perdagangan internasional terjadi karena adanya hal – hal berikut
diantaranya :

 Keanekaragaman Kondisi Produksi,Keanekaragaman kondisi produksi


merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi yang dimiliki suatu negara.
Contohnya Indonesia, memiliki potensi besar dalam memproduksi
barang – barang hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan,
suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya
di dalam negeri.
 Penghematan Biaya Produksi, Perdagangan internasional memungkinkan
suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar, sehingga
menghasilkanincreasing returns to scale atau biaya produksi rata – rata
yang semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin
besar
 Perbedaan Selera, Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah
sama, namun setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika
selera mereka berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan
Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan memperoleh keunggulan
dari perdagangan ini dan jumlah orang yang berbahagia meningkat.
 Memperluas Pasar, Jika seluruh permintaan dari dalam suatu barang
telah dipenuhi, makan untuk mengatasi kelebihan produksi dan
memperoleh keuntungan lebih, satu – satunya cara adalah
memanfaatkan pasar luar negeri.
 Memperoleh Manfaat Dari Spesialisasi, masing – masing negara memiliki
keunggulan tersendiri ( baik absolut ataupun komparatif ) dalam
memproduksi suatu jenis barang atau jasa tertentu, sehingga bila
spesialisasi dilakukan, akan diperoleh keuntungan yang lebih besar.

4
2. Pengertian dampak dan Hukum perdagangan internasional

Sebelum membahas tema lebih jauh, telebih dahulu mengetahui apa itu
perdagangan Internasional berdasarkan pendapat para ahli/pakar seperti Hendra
(2002), “perdagangan internasional bisa terjadi apabila kedua belah pihak
memperoleh manfaat atau keuntungan dari dalam perdagangan tersebut (gains
from trade)”. Sedangkan menurut Basri dan Munandar (2010), “Perdagangan
internasional terjadi karena dua alasan utama. Pertama, negara-negara yang
berdagang karena memiliki sumber daya yang berbeda satu sama lain. Kedua,
negara-negara melakukan perdagangan dengan tujuan skala ekonomi
economies of scale) dalam produksi.

”Dampak Perdagangan Internasional Menurut Ahli Ekonomi,Perdagangan


internasional tersebut memiliki dampak pada negara-negara yang terlibat.
Dampak ini ada yang positif dan juga ada yang negatif.

Definisi Hukum juga di paparkan menurut Schmithoff, Hukum perdagangan


internasional adalah sekumpulan aturan yang mengatur hungungan-hubungna
komersil yang sifatnya hukum perdata atau hukum yang mengatur transaksi
transaksi yang berbeda Negara Definisi di atas menunjukan dengan jelas bahwa
aturan bersifat dokumentasi,artinya chmitfhoff dengan tegas membedakan antara
hukum perdata dan hukum republik.

3. Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian di


Indonesia

Perdagangan Internasional adalah kegiatan tukar menukar atau trasaksi


jual beli barang atau jasa antara suatu negara dengan negara lain yang
tujuannya untuk memenuhi kebutuhan negaranya danmencari keuntungan.
Terjadinya perdagangan interbasional dikarenakan adanya perbedaan sumber
daya yang ada pada setiap daerah, sperti sumber daya alam, sumber daya
manusia, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, upah dan biaya
produksi, dan harga barang. Dalam perdagangan internasional yang dilakukan
adalah kegiatan ekspor dan impor. Barang-barang impor itu akan dibayar dengan
devisa. Devisa itu merupakan alat pembayaran luar negeri. Tujuan kegunaan
devisa antara lain untuk membiayai kegiatan perdagangan luar negeri,

5
membayar barang-barang impor, membayar cicilan dan bunga pinjaman luar
negeri, membiayai perjalanan dinas pejabat ke luar negeri, membiayai pemuda
atau pelajar dan mahasiswa yang belajar diluar negeri atas nama negara,
membayar jasa dari luar negeri (tenaga ahli), dan menyumbang dalam rangka
kemanusiaan.

Setiap negara dalam melakukan perdagangan internasional akan


mengalami dampak positif dan dampak negative secara umum terhadap
perekonomian negara itu sendiri. Sejauh mana pengaruh perekonomian negara
terhadap tiap negara berbeda – beda. yaitu,

 Dampak positif dari perdagangan internasional antara lain :


1. Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan
kualitas.
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan
masyarakat, seperti PDB dan PNB dan stabilitas ekonomi nasional.
3. Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas
ekspor dan impor.
4. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri,
terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru
dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu
yang singkat.
5. Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
6. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
7. Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
 Dampak negatif dari perdagangan internasional antara lain :
1. Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang
impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri
dalam negeri mengalami kerugian besar.
2. Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
3. Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan
bebas.
4. Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara
akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.

6
 Cara Menangani Dampak Perdagangan Internasional Dengan Hambatan
– Hambatan Perdagangan ( Trade Barriers )

Ada dua cara umum dilakukan suatu negara untuk membatasi produk asing:

1. Penetapan tarif pungutan impor yang lazim dikenal dengan istilah tariff
barriers (hambatan tarif).
2. Pembatasan barang melalui peraturan-peraturan khusus yang dikenal
dengan non – tariff barriers (NTBs).

4. Prinsip-prinsip hukum perdagangan international

Negara yang Maju dan berkembang dapat dilihat dari seberapa


gencarnya perdagangan internasional yang dilakukan Negara tsb, tentunya tidak
terlepas dari prinsip hukum perdagangan internasional yang mengatur dan
menggerakkan semua aktivitas perdagangan tsb. Berikut 4 prinsip hukum
perdagangan Indonesia:

1. Prinsip Dasar Kebebasan Berkontrak

Prinsip yang pertama ialah kebebasan berkontrak. Prinsip ini sering


disebut dengan PARTIJ AUTONOMIE. Prinsip ini berlaku di semua Negara. Inti
dari prinsip ini ialah jika ingin terikat dalam perdagangan, harus diberikan
kebebasan untuk berkehendak atau “Meeting of Minds” (dalam literatur Inggris).

Di Indonesia suatu perjanjian dinyatakan sah apabila (Pasal 1320 KUH Perdata):

 Adanya kata sepakat dari kedua belah pihak


 Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum (contoh: usia seseorang)
 Adanya sebab (kausa) yang halal/ legal.

Kata sepakat dan kecakapan bersifat subjektif dan jika dilanggar maka
perjanjian tersebut menjadi “Voidable” (dapat dibatalkan). Sedangkan obyek/ hal
tertentu dan sebab (kausa) bersifat objektif dan jika dilangggar maka perjanjian
tersebut menjadi “Null & Void” (batal demi hukum).

2. Prinsip Dasar Pacta Sunt Servanda

7
Prinsip kedua, pacta sunt servanda, adalah prinsip yang mensyaratkan
bahwa kesepakatan atas kontrak yang telah ditandatangani harus dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya (dengan itikad baik). Prinsip inipun bersifat universal.
Setiap system hukum didunia menghormati prinsip ini.

3. Prinsip Dasar Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase

Penyelesaian sengketa dapat ditempuh dengan dua jalur, yakni melalui


pengadilan dan diluar pengadilan. Penyelesaian sengketa dengan menggunakan
arbitrase merupakan penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Di Indonesia
terdapat suatu lembaga arbitrase yang terkenal, yakni BANI (Badan Arbitrase
Nasional Indonesia).

4. Prinsip Dasar Kebebasan Komunikasi (Navigasi)

Inti dari prinsip ini ialah semua pihak mempunyai akses yang sama
dalam komunikasi. Komunikasi atau navigasi adalah kebebasan para pihak untuk
berkomunikasi untuk keperluan dagang dengan siapapun juga dengan melalui
berbagai sarana navigasi atau komunikasi, baik darat, laut, udara, atau melalui
sarana elektronik. Kebebasan ini sangat esensial bagi terlaksananya
perdagangan internasional. Dalam berkomunikasi untuk maksud berdagang ini,
kebebasan para pihak tidak boleh dibatasi oleh system ekonomi, system politik,
atau system hukum.

Dalam perdagangan internasional tentu saja terdapat konflik-konlik yang


terjadi. Adapun konflik tersebut dapat terjadi antara negara yang menganut
keluarga civil law dengan negara yang menganut keluarga common law. Lalu
bagaimana penyelesaiannya? Berikut akan dijelaskan melalui gambar di bawah
ini. Siapa pihak (subjek) yang dimaksud (Negara, Organisasi Perdagangan
Internasional, Individu, Perusahaan Internasional dan Bank).

Jika kedua pihak negara tersebut mengalai konflik di bidang hukum maka
ada tiga kemungkinan yang akan diambil untuk menyelesaikan konflik tersebut:

 Tiap pihak tidak memakai hukum nasionalnya, tetapi memakai Hukum


Perdagangan Internasional.

8
 Membuat klausula pilihan hukum (choice of law) pada atas salah satu
hukum nasional tersebut.
 Menggunakan aturan yang telah diunifikasi atau diharmonisasi.
 Unifikasi

Unifikasi ialah penyeragaman yang mencakup penghapusan dan


penggantian suatu system dengan system hukum yang baru.

Aturan sama sekali tidak mengacu pada kehendak salah satu pihak,
tetapi berdasar pada Perjanjian Internasional. Tiap negara wajib menyesuaikan
aturan hukum nasionalnya dengan isi perjanjian internasional itu. Contoh
Unifikasi:

Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights). Ada suatu


organisasi dunia yang tugasnya melindungi Patents (Hak Paten), Copyrights
(Hak Cipta), dan Trade Secret, organisasi tersebut ialah TRIPS/WTO (Trade
Related aspects of Intellectual Propertie Rights/ World Trade Organization).

 Harmonisasi

Harmonisasi yakni upaya mencari keseragaman atau titik temu dari


prinsip-prinsip yang bersifat fundamental dari berbagai sistem hukum yang ada
dan akan diharmonisasikan.

Mencari prinsip-prinsip yang sama (titik temu) dari hukum tiap negara lalu
gunakan sebagai aturan bersama. Contoh: asas “pacta sun servanda”.

Metode Komparatif Schimtthoff untuk melakukan unifikasi/ harmonisasi:

 Perjanjian atau Konvensi Internasional [International Convention]

Paling banyak digunakan dengan jalan memperkenalkan hukum


perdagangan internasional ke hukum nasional. Misalnya, perjanjian TRIPS/WTO.

 Hukum Seragam [Uniform Laws]

Misalnya : UNCITRAL 1985 [Model Law on International Commercial


Arbitration] dengan keleluasaan negara menerapkannya.

9
Aturan Seragam [Uniform Rules]Misalnya : The Uniform Customs and
Practice for Documentary Credits [1974] yang dikeluarkan oleh para subyek
hukum perdagangan internasional.

5. Langkah-Langkah Yang Harus Diambil Pemerintah Dalam Mengantisipasi


Pasar Bebas

Langkah-langkah yang harus diambil pemerintah dalam mengantisipasi


pasar bebas adalah sebagai berikut:

a. Dalam era perdagangan bebas dan era globalisasi, setiap pembuat


kebijakan dibidang perdagangan internasional, demikian juga para
pelaksana dilapangan, dituntut untuk memiliki wawasan internasional.
b. Dari kecenderungan-kecenderungan yang telah berlangsung diarena
internasional, haruslah disadari bahwa kepentingan nasiaonal perlu
diperjuangkan dengan lebih baik dan aman dalam konteks saling
ketergantungan semua bangsa, bukan dengan cara saling melemparkan
masalah kepada negara lain.
c. Dalam era globalisasi, konsep kedaulatan harus dipergunakan dengan
kearifan yang tinggi mengingat konsep ini telah mengalami perubahan
yang substansial. internasional.
d. Keanggotaan Indonesia daslam WTO merupakan suatu kenyataan
hukum yang membawa konsekuensi dalam hak dan kewajiban. Untuk
mengamankan hak-hak yang diperoleh dari keanggotaan ini dalam jangka
panjang adalah dengan cara memperkuat sistem perdagangan
multilateral yang telah disepakati mayoritas bangsa-bangsa ini.
e. Sebagai negara berkembang, Indonesia sangat berkepentingan agar
hukum yang mengatur lalu lintas perdagangan internasional benar-benar
ditegakkan.
f. Salah satu cara penegakan norma-norma hukum internasional adalah
dengan mengoprasionalkan mekanisme penyelesaian sengketa serta
menerapkan putusan-putusan yang dicapai secara efektif.
g. Setelah pemerintah peratifikasi perjanjian WTO sikap yang diambil oleh
para pembuat kebijakan sebaiknya diarahkan pada suatu situasi
persamaan hak dan kewajiban sebagai anggota WTO, mengingat

10
Indonesia sebagai negara berkembang yang terbiasa menerima
perlakuan khusus akan segera berakhir sebagai akibat keberhasilan
program ekonomi bangsa.
h. Usaha untuk menciptakan hubungan perdagangan yang saling
menguntungkan dan tertib menuntut pula penyesuaian-penyesuaian pada
hukum dan peraturan perundang-undangan nasioanal setiap negara yang
terkait dengannya.

6. Komitmen dan Langkah-langkah Pemerintah Indonesia Mendukung


Liberalisasi Perdagangan

a. Kerja sama internasional dan prospek indonesia ke depan

Dalam ketetapan MPR RI No.IV/MPR/1999 tentang GBHN 1999-2004,


khususnya mengenai ”hubungan luar negeri” antara lain dijelaskan bahwa arah
politik luar negeri yang bebas aktif dan berorientasi berkepentingan, menitik
beratkan pada solidaritas antar negara berkembang, mendukung perjuangan
kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta
meningkatkan kemandirian bangsa dan kerja sama internasional bagi
kesejahteraan rakyat.

Dalam perdagangan internasional atau perdagangan bebas, suatu


kebijakan dari pihak pemerintah perlu diberlakukan untuk tercapainya suatu
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas yang selalu berarah positif, disini ada
beberapa kebijakan dari pemerintah dalam perdagangan international atau
perdagangan bebas.

1. Bea Cukai

2. Pajak

3. Tarif

4. Quota

5. Penunjukan Importir

6. Subtitusi Impor

11
Alasan diadakannya perdagangan International atau perdagangan Bebas
yaitu:

1. Teori Klasik yang membahas tentang suatu keungulan Absolut yang


dikemukakan oleh adam smith serta tentang efisiensi,ongkos produksi yang
dikemukakan oleh david ricardo

2. Teori Moderen yang menyatakan faktor produksi pada modal dan jumlah
tenaga kerja yang banyak.

Dalam perdangan international atau perdagangan bebas dalam kegiatan


expor harus mengambil suatu tindakan ataupun suatu kebijakan dalam mengatur
laju masuk keluarnya barang barang yang datang dari luar negara, beberapa
kebijakan dalam mengatur laju expor yaitu dengan cara :

 Diversifikasi
 Memperluas Pangsa pasar
 Perbaikan Mutu
 Menambah jenis barang
 Devaluasi yaitu kebijakan dalam hal menurunkan nilai mata uang
 Subsidi + Premi Expor
 Kestabilan harga harga didalam negeri

Beberapa bentuk upaya antisipasi yang belum maupun sudah ditempuh


Indonesia antara lain:

1. Memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk lebih mencintai produk


dalam negeri dengan terus meningkatkan mutu produk-produk dalam negeri agar
lebih berkualitas. Misalnya dengan menggiatkan program Aku Cinta Produk
Indonesia (ACI ).

2. Melakukan negosiasi ulang kesepakatan perdagangan bebas itu atau minimal


menundanya, terutama untuk sektor-sektor yang belum siap.

3. Melakukan seleksi produk untuk melindungi industri nasional.

4. Mencabut pungutan retribusi yang memberatkan dunia usaha di daerah, agar


industri lokal menjadi lebih kompetitif.

12
5. Pengetatan pemeriksaan barang masuk di pelabuhan harus dilakukan juga,
karena negara lain juga melakukan hal yang sama.

6. Memberikan kemudahan dalam bentuk pendanaan, dengan cara kredit usaha


dengan bunga yang rendah.

7. Mengaktifkan rambu-rambu nontarif, seperti pemberlakuan Standar Nasional


Indonesia (SNI), ketentuan label, dan sejumlah peraturan lainnya terkait dengan
pengamanan pasar dalam negeri.

8. Memperbaiki berbagai kebijakan ekonomi untuk menghadapi perdagangan


bebas.

7. Campur tangan Pemerintah Dalam Pasar Bebas

Beberapa kegagalan dari pasar bebas yang seperti dijelaskan


diatas,menuntut para ahli ekonomi berfikir tentang campur tangan pemerintah
dalam pasar untuk pengaturan kegiatan ekonomi. Campur tangan pemerintah
dimaksudkan dengan tujuan

1. Mengawasi agar akibat ekstern kegiatan ekonomi yang merugikan dapat


dihindari

2. Menyediakan barang public yang cukup hingga masyarakat dapat membelinya


dengan mudah dan murah

3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan yang besar


yang dapat mempengaruhi pasar

4. Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan


ketidaksetaraan dalam masyarakat

5. Memastikan pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan secara efisien

Campur tangan pemerintah dalam ekonomi dapat dilakukan dalam tiga


bentuk yaitu:

13
1. Membuat undang-undang. Undang-undang diperlukan untuk mempertinggi
efisiensi mekanisme pasar, menciptakan dasaran social ekonomi dan
menciptakan pertandingan bebas sehingga tidak ada kekuatan monopoli.

2. Secara langsung melakukan kegiatan ekonomi (mendirikan perusahaan)


dengan produksi barang publik

3. Melakkukan kebijakkan fiskal dan moneter. Kebijakkan fiscal diperlukan


masyarakat bahwa pemerintah dapat menetapkan anggran belanja dan
penerimaan Negara secara seimbang. Kebijakkan moneter diperlukan untuk
mengendalikan tingkat harga-harga agar tetap stabil. Akan tetapi pada akhirnya
kebijakkan moneter adalah peranan uang dalam kegiatan ekonomi. Kebijakkan
fiskal dan moneter dapat digunakan oleh pemerintah dengan tujuan :

 Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi.


 Meratakan Disribusi Pendapatan
 Mengatasi masalah-masalah makroekonomi yang selalu timbul yaitu,
pengangguran,inflasi dan lain-lain.

B. ORGANISASI INTERNASIONAL
1. Pengertian

Organisasi internasional adalah sebuah organisasi yang dibentuk


masyarakat dunia yang terdiri dari beberapa negara dengan tujuan untuk
menciptakan tata hubungan internasional yang lebih baik dalam aspek ekonomi,
sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, keamanan, dan lainnya.

Pengertian Organisasi Internasional Menurut Para Ahli:

 Menurut N.A. Maryam Green Organisasi Internasional adalah Organisasi


yang dibentuk berdasarkan sebuah perjanjian di antara tiga atau lebih
negara.
 Menurut D.W. Bowett Organisasi permanen yang dibentuk berdasarkan
traktat yang lebih bersifat multilateral daripada bilateral dan memiliki
kriteria tujuan tertentu.

14
 Menurut Boer Mauna Perhimpunan negara-negara merdeka dan
berdaulat yang memiliki tujuan meraih kepentingan bersama melalui
organ-organ yang ada dalam perhimpunan tersebut.

2. Fungsi Organisasi Internasional

Setiap organisasi memiliki fungsi khusus yang berbeda, tetapi secara


umum, organisasi internasional memiliki delapan fungsi di bawah ini.

a. Fungsi Artikulasi dan Agregasi

Organisasi internasional bisa menjadi forum diskusi dan negosiasi


sehingga setiap anggota bisa menjalankan proses artikulasi dan agregasi
kepentingan negaranya dalam konteks hubungan internasional.

b. Fungsi Norma

Organisasi internasional dapat menetapkan nilai dan prinsip-prinsip


kemanusiaan yang wajib dipatuhi tidak saja oleh para anggotanya, tetapi juga
seluruh dunia.

c. Fungsi Rekrutmen

Organisasi internasional juga memiliki fungsi penting dalam merekrut


partisipan dalam sistem perpolitikan internasional.

d. Fungsi Sosialisasi

Fungsi sosialisasi sebuah organisasi internasional dilakukan dengan cara


mentransfer nilai-nilai tertentu kepada seluruh anggotanya yang dijalankan
secara sistematis.

e. Fungsi Pembuatan Keputusan

Keputusan yang dibuat organisasi internasional biasanya ditetapkan


dengan mempertimbangkan dan merujuk pada tindakan di masa lalu, perjanjian
ad hoc, dan sebagainya.

f. Fungsi Pengesahan Peraturan

15
Organisasi internasional juga berfungsi mengesahkan berbagai macam
aturan yang akan diberlakukan dalam sistem internasional, berkaitan dengan
lembaga kehakiman yang memiliki fungsi yudikatif.

g. Fungsi Informasi

Setiap negara anggota organisasi internasional memiliki peran yang sama


dalam mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan informasi dalam
rangka kepentingan umum.

h. Fungsi Operasional

Dalam organisasi PBB, terdapat beberapa organisasi yang menjalankan


fungsi operasional, seperti UNICEF (perlindungan anak) dan UNHCR (mengatasi
masalah pengungsi). Selain itu, ada juga organisasi internasional dengan fungsi
pendanaan seperti World Bank.

3. Tujuan Organisasi Internasional

Tujuan organisasi internasional terdiri atas tujuan khusus dan tujuan


umum. Tujuan khusus dirumuskan secara spesifik sesuai dengan karakteristik
organisasi, sedangkan tujuan umum organisasi internasional adalah untuk
mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia serta menjaga keamanan
internasional melalui berbagai cara yang ditentukan sendiri oleh masing-masing
organisasi dan dimungkinkan oleh hukum internasional; Berperan aktif dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan dunia maupun negara-negara anggotanya
melalui cara yang sejalan dengan organisasi.

4. Macam Macam Organisasi Internasional

Hingga saat ini, terdapat bermacam-macam organisasi internasional yang


bisa dibedakan berdasarkan jenis keanggotaan, ruang lingkup (wilayah), bidang
kegiatan, pola kerja sama, dan fungsinya. Penjelasan dan contoh masing-masing
jenis organisasi tersebut dapat Anda simak di bawah ini.

a. Berdasarkan Bentuk

16
 Organisasi antar-pemerintah (inter-governmental organization/IGO) yang
anggotanya terdiri dari delegasi resmi pemerintah, seperti PBB, ASEAN,
dan WTO.
 Organisasi non-pemerintah (non-governmental organization/NGO) yang
beranggotakan kelompok-kelompok swasta yang berkonsentrasi pada
bidang tertentu, seperti Palang Merah Internasional dan Greenpeace.
b. Berdasarkan Wilayah
 Organisasi internasional global yang wilayah kegiatan dan
keanggotaannya mencakup seluruh dunia, seperti PBB, OKI, dan GNB.
 Organisasi internasional regional yang wilayah kegiatan dan anggotanya
berada di suatu kawasan regional yang sama, seperti ASEAN (Asia
Tenggara), APEC (Asia Pasifik), dan EEC (Eropa).
c. Berdasarkan Kegiatan
 Bidang ekonomi : International Chamber of Commerce (ICC)
 Bidang lingkungan hidup : United Nations Environment Program (UNEP)
 Bidang kesehatan : World Health Organization (WHO)
 Bidang komoditas : International Wool Textile Organization (IWTO)
 Bidang perdagangan : World Trade Organization (WTO)
d. Berdasarkan Pola Kerja Sama
 Kerja sama pertahanan (collective security) : NATO, SEATO
 Kerja sama fungsional (functional cooperation) : PBB, ASEAN, OKI,
OPEC
e. Berdasarkan Fungsi
 Organisasi politis : PBB, ASEAN, ANZUS, Liga Arab
 Organisasi administratif : OPEC, ICAO, ICRC
 Organisasi peradilan : Mahkamah Internasional
 Organisasi yang Diikuti Indonesia

Indonesia juga ikut berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia, dan
menjaga hubungan baik dengan Negara-negara lain dengan menjadi anggota
organisasi di bawah ini:

1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

17
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) adalah
organisasi internasional yang merupakan perkumpulan sebagian besar negara
yang ada di dunia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 di San
Fransisco, California, dan memiliki markas besar di New York, Amerika Serikat.

Tujuan dibentuknya PBB adalah untuk menciptakan perdamaian


internasional, menjadi penghubung antarbangsa, dan membantu mengatasi
persoalan masyarakat dunia, seperti kemiskinan, penyakit, dan buta aksara,
serta menghargai hak dan kebebasan manusia.

Pada awalnya, anggota PBB hanya berjumlah 50 negara dan kini sudah
berkembang hingga 193 negara. Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB pada
tanggal 28 September 1950. Pada tahun 1965, Indonesia sempat keluar dari
PBB karena alasan politik, tetapi kemudian bergabung kembali pada tahun 1966.

Indonesia berperan aktif dengan mengirimkan kontingen untuk


perdamaian dunia, menjadi pemimpin dan anggota organisasi di PBB (termasuk
Dewan Keamanan), menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika, mengirimkan
bantuan kemanusiaan, dan membantu penyelesaian konflik di berbagai negara.

2. Association of South East Asia Nations (ASEAN)

Organisasi ini merupakan wadah kerja sama negara-negara di kawasan


Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok,
Thailand, dan kini beranggotakan 10 negara. Tujuan ASEAN adalah untuk
menciptakan kawasan Asia Tenggara yang aman, damai, stabil, dan sejahtera.

Selain sebagai salah satu negara pelopor berdirinya ASEAN, Indonesia


juga menjadi penyelenggara KTT ASEAN yang pertama. Selain itu, Indonesia
juga aktif dalam menyelesaikan konflik dengan menjadi perantara perundingan
damai, membantu para pengungsi akibat konflik ataupun bencana, dan lainnya.

3. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)

Indonesia menjadi anggota APEC sejak organisasi tersebut didirikan,


yaitu pada tahun 1989. Organisasi ini merupakan organisasi kerja sama ekonomi
di kawasan Asia Pasifik yang saat ini beranggotakan 21 negara.

18
Peran aktif Indonesia dalam APEC di antaranya adalah pernah menjadi
Ketua APEC, menjadi tuan rumah KTT APEC, dan menjadi perumus Bogor
Declaration dan Bogor Goals, mendorong terbentuknya ECOTECH (Economic
and Technical Cooperation), dan menjadi anggota G-20.

4. Organization of Islamic Cooperation (OIC)

Indonesia merupakan salah satu negara yang menghadiri konferensi di


Rabat, Maroko, pada tahun 1989, yang melahirkan OIC atau Organisasi Kerja
Sama Islam (OKI). Organisasi ini bertujuan meningkatkan solidaritas Islam,
mendukung perdamaian dunia, dan membantu perjuangan kemerdekaan
Palestina.

Sebagai anggota, Indonesia memiliki peran penting dengan memelopori


gagasan Tata Informasi Baru Dunia Islam, menjadi Ketua Committee of Six,
menjadi tuan rumah KTT Tingkat Menteri, KTT OKI, KTT Luar Biasa OKI, dan
membantu perdamaian negara-negara Islam yang bersengketa.

5. United Nations Children’s Fund (UNICEF)

Organisasi ini berada di bawah naungan PBB dan didirikan pada tanggal
11 September 1946 di New York, Amerika Serikat. Tujuan didirikannya UNICEF
adalah mengatasi persoalan kemiskinan, kekerasan, penyebaran penyakit, dan
diskriminasi dalam dunia anak, terutama di negara berkembang.

Dengan bergabung menjadi anggota, pemerintah Indonesia bisa bekerja


sama dengan UNICEF dalam berbagai bentuk program dalam meningkatkan
kesejahteraan, memajukan pendidikan, dan menjamin keamanan anak-anak.

Selain kelima organisasi tersebut, Indonesia juga menjadi anggota


banyak organisasi internasional lainnya, di antaranya:

 Organisasi-organisasi di bawah naungan PBB, seperti UNDP, WHO,


UNESCO, FAO, UNIFEM, UN-Habitat, dan ILO.
 Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC)
 World Trade Organization (WTO)
 ASEAN Free Trade Area (AFTA)

19
 Group of 20 (G-20)
 International Committee of the Red Cross (ICRC)
 International Criminal Police Organization (ICPO-Interpol)
 International Association of Anti-Corruption Authorities (IAACA)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan keterangan dan penjelasan sesuai tema yaitu dampak dan
hukum perdagangan internasional dapat disimpulkan bahwa kaitan keduanya
sangatlah erat, dampak perdagangan internasional bisa menghasilkan hal positif
dan negative, hal ini tentunya akan sfesifik untuk mengungulkan dampak positif
nya dan meminimalisir dampak negative dan tentunya dari dampak yang terjadi
terbentuklah Suatu Hukum yang mana berfungsi sebagai pembenteng, aturan,
kebijakan, agar nantinya hukum ini dapat menuntun proses perdagangan
internasionla ini lebih baik dan terkoordinasi demi meraut keuntungan setinggi-
tingginya yang nantinya diharapkan dapat mensejahterakan semua rakyat
Indonesia.

B. Saran
Demikianlah Laporan Yang kami buat kami menyadari bahwa laporan ini
jauh dari kesempurnaan sehingga kami butuh saran dan masukan dari
pembaca.

20
DAFTAR PUSTAKA

Adolf, Huala, Hukum Ekonomi Internasional, Ed. Pertama, Cet, Kedua, Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada,1998.

Amalia, Lia, Ekonomi Pembangunan,Ed, Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu,


20217

21

Anda mungkin juga menyukai