Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan LKPD IPA ini

menggunakan model Reseach and Development (R&D). Sugiyono (2016: 30)

menjelaskan metode penelitian dan pengembangan diartikan sebagai cara

ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi, dan menguji validitas

produk yang telah dihasilkan. Dijelaskan juga oleh Sujadi (2003: 164) bahwa

penelitian dan pengembangan atau R&D adalah suatu proses atau langkah-

langkah untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk

yang telah ada.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D oleh Thiagarajan.

Thiagarajan, et al. (1974: 5) menjelaskan bahwa pengembangan model 4D

terdiri dari empat tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan

(design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate).

Pada tahap pendefinisian (define) dilakukan tahap analisis awal (front-end-

analysis), analisis peserta didik (learner analysis), analisis tugas (task

analysis), analisis konsep (concept analysis), dan merumuskan tujuan

pembelajaran (specifying instructional objectives). Tahap perancangan

(design) meliputi kegiatan penyusunan tes kriteria acuan (constructing

criterion-referenced test), pemilihan media (media selection), pemilihan

format (format selection), dan rancangan produk awal (initial design). Tahap

pengembangan (develop) berupa tahap penilaian ahli (expert appraisal) dan

62
uji coba pengembangan (developmental testing). Tahap terakhir yaitu

penyebaran (disseminate) merupakan penyebaran yang dilakukan secara

terbatas karena ranah penelitian pengembangan sangat luas, akan tetapi tahap

ini hanya dilakukan terbatas kepada guru IPA di SMP Negeri 1 Mlati. Tujuan

dari pengembangan ini adalah mengembangkan LKPD berbasis Problem

Based Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta

didik.

B. Prosedur Penelitian

Pengembangan LKPD IPA dilakukan dengan prosedur atau tahap 4D

model yang dapat dilihat pada Gambar 4.

63
Analisis Awal

Pendefinisian
Analisis Peserta Didik

Analisis Tugas Analisis Konsep

Analisis Tujuan Pembelajaran

Penyusunan Tes Kriteria Acuan


Perancangan
Pemilihan Media

Pemilihan Format

Rancangan Awal LKPD (Draf I)

Peninjauan Dosen Pembimbing


Pengembangan Revisi I
(Draft II)
Validasi Dosen Ahli dan Guru IPA

Revisi II
(Draft III)
Uji Coba Pengembangan

Revisi III

LKPD IPA

Penyebaran Disebarluaskan

Gambar 1. Langkah-Langkah Pengembangan LKPD IPA

(Modifikasi dari Thiagarajan, 1974: 6-9)

64
1. Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap ini merupakan tahap dalam melakukan penetapan dan

pendefinisian syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Tahap

pendefinisian (Define) bertujuan untuk mengumpulkan berbagai informasi

yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan sehingga

diperoleh penjelasan fakta, harapan, dan alternatif dalam pemilihan bahan

ajar. Terdapat lima kegiatan yang dilakukan pada tahap pendefinisian,

yaitu:

a. Analisis Awal (Front-end-Analysis)

Pada kegiatan ini, peneliti mengumpulkan informasi-informasi

yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di sekolah yang

bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan permasalahan yang

terdapat di sekolah tersebut sebagai dasar penyusunan dan

pengembangan LKPD. Tahap ini dilakukan analisis permasalahan

yang selanjutnya ditentukan alternatif penyelesaian masalah.

b. Analisis Peserta Didik (Learner Analysis)

Kegiatan kedua ini merupakan kegiatan yang menganalisis

karakteristik peserta didik sesuai dengan pengembangan bahan ajar

yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan model, metode,

pendekatan untuk mengembangkan media pembelajaran atau bahan

ajar. Analisis ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran karakteristik

peserta didik di ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik serta

khususnya keterampilan berpikir kritis.

65
c. Analisis Tugas (Task Analysis)

Analisis tugas dilakukan untuk menentukan isi materi,

kompetensi yang harus dikuasai dalam pembelajaran, serta

keterampilan yang akan dikaji oleh peneliti. Analisis ini disusun dalam

LKPD IPA yang berpedoman pada Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD).

d. Analisis Konsep (Concept Analysis)

Kegiatan analisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi

konsep-konsep utama yang akan disampaikan pada materi pelajaran

dalam LKPD. Untuk mempermudah peserta didik dalam

mengidentifikasi konsep dalam pembelajaran maka konsep tersebut

dijabarkan dalam peta konsep pembelajaran.

e. Merumuskan Tujuan Pembelajaran (Specifying Instructional

Objectives)

Kegiatan ini berfungsi untuk merumuskan dan menjabarkan

tujuan pembelajaran yang akan dipelajari dengan bahan ajar LKPD.

Tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan menjadi dasar untuk

merancang menyusun tes, instrumen penilaian, dan perangkat

pembelajaran yang diintegrasikan dalam bahan ajar yang

dikembangkan.

2. Tahap Perancangan (Design)

Tahap perancangan ini bertujuan untuk merancang prototipe LKPD

tentang kerangka isi dan gambaran rancangan produk awal sebagai draft I

66
berdasarkan data yang telah didapat pada tahap pendefinisian. Terdapat

empat langkah pada tahap ini yaitu:

a. Penyusunan Tes Kriteria Acuan (Constructing Criterion-Referenced

Test)

Pada tahap ini dilakukan penyusunan instrumen yang

digunakan untuk menilai kelayakan dan keefektifan LKPD yang

dikembangkan dalam bentuk instrumen validasi melalui angket

penilaian oleh dosen ahli dan guru IPA, menyusun instrumen untuk

menilai keterampilan berpikir kritis peserta didik yang berupa

instrumen tes dan observasi serta instrumen keterlaksanaan

pelaksanaan pembelajaran dengan model Problem Based Learning.

b. Pemilihan Media (Media Selection)

Pemilihan media dilakukan untuk mengidentifikasi media

pembelajaran yang relevan dengan karakteristik materi dan peserta

didik. Media yang dipilih disesuaikan dengan materi, tujuan

pembelajaran, dan karakteristik peserta didik agar dapat mencapai

kompetensi yang diharapkan.

c. Pemilihan Format (Format Selection)

Pemilihan format disesuaikan dengan konten materi dan dasar

yang digunakan dalam pengembangan LKPD yakni disesuaikan

dengan pembelajaran berbasis permasalahan dengan memuat unsur

keterampilan berpikir kritis. Pemilihan format dikembangkan sesuai

dengan ketentuan agar layak untuk digunakan dalam pembelajaran

67
IPA serta tampilan yang menarik agar dapat membantu peserta didik

dalam belajar.

d. Rancangan Produk Awal (Initial Design)

Tujuan dari rancangan produk awal adalah untuk menyusun

LKPD dan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam uji coba

produk. Rancangan produk awal yang dihasilkan merupakan draft I

yang selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk

mendapatkan masukan dan saran.

3. Tahap Pengembangan (Develop)

Tahap pengembangan merupakan tahap implementasi dari

perencanaan produk yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Tujuan

dari tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan LKPD IPA yang

layak dikembangkan dan digunakan berdasarkan masukan dari dosen ahli

dan guru IPA. Kegiatan pada tahap pengembangan yaitu:

a. Penilaian Ahli (Expert Appraisal)

Pada tahap ini dilakukan kegiatan validasi oleh validator yang

terdiri dari dosen ahli dan guru IPA. Validasi merupakan tahap

pengujian tingkat kelayakan dan keefektifan produk LKPD sehinga

diperoleh kritik, saran, dan masukan dari para ahli terkait dengan

kebenaran konsep, materi, dan komponen yang terdapat dalam LKPD

yang dikembangkan. Hasil penilaian dari para ahli digunakan sebagai

dasar untuk revisi dan perbaikan LKPD draft I sehingga diperoleh

68
LKPD draft II yang selanjutnya akan digunakan untuk ujicoba

lapangan.

b. Uji Coba Pengembangan (Developmental Testing)

Pada tahap ini merupakan tahap implementasi atau penerapan

LKPD yang telah dikembangkan pada cakupan yang lebih luas. LKPD

draft II yang telah di perbaiki sesuai saran dari para ahli kemudian

digunakan pada sasaran sesungguhnya yaitu peserta didik. Tujuan dari

uji coba pengembangan adalah untuk mengetahui keefektifan produk

dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta didik

selama proses pembelajaran yang diperoleh melalui penilaian para

observer. Uji coba pengembangan ini diperoleh data keterlaksanaan

pembelajaran Problem Based Learning melalui penilaian observer.

Observer merupakan mahasiswa Pendidikan IPA semester 8.

4. Tahap Penyebarluasan (Disseminate)

Tahap penyebarluasan merupakan tahap akhir dari penelitian

pengembangan yang bertujuan untuk menyebarluaskan produk LKPD IPA

yang telah dikembangkan. Pada penelitian ini peneliti membatasi

penelitian pengembangan dilakukan secara terbatas kepada guru IPA di

SMP N 1 Mlati.

C. Uji Coba Produk

1. Desain Uji Coba

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKPD IPA berbasis

Problem Based Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis

69
peserta didik SMP. Desain uji coba produk LKPD dalam penelitian ini

dilakukan melalui 3 tahap, yaitu:

a. Tahap 1 dilakukan oleh Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing

II untuk menilai rancangan awal produk sebagai draft I. Pada tahap 1,

produk dinilai untuk mengetahui ketepatan konten dan komponen yang

termuat dalam LKPD. Dosen Pembimbing memberi masukan, saran,

dan kritik untuk perbaikan LKPD yang nantinya akan diperoleh LKPD

IPA revisi 1 sebagai draft II sebelum produk diberikan kepada

validator.

b. Tahap 2 dilakukan oleh 2 dosen ahli media dan ahli materi serta 2 guru

IPA SMP untuk menilai produk hasil dari draft II. Para ahli akan

menilai tingkat kelayakan dan kesesuaian LKPD serta memberi

masukan untuk revisi II sebagai draft III.

c. Tahap 3 dilakukan pada saat uji coba lapangan yaitu LKPD IPA (draft

III) yang digunakan dalam pembelajaran IPA. Pada tahap ini akan

didapatkan data tentang tingkat penguasaan keterampilan berpikir

kritis peserta didik dan kesesuaian keterlaksaan pembelajaran dengan

menggunakan LKPD yang dinilai dengan acuan lembar observasi.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian pengembangan dilaksanakan pada bulan Maret 2017

semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Lokasi uji coba pengembangan

dilakukan di kelas VII A SMP Negeri 1 Mlati, Tirtoadi, Kecamatan Mlati,

Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

70
3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik

sebanyak 27 anak kelas VII A SMP Negeri 1 Mlati.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah LKPD berbasis Problem Based

Learning tema “Pemanasan Global” untuk meningkatkan keterampilan

berpikir kritis peserta didik SMP/MTs.

4. Jenis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian pengembangan ini terdiri dari :

a. Data tingkat kelayakan kualitas LKPD IPA hasil pengembangan

berdasarkan kritik, saran, dan masukan yang diperoleh dari penilaian

dua dosen ahli dan dua guru IPA.

b. Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model Problem Based Learning dalam bentuk

persentase.

c. Data persentase peningkatan kemampuan keterampilan berpikir kritis

peserta didik selama proses pembelajaran menggunakan LKPD IPA

melalui lembar observasi dan soal pretest-posttest.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengembangkan LKPD

IPA yang layak dan efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta

didik berupa lembar validasi LKPD, lembar observasi keterlaksanaan

71
pembelajaran model Problem Based Learning, lembar observasi keterampilan

berpikir kritis, dan soal pretest-posttest.

1. Angket Validasi Produk

Lembar instrumen validasi LKPD pada penelitian dan

pengembangan ini digunakan untuk memperoleh data berupa hasil

penilaian dari dosen ahli dan guru IPA sebagai validator yang digunakan

untuk bahan evaluasi LKPD berbasis Problem Based Learning. Data

hasil penilaian dari validator berguna untuk mengetahui kelayakan dan

kualitas LKPD IPA yang dikembangkan ditinjau dari aspek LKPD

berbasis Problem Based Learning, keterampilan berpikir kritis,

kesesuaian isi, kesesuaian dengan syarat konstruksi, dan kesesuaian

dengan syarat teknis suatu LKPD. Kisi-kisi instrumen penilaian produk

LKPD disajikan pada Lampiran 3.1. Instrumen angket validasi ini

disusun menggunakan skala Likert (1-5). Angket ini disusun berdasarkan

kisi-kisi yang terdapat dalam Tabel 4.

Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian LKPD


No Kriteria Penilaian Nomor Indikator Jumlah
Aspek Indikator
1 Kesesuaian dengan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 9
isi/materi
2 Kesesuaian dengan syarat 10, 11, 12 3
konstruksi
3 Kesesuaian dengan syarat 13, 14, 15, 16, 17 5
teknis
Jumlah 17
Diadaptasi dan dimodifikasi dari sumber: Djauhar Siddiq (2008: 28),
Poppy Kamalia Devi, dkk (2009: 32-33), Hendro Darmodjo dan Jenny
R.E. Kaligis (1992: 41-46), Kumalasari Diah Ayu Pebrianti (2016),
Richard I. Arend (2013: 115), dan Center for Teaching, Learning, &
Technology at Washington State University (2009).

72
2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Problem Based

Learning

Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Problem Based

Learning digunakan untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran

yang ditinjau dari kegiatan guru dan peserta didik. Pelaksanaan

pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran

Problem Based Learning yang telah disusun dalam RPP. Lembar

keterlaksanaan sebelum digunakan dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing untuk mengetahui kesesuaian dan ketepatan instrumen.

Instrumen penilaian keterlaksanaan pembelajaran menggunakan skala

Guttman dengan pilihan jawaban YA dan TIDAK. Skor untuk jawaban

YA adalah 1 untuk pernyataan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan

guru atau peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Sedangkan skor untuk jawaban TIDAK adalah 0 apabila pernyataan tidak

sesuai dengan kegiatan yang dilakukan guru atau peserta didik selama

proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran Problem Based Learning terdapat pada Lampiran 3.3.

Adapun kisi-kisi lembar Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran

Problem Based Learning dapat dilihat pada Tabel 5.

73
Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Problem Based Learning
No Langkah- Indikator Nomor Jumlah
langkah Indikator Indikator
Pembelajaran
Problem Based
Learning
1. Mengorientasikan 1. Guru menjelaskan 1, 2, 3 3
peserta didik tujuan
terhadap masalah pembelajaran
2. Guru
mendeskripsikan
kebutuhan penting
yang diperlukan
3. Guru memotivasi
peserta didik untuk
terlibat dalam
kegiatan
pemecahan
masalah dan
menyajikan suatu
permasalahan
2. Mengorganisasi 4. Guru membatu 4 1
peserta didik peserta didik untuk
untuk belajar menentukan dan
mengorganisasikan
tugas belajar yang
berkaitan dengan
permasalahan
3. Membimbing 5. Guru mendorong 5 1
investigasi secara peserta didik untuk
mandiri atau mengumpulkan
kelompok informasi yang
tepat,
melaksanakan
eksperimen,
menganalisis,
mencari penjelasan
dan pemecahan
masalah
4. Mengembangkan 6. Guru membantu 6 1
dan peserta didik dalam
mempresentasikan merencanakan dan
hasil karya menyiapkan karya
atau artefak yang
sesuai, seperti

74
laporan atau hasil
eksperimen.
5. Mengembangkan 7. Guru membantu 7 1
dan peserta didik
mempresentasikan melakukan refleksi
hasil karya dan melakukan
evaluasi terhadap
investigasi dan
proses-proses yang
mereka lakukan
Jumlah 7
Diadaptasi dan dimodifikasi dari sumber: Hanafiah dan Cucu Suhana
(2012: 44-45) dan Richard I. Arend (2013: 115)

3. Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis

Lembar observasi keterampilan berpikir kritis digunakan untuk

mengetahui tingkat penguasaan keterampilan berpikir kritis peserta didik

selama proses pembelajaran menggunakan LKPD. Lembar observasi

keterampilan berpikir kritis terdapat dalam Lampiran 3.5. Adapun kisi-

kisi lembar lembar observasi keterampilan berpikir kritis peserta didik

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 3. Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterampilan Berpikir Kritis


No Keterampilan Indikator
Berpikir Kritis
1. Mengidentifikasi Mengidentifikasi permasalahan dari suatu
masalah kasus atau informasi sesuai dengan
maksud pernyataan
2. Merumuskan Merumuskan pertanyaan yang tepat
pertanyaan berdasarkan suatu kasus atau informasi
3. Merumuskan hipotesis Merumuskan hipotesis yang sesuai dengan
permasalahan
4. Menganalisis data dan Mengumpulkan data yang relevan dengan
fakta mendukung masalah dan dapat merumuskan penyebab
suatu peristiwa
5. Menyusun kesimpulan Membuat kesimpulan yang berasalan
sesuai dengan data dan fakta yang tepat
Diadaptasi dan dimodifikasi dari sumber: Linda Elder dan Richard Paul
(2009) dalam Josephine C. Visande (2014) & Center for Teaching,
Learning, & Technology at Washington State University (2009).

75
E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari beberapa instrumen kemudian dianalisis.

Berikut ini penjelasan masing-masing teknis analisis yang digunakan:

1. Analisis Hasil Validasi Kelayakan LKPD IPA

Teknik analisis data untuk kelayakan LKPD melalui lembar

validasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengumpulan semua data yang diperoleh untuk setiap aspek

penilaian, indikator, dan butir penilaian LKPD dari setiap penilai.

b. Menghitung rata-rata skor dari setiap komponen aspek penilaian

dengan menggunakan Persamaan 1.

Persamaan 1. Rerata Skor Penilaian

…………(1)

Keterangan:
= rerata skor
= jumlah total skor tiap komponen
N = jumlah penilai (Sugiyono, 2016: 43)

c. Mengubah skor rata-rata menjadi nilai dengan kategori

Skor rata-rata yang sudah diperoleh selanjutnya diubah menjadi nilai

dengan kategori. Skor yang bersifat kuantitatif ini diubah menjadi

data kualititatif dengan skala lima menggunakan acuan persamaan

oleh Eko Putro Widoyoko (2016: 238). Pengubahan atau konversi

skor ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan

LKPD hasil pengembangan yang ditinjau dari aspek isi/materi,

76
konstruksi, dan teknis. Adapun acuan pengubahan skor menjadi

skala lima dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 4. Konversi Skor Aktual menjadi Nilai Skala Lima


No. Rentang Skor Nilai Kategori
1. > + 1,8 x sbi A Sangat Baik
2. + 0,6 x sbi < X ≤ + 1,8 x sbi B Baik
3. - 0,6 x sbi < X ≤ + 0,6 x sbi C Cukup
4. - 1,8 x sbi < X ≤ – 0,6 x sbi D Kurang
5. X≤ - 1,8 x sbi E Sangat kurang
(Sumber: Eko Putro Widoyoko, 2016: 238)

Keterangan:
X = skor aktual (skor yang dicapai)
= rerata skor ideal (1/2 (skor tertinggi ideal + skor terendah
ideal))
sbi = simpangan baku skor ideal = (1/2) (1/3) (skor tertinggi
ideal – skor terendah ideal)
Skor tertinggi ideal = butir kriteria x skor tertinggi
Skor terendah ideal = butir kriteria x skor terendah

d. Menganalisis reabilitas instrumen lembar validasi dari dosen ahli dan

guru IPA dengan menggunakan persamaan Percentage of Agreement

(PA) yang dikemukakan oleh Borich (1994: 385).

Persamaan 2. Percentage of Agreement (PA) atau koefisien

reliabilitas

……. (2)

Keterangan:
PA = Percentage of Agreement (PA)
A = skor tertinggi
B = skor terendah

Data kelayakan LKPD bersifat reliable jika koefisien reliabilitas

menunjukkan angka lebih dari 75% (PA ≥ 75%).

77
2. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Problem Based Learning

Analisis keterlaksanaan pembelajaran dengan Problem Based

Learning diperoleh dari hasil penilaian lembar instrumen keterlaksanaan

pembelajaran dari observer ditinjau dari kegiatan guru dan peserta didik

selama proses pembelajaran sesuai dengan RPP. Analisis keterlaksanaan

pembelajaran menggunakan persamaan 3.

Persamaan 3. Persentase Keterlaksanaan

…. (3)

Hasil data yang dianalisis dengan persamaan 3 tersebut kemudian

diubah menjadi data kualitatif seperti pada Tabel 8.

Tabel 5. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran


No. Persentase (%) Kategori Skor
1. > 80 Sangat Baik 5
2. > 60 – 80 Baik 4
3. > 40 – 60 Cukup 3
4. > 20 - 40 Kurang 2
5. ≤ 20 Sangat Kurang 1
(Sumber: Eko Putro Widoyoko, 2016: 242)

3. Analisis Penguasaan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik

Analisis penguasaan keterampilan berpikir kritis peserta didik

setelah menggunakan LKPD IPA ini dilakukan dengan langkah sebagai

berikut:

a. Merekapitulasi setiap item pernyataan lembar observasi

keterampilan berpikir kritis peserta didik.

b. Menghitung jumlah skor setiap peserta didik.

c. Menghitung rata-rata skor peserta didik.

78
d. Menghitung persentase hasil penskoran dengan persamaan 4.

…… (4)

Keterangan:
= rata-rata nilai atau skor peserta didik
= jumlah skor seluruh peserta didik
= skor maksimal
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2008: 235)

Hasil data dari persamaan 4 kemudian dikonversi menjadi data

kualitatif menggunakan acuan dari Ngalim Purwanto (2002: 102) dapat

dilihat pada Tabel 9.

Tabel 6. Persentase Penguasaan Kemampuan


No. Tingkat Penguasaan Nilai Kategori/Predikat
(%) Huruf
1. 86 – 100 A Sangat Baik
2. 76 – 85 B Baik
3. 66 – 75 C Cukup
4. 55 – 65 D Kurang
5. ≤ 54 E Sangat Kurang
(Sumber: Ngalim Purwanto, 2002: 102)

4. Analisis Data Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berpikir


Kritis

Peningkatan kemampuan keterampilan berpikir kritis dihitung

menggunakan gain score. Melalui pretest-posttest kemampuan peserta

didik dapat diketahui setelah menggunakan LKPD. Menurut Hake (1999:

1), gain score dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

…… (5)

79
Tabel 7. Kriteria Gain
Indeks Gain Kategori
g > 0,70 Tinggi
0,30 ≤ g ≤ 0,70 Sedang
g < 0,30 Rendah
(Sumber: Hake, 1999: 1)

80

Anda mungkin juga menyukai